Memuat...
👋 Selamat Pagi!

10 Tips Ampuh Keamanan Website: Panduan Cyber Security

Lindungi website Anda! Temukan 10 tips ampuh keamanan website & panduan cyber security untuk cegah serangan siber. Jaga aset digital Anda sekarang!

10 Tips Ampuh Keamanan Website: Panduan Cyber Security

Keamanan website bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan mutlak di lanskap digital saat ini. Dengan semakin meningkatnya ancaman siber yang canggih, setiap pemilik website, mulai dari blog pribadi hingga platform e-commerce besar, wajib memiliki benteng pertahanan yang kokoh. Artikel ini akan membahas secara mendalam 10 Tips Ampuh Keamanan Website: Panduan Cyber Security yang komprehensif, membantu Anda melindungi aset digital berharga dari berbagai serangan. Kami akan mengupas tuntas strategi pencegahan, langkah-langkah mitigasi, dan praktik terbaik untuk memastikan website Anda tetap aman, stabil, dan terpercaya bagi pengunjung. Memahami risiko keamanan siber adalah langkah pertama dalam membangun pertahanan yang efektif. Pelanggaran data, peretasan, dan serangan malware tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga merusak reputasi dan kepercayaan pengguna. Oleh karena itu, investasi waktu dan sumber daya dalam keamanan website adalah investasi jangka panjang untuk kesuksesan online Anda. Mari kita selami lebih dalam setiap aspek penting untuk menciptakan ekosistem website yang tak tertembus.

Mengapa Keamanan Website Sangat Penting di Era Digital?

Di tengah hiruk pikuk aktivitas online, website menjadi garda terdepan bagi banyak bisnis dan individu. Namun, keberadaannya juga menjadi target empuk bagi pihak tidak bertanggung jawab. Memahami urgensi keamanan website adalah kunci untuk membangun pertahanan yang efektif.

Ancaman Siber yang Mengintai

Dunia maya penuh dengan berbagai jenis ancaman yang terus berevolusi. Mulai dari serangan Denial of Service (DDoS) yang melumpuhkan website, injeksi SQL yang mencuri database, hingga Cross-Site Scripting (XSS) yang menyisipkan kode berbahaya. Malware, ransomware, dan upaya phishing juga menjadi momok yang serius. Para peretas terus mencari celah keamanan, baik pada sistem operasi server, aplikasi web, maupun konfigurasi yang lemah, untuk mendapatkan akses tidak sah. Keamanan siber yang lemah dapat membuka pintu bagi eksploitasi yang merugikan.

Dampak Negatif Pelanggaran Keamanan

Konsekuensi dari pelanggaran keamanan website bisa sangat parah dan berjangka panjang. Bagi bisnis, ini bisa berarti kerugian finansial akibat downtime, denda kepatuhan regulasi data (misalnya GDPR), dan biaya pemulihan yang mahal. Lebih jauh lagi, reputasi brand bisa hancur, menyebabkan hilangnya kepercayaan pelanggan dan penurunan penjualan. Data pelanggan yang bocor dapat memicu tuntutan hukum dan kerusakan citra yang sulit dipulihkan. Bagi website pribadi, pelanggaran bisa berarti hilangnya data penting, penyalahgunaan identitas, atau penggunaan website untuk kegiatan ilegal tanpa sepengetahuan pemilik.

Pondasi Utama: Manajemen Perangkat Lunak dan Akses

Fondasi keamanan website yang kuat dimulai dari pengelolaan perangkat lunak dan akses pengguna yang cermat. Ini adalah langkah dasar namun paling krusial untuk mencegah celah keamanan yang mudah dimanfaatkan.

1. Selalu Perbarui Sistem dan Aplikasi (Update, Update, Update!)

Salah satu celah keamanan terbesar seringkali berasal dari perangkat lunak yang kedaluwarsa. Pengembang aplikasi, sistem operasi, Content Management System (CMS), plugin, tema, dan ekstensi secara rutin merilis pembaruan yang tidak hanya menambahkan fitur baru tetapi juga menambal kerentanan keamanan yang ditemukan. Mengabaikan pembaruan ini sama dengan membiarkan pintu depan website Anda terbuka lebar. Pembaruan harus dilakukan secara teratur, idealnya segera setelah tersedia. Pastikan untuk memperbarui:

  • Sistem Operasi Server: Jika Anda mengelola server sendiri (VPS atau Dedicated Server).
  • CMS: Seperti WordPress, Joomla, Drupal, atau Magento. Perbarui inti CMS ke versi terbaru.
  • Plugin dan Tema: Pastikan semua plugin dan tema yang terinstal juga selalu diperbarui. Nonaktifkan atau hapus yang tidak terpakai.
  • Bahasa Pemrograman dan Database: Misalnya, PHP ke versi terbaru yang stabil, dan MySQL/MariaDB.

Sebelum melakukan pembaruan besar, selalu buat cadangan lengkap website Anda. Ini akan memungkinkan Anda untuk memulihkan website jika terjadi masalah kompatibilitas atau kesalahan selama proses pembaruan.

2. Kekuatan Kata Sandi dan Otentikasi Multi-Faktor

Kata sandi yang lemah adalah pintu gerbang termudah bagi peretas. Banyak serangan siber berhasil karena peretas menggunakan teknik brute-force atau credential stuffing dengan daftar kata sandi yang umum atau bocor. Berikut adalah praktik terbaik untuk kata sandi:

  • Panjang dan Kompleks: Gunakan kata sandi minimal 12-16 karakter, kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.
  • Unik: Jangan pernah menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa akun atau website.
  • Manajer Kata Sandi: Gunakan aplikasi manajer kata sandi yang terenkripsi untuk menyimpan dan menghasilkan kata sandi yang kuat secara otomatis.
  • Ubah Secara Berkala: Meskipun ada perdebatan tentang frekuensi, mengubah kata sandi setidaknya setiap 3-6 bulan adalah praktik yang baik, terutama untuk akun admin.

Selain kata sandi yang kuat, implementasikan Otentikasi Multi-Faktor (MFA) atau Two-Factor Authentication (2FA). Ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta verifikasi kedua (misalnya kode dari aplikasi otentikator, SMS, atau sidik jari) setelah memasukkan kata sandi. Bahkan jika peretas berhasil mendapatkan kata sandi Anda, mereka masih tidak dapat masuk tanpa faktor kedua. Ini sangat krusial untuk akun admin dan pengguna dengan hak akses tinggi.

3. Mengelola Akses Pengguna dengan Prinsip Hak Akses Minimal

Memberikan akses berlebihan kepada pengguna adalah risiko keamanan yang signifikan. Prinsip hak akses minimal (Principle of Least Privilege) menyatakan bahwa setiap pengguna, proses, atau program harus memiliki hak akses seminimal mungkin yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya. Praktik terbaik dalam manajemen akses pengguna meliputi:

  • Peran Pengguna yang Jelas: Tetapkan peran yang spesifik untuk setiap pengguna (misalnya, administrator, editor, kontributor, pelanggan) dengan izin yang sesuai.
  • Batasi Akun Administrator: Hanya ada satu atau dua akun administrator utama. Jangan gunakan akun admin untuk tugas sehari-hari. Buat akun editor atau kontributor untuk tugas rutin.
  • Hapus Akun Tidak Terpakai: Secara berkala tinjau dan hapus akun pengguna yang tidak lagi aktif atau tidak diperlukan.
  • Pengawasan Aktivitas: Pantau log aktivitas pengguna, terutama untuk akun dengan hak akses tinggi, untuk mendeteksi perilaku mencurigakan.
  • Ubah Nama Pengguna Default: Jangan gunakan nama pengguna default seperti "admin" untuk akun administrator.

Membentengi Website dari Dalam: Konfigurasi dan Ekstensi Aman

Setelah fondasi dasar, langkah selanjutnya adalah mengamankan website dari dalam, mulai dari konfigurasi aplikasi hingga lingkungan server.

4. Amankan Pengaturan Default CMS Anda

Banyak CMS hadir dengan pengaturan default yang mungkin tidak optimal dari segi keamanan. Peretas mengetahui pengaturan default ini dan seringkali menggunakannya sebagai titik masuk. Beberapa langkah untuk mengamankan pengaturan default CMS:

  • Ubah URL Login Default: Untuk WordPress, misalnya, ubah `wp-admin` atau `wp-login.php` ke URL kustom yang lebih sulit ditebak.
  • Nonaktifkan Fitur yang Tidak Digunakan: CMS sering memiliki banyak fitur bawaan yang mungkin tidak Anda perlukan. Nonaktifkan fitur-fitur ini untuk mengurangi potensi kerentanan.
  • Batasi Upaya Login: Konfigurasi CMS atau gunakan plugin untuk membatasi jumlah upaya login yang gagal dari satu alamat IP. Ini membantu mencegah serangan brute-force.
  • Enkripsi File Konfigurasi: Jika memungkinkan, pastikan file konfigurasi CMS Anda (misalnya `wp-config.php` di WordPress) memiliki izin yang benar dan tidak mudah diakses.
  • Hapus Metadata yang Tidak Perlu: Beberapa CMS menampilkan versi atau informasi lain yang dapat membantu peretas. Hapus atau sembunyikan informasi ini jika tidak diperlukan.

5. Pilih Ekstensi, Plugin, dan Tema yang Terpercaya

Ekstensi, plugin, dan tema adalah bagian integral dari fungsionalitas dan estetika website, tetapi juga merupakan sumber kerentanan umum. Untuk meminimalkan risiko:

  • Sumber Resmi dan Terpercaya: Selalu unduh plugin dan tema dari repositori resmi CMS Anda (misalnya WordPress.org), pengembang terkemuka, atau pasar terpercaya. Hindari sumber yang tidak dikenal atau gratisan yang mencurigakan.
  • Baca Ulasan dan Peringkat: Periksa ulasan pengguna, peringkat, dan frekuensi pembaruan. Plugin atau tema dengan banyak ulasan positif, pembaruan rutin, dan dukungan aktif cenderung lebih aman.
  • Hapus yang Tidak Terpakai: Nonaktifkan dan hapus semua plugin atau tema yang tidak Anda gunakan. Semakin sedikit kode pihak ketiga di website Anda, semakin kecil potensi kerentanannya.
  • Batasi Jumlah Plugin: Meskipun menggoda untuk menginstal banyak plugin, setiap plugin adalah potensi titik lemah. Pertimbangkan fungsionalitas yang benar-benar Anda butuhkan.
  • Lakukan Riset Keamanan: Sebelum menginstal, cari informasi apakah ada kerentanan keamanan yang diketahui terkait plugin atau tema tersebut.

6. Konfigurasi Server yang Optimal dan Hardening

Keamanan website tidak hanya bergantung pada aplikasi, tetapi juga pada lingkungan server tempat ia di-host. Konfigurasi server yang tepat dapat menjadi lapisan pertahanan yang kuat. Langkah-langkah hardening server meliputi:

  • Firewall Server: Konfigurasi firewall server (misalnya iptables atau UFW di Linux) untuk hanya mengizinkan lalu lintas yang diperlukan (port 80 untuk HTTP, 443 untuk HTTPS, 22 untuk SSH, dll.). Blokir port yang tidak digunakan.
  • Batasi Akses SSH/FTP: Jika Anda menggunakan SSH, ubah port default 22, gunakan otentikasi kunci SSH daripada kata sandi, dan batasi akses ke alamat IP tertentu. Untuk FTP, pertimbangkan SFTP atau SCP sebagai alternatif yang lebih aman.
  • Nonaktifkan Fungsi PHP yang Berbahaya: Dalam file `php.ini`, nonaktifkan fungsi PHP yang tidak perlu dan berpotensi berbahaya seperti `exec()`, `shell_exec()`, `system()`, `passthru()`, `proc_open()`, `popen()`.
  • Izin File yang Tepat: Pastikan izin file dan folder di server Anda diatur dengan benar. Umumnya, file harus 644 dan folder 755. Jangan pernah mengatur izin ke 777.
  • Log Server: Aktifkan dan pantau log server secara teratur untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan atau upaya serangan.
  • Penggunaan Web Server yang Aman: Konfigurasi web server (Apache, Nginx, LiteSpeed) dengan praktik keamanan terbaik, termasuk menonaktifkan directory listing dan menyembunyikan informasi versi.

7. Pentingnya Sertifikat SSL/TLS untuk Enkripsi Data

Sertifikat SSL/TLS (Secure Sockets Layer/Transport Layer Security) adalah protokol keamanan yang menciptakan tautan terenkripsi antara server web dan browser web. Ini adalah standar industri untuk menjaga keamanan data saat transit. Manfaat SSL/TLS:

  • Enkripsi Data: Melindungi informasi sensitif seperti detail login, informasi kartu kredit, dan data pribadi lainnya dari intersepsi oleh pihak ketiga.
  • Integritas Data: Memastikan data tidak diubah selama transmisi.
  • Otentikasi: Memverifikasi identitas website, memberikan jaminan kepada pengguna bahwa mereka terhubung ke server yang sah.
  • SEO: Google dan mesin pencari lainnya memberikan peringkat lebih tinggi kepada website yang menggunakan HTTPS (SSL/TLS).
  • Kepercayaan Pengguna: Ikon gembok di bilah alamat browser memberikan sinyal visual bahwa website aman, meningkatkan kepercayaan pengunjung.

Pastikan website Anda menggunakan HTTPS secara menyeluruh. Jika Anda memiliki website lama, migrasikan semua konten ke HTTPS dan terapkan pengalihan 301. Perpanjang sertifikat SSL Anda sebelum kedaluwarsa.

Pertahanan Berlapis: Strategi Proaktif dan Pencegahan

Keamanan website yang efektif memerlukan pendekatan berlapis, menggabungkan langkah-langkah proaktif untuk mencegah serangan sebelum terjadi.

8. Rutinitas Pencadangan Data yang Teratur (Backups)

Meskipun Anda telah menerapkan semua langkah keamanan, tidak ada sistem yang 100% kebal. Serangan siber, kesalahan manusia, atau kegagalan perangkat keras dapat terjadi kapan saja. Pencadangan (backup) adalah jaring pengaman terakhir Anda. Praktik terbaik untuk backup:

  • Otomatisasi: Atur pencadangan otomatis secara harian atau mingguan, tergantung pada seberapa sering konten website Anda berubah.
  • Cadangkan Seluruh Website: Pastikan Anda mencadangkan seluruh website, termasuk file inti CMS, database, plugin, tema, dan semua media.
  • Penyimpanan Offsite: Simpan cadangan di lokasi terpisah dari server utama Anda (misalnya, cloud storage, hard drive eksternal). Jangan hanya menyimpan cadangan di server yang sama.
  • Uji Pemulihan: Secara berkala, uji proses pemulihan cadangan Anda untuk memastikan bahwa cadangan berfungsi dan Anda dapat mengembalikan website dengan cepat jika diperlukan.
  • Beberapa Versi: Pertahankan beberapa versi cadangan (misalnya, cadangan harian selama seminggu, cadangan mingguan selama sebulan) untuk berjaga-jaga jika masalah tidak segera terdeteksi.

9. Firewall Aplikasi Web (WAF) dan Perlindungan DDoS

Firewall Aplikasi Web (WAF) adalah lapisan keamanan yang memantau, memfilter, atau memblokir lalu lintas HTTP ke dan dari aplikasi web. WAF beroperasi pada Layer 7 (lapisan aplikasi) model OSI dan dapat melindungi website dari berbagai serangan, seperti injeksi SQL, XSS, dan serangan brute-force lainnya. Manfaat WAF:

  • Deteksi dan Blokir Serangan: WAF dapat mengidentifikasi pola serangan umum dan secara otomatis memblokir lalu lintas berbahaya sebelum mencapai server Anda.
  • Perlindungan Real-time: Memberikan perlindungan instan terhadap kerentanan baru bahkan sebelum patch keamanan tersedia.
  • Kepatuhan: Membantu memenuhi persyaratan kepatuhan keamanan seperti PCI DSS.

Selain WAF, Perlindungan DDoS (Distributed Denial of Service) juga sangat penting. Serangan DDoS mencoba membanjiri website Anda dengan lalu lintas palsu untuk membuatnya tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. Penyedia layanan CDN (Content Delivery Network) seperti Cloudflare seringkali menawarkan WAF dan perlindungan DDoS sebagai bagian dari layanan mereka, menyaring lalu lintas berbahaya di tepi jaringan mereka sebelum mencapai server Anda.

10. Pemindaian Malware dan Kerentanan Secara Berkala

Meskipun pencegahan adalah kunci, deteksi dini adalah pertahanan kedua. Melakukan pemindaian rutin untuk malware dan kerentanan dapat membantu mengidentifikasi masalah sebelum menyebabkan kerusakan serius. Langkah-langkah pemindaian:

  • Pemindaian Malware: Gunakan pemindai malware website (baik plugin atau layanan eksternal) untuk secara berkala memeriksa file website Anda dari kode berbahaya atau perubahan yang tidak sah.
  • Pemindaian Kerentanan: Lakukan pemindaian kerentanan secara teratur untuk mengidentifikasi celah keamanan pada aplikasi web, konfigurasi server, atau komponen pihak ketiga.
  • Integritas File: Pantau integritas file inti website Anda. Setiap perubahan pada file inti tanpa sepengetahuan Anda bisa menjadi indikasi kompromi.
  • Pantau Reputasi: Periksa secara berkala apakah website Anda telah masuk daftar hitam oleh mesin pencari atau penyedia keamanan.

Layanan keamanan website profesional seringkali menawarkan pemantauan dan pemindaian berkelanjutan, memberikan peringatan dini jika ada ancaman terdeteksi.

Keamanan Lanjutan: Audit, Pemantauan, dan Respons Insiden

Bagi mereka yang ingin melangkah lebih jauh, implementasi strategi keamanan lanjutan dapat memberikan perlindungan yang lebih komprehensif dan proaktif.

Audit Keamanan dan Penetrasi Reguler

Audit keamanan, atau yang lebih dikenal sebagai penetration testing (pentest), adalah simulasi serangan siber yang dilakukan oleh ahli keamanan untuk menemukan kerentanan. Pentest memberikan gambaran realistis tentang seberapa rentan website Anda terhadap serangan. Manfaat pentest:

  • Identifikasi Kerentanan Tersembunyi: Menemukan celah keamanan yang mungkin terlewat oleh pemindaian otomatis.
  • Evaluasi Kekuatan Pertahanan: Mengukur efektivitas kontrol keamanan yang ada.
  • Prioritaskan Perbaikan: Memberikan laporan tentang risiko yang paling mendesak untuk ditangani.

Lakukan audit keamanan secara berkala, terutama setelah perubahan besar pada website atau aplikasi.

Pemantauan Keamanan Real-time

Pemantauan keamanan yang berkelanjutan sangat penting untuk mendeteksi anomali atau aktivitas mencurigakan secara instan. Ini termasuk memantau log server, log aplikasi, dan lalu lintas jaringan. Aspek pemantauan:

  • Sistem Deteksi Intrusi (IDS) / Sistem Pencegahan Intrusi (IPS): Mampu mendeteksi dan/atau mencegah aktivitas berbahaya secara real-time.
  • Pemantauan Log: Mengumpulkan dan menganalisis log dari berbagai sumber untuk mencari indikasi serangan atau masalah keamanan.
  • Pemantauan Integritas File: Memberi tahu Anda jika ada perubahan pada file penting website.
  • Pemantauan Uptime dan Performa: Meskipun bukan keamanan langsung, penurunan performa atau downtime yang tidak terduga bisa menjadi indikasi serangan.

Gunakan alat atau layanan yang menyediakan dasbor keamanan terpusat untuk memantau semua metrik ini.

Rencana Respons Insiden yang Jelas

Tidak peduli seberapa kuat pertahanan Anda, selalu ada kemungkinan website Anda akan diretas. Memiliki rencana respons insiden yang jelas adalah krusial untuk meminimalkan kerusakan. Rencana ini harus mencakup:

  • Identifikasi: Bagaimana Anda akan mendeteksi insiden keamanan?
  • Penahanan: Langkah-langkah untuk mengisolasi dan menghentikan serangan.
  • Pemberantasan: Menghapus akar penyebab insiden dan membersihkan semua jejak peretas.
  • Pemulihan: Mengembalikan website ke operasi normal dari cadangan yang aman.
  • Pembelajaran: Menganalisis insiden untuk mencegah terulangnya di masa depan.
  • Komunikasi: Bagaimana Anda akan berkomunikasi dengan pengguna, mitra, dan pihak berwenang jika terjadi pelanggaran data.

Latih tim Anda atau pastikan Anda tahu siapa yang harus dihubungi jika terjadi insiden keamanan.

Edukasi Keamanan untuk Tim

Faktor manusia seringkali menjadi tautan terlemah dalam rantai keamanan. Mengedukasi tim Anda tentang praktik keamanan siber sangat penting. Topik edukasi meliputi:

  • Kesadaran Phishing: Cara mengenali dan menghindari email atau tautan phishing.
  • Manajemen Kata Sandi: Pentingnya kata sandi kuat dan penggunaan manajer kata sandi.
  • Keamanan Data: Cara menangani data sensitif dengan aman.
  • Prosedur Keamanan: Memahami kebijakan dan prosedur keamanan perusahaan.
  • Pelaporan Insiden: Apa yang harus dilakukan jika mereka mencurigai adanya insiden keamanan.

Edukasi harus berkelanjutan dan diperbarui sesuai dengan ancaman terbaru. Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

Kesimpulan

Mengamankan website Anda dari ancaman siber adalah proses berkelanjutan yang memerlukan dedikasi dan pemahaman mendalam tentang praktik terbaik. Dengan menerapkan 10 Tips Ampuh Keamanan Website: Panduan Cyber Security yang telah dibahas di atas, Anda tidak hanya membangun benteng pertahanan yang kokoh tetapi juga menumbuhkan kepercayaan pengguna dan menjaga integritas bisnis online Anda. Mulai dari pembaruan rutin, penggunaan kata sandi yang kuat, hingga implementasi WAF dan rencana respons insiden, setiap langkah memiliki peran krusial dalam menciptakan ekosistem digital yang aman. Jangan biarkan website Anda menjadi target empuk bagi peretas. Ambil tindakan proaktif sekarang juga. Tinjau kembali semua sistem Anda, pastikan semua pembaruan telah terinstal, dan edukasi diri serta tim Anda tentang pentingnya keamanan siber. Dengan komitmen terhadap keamanan, Anda dapat fokus pada pengembangan website dan pencapaian tujuan bisnis tanpa bayang-bayang ancaman yang mengintai.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa itu Cyber Security untuk website?

Cyber security untuk website adalah serangkaian praktik, proses, dan teknologi yang dirancang untuk melindungi website, aplikasi web, dan data yang terkait dari serangan siber, akses tidak sah, kerusakan, atau gangguan. Tujuannya adalah menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan website.

Seberapa sering saya harus memperbarui CMS dan plugin website saya?

Idealnya, Anda harus memperbarui CMS, tema, dan plugin Anda segera setelah pembaruan dirilis. Pembaruan ini seringkali mencakup perbaikan keamanan kritis yang menambal kerentanan. Namun, selalu lakukan pencadangan sebelum memperbarui untuk berjaga-jaga jika terjadi masalah kompatibilitas.

Apakah SSL benar-benar penting untuk semua jenis website?

Ya, SSL/TLS sangat penting untuk semua jenis website, tidak hanya untuk e-commerce. Selain mengenkripsi data sensitif, SSL juga meningkatkan kepercayaan pengguna, meningkatkan peringkat SEO, dan melindungi website dari modifikasi data oleh pihak ketiga. Google menandai website tanpa SSL sebagai "Tidak Aman".

Apa perbedaan antara WAF dan firewall server?

Firewall server (misalnya iptables) beroperasi pada lapisan jaringan dan transportasi (Layer 3 dan 4) model OSI, memfilter lalu lintas berdasarkan alamat IP dan port. Sedangkan Web Application Firewall (WAF) beroperasi pada lapisan aplikasi (Layer 7), memantau dan memfilter lalu lintas HTTP/HTTPS untuk melindungi dari serangan khusus aplikasi web seperti injeksi SQL dan XSS.

Bagaimana cara membuat kata sandi yang kuat dan mudah diingat?

Kata sandi yang kuat setidaknya 12-16 karakter, kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol. Untuk membuatnya mudah diingat, Anda bisa menggunakan frasa panjang dari kata-kata yang tidak terkait, lalu menyisipkan angka dan simbol (misalnya, "SayaSukaKopiHitam&1gula!"). Atau, gunakan manajer kata sandi yang aman untuk menghasilkan dan menyimpan kata sandi yang kompleks.

Apa yang harus saya lakukan jika website saya diretas?

Jika website Anda diretas, segera lakukan langkah-langkah berikut: 1) Isolasi website (offlinekan atau batasi akses), 2) Ubah semua kata sandi, 3) Pulihkan dari cadangan bersih terbaru, 4) Lakukan pemindaian malware menyeluruh dan hapus semua kode berbahaya, 5) Analisis log untuk mengidentifikasi celah yang dieksploitasi, 6) Laporkan insiden jika diperlukan, dan 7) Perkuat keamanan untuk mencegah terulangnya kembali.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang