Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

Backlink Dofollow Nofollow dan Perbedaannya

Dalam dunia optimasi mesin pencari (SEO), backlink memegang peranan krusial dalam menentukan otoritas dan peringkat sebuah website. Namun, tidak semua backlink...

Backlink Dofollow Nofollow dan Perbedaannya

Dalam dunia optimasi mesin pencari (SEO), backlink memegang peranan krusial dalam menentukan otoritas dan peringkat sebuah website. Namun, tidak semua backlink diciptakan sama. Ada dua jenis utama yang sering dibicarakan: dofollow dan nofollow. Memahami perbedaan mendasar antara keduanya, serta kapan dan bagaimana menggunakannya, adalah kunci untuk strategi SEO yang efektif. Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk backlink dofollow dan nofollow, lengkap dengan panduan praktisnya.

Memahami Konsep Dasar Backlink

Sebelum menyelami perbedaan dofollow dan nofollow, mari kita tegaskan kembali apa itu backlink. Sederhananya, backlink adalah tautan yang mengarah dari satu website ke website lain. Anggap saja seperti rekomendasi atau suara dukungan. Ketika sebuah website memberikan tautan ke website Anda, itu menandakan bahwa konten Anda dianggap relevan, berharga, atau kredibel oleh pemilik website tersebut.

Mesin pencari seperti Google menggunakan backlink sebagai salah satu sinyal utama untuk memahami struktur web dan menilai otoritas sebuah halaman. Semakin banyak backlink berkualitas yang mengarah ke website Anda, semakin besar kemungkinan mesin pencari menganggapnya penting dan berharga, yang pada gilirannya dapat meningkatkan peringkatnya di hasil pencarian.

Apa Itu Backlink Dofollow?

Backlink dofollow adalah jenis tautan yang secara inheren akan "diikuti" atau di-crawl oleh mesin pencari. Secara teknis, tidak ada atribut HTML khusus yang disebut rel="dofollow". Sebaliknya, semua tautan diatur secara default untuk menjadi dofollow. Ketika sebuah mesin pencari menemukan tautan dofollow, ia akan mengikuti tautan tersebut untuk mengindeks halaman tujuan dan mentransfer "otoritas" atau "link equity" dari halaman sumber.

Bayangkan ini seperti jalan yang terbuka. Mesin pencari bebas menjelajahi dan membawa nilai dari satu titik ke titik lainnya. Link equity ini adalah semacam "nilai" atau "prestise" yang dibagikan dari satu halaman ke halaman lain. Tautan dofollow secara efektif mengalirkan nilai SEO ini, yang sangat penting untuk meningkatkan peringkat.

Mengapa istilah "dofollow" muncul? Ini lebih merupakan kontras atau lawan kata dari "nofollow". Karena tautan standar adalah dofollow, istilah ini digunakan untuk membedakannya dari tautan yang secara eksplisit diberi instruksi untuk tidak diikuti.

Apa Itu Backlink Nofollow?

Berbeda dengan dofollow, backlink nofollow adalah tautan yang secara eksplisit diberi instruksi kepada mesin pencari untuk TIDAK diikuti. Ini dilakukan dengan menambahkan atribut rel="nofollow" pada tag tautan HTML. Ketika mesin pencari menemui tautan nofollow, ia akan mengenali instruksi tersebut dan tidak akan mengindeks halaman tujuan melalui tautan tersebut, serta tidak akan mentransfer link equity.

Penting untuk dicatat bahwa atribut rel="nofollow" diperkenalkan oleh Google, Yahoo, dan MSN pada tahun 2005 sebagai cara untuk memerangi spam komentar. Tujuannya adalah agar tautan dari komentar pengguna tidak memengaruhi peringkat pencarian, sehingga mencegah situs web disalahgunakan untuk tujuan spamming.

Selain rel="nofollow", Google juga merekomendasikan dua atribut lain yang memiliki efek serupa dalam hal tidak mentransfer link equity secara langsung:

  • rel="ugc": Singkatan dari User-Generated Content. Atribut ini digunakan untuk tautan yang berasal dari konten yang dibuat oleh pengguna, seperti komentar blog, postingan forum, atau ulasan. Ini membantu mesin pencari membedakan tautan yang dibuat oleh pemilik situs dari tautan yang ditambahkan oleh pengguna.
  • rel="sponsored": Atribut ini digunakan untuk tautan yang merupakan bagian dari iklan, sponsor, atau perjanjian komersial lainnya. Ini memberi sinyal kepada mesin pencari bahwa tautan tersebut dibayar atau merupakan bagian dari promosi berbayar, sehingga membantu menjaga integritas hasil pencarian organik.

Meskipun tidak mentransfer link equity secara langsung, tautan nofollow tetap memiliki manfaat lain yang akan kita bahas nanti.

Perbedaan Kunci Antara Dofollow dan Nofollow

Untuk mempermudah pemahaman, mari kita rangkum perbedaan utama antara backlink dofollow dan nofollow dalam beberapa poin penting:

1. Atribut HTML

  • Dofollow: Tidak memerlukan atribut HTML khusus. Semua tautan secara default dianggap dofollow.
  • Nofollow: Memerlukan atribut rel="nofollow" (atau rel="ugc", rel="sponsored") yang ditambahkan pada tag <a> dalam kode HTML.

Contoh: Tautan Dofollow: <a href="https://www.contoh.com">Kunjungi Situs Kami</a> Tautan Nofollow: <a href="https://www.contoh.com" rel="nofollow">Kunjungi Situs Kami</a>

2. Perilaku Mesin Pencari

  • Dofollow: Mesin pencari akan "mengikuti" tautan ini, mengindeks halaman tujuan, dan melihatnya sebagai sinyal positif.
  • Nofollow: Mesin pencari akan "mengabaikan" tautan ini dalam hal pengindeksan dan transfer otoritas. Mereka tetap akan melihat tautan tersebut ada, tetapi tidak akan menggunakannya untuk menentukan peringkat atau mengalirkan link equity.

3. Transfer Link Equity (Otoritas)

  • Dofollow: Mentransfer link equity dari halaman sumber ke halaman tujuan. Ini secara langsung berkontribusi pada peningkatan otoritas dan peringkat halaman tujuan.
  • Nofollow: Tidak mentransfer link equity secara langsung. Nilai SEO dari tautan ini tidak mengalir ke halaman tujuan.

4. Pengaruh Terhadap Peringkat SEO

  • Dofollow: Secara umum, tautan dofollow dianggap lebih berharga untuk SEO karena kontribusinya terhadap peningkatan peringkat.
  • Nofollow: Tidak secara langsung meningkatkan peringkat. Namun, mereka tetap memiliki peran dalam strategi SEO secara keseluruhan.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Link Nofollow?

Meskipun tautan dofollow sering kali menjadi incaran utama para praktisi SEO, ada situasi di mana penggunaan tautan nofollow (atau atribut ugc/sponsored) justru lebih disarankan dan strategis. Mengabaikan tautan nofollow bisa berarti kehilangan peluang atau bahkan berisiko terkena penalti.

Berikut adalah beberapa skenario di mana Anda sebaiknya mempertimbangkan penggunaan tautan nofollow:

1. Konten yang Tidak Anda Rekomendasikan atau Percayai

Jika Anda menulis artikel yang membahas atau mereferensikan situs web yang Anda anggap tidak kredibel, berisi informasi yang salah (hoax), spam, atau bahkan melanggar hukum, Anda tetap perlu menyematkan tautan agar pembaca bisa merujuknya. Namun, Anda tentu tidak ingin memberikan "endorsement" atau mengalirkan otoritas SEO Anda ke situs semacam itu. Dalam kasus ini, gunakan rel="nofollow".

Contoh: Anda mengulas sebuah produk yang ternyata mengecewakan. Anda bisa menyertakan tautan ke situs penjualnya, tetapi dengan rel="nofollow" agar Anda tidak terkesan merekomendasikan produk tersebut secara penuh.

2. Link Afiliasi (Sponsored)

Link afiliasi adalah tautan yang mengarah ke produk atau layanan, di mana Anda akan mendapatkan komisi jika ada pembelian melalui tautan tersebut. Karena ini adalah bentuk promosi berbayar atau komersial, Google sangat menganjurkan penggunaan atribut rel="sponsored" untuk tautan semacam ini. Hal ini membantu menjaga transparansi dan integritas hasil pencarian.

Menggunakan rel="sponsored" pada link afiliasi juga melindungi website Anda dari potensi penalti Google karena dianggap memanipulasi peringkat melalui tautan berbayar.

3. User-Generated Content (UGC)

Mayoritas platform yang memungkinkan pengguna berkontribusi konten, seperti kolom komentar blog, forum online, atau situs ulasan, secara default akan menambahkan atribut rel="nofollow" atau rel="ugc" pada tautan yang disisipkan oleh pengguna. Ini adalah langkah pencegahan yang sangat penting.

Bayangkan jika setiap komentar di blog Anda yang berisi tautan ke situs lain otomatis menjadi dofollow. Ini akan membuka pintu lebar-lebar bagi spammer untuk membanjiri kolom komentar Anda demi mendapatkan backlink gratis. Dengan rel="nofollow" atau rel="ugc", Anda mencegah penyalahgunaan ini dan menjaga otoritas situs Anda.

4. Tautan Berbayar atau Promosi

Jika Anda membeli tautan, berpartisipasi dalam program pertukaran link yang tidak alami, atau memiliki perjanjian sponsor di mana Anda dibayar untuk menempatkan tautan, sangat penting untuk menandainya sebagai rel="sponsored". Google secara tegas melarang praktik pembelian tautan yang bertujuan untuk memanipulasi peringkat. Menggunakan rel="sponsored" adalah cara untuk mematuhi pedoman Google dan menghindari sanksi.

5. Tautan Internal ke Halaman yang Tidak Ingin Dioptimalkan

Meskipun jarang terjadi, terkadang Anda mungkin ingin membuat tautan internal ke halaman tertentu di website Anda sendiri yang tidak ingin Anda beri penekanan SEO. Misalnya, halaman kebijakan privasi yang sangat detail atau halaman yang berisi informasi yang kurang relevan dengan inti bisnis Anda. Dalam kasus seperti ini, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan rel="nofollow" pada tautan internal tersebut. Namun, ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan jarang direkomendasikan kecuali ada alasan kuat.

Manakah yang Lebih Baik untuk SEO? Dofollow atau Nofollow?

Secara umum, backlink dofollow dianggap lebih berharga untuk tujuan optimasi peringkat SEO. Alasan utamanya adalah kemampuan mereka untuk mentransfer link equity. Ketika sebuah situs web yang memiliki otoritas tinggi memberikan tautan dofollow ke situs Anda, itu seperti mendapatkan "vote of confidence" yang kuat dari mesin pencari. Ini dapat membantu halaman Anda mendapatkan peringkat lebih tinggi, meningkatkan visibilitas, dan mendatangkan lebih banyak traffic organik.

Namun, mengatakan bahwa backlink nofollow "buruk" untuk SEO adalah sebuah kesalahpahaman. Meskipun tidak secara langsung mengalirkan link equity, backlink nofollow tetap memberikan manfaat signifikan:

  • Meningkatkan Traffic Referral: Tautan nofollow yang diklik oleh pengguna akan tetap membawa mereka ke situs Anda, menghasilkan traffic referral. Traffic ini, meskipun tidak secara langsung meningkatkan peringkat, tetap berharga karena menunjukkan minat audiens dan dapat mengarah pada konversi.
  • Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas: Keberadaan tautan ke situs Anda dari berbagai sumber, bahkan yang nofollow, dapat membangun persepsi kepercayaan dan kredibilitas di mata mesin pencari. Ini menunjukkan bahwa situs Anda adalah sumber informasi yang direferensikan, meskipun tidak selalu secara formal "direkomendasikan" untuk tujuan SEO.
  • Diversifikasi Profil Backlink: Profil backlink yang sehat memiliki campuran tautan dofollow dan nofollow. Jika semua tautan Anda hanya dofollow, itu bisa terlihat tidak alami dan mencurigakan bagi mesin pencari. Kehadiran tautan nofollow (terutama dari sumber terkemuka) dapat membuat profil backlink Anda terlihat lebih organik dan realistis.
  • Potensi Dikenali Sebagai Dofollow di Masa Depan: Google sendiri pernah menyatakan bahwa mereka mungkin mulai mempertimbangkan tautan nofollow sebagai "saran" daripada instruksi mutlak di masa mendatang. Meskipun belum sepenuhnya terkonfirmasi, ini menunjukkan bahwa tautan nofollow bukanlah sesuatu yang sepenuhnya diabaikan.

Oleh karena itu, strategi SEO yang optimal melibatkan perolehan kombinasi yang seimbang antara backlink dofollow dan nofollow. Fokus utama tetap pada mendapatkan tautan dofollow berkualitas tinggi, tetapi jangan lupakan manfaat dari tautan nofollow dan gunakan atribut ugc serta sponsored dengan benar.

Struktur Profil Backlink yang Ideal

Membangun profil backlink yang kuat membutuhkan keseimbangan. Anggaplah seperti membangun jaringan pertemanan. Anda ingin teman-teman yang benar-benar mendukung Anda (dofollow), tetapi juga teman-teman yang sekadar mengetahui dan mengapresiasi Anda (nofollow).

Profil backlink yang ideal biasanya memiliki proporsi yang lebih besar dari tautan dofollow, namun tetap menyertakan tautan nofollow dari sumber-sumber yang relevan dan terkemuka. Rasio spesifiknya bisa bervariasi tergantung industri dan niche Anda, tetapi prinsipnya adalah diversifikasi dan kualitas.

  • Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas: Satu tautan dofollow dari situs otoritatif dan relevan jauh lebih berharga daripada ratusan tautan dofollow dari situs berkualitas rendah atau tidak relevan.
  • Relevansi adalah Kunci: Tautan, baik dofollow maupun nofollow, akan lebih efektif jika berasal dari situs yang topiknya relevan dengan konten Anda.
  • Jangan Takut Tautan Nofollow: Jika tautan nofollow berasal dari sumber yang terpercaya dan relevan, itu tetap memiliki nilai.

Kesimpulan

Backlink dofollow dan nofollow memiliki peran yang berbeda namun sama pentingnya dalam strategi SEO. Tautan dofollow secara langsung berkontribusi pada penguatan otoritas dan peringkat situs Anda, sementara tautan nofollow (termasuk UGC dan sponsored) membantu membangun traffic referral, diversifikasi profil backlink, dan menjaga integritas. Memahami perbedaan mendasar, cara implementasi, serta kapan harus menggunakan masing-masing adalah kunci untuk membangun strategi SEO yang holistik dan berkelanjutan. Prioritaskan kualitas dan relevansi, serta selalu patuhi pedoman mesin pencari untuk hasil terbaik.

FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)

1. Apakah semua tautan di website saya harus dofollow?

Tidak, tidak semua tautan harus dofollow. Sebaiknya miliki campuran tautan dofollow dan nofollow. Gunakan nofollow atau atribut terkait (ugc, sponsored) untuk tautan afiliasi, konten berbayar, atau konten yang tidak ingin Anda dukung secara SEO.

2. Bagaimana cara mengetahui apakah sebuah tautan itu dofollow atau nofollow?

Anda bisa memeriksa kode HTML halaman tersebut. Jika ada atribut `rel="nofollow"`, `rel="ugc"`, atau `rel="sponsored"` pada tag ``, maka tautan tersebut bukan dofollow. Jika tidak ada atribut tersebut, maka tautan tersebut bersifat dofollow.

3. Apakah tautan nofollow benar-benar tidak memberikan manfaat SEO sama sekali?

Tautan nofollow tidak mentransfer link equity secara langsung seperti dofollow. Namun, mereka tetap memberikan manfaat seperti traffic referral, membangun kredibilitas, dan membantu diversifikasi profil backlink, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan SEO secara keseluruhan.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang