Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Nama Domain Perusahaan: Siapa Pemiliknya? Panduan Lengkap

Ketahui siapa pemilik nama domain perusahaan Anda. Panduan lengkap ini bongkar pentingnya kepemilikan domain & hindari kerugian.

Nama Domain Perusahaan: Siapa Pemiliknya? Panduan Lengkap

Dalam lanskap digital yang serba cepat, nama domain bukan sekadar alamat web; ia adalah fondasi identitas online, gerbang utama menuju bisnis Anda di internet. Banyak perusahaan, terutama startup atau UMKM, sering kali mengabaikan aspek krusial kepemilikan nama domain yang tepat. Padahal, kesalahan dalam penentuan nama domain perusahaan: siapa pemiliknya bisa berujung pada kerugian besar, mulai dari hilangnya kontrol atas merek hingga sengketa hukum yang rumit.

Panduan lengkap ini akan membongkar tuntas seluk-beluk kepemilikan nama domain untuk bisnis Anda. Kami akan membahas secara mendalam mengapa aspek ini begitu vital, siapa saja pihak yang seharusnya memegang kendali, serta langkah-langkah praktis dan strategi terbaik untuk memastikan aset digital terpenting Anda ini aman dan berada di tangan yang tepat. Bersiaplah untuk memahami setiap detail agar bisnis Anda kokoh di dunia maya.

Mengapa Kepemilikan Nama Domain Perusahaan Sangat Krusial?

Nama domain adalah aset digital yang tak ternilai bagi setiap perusahaan di era digital. Lebih dari sekadar alamat, ia mencerminkan identitas, kredibilitas, dan keberlangsungan bisnis di ranah online. Memahami mengapa kepemilikannya harus diatur dengan cermat adalah langkah pertama menuju perlindungan aset digital yang kuat.

Identitas Digital dan Branding

Nama domain adalah inti dari identitas online perusahaan Anda. Ini adalah cara pelanggan menemukan Anda, mengingat Anda, dan membedakan Anda dari pesaing. Ketika seseorang mencari bisnis Anda secara online, nama domain adalah hal pertama yang mereka lihat. Kepemilikan yang jelas memastikan bahwa identitas ini konsisten dan tidak dapat disalahgunakan oleh pihak lain.

  • Membangun Pengakuan Merek: Nama domain yang sesuai dengan merek Anda memperkuat citra dan pengakuan di mata publik.
  • Konsistensi Komunikasi: Memastikan semua komunikasi digital (email, website, media sosial) menggunakan domain yang sama, menunjukkan profesionalisme.
  • Fondasi Ekosistem Digital: Domain menjadi pusat untuk semua aset digital lainnya, seperti email perusahaan, server, dan platform e-commerce.

Kepercayaan dan Kredibilitas Pelanggan

Pelanggan modern cenderung lebih percaya pada bisnis yang memiliki kehadiran online yang profesional, dimulai dari nama domain. Sebuah domain yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh perusahaan menunjukkan stabilitas dan legitimasi, yang pada gilirannya membangun kepercayaan.

  • Keamanan: Domain yang dikelola dengan benar, terutama dengan sertifikat SSL, memberikan jaminan keamanan data bagi pelanggan saat bertransaksi atau berinteraksi.
  • Legitimasi Bisnis: Keberadaan website dengan nama domain sendiri adalah indikator kuat bahwa sebuah bisnis itu nyata dan beroperasi secara sah.

Perlindungan Aset Digital dan Merek Dagang

Nama domain seringkali merupakan representasi digital dari merek dagang perusahaan Anda. Kehilangan kendali atas domain berarti kehilangan kendali atas merek Anda di internet, membuka celah bagi pesaing atau pihak tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakan nama tersebut.

  • Mencegah Cybersquatting: Ini adalah praktik di mana seseorang mendaftarkan nama domain yang mirip atau identik dengan merek terkenal dengan tujuan menjualnya kembali dengan harga tinggi atau menggunakannya untuk tujuan jahat. Kepemilikan yang kuat adalah pertahanan terbaik.
  • Melindungi Reputasi: Jika domain jatuh ke tangan yang salah, reputasi perusahaan bisa hancur akibat konten yang tidak pantas atau penipuan yang dilakukan menggunakan nama Anda.
  • Mengamankan Investasi: Banyak waktu dan uang diinvestasikan dalam membangun merek dan website. Nama domain adalah kunci untuk melindungi investasi tersebut.

Siapa Seharusnya yang Menjadi Pemilik Resmi Nama Domain Perusahaan Anda?

Pertanyaan tentang siapa yang harus memiliki nama domain perusahaan adalah inti dari seluruh pembahasan ini. Jawaban singkatnya: entitas hukum perusahaan itu sendiri. Namun, praktik di lapangan seringkali berbeda, dan memahami risikonya adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat.

Pilihan Ideal: Perusahaan Itu Sendiri (Badan Hukum)

Secara hukum dan praktik terbaik, nama domain harus didaftarkan atas nama badan hukum perusahaan (PT, CV, Yayasan, dll.). Ini berarti nama perusahaan Anda yang terdaftar secara legal, bukan nama individu, yang harus tercantum sebagai "Registrant" atau "Pemilik" domain.

  • Kejelasan Hukum: Jika terjadi sengketa, kepemilikan yang jelas atas nama perusahaan akan sangat memudahkan proses hukum.
  • Kontinuitas Bisnis: Perusahaan adalah entitas yang terus berjalan meskipun ada perubahan kepemimpinan atau karyawan. Domain akan tetap menjadi aset perusahaan.
  • Perlindungan Aset: Domain menjadi bagian dari aset perusahaan yang dapat dinilai, dilindungi, dan bahkan dijual bersama bisnis jika diperlukan.

Risiko Jika Domain Dimiliki Individu (Karyawan/Developer)

Ini adalah kesalahan umum yang sering terjadi, terutama pada bisnis baru yang belum memiliki struktur hukum yang kuat atau menyerahkan pendaftaran domain kepada pihak ketiga. Ketika domain didaftarkan atas nama individu (misalnya, CEO, manajer IT, web developer, atau bahkan teman), beberapa risiko serius dapat muncul:

  • Sengketa Kepemilikan: Jika individu tersebut keluar dari perusahaan, hubungan memburuk, atau bahkan meninggal dunia, perusahaan dapat kehilangan kendali penuh atas domainnya.
  • Pemerasan: Individu yang memegang kendali domain bisa meminta tebusan untuk mengembalikan hak kepemilikan, atau bahkan menjualnya kepada pihak ketiga.
  • Kesulitan Transfer: Proses transfer kepemilikan dari individu ke perusahaan bisa rumit, memakan waktu, dan memerlukan dokumen hukum yang tidak sedikit.
  • Perpanjangan yang Terlambat: Jika individu lupa atau tidak lagi peduli dengan perpanjangan domain, perusahaan bisa kehilangan domainnya begitu saja.

Peran Penting Kontak WHOIS

Setiap kali domain didaftarkan, informasi kontak pemiliknya (registran) harus dicantumkan dalam database publik yang dikenal sebagai WHOIS. Informasi ini sangat penting karena secara hukum menunjukkan siapa yang bertanggung jawab atas domain tersebut. Pastikan detail di WHOIS selalu mencerminkan entitas hukum perusahaan Anda.

Meskipun ada opsi privasi WHOIS (yang menyembunyikan informasi kontak publik), identitas registran yang sebenarnya tetap tercatat di registar domain. Sangat penting untuk memastikan bahwa nama perusahaanlah yang tertera sebagai registran yang sebenarnya, terlepas dari apakah informasi tersebut ditampilkan secara publik atau tidak.

Memahami Peran dan Jenis Kontak dalam Pendaftaran Domain

Dalam proses pendaftaran nama domain, ada beberapa jenis kontak yang perlu diisi. Masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memastikan pengelolaan domain yang efektif dan mencegah masalah di kemudian hari.

Kontak Registran (Pemilik Resmi)

Ini adalah kontak yang paling penting. Kontak registran adalah entitas hukum yang secara resmi memiliki nama domain tersebut. Seperti yang telah dibahas, ini haruslah nama badan hukum perusahaan Anda (misalnya, PT. Maju Jaya), bukan nama individu.

  • Tanggung Jawab Utama: Memiliki hak hukum atas domain, berhak melakukan transfer, penjualan, atau perubahan penting lainnya.
  • Detail yang Perlu Diperhatikan: Nama perusahaan, alamat lengkap perusahaan, nomor telepon perusahaan, dan email resmi perusahaan.

Kontak Administratif

Kontak administratif adalah individu atau departemen yang bertanggung jawab atas pengelolaan non-teknis domain. Mereka adalah pihak yang akan dihubungi untuk masalah administratif, seperti sengketa, perubahan kebijakan, atau pertanyaan hukum terkait domain.

  • Tanggung Jawab Utama: Menerima pemberitahuan penting dari registrar domain, mengelola persetujuan untuk perubahan domain, dan bertindak sebagai penghubung utama.
  • Detail yang Perlu Diperhatikan: Nama individu (misalnya, CEO, Legal Counsel, atau Manajer Operasional), email resmi perusahaan, dan nomor telepon perusahaan. Idealnya, email ini adalah email grup atau email yang dapat diakses oleh beberapa orang jika individu tersebut tidak ada.

Kontak Teknis

Kontak teknis adalah individu atau tim yang bertanggung jawab atas aspek teknis domain, seperti konfigurasi DNS, pengaturan server, atau pemecahan masalah teknis. Mereka adalah pihak yang akan dihubungi jika ada masalah teknis dengan domain atau website.

  • Tanggung Jawab Utama: Mengelola pengaturan DNS (Domain Name System), memastikan domain terhubung dengan benar ke server hosting, dan menyelesaikan masalah teknis.
  • Detail yang Perlu Diperhatikan: Nama individu (misalnya, IT Manager, Web Developer), email resmi perusahaan, dan nomor telepon perusahaan. Ini juga bisa menjadi email grup IT.

Kontak Penagihan

Kontak penagihan adalah individu atau departemen yang bertanggung jawab untuk menerima tagihan dan memastikan pembayaran perpanjangan domain dilakukan tepat waktu. Kegagalan dalam memperbarui informasi ini dapat mengakibatkan domain kedaluwarsa dan hilang.

  • Tanggung Jawab Utama: Menerima invoice, pengingat perpanjangan, dan informasi terkait pembayaran.
  • Detail yang Perlu Diperhatikan: Nama individu (misalnya, Finance Manager), email resmi perusahaan, dan nomor telepon perusahaan. Pastikan email ini dipantau secara aktif.

Pentingnya Data yang Akurat dan Terkini

Sangat krusial untuk memastikan bahwa semua informasi kontak ini akurat dan selalu diperbarui. Informasi yang salah atau kedaluwarsa dapat menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kehilangan notifikasi penting hingga hilangnya kontrol atas domain.

  • Pembaruan Berkala: Lakukan audit informasi kontak WHOIS setidaknya setahun sekali, atau setiap kali ada perubahan staf kunci.
  • Email Cadangan: Gunakan email yang dapat diakses oleh beberapa orang atau email grup untuk kontak administratif dan penagihan sebagai cadangan.
  • Nomor Telepon Aktif: Pastikan nomor telepon yang tercantum adalah nomor yang aktif dan selalu dapat dihubungi.

Prosedur dan Best Practice untuk Mengamankan Nama Domain Perusahaan

Setelah memahami pentingnya kepemilikan dan peran kontak, langkah selanjutnya adalah menerapkan prosedur dan praktik terbaik untuk mengamankan nama domain perusahaan Anda. Ini adalah tindakan preventif yang akan melindungi aset digital Anda dari potensi masalah.

Pendaftaran Awal yang Tepat

Langkah pertama dan paling penting adalah mendaftarkan domain dengan benar sejak awal. Pastikan semua informasi yang dimasukkan adalah milik perusahaan.

  • Gunakan Nama Perusahaan: Selalu daftarkan domain atas nama badan hukum perusahaan sebagai registran.
  • Pilih Registrar Terpercaya: Pilih penyedia layanan pendaftaran domain (registrar) yang memiliki reputasi baik, dukungan pelanggan yang responsif, dan fitur keamanan yang memadai.
  • Periksa Ulang Informasi: Sebelum menyelesaikan pendaftaran, periksa kembali setiap detail informasi kontak untuk memastikan tidak ada kesalahan ketik atau data yang salah.

Mengelola Akses dan Kredensial Domain

Akses ke panel kontrol domain adalah kunci untuk mengelola domain. Kredensial ini harus dijaga ketat.

  • Password Kuat dan Unik: Gunakan kata sandi yang kuat, unik, dan berbeda dari kata sandi lain yang digunakan perusahaan.
  • Otentikasi Dua Faktor (2FA): Aktifkan 2FA pada akun registrar domain Anda untuk lapisan keamanan ekstra.
  • Batasi Akses: Hanya berikan akses ke panel kontrol domain kepada individu atau tim yang benar-benar membutuhkannya.
  • Rotasi Kredensial: Pertimbangkan untuk mengubah kata sandi secara berkala, terutama jika ada perubahan staf.

Otorisasi Transfer Domain yang Ketat

Transfer domain adalah proses pemindahan domain dari satu registrar ke registrar lain, atau dari satu pemilik ke pemilik lain. Proses ini harus dikelola dengan sangat hati-hati.

  • Kunci Transfer (Auth Code): Pastikan kunci transfer (juga dikenal sebagai EPP code atau Auth-Info code) hanya diakses oleh pihak yang berwenang. Ini adalah kunci untuk mengotorisasi transfer.
  • Penguncian Domain (Domain Lock): Aktifkan fitur penguncian domain (registrar lock) untuk mencegah transfer yang tidak sah. Fitur ini harus dinonaktifkan secara manual jika Anda memang ingin melakukan transfer.
  • Prosedur Persetujuan Internal: Tetapkan prosedur internal yang jelas untuk persetujuan transfer domain, melibatkan setidaknya dua pihak berwenang.

Perpanjangan Otomatis dan Pengingat

Kegagalan memperpanjang domain tepat waktu adalah salah satu penyebab paling umum hilangnya domain. Ini bisa berakibat fatal bagi bisnis.

  • Aktifkan Perpanjangan Otomatis: Sebagian besar registrar menawarkan fitur perpanjangan otomatis. Aktifkan fitur ini dan pastikan kartu kredit atau metode pembayaran yang terdaftar selalu valid.
  • Pengingat Berulang: Atur beberapa pengingat (melalui email, kalender, atau sistem manajemen) untuk perpanjangan domain, jauh sebelum tanggal kedaluwarsa.
  • Perpanjang untuk Jangka Panjang: Jika memungkinkan, perpanjang domain untuk jangka waktu yang lebih lama (misalnya, 3-5 tahun) untuk mengurangi risiko kelupaan perpanjangan tahunan.

Mengaktifkan Perlindungan Privasi WHOIS (Jika Relevan)

Meskipun penting untuk mencantumkan informasi perusahaan yang akurat sebagai registran, Anda mungkin tidak ingin informasi kontak administratif, teknis, atau penagihan ditampilkan secara publik di WHOIS untuk menghindari spam atau penyalahgunaan.

  • Manfaat Privasi WHOIS: Melindungi informasi pribadi kontak dari spammer dan pihak yang tidak diinginkan.
  • Penting untuk Membedakan: Ingat, privasi WHOIS hanya menyembunyikan informasi dari publik, namun data registran yang sebenarnya tetap tercatat di registrar dan ICANN. Pastikan registran tetap nama perusahaan Anda.

Mengatasi Sengketa Kepemilikan Domain dan Pencegahannya

Meskipun Anda telah mengambil semua tindakan pencegahan, sengketa kepemilikan domain masih bisa terjadi. Memahami cara kerjanya dan bagaimana mencegahnya adalah bagian dari manajemen risiko yang baik.

Jenis-jenis Sengketa Domain yang Umum

Sengketa domain dapat muncul dalam berbagai bentuk, seringkali melibatkan merek dagang atau upaya untuk mengambil alih domain secara tidak sah.

  • Cybersquatting: Individu atau entitas yang mendaftarkan domain yang identik atau sangat mirip dengan merek dagang Anda dengan niat buruk.
  • Typosquatting: Mendaftarkan domain yang merupakan kesalahan ketik umum dari nama domain Anda (misalnya, "gogle.com" alih-alih "google.com") untuk menarik lalu lintas atau menipu pengguna.
  • Domain Grabbing/Hijacking: Pengambilalihan domain secara tidak sah melalui peretasan akun registrar atau manipulasi informasi kontak.
  • Sengketa Internal: Konflik antara individu dalam perusahaan (mantan karyawan, mitra bisnis) mengenai siapa yang berhak atas domain.

Mekanisme Resolusi Sengketa (UDRP)

Untuk sengketa yang melibatkan merek dagang, ada mekanisme yang diakui secara internasional yang disebut Uniform Domain-Name Dispute-Resolution Policy (UDRP). Ini adalah proses arbitrase yang lebih cepat dan terjangkau dibandingkan litigasi di pengadilan.

  • Kriteria UDRP: Untuk memenangkan kasus UDRP, Anda harus membuktikan tiga hal:
    1. Nama domain identik atau membingungkan secara mirip dengan merek dagang Anda.
  • Pihak yang mendaftarkan domain tidak memiliki hak atau kepentingan yang sah atas nama domain tersebut.
  • Nama domain telah didaftarkan dan digunakan dengan itikad buruk.
  • Penyedia Layanan UDRP: Organisasi seperti WIPO (World Intellectual Property Organization) adalah salah satu penyedia layanan resolusi sengketa UDRP.

Langkah Pencegahan Terbaik

Pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan langkah-langkah proaktif, Anda dapat meminimalkan risiko sengketa.

  • Daftarkan Merek Dagang: Daftarkan merek dagang bisnis Anda secara resmi. Ini adalah bukti terkuat atas hak Anda terhadap nama tersebut.
  • Daftarkan Varian Domain: Pertimbangkan untuk mendaftarkan varian domain yang umum (misalnya, .net, .org, .co, atau versi salah ketik yang umum) untuk mencegah typosquatting.
  • Pantau Domain: Gunakan layanan pemantauan domain atau lakukan pencarian berkala untuk domain yang mirip dengan merek Anda.
  • Dokumentasi Lengkap: Simpan semua catatan terkait pendaftaran domain, korespondensi dengan registrar, dan bukti kepemilikan.
  • Perjanjian Jelas: Jika Anda menggunakan pihak ketiga (developer, agensi) untuk mendaftarkan atau mengelola domain, pastikan ada perjanjian tertulis yang jelas yang menyatakan bahwa perusahaan adalah pemilik domain yang sah.

Studi Kasus dan Kesalahan Umum dalam Kepemilikan Domain

Bagian ini akan menyajikan contoh nyata dan kesalahan umum yang sering terjadi dalam pengelolaan kepemilikan domain, memberikan pelajaran berharga dan tips pro untuk menghindarinya.

Kisah Domain yang Hilang: Pelajaran Berharga

Banyak perusahaan telah mengalami kerugian besar karena kesalahan dalam kepemilikan domain. Salah satu kasus klasik adalah perusahaan startup yang domainnya didaftarkan oleh salah satu pendiri atau web developer. Ketika individu tersebut meninggalkan perusahaan, baik karena perselisihan atau alasan lain, mereka membawa serta kendali atas domain. Akibatnya, perusahaan terpaksa memulai dari nol dengan nama domain baru, kehilangan lalu lintas, peringkat SEO, dan yang terpenting, identitas online mereka yang sudah dikenal.

Dalam kasus lain, sebuah toko online kecil kehilangan domainnya karena kartu kredit yang terdaftar untuk perpanjangan otomatis telah kedaluwarsa, dan email pengingat dikirim ke alamat yang sudah tidak aktif. Domain tersebut kemudian dibeli oleh pesaing, menyebabkan kerugian penjualan dan kebingungan pelanggan.

Pelajaran dari kasus-kasus ini adalah:

  • Jangan Pernah Percayakan Domain Sepenuhnya pada Satu Individu: Selalu pastikan kepemilikan resmi adalah perusahaan.
  • Perbarui Informasi Pembayaran dan Kontak: Ini adalah detail kecil yang bisa berakibat fatal jika diabaikan.
  • Milki Salinan Kredensial Akses: Pastikan setidaknya dua orang penting di perusahaan memiliki akses ke akun registrar domain.

Dampak Buruk Akuisisi Tidak Sah

Akuisisi tidak sah domain bisa terjadi melalui berbagai cara, mulai dari peretasan hingga penipuan. Misalnya, sebuah perusahaan media kecil pernah mengalami domain hijacking di mana peretas berhasil mengubah DNS domain mereka, mengarahkan pengunjung ke situs palsu yang berisi malware. Dampaknya adalah hilangnya kepercayaan pembaca, kerugian pendapatan iklan, dan biaya besar untuk memulihkan kontrol dan membersihkan reputasi.

Ini menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber yang kuat tidak hanya untuk server Anda, tetapi juga untuk akun registrar domain. Setiap celah keamanan bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Tips Pro untuk Audit Domain Berkala

Untuk mencegah masalah di masa depan, lakukan audit domain secara berkala. Ini adalah praktik terbaik yang sering diabaikan.

  • Jadwalkan Audit Tahunan: Setidaknya setahun sekali, tinjau semua domain yang dimiliki perusahaan.
  • Verifikasi Informasi WHOIS: Pastikan semua informasi kontak (registran, administratif, teknis, penagihan) akurat dan terkini.
  • Periksa Status Perpanjangan: Konfirmasi tanggal kedaluwarsa dan status perpanjangan otomatis untuk setiap domain.
  • Tinjau Akses Akun: Verifikasi siapa saja yang memiliki akses ke akun registrar dan pastikan kredensialnya aman. Hapus akses dari mantan karyawan.
  • Identifikasi Domain Tidak Terpakai: Jika ada domain yang tidak lagi digunakan, putuskan apakah akan diperbarui, dijual, atau dibiarkan kedaluwarsa.
  • Periksa Sertifikat SSL: Pastikan sertifikat SSL untuk website Anda juga diperbarui dan valid.

Mengelola nama domain perusahaan dengan cermat adalah investasi penting untuk keberlanjutan dan keamanan bisnis Anda di ranah digital. Jangan biarkan aset berharga ini menjadi sumber masalah di kemudian hari.

Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

Kesimpulan

Memahami siapa pemilik nama domain perusahaan adalah lebih dari sekadar detail teknis; ini adalah fondasi strategis untuk identitas digital, keamanan merek, dan kelangsungan bisnis Anda di internet. Dengan memastikan bahwa nama domain didaftarkan atas nama badan hukum perusahaan sebagai registran, serta mengelola semua kontak dan kredensial dengan cermat, Anda melindungi aset vital dari berbagai risiko seperti sengketa kepemilikan, cybersquatting, atau bahkan kehilangan domain secara tidak sengaja.

Panduan ini telah mengupas tuntas pentingnya kepemilikan domain yang tepat, peran setiap jenis kontak, prosedur pendaftaran yang benar, hingga strategi pencegahan sengketa. Ingatlah, investasi waktu dan perhatian pada pengelolaan domain yang benar sekarang akan menghemat biaya, tenaga, dan potensi kerugian reputasi di masa depan. Jadikan ini prioritas utama dalam strategi digital bisnis Anda untuk membangun kehadiran online yang kokoh dan berkelanjutan.

FAQ: Nama Domain Perusahaan

Apa itu nama domain perusahaan?

Nama domain perusahaan adalah alamat unik di internet (misalnya, perusahaananda.com) yang digunakan untuk mengakses website dan layanan email bisnis Anda. Ini adalah identitas digital inti yang mewakili merek dan keberadaan online perusahaan.

Mengapa penting bagi perusahaan untuk memiliki nama domain sendiri?

Memiliki nama domain sendiri sangat penting untuk membangun kredibilitas, profesionalisme, dan kepercayaan pelanggan. Ini melindungi identitas merek Anda, memungkinkan Anda memiliki alamat email yang profesional, dan menjadi fondasi untuk semua aktivitas pemasaran dan penjualan online.

Siapa yang harus menjadi pemilik resmi (registran) nama domain perusahaan?

Secara ideal dan sesuai praktik terbaik, badan hukum perusahaan Anda (misalnya, PT. ABC, CV. Jaya Makmur) yang harus didaftarkan sebagai pemilik resmi atau registran nama domain. Bukan individu seperti CEO, karyawan, atau web developer.

Apa risiko jika nama domain didaftarkan atas nama individu?

Risiko utamanya adalah hilangnya kendali atas domain jika individu tersebut keluar dari perusahaan, terjadi perselisihan, atau bahkan meninggal dunia. Ini bisa berujung pada sengketa kepemilikan, pemerasan, kesulitan transfer, atau bahkan kehilangan domain dan seluruh aset digital yang terkait.

Apa perbedaan antara kontak registran, administratif, teknis, dan penagihan?

  • Registran: Pemilik sah domain (badan hukum perusahaan).
  • Administratif: Pihak yang mengelola aspek non-teknis dan hukum domain.
  • Teknis: Pihak yang bertanggung jawab atas konfigurasi teknis domain (DNS, server).
  • Penagihan: Pihak yang menerima tagihan dan mengelola pembayaran perpanjangan domain.

Penting untuk memastikan semua informasi kontak ini akurat dan selalu diperbarui.

Bagaimana cara melindungi nama domain perusahaan dari sengketa atau pencurian?

Beberapa langkah perlindungan meliputi: mendaftarkan domain atas nama perusahaan, menggunakan password yang kuat dan otentikasi dua faktor (2FA) pada akun registrar, mengaktifkan penguncian domain (registrar lock), memastikan perpanjangan otomatis aktif, melakukan audit domain berkala, dan mendaftarkan merek dagang perusahaan.

Apa itu UDRP dan kapan digunakan?

UDRP (Uniform Domain-Name Dispute-Resolution Policy) adalah kebijakan resolusi sengketa nama domain yang digunakan untuk menyelesaikan perselisihan mengenai kepemilikan domain yang melibatkan merek dagang. Ini adalah mekanisme arbitrase yang lebih cepat dan terjangkau daripada litigasi pengadilan, biasanya digunakan ketika ada kasus cybersquatting atau typosquatting.

Seberapa sering saya harus memeriksa informasi WHOIS dan status perpanjangan domain?

Disarankan untuk melakukan audit informasi WHOIS dan status perpanjangan domain setidaknya setahun sekali, atau setiap kali ada perubahan staf kunci atau informasi kontak penting dalam perusahaan. Mengaktifkan perpanjangan otomatis adalah langkah pencegahan yang sangat efektif.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang