Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Cara Mengubah Document Root Plesk: Panduan Lengkap & Mudah

Ubah document root Plesk dengan mudah! Panduan lengkap ini bantu atur direktori website agar aman, lancar, & SEO friendly. Klik di sini!

Cara Mengubah Document Root Plesk: Panduan Lengkap & Mudah

Apakah Anda pernah merasa bingung ketika direktori website Anda tidak berada di lokasi yang seharusnya dalam Plesk Panel? Memahami dan mengelola direktori document root adalah langkah krusial untuk memastikan website Anda berjalan lancar, aman, dan teroptimasi dengan baik. Kesalahan dalam pengaturan ini tidak hanya dapat mengganggu akses pengunjung, tetapi juga berdampak pada performa SEO Anda. Artikel ini akan memandu Anda secara mendalam mengenai cara mengubah document root Plesk, memberikan pemahaman yang komprehensif dan solusi yang mudah diimplementasikan, bahkan bagi Anda yang baru pertama kali menggunakannya.

Dengan panduan ini, Anda akan mempelajari tidak hanya langkah-langkah teknisnya, tetapi juga alasan di balik pentingnya direktori ini dan bagaimana pengaturannya dapat memengaruhi visibilitas website Anda di mesin pencari. Kami akan mengupas tuntas setiap aspek, mulai dari pengertian dasar hingga tips lanjutan agar website Anda selalu dalam kondisi prima. Bersiaplah untuk menguasai salah satu fungsi penting dalam pengelolaan hosting Plesk Anda dan tingkatkan performa website ke level berikutnya.

Memahami Konsep Document Root dalam Plesk Panel

Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam cara mengubah document root Plesk, penting untuk memiliki pemahaman yang solid mengenai apa itu document root dan mengapa ia memegang peranan vital dalam arsitektur hosting web. Konsep ini adalah fondasi bagi bagaimana server web melayani file-file website Anda kepada pengunjung.

Apa Itu Document Root?

Secara sederhana, document root adalah direktori utama di server hosting Anda tempat semua file publik website Anda disimpan. Ketika seseorang mengetikkan alamat website Anda di browser, server web akan mencari file-file tersebut di dalam direktori document root ini. Biasanya, file utama yang dicari adalah index.html atau index.php. Jika file-file ini ditemukan di dalam document root, maka website Anda akan ditampilkan kepada pengunjung.

Bayangkan document root sebagai "pintu depan" website Anda. Semua pengunjung akan masuk melalui pintu ini untuk melihat isi rumah Anda. Jika pintu ini tidak tepat atau mengarah ke tempat yang salah, pengunjung tidak akan bisa masuk atau akan melihat sesuatu yang tidak mereka harapkan.

Pentingnya Struktur Direktori Website

Struktur direktori yang terorganisir dengan baik sangat krusial untuk manajemen website yang efisien. Struktur ini tidak hanya membantu Anda menemukan file-file dengan mudah, tetapi juga berkontribusi pada keamanan dan performa server. Dalam konteks Plesk Panel, struktur ini biasanya tertanam dalam konfigurasi hosting Anda.

Beberapa direktori penting yang sering ditemukan dalam struktur hosting web antara lain:

  • public_html (atau www): Ini adalah direktori document root yang paling umum digunakan. Semua file yang ingin Anda tampilkan ke publik harus ditempatkan di sini.
  • httpdocs: Beberapa konfigurasi Plesk mungkin menggunakan direktori ini sebagai pengganti public_html. Fungsinya sama persis, yaitu sebagai document root.
  • private (atau domains/namadomainanda/private): Direktori ini digunakan untuk menyimpan file-file sensitif yang tidak boleh diakses langsung oleh publik, seperti file konfigurasi, file backup, atau file-file backend aplikasi Anda.
  • logs: Berisi log akses dan error server, yang sangat berguna untuk debugging dan pemantauan performa.
  • cgi-bin: Direktori ini digunakan untuk skrip CGI (Common Gateway Interface), meskipun penggunaannya semakin jarang dengan maraknya bahasa pemrograman server-side modern.

Memahami peran masing-masing direktori ini membantu Anda menempatkan file pada lokasi yang tepat, sehingga menjaga keamanan dan fungsionalitas website Anda.

Mengapa Menggunakan Plesk Panel?

Plesk Panel adalah salah satu control panel hosting paling populer dan user-friendly yang tersedia di industri. Ada beberapa alasan mengapa banyak penyedia hosting memilih Plesk dan mengapa pengguna seperti Anda akan merasa nyaman menggunakannya:

  • Antarmuka yang Intuitif: Plesk dirancang dengan antarmuka yang bersih dan mudah dinavigasi, bahkan bagi pengguna yang tidak memiliki latar belakang teknis mendalam.
  • Manajemen Terpusat: Anda dapat mengelola beberapa website, domain, database, email, dan sertifikat SSL dari satu dasbor terpusat.
  • Fitur Lengkap: Plesk menyediakan berbagai fitur canggih seperti manajemen DNS, backup dan restore, instalasi aplikasi satu klik (misalnya WordPress, Joomla), serta manajemen file dan database.
  • Keamanan yang Ditingkatkan: Plesk menawarkan berbagai fitur keamanan bawaan dan integrasi dengan solusi keamanan pihak ketiga untuk melindungi website Anda dari ancaman.
  • Kemudahan Konfigurasi: Pengguna dapat dengan mudah mengubah pengaturan server, termasuk direktori document root, tanpa perlu berinteraksi langsung dengan baris perintah server.

Kemudahan inilah yang membuat tugas-tugas seperti mengubah document root menjadi lebih dapat diakses dan tidak menakutkan.

Kapan Anda Perlu Mengubah Direktori Document Root?

Keputusan untuk mengubah document root bukanlah sesuatu yang diambil secara sembarangan. Ada skenario spesifik yang mengharuskan Anda melakukan penyesuaian ini untuk mengoptimalkan pengalaman hosting Anda. Memahami kapan waktu yang tepat untuk melakukan perubahan ini akan mencegah masalah yang tidak perlu dan memastikan website Anda beroperasi sebagaimana mestinya.

Skenario Umum Pengubahan Document Root

Berikut adalah beberapa situasi umum di mana Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengubah direktori document root Anda di Plesk Panel:

1. Migrasi Website atau Domain

Ketika Anda memindahkan website dari satu hosting ke hosting lain, atau dari satu direktori ke direktori lain di server yang sama, Anda mungkin perlu menyesuaikan document root agar mengarah ke lokasi baru file website Anda. Ini memastikan server web mengenali di mana file-file website Anda sekarang berada.

2. Organisasi File yang Lebih Baik

Beberapa pengguna memilih untuk mengatur file website mereka di luar direktori default public_html karena alasan organisasi atau keamanan. Misalnya, Anda mungkin ingin menempatkan semua file aplikasi inti di direktori terpisah dan hanya menyajikan file-file publik yang diperlukan melalui subdirektori yang kemudian diatur sebagai document root.

3. Penggunaan Subdirektori untuk Website Baru

Jika Anda memiliki beberapa website atau aplikasi yang ingin Anda kelola di bawah satu akun hosting, Anda mungkin ingin setiap website memiliki direktori document root-nya sendiri di luar direktori utama public_html. Ini membantu memisahkan file dan konfigurasi antar website.

4. Alasan Keamanan

Meskipun public_html adalah standar, memindahkan document root ke lokasi yang kurang umum (misalnya, di luar direktori utama akun hosting Anda, jika diizinkan oleh penyedia hosting) dapat menjadi langkah keamanan tambahan untuk mempersulit penyerang menemukan file Anda. Namun, ini harus dilakukan dengan hati-hati dan pemahaman penuh.

5. Konfigurasi Hosting yang Tidak Standar

Terkadang, konfigurasi hosting atau pengaturan server yang spesifik dari penyedia Anda mungkin memerlukan penggunaan direktori yang berbeda sebagai document root untuk domain tertentu.

Dampak Pengubahan Document Root yang Tidak Tepat

Melakukan perubahan pada document root tanpa pemahaman yang memadai dapat menimbulkan beberapa masalah serius:

  • Website Tidak Dapat Diakses: Ini adalah masalah paling umum. Jika document root diatur ke direktori yang salah atau kosong, pengunjung akan melihat pesan error seperti "404 Not Found" atau halaman kosong.
  • Masalah Keamanan: Mengatur document root ke direktori yang seharusnya tidak dapat diakses publik dapat mengekspos file-file sensitif. Sebaliknya, menempatkan file sensitif di dalam document root yang benar akan membuatnya dapat diakses oleh siapa saja.
  • Kesalahan Konfigurasi Server: Pengaturan yang salah dapat memengaruhi bagaimana server web memproses permintaan, yang berpotensi menyebabkan kesalahan dalam menampilkan konten dinamis atau menjalankan skrip.
  • Dampak SEO Negatif: Jika website Anda tidak dapat diakses atau menampilkan error, mesin pencari akan kesulitan mengindeksnya, yang dapat menurunkan peringkat SEO Anda secara drastis.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengikuti panduan yang benar dan memahami setiap langkah sebelum melakukan perubahan.

Langkah-langkah Mengubah Direktori Document Root di Plesk Panel

Mengubah document root di Plesk Panel adalah proses yang relatif mudah jika Anda mengikuti langkah-langkah yang benar. Panduan ini akan membawa Anda melalui setiap tahap, memastikan Anda dapat melakukan penyesuaian ini dengan percaya diri.

Langkah Pertama: Login ke Akun Plesk Anda

Akses dasbor hosting Anda menggunakan kredensial yang diberikan oleh penyedia hosting Anda. Biasanya, Anda akan diarahkan ke alamat URL seperti https://ip_address_server:8443 atau https://namadomainanda.com:8443.

Pastikan Anda memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang benar. Jika Anda lupa kredensial Anda, opsi pemulihan kata sandi biasanya tersedia melalui penyedia hosting Anda.

Langkah Kedua: Akses Menu Website & Domains

Setelah berhasil login, Anda akan melihat dasbor utama Plesk. Cari dan klik pada bagian "Websites & Domains" (atau nama serupa) di menu navigasi samping. Bagian ini adalah pusat kendali untuk semua pengaturan terkait domain dan website Anda.

Di dalam menu ini, Anda akan melihat daftar semua domain dan subdomain yang Anda kelola di bawah akun hosting Anda. Pilih domain spesifik yang ingin Anda ubah document root-nya.

Langkah Ketiga: Menentukan Folder Tempat Website Berada

Setelah memilih domain, Anda akan diarahkan ke halaman pengaturan domain tersebut. Di sini, Anda akan menemukan berbagai opsi konfigurasi. Cari opsi yang berkaitan dengan "Hosting Settings" atau "Web Hosting Settings". Klik pada opsi tersebut.

Di halaman "Hosting Settings", Anda akan melihat beberapa bidang konfigurasi. Bidang yang relevan untuk document root biasanya diberi label "Document root" atau "Web root".

Penting: Direktori default untuk sebagian besar instalasi Plesk adalah httpdocs atau public_html. Jika Anda ingin mengubahnya, Anda harus memastikan direktori baru tersebut sudah ada di dalam file manager akun hosting Anda.

Langkah Keempat: Mengubah Nilai Document Root

Di bidang "Document root", Anda akan melihat jalur direktori saat ini. Untuk mengubahnya, Anda hanya perlu mengganti jalur tersebut dengan jalur direktori baru yang Anda inginkan. Misalnya, jika Anda ingin memindahkan file website Anda ke subdirektori bernama mywebsite di dalam direktori utama akun hosting Anda, Anda akan mengubah nilai tersebut menjadi:

  • httpdocs/mywebsite (jika httpdocs adalah direktori utama Anda)
  • public_html/mywebsite (jika public_html adalah direktori utama Anda)
  • Atau jalur absolut lainnya jika Anda telah membuat struktur direktori yang berbeda.

Tips Penting:

  • Pastikan direktori tujuan yang Anda masukkan benar-benar ada. Jika belum, Anda perlu membuatnya terlebih dahulu melalui "File Manager" di Plesk Panel sebelum menyimpan perubahan.
  • Hindari menggunakan karakter khusus atau spasi dalam nama direktori. Gunakan garis bawah (_) atau tanda hubung (-) jika diperlukan.
  • Jalur bersifat case-sensitive di beberapa sistem operasi server.

Langkah Kelima: Menyimpan Perubahan

Setelah Anda memasukkan jalur direktori baru yang diinginkan, gulir ke bagian bawah halaman "Hosting Settings" dan klik tombol "Save" atau "Apply". Plesk Panel akan memproses perubahan Anda. Proses ini biasanya memakan waktu beberapa detik hingga beberapa menit, tergantung pada beban server.

Langkah Keenam: Verifikasi Perubahan

Setelah perubahan disimpan, sangat penting untuk memverifikasi bahwa semuanya berfungsi dengan benar. Buka browser Anda dan kunjungi kembali alamat website Anda. Periksa apakah website Anda tampil dengan benar.

Jika website Anda tidak tampil atau menampilkan error, kembali ke Plesk Panel dan periksa kembali:

  • Apakah jalur document root yang Anda masukkan sudah benar?
  • Apakah direktori tujuan benar-benar ada dan berisi file website Anda?
  • Apakah izin akses (permissions) pada direktori dan file sudah diatur dengan benar (biasanya 755 untuk direktori dan 644 untuk file)? Anda bisa memeriksanya di File Manager Plesk.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda seharusnya dapat berhasil mengubah document root website Anda di Plesk Panel.

Relevansi Document Root untuk SEO dan Keamanan

Pengaturan document root yang tepat bukan hanya masalah teknis, tetapi juga memiliki implikasi signifikan terhadap upaya Search Engine Optimization (SEO) dan keamanan website Anda. Memahami koneksi ini akan membantu Anda mengoptimalkan konfigurasi hosting Anda untuk hasil terbaik.

Bagaimana Document Root Mempengaruhi SEO?

Mesin pencari seperti Google mengandalkan server web untuk mengindeks konten website Anda. Struktur direktori dan lokasi document root memainkan peran dalam proses ini:

  • Aksesibilitas Crawler: Crawler mesin pencari harus dapat dengan mudah mengakses dan mengunduh file website Anda. Jika document root diatur dengan benar, crawler dapat menjelajahi seluruh konten Anda tanpa hambatan. Jika ada kesalahan konfigurasi, crawler mungkin tidak dapat mencapai file-file penting, yang menyebabkan halaman Anda tidak terindeks atau peringkatnya menurun.
  • Struktur URL: Meskipun document root itu sendiri tidak secara langsung menentukan struktur URL Anda, penataannya dapat memengaruhi bagaimana Anda mengorganisir konten. Struktur URL yang logis dan bersih (misalnya, namadomain.com/kategori/nama-artikel) lebih disukai oleh mesin pencari. Jika file-file Anda tersebar di luar document root yang seharusnya, ini bisa menyulitkan pembentukan struktur URL yang optimal.
  • Kecepatan Website: Direktori yang terorganisir dengan baik dan penempatan file yang efisien (termasuk aset seperti gambar dan skrip) di dalam atau terkait dengan document root dapat berkontribusi pada kecepatan loading website. Kecepatan adalah faktor peringkat SEO yang penting.
  • File Penting (robots.txt, sitemap.xml): File-file krusial untuk SEO seperti robots.txt dan sitemap.xml biasanya ditempatkan di direktori utama document root agar dapat diakses dengan mudah oleh crawler (misalnya, namadomain.com/robots.txt). Jika document root Anda tidak diatur ke direktori yang benar, file-file ini mungkin tidak ditemukan oleh mesin pencari.

Pentingnya Keamanan Konfigurasi Document Root

Keamanan adalah aspek fundamental dari setiap website, dan document root memainkan peran penting dalam melindunginya:

  • Mencegah Akses Tidak Sah: Direktori document root seharusnya hanya berisi file-file yang perlu diakses oleh publik. File-file sensitif seperti file konfigurasi database (misalnya, wp-config.php untuk WordPress) atau file-file penting aplikasi sebaiknya ditempatkan di luar direktori document root untuk mencegah akses yang tidak sah oleh pengunjung atau penyerang.
  • Isolasi Website: Jika Anda menghosting beberapa website di satu akun Plesk, memastikan setiap website memiliki document root yang terpisah sangat penting. Ini mencegah satu website yang terkompromi memengaruhi keamanan website lain yang berada di akun yang sama.
  • Manajemen Izin Akses: Pengaturan izin akses (permissions) pada direktori document root dan file-file di dalamnya harus dikonfigurasi dengan benar. Izin yang terlalu longgar (misalnya, 777) dapat membuka celah keamanan, sementara izin yang terlalu ketat dapat menyebabkan masalah fungsionalitas.
  • Penempatan File Sensitif: Selalu pastikan file-file yang berisi informasi sensitif, kredensial, atau kode penting lainnya tidak pernah ditempatkan di dalam document root yang dapat diakses publik.

Dengan memahami dan mengelola document root secara efektif, Anda tidak hanya memastikan website Anda berfungsi dengan baik, tetapi juga memperkuat fondasi keamanan dan mengoptimalkan peluangnya untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik di hasil pencarian.

Tips Lanjutan dan Best Practices Mengelola Document Root

Setelah memahami dasar-dasar cara mengubah document root Plesk dan relevansinya, mari kita selami beberapa tips lanjutan dan praktik terbaik yang akan membantu Anda mengelola direktori ini secara lebih efektif dan aman.

1. Gunakan File Manager Plesk Secara Maksimal

Plesk File Manager adalah alat yang sangat ampuh untuk mengelola struktur direktori Anda. Gunakan fitur-fiturnya untuk:

  • Membuat Direktori Baru: Sebelum mengubah document root ke direktori baru, pastikan Anda membuatnya terlebih dahulu melalui File Manager.
  • Mengunggah File: Unggah semua file website Anda ke direktori document root yang baru.
  • Mengatur Izin Akses: Periksa dan sesuaikan izin akses (permissions) untuk direktori dan file. Direktori biasanya diatur ke 755, dan file ke 644.
  • Membuat Direktori Tersembunyi: Untuk keamanan tambahan, pertimbangkan untuk menempatkan file konfigurasi penting di direktori yang tidak umum atau bahkan membuat direktori tersebut tidak dapat diakses langsung melalui pengaturan server jika memungkinkan (ini lebih advanced dan tergantung konfigurasi server).

2. Struktur Direktori yang Terorganisir untuk Skalabilitas

Seiring pertumbuhan website Anda, struktur direktori yang terorganisir akan menjadi semakin penting. Pertimbangkan skenario berikut:

  • Proyek Terpisah: Jika Anda mengelola beberapa proyek web di bawah satu akun hosting, buat direktori utama untuk setiap proyek di luar direktori public_html (jika Anda tidak menggunakan public_html sebagai document root utama). Kemudian, atur document root setiap proyek ke subdirektori yang sesuai. Contoh: /home/username/proyek_a/public_html, /home/username/proyek_b/public_html.
  • Pemisahan Aset: Anda bisa memisahkan aset statis (gambar, CSS, JS) ke dalam subdirektori terpisah yang dikelola secara berbeda atau disajikan melalui CDN (Content Delivery Network). Namun, pastikan file-file ini masih dapat diakses oleh aplikasi Anda jika diperlukan.

3. Gunakan File `.htaccess` dengan Bijak (Jika Menggunakan Apache)

Jika server Anda menggunakan Apache, file .htaccess di dalam document root Anda dapat digunakan untuk berbagai konfigurasi, termasuk pengalihan (redirects), pembatasan akses, dan kustomisasi pesan error. Namun, gunakan dengan hati-hati karena kesalahan dalam file ini dapat menyebabkan website Anda tidak dapat diakses.

Contoh penggunaan untuk keamanan:

  • Mencegah akses langsung ke file sensitif di luar document root (meskipun ini lebih baik dilakukan di konfigurasi server utama).
  • Menerapkan aturan pengalihan jika Anda memindahkan konten.

4. Backup Secara Berkala

Sebelum melakukan perubahan besar pada konfigurasi server, termasuk mengubah document root, selalu lakukan backup penuh akun hosting Anda. Plesk Panel menyediakan fitur backup yang mudah digunakan. Ini akan memastikan Anda dapat memulihkan situs Anda jika terjadi kesalahan.

Skenario Backup:

  • Backup sebelum mengubah document root.
  • Backup setelah berhasil mengubah document root dan memverifikasi website berfungsi.
  • Jadwalkan backup otomatis secara berkala (harian, mingguan) untuk data Anda.

5. Pahami Konfigurasi Server Anda

Meskipun Plesk Panel menyederhanakan banyak hal, pemahaman dasar tentang bagaimana server web (Apache, Nginx) bekerja dan bagaimana konfigurasi hosting Anda diatur oleh penyedia akan sangat membantu. Ini termasuk mengetahui:

  • Server web apa yang digunakan (Apache, Nginx, atau kombinasi).
  • Lokasi direktori home akun hosting Anda.
  • Apakah ada batasan khusus dari penyedia hosting terkait penempatan document root.

6. Gunakan `index.html` atau `index.php` yang Tepat

Pastikan file indeks utama website Anda (biasanya index.html atau index.php) berada di direktori document root yang benar. Jika Anda menggunakan sistem manajemen konten (CMS) seperti WordPress, file-file inti CMS tersebut harus berada di direktori yang diatur sebagai document root.

Contoh Struktur Ideal:

Jika document root Anda adalah public_html:

/home/username/
└── public_html/
    ├── index.php  (atau index.html)
    ├── wp-admin/
    ├── wp-includes/
    ├── wp-content/
    └── .htaccess

Jika Anda memindahkan ke subdirektori, misalnya mywebsite:

/home/username/
└── mywebsite/
    ├── index.php  (atau index.html)
    ├── wp-admin/
    ├── wp-includes/
    ├── wp-content/
    └── .htaccess

Dan di Plesk, Anda akan mengatur document root ke mywebsite.

Dengan menerapkan tips dan praktik terbaik ini, Anda dapat mengelola document root website Anda dengan lebih efisien, aman, dan optimal untuk performa.

Troubleshooting Umum Masalah Document Root

Meskipun proses mengubah document root di Plesk Panel umumnya lancar, terkadang Anda mungkin menghadapi masalah. Berikut adalah beberapa masalah umum dan cara mengatasinya:

1. Website Menampilkan Halaman Kosong atau Error 404

Penyebab:

  • Jalur document root yang dimasukkan salah.
  • Direktori tujuan tidak ada.
  • File indeks utama (index.html atau index.php) tidak ada di direktori tersebut.
  • Izin akses (permissions) pada direktori atau file salah.

Solusi:

  • Periksa kembali jalur document root di pengaturan hosting Plesk Anda. Pastikan tidak ada typo.
  • Gunakan File Manager Plesk untuk memastikan direktori tujuan benar-benar ada dan berisi semua file website Anda.
  • Pastikan file index.html atau index.php ada di direktori document root yang baru.
  • Periksa izin akses di File Manager. Direktori seharusnya 755, file 644.

2. Pesan Error "Internal Server Error (500)"

Penyebab:

  • Kesalahan dalam file .htaccess (jika ada).
  • Masalah dengan skrip PHP atau konfigurasi server.
  • Izin akses yang salah pada file atau direktori.

Solusi:

  • Periksa file .htaccess di direktori document root. Coba hapus sementara atau ganti namanya untuk melihat apakah masalahnya teratasi. Jika ya, perbaiki kesalahan di dalam file .htaccess.
  • Aktifkan logging error PHP untuk melihat detail kesalahan. Anda bisa melakukannya melalui pengaturan PHP di Plesk atau dengan menambahkan kode ke file .htaccess.
  • Periksa kembali izin akses.

Penyebab:

  • Penempatan file aset (gambar, CSS, JS) yang salah.
  • Kesalahan penulisan path dalam kode HTML atau CSS Anda.
  • Konfigurasi document root yang membuat struktur URL tidak sesuai.

Solusi:

  • Pastikan semua aset berada di dalam atau dapat diakses dari direktori document root yang baru.
  • Periksa kembali path yang digunakan dalam kode Anda. Gunakan path relatif jika memungkinkan atau path absolut yang benar sesuai dengan struktur direktori baru.
  • Jika Anda menggunakan CMS, pastikan pengaturan URL situs di dalam CMS sudah diperbarui jika diperlukan (meskipun biasanya ini tidak perlu jika document root diubah dengan benar).

4. Website Keamanan Terganggu Setelah Perubahan

Penyebab:

  • File sensitif ditempatkan di direktori document root yang baru.
  • Izin akses terlalu longgar.

Solusi:

  • Segera periksa semua file di direktori document root yang baru. Pastikan tidak ada file konfigurasi database, file backup, atau file sensitif lainnya di sana.
  • Pindahkan file-file sensitif ke direktori di luar document root.
  • Periksa dan perbaiki izin akses untuk semua file dan direktori.
  • Lakukan scan keamanan website Anda.

5. Perubahan Tidak Terlihat Setelah Menyimpan

Penyebab:

  • Cache browser.
  • Cache server (misalnya, cache CDN atau cache aplikasi).
  • Plesk memerlukan waktu untuk menerapkan perubahan.

Solusi:

  • Bersihkan cache browser Anda dan coba akses website lagi.
  • Jika Anda menggunakan CDN, coba bersihkan cache CDN.
  • Tunggu beberapa menit dan coba akses kembali. Jika masalah berlanjut, hubungi dukungan teknis penyedia hosting Anda.

Dengan pendekatan yang sistematis dan pemecahan masalah yang logis, sebagian besar masalah terkait document root dapat diatasi. Selalu ingat untuk membuat cadangan sebelum melakukan perubahan signifikan.

Rekomendasi Layanan

Mengelola website, termasuk konfigurasi teknis seperti direktori document root, bisa menjadi kompleks. Jika Anda membutuhkan bantuan profesional untuk memastikan website Anda berjalan optimal, aman, dan terkelola dengan baik, pertimbangkan untuk menggunakan layanan ahli.

Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kami dapat membantu Anda mulai dari perencanaan, desain, pengembangan, hingga optimasi teknis seperti pengaturan document root. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis dan temukan solusi terbaik untuk kebutuhan digital Anda.

Kesimpulan

Mengubah direktori document root di Plesk Panel adalah tugas penting yang dapat meningkatkan organisasi, keamanan, dan performa website Anda. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah yang telah diuraikan, Anda kini memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana melakukan penyesuaian ini dengan benar dan aman. Ingatlah bahwa document root adalah fondasi di mana server web Anda menyajikan konten kepada dunia, sehingga pengaturannya yang tepat sangat krusial.

Jangan ragu untuk menerapkan praktik terbaik yang telah dibahas, seperti melakukan backup sebelum perubahan, menggunakan File Manager secara efektif, dan selalu memverifikasi pengaturan setelah melakukan modifikasi. Jika Anda menemukan kendala, sesi troubleshooting yang sistematis dapat membantu Anda mengatasi masalah yang mungkin timbul. Dengan menguasai pengelolaan document root, Anda telah mengambil langkah signifikan dalam mengoptimalkan pengalaman hosting dan meningkatkan potensi website Anda.

FAQ

1. Apa perbedaan antara `public_html` dan `httpdocs` sebagai document root di Plesk?

Baik public_html maupun httpdocs berfungsi sebagai direktori document root default di Plesk Panel. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menyimpan file-file publik website Anda yang akan disajikan kepada pengunjung. Pilihan antara keduanya seringkali bergantung pada konfigurasi awal yang ditetapkan oleh penyedia hosting Anda atau versi Plesk yang digunakan. Anda dapat memilih salah satu sebagai document root Anda, asalkan direktori tersebut ada dan berisi file website Anda.

2. Bisakah saya mengatur document root ke direktori di luar direktori utama akun hosting saya?

Secara umum, sebagian besar penyedia hosting mengizinkan Anda untuk mengatur document root ke subdirektori di dalam direktori utama akun hosting Anda (misalnya, public_html/namasubdirektori). Beberapa penyedia yang lebih canggih mungkin mengizinkan Anda untuk menunjuk ke direktori di luar struktur direktori akun hosting standar untuk alasan keamanan tambahan. Namun, ini harus dikonfigurasi dengan hati-hati dan mungkin memerlukan akses root ke server atau bantuan dari tim teknis penyedia hosting.

3. Bagaimana cara memastikan file `robots.txt` saya dapat diakses setelah mengubah document root?

Untuk memastikan file robots.txt dapat diakses oleh crawler mesin pencari, file tersebut harus ditempatkan langsung di dalam direktori yang Anda tetapkan sebagai document root. Jadi, jika Anda mengubah document root ke mywebsite, pastikan file robots.txt berada di dalam folder mywebsite. Alamatnya akan menjadi namadomainanda.com/robots.txt.

4. Apakah mengubah document root akan mempengaruhi subdomain saya?

Perubahan document root yang Anda lakukan biasanya hanya berlaku untuk domain utama yang Anda pilih. Setiap subdomain biasanya memiliki pengaturan document root-nya sendiri yang dapat dikonfigurasi secara terpisah. Anda perlu mengakses pengaturan hosting untuk subdomain tersebut di Plesk Panel dan menentukan direktori document root yang sesuai untuknya.

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar perubahan document root terlihat?

Setelah Anda menyimpan perubahan di Plesk Panel, perubahan tersebut biasanya diterapkan segera oleh server web. Namun, Anda mungkin perlu membersihkan cache browser Anda untuk melihat pembaruan karena browser seringkali menyimpan versi lama dari halaman web. Dalam beberapa kasus, jika ada caching di tingkat server (misalnya, CDN), Anda mungkin perlu menunggu beberapa menit atau membersihkan cache CDN tersebut.

6. Apa yang terjadi jika saya mengarahkan document root ke direktori yang tidak berisi file website?

Jika Anda mengarahkan document root ke direktori yang kosong atau tidak berisi file indeks utama (seperti index.html atau index.php), pengunjung yang mengakses website Anda kemungkinan akan melihat pesan error seperti "404 Not Found" atau halaman kosong, tergantung pada konfigurasi server web. Server tidak dapat menemukan file untuk ditampilkan kepada pengunjung.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang