Pernah nggak sih kamu merasa website kamu itu… kurang nendang? Udah capek-capek bikin, tapi kok kayak nggak ada yang datang?
Atau pengunjung datang, tapi langsung kabur?
Penyebabnya bisa jadi karena ada kesalahan desain yang tanpa sadar kita lakukan. Mendesain website itu nggak cuma soal tampilan yang cantik, lho. Ada banyak aspek lain yang perlu diperhatikan agar website kita efektif dan disukai pengunjung.
Nah, di artikel ini, kita bakal membahas 5 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mendesain Website dan Cara Menghindarinya. Siap? Yuk, langsung aja!
5 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mendesain Website dan Cara Menghindarinya
Membangun website yang efektif itu seperti membangun rumah. Pondasinya harus kuat, desainnya harus menarik, dan yang terpenting, harus nyaman untuk ditinggali. Sama seperti rumah, website yang baik akan mengundang orang untuk datang dan betah berlama-lama.
Sayangnya, banyak pemilik website yang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam desainnya. Akibatnya, website mereka kurang efektif dalam mencapai tujuannya. Mari kita bahas satu per satu 5 kesalahan tersebut:
1. Navigasi yang Rumit dan Membingungkan
Navigasi adalah jantung dari sebuah website. Bayangkan kalau kamu masuk ke sebuah toko, tapi nggak ada petunjuk arah atau etalase yang jelas. Pasti bingung, kan? Sama halnya dengan website.
Navigasi yang rumit dan membingungkan akan membuat pengunjung kesulitan menemukan informasi yang mereka cari. Akhirnya, mereka frustrasi dan memilih untuk meninggalkan website kamu.
Cara Menghindarinya:
- Sederhanakan Menu Utama: Batasi jumlah item di menu utama. Pilih yang paling penting dan relevan.
- Gunakan Label yang Jelas dan Singkat: Jangan menggunakan istilah teknis atau jargon yang sulit dipahami.
- Buat Struktur Website yang Logis: Kelompokkan konten berdasarkan kategori yang jelas.
- Sediakan Fitur Pencarian: Memudahkan pengunjung mencari informasi spesifik.
- Pastikan Navigasi Konsisten: Navigasi harus sama di setiap halaman website.
- Gunakan Breadcrumbs: Membantu pengunjung mengetahui posisi mereka di dalam website.
2. Desain yang Tidak Responsif
Di era digital ini, orang mengakses internet melalui berbagai perangkat, mulai dari komputer desktop, laptop, tablet, hingga smartphone. Website yang tidak responsif akan terlihat berantakan dan sulit digunakan di perangkat mobile.
Akibatnya, pengalaman pengguna (user experience) menjadi buruk, dan pengunjung enggan untuk kembali lagi. Google juga memberikan prioritas pada website yang mobile-friendly dalam hasil pencarian.
Cara Menghindarinya:
- Gunakan Template Responsif: Banyak template website yang sudah responsif dan siap digunakan.
- Uji Website di Berbagai Perangkat: Pastikan website terlihat baik dan berfungsi dengan baik di semua perangkat.
- Optimalkan Gambar dan Video: Kompres ukuran file agar loading website lebih cepat.
- Gunakan Media Queries: Atur tampilan website berdasarkan ukuran layar perangkat.
- Prioritaskan Konten Penting di Tampilan Mobile: Pastikan konten penting terlihat jelas dan mudah diakses di layar kecil.
3. Loading Website yang Lambat
Di era serba cepat ini, nggak ada yang suka menunggu. Website yang loadingnya lambat akan membuat pengunjung kesal dan langsung menutupnya. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa 40% pengunjung akan meninggalkan website jika loadingnya lebih dari 3 detik.
Loading website yang lambat juga berdampak buruk pada SEO (Search Engine Optimization). Google akan menurunkan peringkat website kamu di hasil pencarian.
Cara Menghindarinya:
- Optimalkan Gambar dan Video: Kompres ukuran file tanpa mengurangi kualitas.
- Pilih Hosting yang Tepat: Hosting yang berkualitas akan memastikan website kamu berjalan dengan cepat dan stabil.
- Aktifkan Caching: Menyimpan data website di browser pengunjung untuk mempercepat loading di kunjungan berikutnya.
- Minifikasi Kode: Mengurangi ukuran file HTML, CSS, dan JavaScript dengan menghapus spasi dan karakter yang tidak perlu.
- Gunakan CDN (Content Delivery Network): Mendistribusikan konten website ke server di berbagai lokasi geografis untuk mempercepat loading bagi pengunjung di seluruh dunia.
- Hindari Penggunaan Plugin yang Berlebihan: Setiap plugin akan menambah beban pada website. Gunakan plugin yang benar-benar dibutuhkan saja.
4. Konten yang Tidak Menarik dan Tidak Relevan
Konten adalah raja. Website yang memiliki konten yang menarik, informatif, dan relevan akan menarik banyak pengunjung dan membuat mereka betah berlama-lama. Sebaliknya, konten yang membosankan, tidak jelas, dan tidak relevan akan membuat pengunjung kabur.
Selain itu, konten yang berkualitas juga penting untuk SEO. Google akan memberikan peringkat yang lebih tinggi pada website yang memiliki konten yang kaya dan relevan dengan kata kunci yang dicari pengguna.
Cara Menghindarinya:
- Ketahui Target Audiens Kamu: Siapa yang akan membaca konten kamu? Apa yang mereka cari?
- Buat Konten yang Menarik dan Informatif: Gunakan bahasa yang mudah dipahami, tambahkan gambar dan video, dan berikan solusi untuk masalah yang dihadapi pengunjung.
- Gunakan Judul yang Menarik Perhatian: Judul adalah kesan pertama. Buat judul yang membuat orang penasaran dan ingin membaca lebih lanjut.
- Optimalkan Konten untuk SEO: Gunakan kata kunci yang relevan, buat meta deskripsi yang menarik, dan optimalkan struktur konten.
- Update Konten Secara Berkala: Website yang aktif dan selalu update akan lebih disukai oleh pengunjung dan Google.
- Gunakan Gaya Bahasa yang Sesuai dengan Brand: Konsisten dalam menggunakan gaya bahasa yang mencerminkan identitas brand kamu.
5. Kurangnya Call-to-Action (CTA)
Call-to-action (CTA) adalah ajakan kepada pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu, misalnya "Beli Sekarang," "Daftar Sekarang," atau "Hubungi Kami." Tanpa CTA yang jelas, pengunjung mungkin bingung dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan selanjutnya.
CTA yang efektif akan membantu kamu mengarahkan pengunjung menuju tujuan yang kamu inginkan, misalnya meningkatkan penjualan, mengumpulkan data pelanggan, atau meningkatkan engagement.
Cara Menghindarinya:
- Gunakan CTA yang Jelas dan Singkat: Jangan menggunakan kalimat yang ambigu atau bertele-tele.
- Tempatkan CTA di Lokasi yang Strategis: Pastikan CTA mudah dilihat dan diakses oleh pengunjung.
- Gunakan Warna yang Kontras: Membuat CTA menonjol dari elemen desain lainnya.
- Gunakan Tombol yang Menarik: Desain tombol CTA yang menarik perhatian dan mengundang untuk diklik.
- Uji Berbagai Jenis CTA: Eksperimen dengan berbagai jenis CTA untuk mengetahui mana yang paling efektif.
- Sesuaikan CTA dengan Tujuan Halaman: Misalnya, di halaman produk, gunakan CTA "Beli Sekarang," sedangkan di halaman kontak, gunakan CTA "Hubungi Kami."
Mendesain website yang efektif memang membutuhkan perhatian dan ketelitian. Tapi, dengan menghindari 5 kesalahan di atas, kamu bisa meningkatkan kualitas website kamu dan mencapai tujuan yang kamu inginkan.
Jika kamu merasa kesulitan dalam mendesain website, jangan ragu untuk menggunakan jasa profesional. Kerjakode.com adalah salah satu penyedia jasa pembuatan website yang bisa membantu kamu menciptakan website yang menarik, responsif, dan efektif. Mereka menawarkan berbagai layanan, mulai dari desain website, pengembangan website, hingga optimasi SEO.
Selain itu, pastikan kamu menghindari 5 Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mendesain Website dan Cara Menghindarinya.
Kesimpulan
Jadi, itulah 5 kesalahan desain website yang sering terjadi dan cara menghindarinya. Intinya, desain website yang baik itu harus user-friendly, responsif, cepat, informatif, dan memiliki CTA yang jelas.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kamu bisa meningkatkan kualitas website kamu, menarik lebih banyak pengunjung, dan mencapai tujuan yang kamu inginkan.
Punya pengalaman lain tentang kesalahan desain website? Atau punya tips lain yang ingin dibagikan? Yuk, diskusi di kolom komentar!
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang desain website:
1. Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat website?
Biaya pembuatan website bervariasi tergantung pada kompleksitas desain, fitur yang dibutuhkan, dan penyedia jasa yang dipilih. Untuk website sederhana, biayanya bisa mulai dari beberapa juta rupiah. Sedangkan untuk website yang lebih kompleks, biayanya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat website?
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat website juga bervariasi tergantung pada kompleksitas proyek. Untuk website sederhana, waktu pembuatannya bisa sekitar beberapa minggu. Sedangkan untuk website yang lebih kompleks, waktu pembuatannya bisa mencapai beberapa bulan.
3. Bagaimana cara memilih penyedia jasa pembuatan website yang tepat?
Pilih penyedia jasa pembuatan website yang memiliki pengalaman, portofolio yang baik, dan reputasi yang terpercaya. Pastikan mereka memahami kebutuhan kamu dan dapat memberikan solusi yang sesuai dengan anggaran kamu. Cek juga testimoni dari klien sebelumnya untuk mendapatkan gambaran tentang kualitas layanan mereka.
Ingin Memiliki Website untuk Bisnis Anda?
Kami hadir sebagai solusi jasa pembuatan website yang cepat, menarik, dan siap bantu perkembangan bisnismu.