Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Cara Atasi Gagal Upload File Terlalu Besar di Hosting

Atasi gagal upload file terlalu besar di hosting. Temukan solusi ampuh & konfigurasi hosting yang tepat agar file Anda terunggah lancar tanpa hambatan.

Cara Atasi Gagal Upload File Terlalu Besar di Hosting

Pernahkah Anda merasa frustrasi saat mencoba mengunggah file penting ke situs web atau platform online Anda, namun selalu gagal dengan pesan "file terlalu besar" atau proses yang terhenti begitu saja? Masalah gagal upload file terlalu besar di hosting adalah kendala umum yang sering dihadapi oleh pemilik website, pengelola konten, maupun developer. Ini bisa terjadi karena berbagai alasan teknis di sisi server maupun klien, dan seringkali membutuhkan pemahaman mendalam tentang konfigurasi hosting Anda.

Kegagalan mengunggah file berukuran besar tidak hanya membuang waktu dan energi, tetapi juga dapat menghambat alur kerja dan operasional bisnis online. Bayangkan jika Anda perlu mengunggah video promosi berkualitas tinggi, paket tema website, atau database backup yang besar, namun terus-menerus terhalang. Artikel ini hadir sebagai panduan komprehensif untuk membantu Anda memahami akar masalahnya dan menyediakan berbagai solusi praktis, mulai dari langkah-langkah sederhana hingga penyesuaian konfigurasi tingkat lanjut di hosting Anda. Kami akan membahas tuntas cara atasi gagal upload file terlalu besar di hosting agar proses kerja Anda lancar tanpa hambatan.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda akan mempelajari berbagai teknik optimasi file, penyesuaian pengaturan server, hingga tips profesional untuk memastikan semua file Anda dapat terunggah dengan sukses, tidak peduli seberapa besar ukurannya. Mari kita selami lebih dalam untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan efisien.

Memahami Akar Masalah Gagal Upload File Terlalu Besar di Hosting

Sebelum kita membahas solusi, penting untuk memahami mengapa masalah gagal upload file terlalu besar di hosting ini terjadi. Kebanyakan kasus berakar pada batasan yang ditetapkan baik di sisi server hosting maupun sisi klien (browser atau koneksi internet). Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk menemukan solusi yang tepat.

Batasan Ukuran File di Server (upload_max_filesize dan post_max_size)

Ini adalah penyebab paling umum. Server hosting Anda memiliki batasan yang ditentukan dalam konfigurasi PHP untuk ukuran file yang dapat diunggah. Ada dua parameter utama yang perlu Anda perhatikan:

  • upload_max_filesize: Menentukan ukuran maksimum file tunggal yang dapat diunggah. Jika file Anda melebihi nilai ini, upload akan gagal.
  • post_max_size: Menentukan ukuran maksimum data yang dapat diterima oleh permintaan POST HTTP. Karena unggahan file biasanya dilakukan melalui metode POST, nilai ini harus lebih besar atau setidaknya sama dengan upload_max_filesize. Jika total data yang dikirim (termasuk data formulir lainnya selain file) melebihi nilai ini, upload juga akan gagal.

Nilai default untuk parameter ini seringkali kecil (misalnya 2MB, 8MB, atau 32MB) untuk menghemat sumber daya server dan mencegah penyalahgunaan. Untuk mengatasi gagal upload file terlalu besar di hosting, seringkali Anda perlu menyesuaikan nilai-nilai ini.

Pengaruh Waktu Eksekusi Skrip (max_execution_time dan max_input_time)

Selain ukuran, waktu juga menjadi faktor krusial. Mengunggah file besar membutuhkan waktu lebih lama. Jika proses upload melebihi batas waktu eksekusi yang ditentukan di server, skrip PHP akan dihentikan, menyebabkan upload gagal. Dua parameter yang relevan adalah:

  • max_execution_time: Menentukan waktu maksimum (dalam detik) suatu skrip PHP diizinkan untuk berjalan. Jika upload terlalu lambat dan melebihi batas ini, skrip akan berhenti.
  • max_input_time: Menentukan waktu maksimum (dalam detik) skrip diizinkan untuk mengurai data input, termasuk unggahan file.

Untuk file yang sangat besar atau koneksi internet yang lambat, batas waktu default (biasanya 30 atau 60 detik) mungkin tidak cukup. Meningkatkan nilai ini bisa menjadi bagian dari solusi untuk cara atasi gagal upload file terlalu besar di hosting.

Batasan Memori PHP (memory_limit)

Setiap skrip PHP yang berjalan menggunakan memori server. Mengunggah dan memproses file besar dapat mengonsumsi banyak memori. Jika skrip melebihi batas memory_limit yang ditetapkan, ia akan dihentikan, menyebabkan kesalahan. Meskipun tidak secara langsung terkait dengan ukuran file, batasan memori yang rendah dapat secara tidak langsung menyebabkan kegagalan upload, terutama jika file tersebut perlu diproses atau diekstrak setelah diunggah.

Peran Konfigurasi Web Server (Nginx/Apache)

Selain PHP, web server seperti Apache atau Nginx juga memiliki batasan ukuran permintaan dan waktu tunggu. Jika Anda menggunakan Nginx, parameter seperti client_max_body_size perlu disesuaikan. Untuk Apache, ada modul seperti mod_security atau batasan di konfigurasi httpd.conf yang mungkin mempengaruhi. Batasan ini bertindak sebagai lapisan pertama sebelum permintaan mencapai PHP, sehingga jika file sudah ditolak di tingkat web server, konfigurasi PHP tidak akan berpengaruh. Memeriksa log error web server dapat memberikan petunjuk jika masalahnya ada di sini.

Solusi Sisi Klien: Mengoptimalkan Sebelum Upload

Sebelum kita mengubah pengaturan server, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan di sisi klien untuk mengurangi ukuran file atau membuat proses upload lebih stabil. Ini adalah langkah awal yang penting dalam cara atasi gagal upload file terlalu besar di hosting.

Kompresi dan Optimasi File

Salah satu cara paling efektif adalah mengurangi ukuran file sebelum mengunggahnya. Ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga mengurangi kemungkinan mencapai batas server.

  • Gambar: Gunakan alat kompresi gambar (online atau offline) seperti TinyPNG, Compressor.io, atau plugin optimasi gambar untuk CMS (misalnya Smush atau EWWW Image Optimizer untuk WordPress). Pastikan untuk memilih format yang tepat (JPEG untuk foto, PNG untuk gambar dengan transparansi, WebP untuk performa).
  • Video: Kompres video menggunakan perangkat lunak seperti HandBrake atau editor video. Kurangi resolusi jika tidak diperlukan, sesuaikan bitrate, dan pilih format yang efisien (misalnya MP4 dengan codec H.264).
  • Dokumen & Arsip: Kompres file besar menjadi format ZIP atau RAR. Pastikan file di dalamnya sudah dioptimalkan. Hindari mengunggah file yang tidak perlu.

Mengoptimalkan file tidak hanya membantu proses upload, tetapi juga meningkatkan kecepatan loading situs web Anda secara keseluruhan.

Memecah File Besar Menjadi Beberapa Bagian

Jika Anda memiliki file yang benar-benar masif dan tidak dapat dikompresi lebih lanjut (misalnya backup database atau koleksi foto resolusi tinggi), pertimbangkan untuk memecahnya menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Banyak program arsip (seperti WinRAR, 7-Zip) memungkinkan Anda untuk membuat arsip multi-volume. Setelah diunggah, Anda bisa menggabungkannya kembali di server menggunakan SSH atau skrip tertentu.

Metode ini sangat berguna untuk mengatasi batasan upload_max_filesize di server, karena setiap bagian file akan dianggap sebagai unggahan terpisah yang lebih kecil.

Menggunakan FTP Client untuk Upload

Untuk file yang sangat besar, mengunggah melalui antarmuka web browser seringkali tidak stabil dan rentan terhadap kegagalan. FTP (File Transfer Protocol) adalah metode yang jauh lebih andal untuk transfer file besar ke hosting Anda.

Langkah-langkahnya:

  • Instal FTP client seperti FileZilla (gratis dan open-source).
  • Dapatkan kredensial FTP Anda dari panel kontrol hosting (hostname, username, password, port).
  • Sambungkan ke server Anda melalui FTP client.
  • Navigasikan ke direktori tujuan di server.
  • Seret dan lepas file dari komputer Anda ke direktori server.

FTP client memiliki fitur seperti resume transfer, yang berarti jika koneksi terputus, Anda bisa melanjutkannya dari titik terakhir tanpa harus mengunggah ulang dari awal. Ini adalah cara atasi gagal upload file terlalu besar di hosting yang sangat direkomendasikan untuk stabilitas.

Memilih Browser yang Tepat dan Koneksi Internet Stabil

Meskipun mungkin terdengar sepele, browser yang Anda gunakan dan kualitas koneksi internet Anda dapat memengaruhi keberhasilan unggahan. Beberapa browser mungkin memiliki batasan memori atau penanganan unggahan yang kurang efisien dibandingkan yang lain. Pastikan browser Anda selalu diperbarui ke versi terbaru.

Selain itu, pastikan Anda memiliki koneksi internet yang stabil dan cepat. Koneksi yang putus-nyambung atau sangat lambat akan meningkatkan kemungkinan timeout dan kegagalan unggahan, bahkan jika semua pengaturan server sudah benar.

Solusi Sisi Server: Mengubah Konfigurasi Hosting

Jika solusi sisi klien tidak cukup, atau Anda memang perlu mengunggah file besar secara rutin, Anda perlu menyesuaikan konfigurasi di sisi server hosting. Ini adalah inti dari cara atasi gagal upload file terlalu besar di hosting yang efektif.

Melalui cPanel atau Panel Kontrol Hosting

Banyak penyedia hosting menawarkan panel kontrol (seperti cPanel, Plesk, DirectAdmin) yang memungkinkan Anda mengubah pengaturan PHP tanpa harus mengedit file secara manual. Cari bagian yang berkaitan dengan "Select PHP Version", "PHP Manager", "MultiPHP Ini Editor", atau "PHP Configuration".

Di sana, Anda biasanya dapat menyesuaikan nilai-nilai berikut:

  • upload_max_filesize
  • post_max_size
  • max_execution_time
  • max_input_time
  • memory_limit

Tingkatkan nilai-nilai ini secara bertahap (misalnya dari 32MB menjadi 64MB, lalu 128MB, atau bahkan lebih tinggi jika diperlukan) dan coba unggah kembali file Anda. Jangan lupa untuk menyimpan perubahan setelah selesai.

Mengedit File .htaccess

Jika Anda tidak memiliki akses ke pengaturan PHP melalui panel kontrol, atau jika perubahan di sana tidak berlaku, Anda bisa mencoba menambahkan atau mengubah baris kode di file .htaccess yang terletak di direktori root website Anda (biasanya public_html).

Gunakan FTP client atau File Manager di cPanel untuk mengedit file .htaccess. Tambahkan baris berikut:

php_value upload_max_filesize 128M
php_value post_max_size 128M
php_value max_execution_time 300
php_value max_input_time 300
php_value memory_limit 256M

Ganti nilai (misalnya 128M, 300, 256M) sesuai kebutuhan Anda. Simpan file dan coba unggah lagi. Perlu diingat bahwa tidak semua server mengizinkan perubahan konfigurasi PHP melalui .htaccess, terutama pada shared hosting yang ketat. Jika tidak berhasil, Anda mungkin perlu mencoba metode lain.

Mengubah Konfigurasi PHP (php.ini)

Ini adalah metode paling langsung untuk mengubah pengaturan PHP, tetapi biasanya hanya tersedia untuk pengguna yang memiliki akses root atau menggunakan VPS/Dedicated Server. Pada shared hosting, Anda mungkin tidak memiliki akses langsung ke file php.ini utama.

Namun, beberapa shared hosting memungkinkan Anda untuk membuat file php.ini kustom di direktori root website Anda. Caranya:

  • Buat file baru bernama php.ini di direktori root (misalnya public_html).
  • Tambahkan baris berikut ke dalam file tersebut:
    upload_max_filesize = 128M
    post_max_size = 128M
    max_execution_time = 300
    max_input_time = 300
    memory_limit = 256M
  • Simpan file.

Beberapa hosting mungkin memerlukan Anda untuk menambahkan baris suPHP_ConfigPath /home/user/public_html (ganti /home/user/public_html dengan path sebenarnya ke folder Anda) di file .htaccess agar server tahu lokasi file php.ini kustom Anda. Setelah perubahan, terkadang Anda perlu me-restart layanan web server agar perubahan diterapkan.

Menghubungi Dukungan Teknis Hosting

Jika semua upaya di atas tidak berhasil atau Anda merasa tidak yakin untuk mengubah konfigurasi server sendiri, langkah terbaik adalah menghubungi dukungan teknis penyedia hosting Anda. Jelaskan masalah gagal upload file terlalu besar di hosting yang Anda alami dan sebutkan bahwa Anda perlu meningkatkan batasan upload_max_filesize, post_max_size, max_execution_time, dan memory_limit. Mereka dapat membantu Anda melakukan penyesuaian yang diperlukan atau memberikan solusi alternatif yang sesuai dengan lingkungan server mereka.

Ini adalah pilihan yang aman dan seringkali paling efektif, terutama jika Anda menggunakan shared hosting dengan batasan akses yang ketat.

Strategi Lanjutan untuk Upload File Sangat Besar

Untuk kasus-kasus ekstrem di mana file Anda berukuran gigabyte atau bahkan terabyte, atau Anda memerlukan solusi yang lebih skalabel, ada beberapa strategi lanjutan yang bisa Anda pertimbangkan.

Menggunakan Penyimpanan Cloud Eksternal (S3, Google Cloud Storage)

Alih-alih mengunggah file besar langsung ke hosting Anda, pertimbangkan untuk menyimpannya di layanan penyimpanan objek cloud seperti Amazon S3, Google Cloud Storage, atau Azure Blob Storage. Layanan ini dirancang untuk menangani file berukuran sangat besar dengan biaya yang efisien dan skalabilitas tinggi.

Alurnya:

  • Unggah file besar ke layanan penyimpanan cloud.
  • Di website Anda, gunakan tautan langsung (public URL) dari file tersebut atau integrasikan dengan API layanan cloud untuk mengambil atau menampilkan file.

Metode ini sangat ideal untuk file media (video, audio, gambar) yang akan di-streaming atau diunduh oleh pengguna, karena mengurangi beban pada server hosting utama Anda dan menyediakan kecepatan akses yang lebih baik. Ini juga merupakan cara atasi gagal upload file terlalu besar di hosting yang elegan untuk memisahkan konten statis dari aplikasi web Anda.

Implementasi Upload Chunks (Multipart Upload)

Untuk aplikasi web yang perlu mengizinkan pengguna mengunggah file sangat besar, Anda bisa mengimplementasikan fitur "upload chunks" atau "multipart upload". Teknik ini memecah file besar menjadi potongan-potongan kecil (chunks) di sisi klien, mengunggah setiap chunk secara terpisah ke server, dan kemudian menggabungkan kembali semua chunk tersebut di server untuk membentuk file aslinya.

Keuntungan:

  • Mengatasi batasan upload_max_filesize karena setiap chunk berukuran kecil.
  • Lebih tahan terhadap gangguan jaringan; jika satu chunk gagal, hanya chunk itu yang perlu diunggah ulang.
  • Memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dengan progress bar yang akurat.

Implementasi ini biasanya membutuhkan pengetahuan pemrograman JavaScript di sisi klien dan PHP/Python/Node.js di sisi server. Beberapa library JavaScript seperti Resumable.js atau Uppy.js dapat mempermudah proses ini.

Pemanfaatan SFTP/SSH untuk Transfer File Massal

SFTP (SSH File Transfer Protocol) adalah versi FTP yang lebih aman dan seringkali lebih cepat karena menggunakan SSH. Jika Anda memiliki akses SSH ke server hosting (umumnya tersedia di VPS atau Dedicated Server), Anda bisa mentransfer file menggunakan perintah scp atau rsync.

rsync sangat kuat untuk mentransfer file besar atau sejumlah besar file, karena ia hanya mentransfer bagian-bagian yang berubah dan dapat melanjutkan transfer yang terputus. Ini adalah metode yang sangat efisien dan andal untuk sinkronisasi atau unggahan massal.

Contoh perintah scp untuk mengunggah file:

scp /path/to/local/file.zip [email protected]:/path/to/remote/directory/

Metode ini membutuhkan sedikit keahlian teknis dalam menggunakan command line, tetapi sangat berharga untuk administrator sistem dan developer.

Praktik Terbaik dan Pencegahan Gagal Upload di Masa Depan

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan menerapkan beberapa praktik terbaik, Anda dapat mengurangi kemungkinan mengalami masalah gagal upload file terlalu besar di hosting di masa mendatang.

Pemilihan Paket Hosting yang Tepat

Jika Anda sering berurusan dengan file besar atau mengharapkan banyak unggahan dari pengguna, pastikan paket hosting Anda sesuai. Shared hosting seringkali memiliki batasan yang lebih ketat pada sumber daya PHP dan ukuran file. Pertimbangkan untuk beralih ke:

  • VPS (Virtual Private Server): Memberi Anda lebih banyak kendali atas konfigurasi server, termasuk batasan PHP, dan sumber daya yang lebih besar.
  • Cloud Hosting: Sangat fleksibel dan skalabel, memungkinkan Anda menyesuaikan sumber daya sesuai kebutuhan.
  • Dedicated Server: Kontrol penuh dan sumber daya maksimal, ideal untuk aplikasi yang sangat menuntut.

Investasi pada paket hosting yang lebih baik dapat menghemat banyak masalah di kemudian hari.

Rutin Memantau Log Server

Log error server (error_log, access_log, log web server) adalah teman terbaik Anda saat memecahkan masalah. Ketika unggahan gagal, periksa log untuk pesan kesalahan yang spesifik. Pesan-pesan ini seringkali akan menunjukkan batasan mana yang terlampaui (misalnya "Request entity too large", "Allowed memory size exhausted", "Maximum execution time exceeded"). Informasi ini akan memandu Anda langsung ke parameter konfigurasi yang perlu disesuaikan.

Edukasi Pengguna (Jika Website Multi-User)

Jika website Anda memungkinkan pengguna untuk mengunggah file (misalnya forum, platform e-learning, portal klien), penting untuk mengedukasi mereka tentang batasan ukuran file yang diizinkan dan format file yang disarankan. Berikan pesan yang jelas saat unggahan gagal, atau idealnya, berikan indikasi batasan ukuran file di antarmuka unggahan. Hal ini dapat mengurangi jumlah unggahan yang gagal dan keluhan pengguna, serta menjadi bagian penting dalam strategi cara atasi gagal upload file terlalu besar di hosting.

Pertimbangkan juga untuk menerapkan validasi ukuran file di sisi klien (menggunakan JavaScript) sebelum file dikirim ke server. Ini akan memberikan umpan balik instan kepada pengguna dan mencegah waktu tunggu yang tidak perlu untuk unggahan yang pasti akan gagal.

Butuh jasa pembuatan website profesional untuk platform yang dapat menangani unggahan file besar dengan mulus dan performa optimal? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, termasuk optimasi server dan integrasi penyimpanan cloud. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis dan wujudkan website impian Anda.

Kesimpulan

Mengatasi gagal upload file terlalu besar di hosting memang membutuhkan pemahaman dan langkah-langkah yang tepat, namun bukan berarti mustahil. Dengan menganalisis akar masalah, baik dari sisi klien maupun server, serta menerapkan solusi yang sesuai, Anda dapat memastikan proses unggahan file berjalan lancar. Mulai dari optimasi file, penggunaan FTP, hingga penyesuaian konfigurasi PHP atau bahkan mempertimbangkan penyimpanan cloud eksternal, setiap metode memiliki perannya masing-masing dalam menciptakan sistem unggahan yang robust.

Ingatlah bahwa pemilihan paket hosting yang tepat dan pemantauan rutin adalah kunci untuk mencegah masalah serupa di masa depan. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai solusi yang telah kami sajikan dan selalu hubungi dukungan teknis hosting Anda jika Anda menghadapi kendala yang tidak dapat diatasi sendiri. Dengan panduan ini, Anda kini memiliki bekal yang cukup untuk mengatasi masalah unggahan file besar dan menjaga website Anda tetap berfungsi optimal. Selamat mencoba!

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Gagal Upload File Terlalu Besar di Hosting

Apakah ada batasan ukuran file untuk upload di semua jenis hosting?

Ya, hampir semua jenis hosting, termasuk shared hosting, VPS, dan dedicated server, memiliki batasan ukuran file yang bisa diunggah. Batasan ini biasanya ditetapkan dalam konfigurasi PHP seperti upload_max_filesize dan post_max_size, serta batasan web server. Namun, pada VPS dan dedicated server, Anda memiliki kontrol penuh untuk mengubah batasan ini sesuai kebutuhan, berbeda dengan shared hosting yang lebih terbatas.

Bagaimana cara mengetahui batasan ukuran file upload di hosting saya saat ini?

Anda bisa mengetahuinya dengan beberapa cara:

  • Melalui Panel Kontrol: Cari bagian "Select PHP Version", "PHP Manager", atau "PHP Configuration" di cPanel/Plesk Anda.
  • Mengunggah File phpinfo.php: Buat file bernama phpinfo.php dengan isi <?php phpinfo(); ?>, unggah ke root website Anda, lalu akses file tersebut melalui browser (misalnya yourdomain.com/phpinfo.php). Cari parameter upload_max_filesize dan post_max_size.
  • Menghubungi Dukungan Teknis: Cara termudah jika Anda tidak yakin adalah bertanya langsung kepada penyedia hosting Anda.

Apakah kecepatan internet mempengaruhi gagal upload file besar?

Ya, kecepatan dan stabilitas koneksi internet sangat mempengaruhi. Koneksi yang lambat atau tidak stabil akan memperpanjang waktu unggahan, meningkatkan risiko terjadinya timeout (melebihi max_execution_time atau max_input_time) dan koneksi terputus, yang semuanya dapat menyebabkan kegagalan unggahan. Pastikan Anda menggunakan koneksi internet yang stabil saat mengunggah file besar.

Mengapa saya masih gagal upload meskipun sudah menaikkan upload_max_filesize di cPanel?

Ada beberapa alasan:

  • post_max_size belum dinaikkan: Pastikan post_max_size juga dinaikkan dan nilainya sama atau lebih besar dari upload_max_filesize.
  • Batasan waktu eksekusi: max_execution_time atau max_input_time mungkin terlalu rendah. Naikkan juga parameter ini.
  • Batasan memori PHP: memory_limit mungkin terlalu rendah.
  • Batasan Web Server: Web server (Apache/Nginx) mungkin memiliki batasan sendiri yang lebih rendah dari PHP. Ini perlu diatasi oleh penyedia hosting.
  • Perubahan belum diterapkan: Terkadang, Anda perlu menunggu beberapa menit atau me-restart layanan web server agar perubahan konfigurasi diterapkan.

Apakah aman menaikkan nilai konfigurasi PHP seperti upload_max_filesize terlalu tinggi?

Menaikkan nilai konfigurasi PHP terlalu tinggi, terutama di shared hosting, bisa berisiko. Meskipun mungkin mengatasi masalah unggahan Anda, ini juga dapat membuka celah untuk penyalahgunaan sumber daya server, memperlambat website lain di server yang sama, atau bahkan menyebabkan website Anda sendiri menjadi tidak stabil jika ada skrip yang memakan terlalu banyak sumber daya. Selalu naikkan nilai secara bertahap dan hanya sebatas yang benar-benar Anda butuhkan.

Bisakah saya menggunakan Google Drive atau Dropbox untuk mengunggah file besar ke hosting?

Tidak secara langsung. Google Drive atau Dropbox adalah layanan penyimpanan cloud. Anda bisa mengunggah file ke sana, lalu mengunduhnya dari Google Drive/Dropbox ke server hosting Anda menggunakan perintah SSH (jika tersedia dan server Anda memiliki akses ke internet) atau mengunduh ke komputer lokal Anda terlebih dahulu, lalu mengunggahnya ke hosting melalui FTP. Anda juga bisa menyematkan (embed) file dari layanan cloud tersebut ke website Anda, tetapi ini bukan "upload ke hosting" dalam arti sebenarnya.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang