Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

Navigasi Website 7 Cara Ampuh Bikin Pengunjung Betah

Pernahkah Anda merasa tersesat saat menjelajahi sebuah website? Bingung mencari informasi padahal sudah berusaha keras? Masalah ini seringkali berakar pada sat...

Navigasi Website 7 Cara Ampuh Bikin Pengunjung Betah

Pernahkah Anda merasa tersesat saat menjelajahi sebuah website? Bingung mencari informasi padahal sudah berusaha keras? Masalah ini seringkali berakar pada satu elemen krusial namun sering terabaikan: navigasi website.

Navigasi website adalah tulang punggung pengalaman pengguna. Tanpanya, pengunjung akan kesulitan menemukan apa yang mereka cari, berujung pada frustrasi dan kemungkinan besar meninggalkan situs Anda.

Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk navigasi website, mulai dari definisi, pentingnya, hingga berbagai jenis dan cara membuatnya agar pengunjung betah berlama-lama dan kembali lagi.

Apa Itu Navigasi Website dan Mengapa Sangat Penting?

Bayangkan website Anda adalah sebuah kota. Navigasi website adalah peta dan rambu-rambu penunjuk jalan di kota tersebut. Tanpa peta dan rambu yang jelas, pengunjung akan kesulitan menemukan tujuan mereka, bahkan mungkin tersesat dan tidak pernah sampai.

Secara sederhana, navigasi website adalah sistem yang memungkinkan pengguna untuk berpindah dari satu halaman ke halaman lain di dalam sebuah situs web. Ini bisa berupa menu, tautan, tombol, atau elemen interaktif lainnya yang terorganisir.

Mengapa navigasi menjadi sangat penting? Ada beberapa alasan fundamental:

Meningkatkan Pengalaman Pengguna (User Experience)

Navigasi yang baik adalah kunci utama pengalaman pengguna yang positif. Ketika pengunjung dapat dengan mudah menemukan apa yang mereka cari, mereka akan merasa nyaman, puas, dan memiliki persepsi positif terhadap website Anda.

Sebaliknya, navigasi yang membingungkan atau sulit digunakan akan menciptakan gesekan (friction) yang membuat pengguna frustrasi. Frustrasi ini seringkali berujung pada pengunjung yang segera meninggalkan situs Anda.

Membantu Mesin Pencari Memahami Struktur Situs

Bagi mesin pencari seperti Google, struktur navigasi yang jelas dan logis membantu mereka memahami hubungan antar halaman dalam website Anda. Ini mempermudah proses perayapan (crawling) dan pengindeksan (indexing).

Ketika mesin pencari dapat dengan mudah memahami konten dan struktur situs Anda, ini berpotensi meningkatkan peringkat Anda dalam hasil pencarian.

Meningkatkan Tingkat Konversi

Apapun tujuan website Anda, apakah itu menjual produk, mendapatkan prospek, atau mengedukasi pengunjung, navigasi yang efektif memainkan peran penting dalam mencapai tujuan tersebut. Pengguna yang dapat dengan cepat menemukan produk yang diinginkan atau informasi yang dicari lebih mungkin untuk melakukan tindakan yang Anda inginkan.

Misalnya, di website e-commerce, navigasi yang terstruktur dengan baik akan memudahkan calon pembeli menemukan produk yang mereka cari, yang pada akhirnya meningkatkan kemungkinan pembelian.

Membangun Kredibilitas dan Kepercayaan

Sebuah website yang memiliki navigasi yang rapi, konsisten, dan mudah digunakan memberikan kesan profesional. Ini secara tidak langsung membangun kredibilitas dan kepercayaan di mata pengunjung.

Pengunjung cenderung lebih percaya pada situs yang terlihat terorganisir dan mudah dinavigasi, karena ini menunjukkan bahwa pemilik situs peduli terhadap pengalaman pengguna.

Berbagai Jenis Struktur Navigasi Website

Setiap website memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga tidak ada satu jenis navigasi yang cocok untuk semua. Memahami berbagai jenis struktur navigasi akan membantu Anda memilih yang paling sesuai.

1. Navigasi Global (Global Navigation)

Ini adalah jenis navigasi yang paling umum Anda temui. Navigasi global muncul di setiap halaman website Anda, biasanya di bagian header (atas) atau terkadang di sidebar (samping).

Tujuannya adalah untuk memberikan akses cepat ke bagian-bagian utama situs Anda dari mana pun pengunjung berada. Contoh umum meliputi tautan ke "Beranda", "Tentang Kami", "Produk/Layanan", "Blog", dan "Kontak".

Keunggulan utamanya adalah konsistensi dan aksesibilitas yang tinggi di seluruh situs.

2. Navigasi Hierarki (Hierarchical Navigation)

Navigasi hierarki sangat efektif untuk website yang memiliki banyak konten yang terorganisir dalam kategori dan sub-kategori. Struktur ini mencerminkan bagaimana informasi diatur secara logis, dari yang paling umum hingga yang paling spesifik.

Pengguna akan diarahkan melalui jalur yang terstruktur, misalnya dari kategori utama ke sub-kategori, lalu ke halaman produk atau artikel spesifik. Ini membantu mereka memahami "dimana" mereka berada dalam struktur situs.

Contohnya adalah website berita yang memiliki kategori utama seperti "Nasional", "Internasional", "Ekonomi", lalu di dalamnya ada sub-kategori yang lebih spesifik.

3. Navigasi Lokal (Local Navigation)

Navigasi lokal bersifat lebih spesifik dan biasanya terkait dengan bagian atau halaman tertentu dalam sebuah website. Ini memberikan opsi navigasi tambahan yang relevan dengan konten yang sedang dilihat pengguna.

Seringkali, navigasi lokal ini muncul di dalam halaman tertentu atau di sidebar yang hanya relevan untuk bagian tersebut. Misalnya, pada sebuah halaman produk yang panjang, navigasi lokal bisa berupa tautan ke spesifikasi, ulasan, atau produk terkait.

4. Navigasi Linear (Linear Navigation)

Navigasi linear mengarahkan pengguna untuk mengikuti alur yang telah ditentukan, langkah demi langkah. Ini sangat cocok untuk proses yang berurutan, seperti tutorial, panduan instalasi, atau alur pendaftaran.

Pengguna biasanya hanya memiliki opsi untuk maju ke langkah berikutnya atau kembali ke langkah sebelumnya. Tidak ada pilihan untuk "melompat" ke bagian lain di luar alur yang ditetapkan.

Contohnya adalah alur pembayaran di e-commerce atau proses pendaftaran kursus online.

5. Navigasi Footer (Footer Navigation)

Meskipun sering dianggap sebagai pelengkap, navigasi footer bisa sangat penting. Biasanya berisi tautan ke halaman-halaman yang kurang sering diakses tetapi tetap penting, seperti "Kebijakan Privasi", "Syarat dan Ketentuan", "Peta Situs", atau tautan ke media sosial.

Penempatan di bagian bawah halaman memastikan informasi penting tetap tersedia tanpa mengganggu navigasi utama di bagian atas.

Langkah Praktis Membuat Navigasi Website yang Efektif

Merancang navigasi yang baik membutuhkan pemikiran strategis dan pemahaman mendalam tentang audiens Anda. Berikut adalah langkah-langkah kunci untuk menciptakan navigasi yang efektif:

1. Pahami Audiens dan Tujuan Website Anda

Sebelum mulai mendesain, tanyakan pada diri Anda: Siapa target audiens saya? Apa yang ingin mereka capai di website saya? Apa tujuan utama website ini?

Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini akan sangat memengaruhi bagaimana Anda menata dan menamai item navigasi Anda. Navigasi untuk website berita akan sangat berbeda dengan website toko online atau portofolio pribadi.

2. Buat Struktur Konten yang Logis (Information Architecture)

Ini adalah fondasi dari navigasi yang baik. Lakukan pengelompokan konten Anda ke dalam kategori dan sub-kategori yang logis dan mudah dipahami. Gunakan teknik seperti card sorting untuk mendapatkan masukan dari audiens tentang bagaimana mereka mengelompokkan informasi.

Struktur yang baik akan memudahkan Anda dalam membuat menu navigasi yang intuitif.

3. Pilih Jenis Navigasi yang Tepat

Berdasarkan struktur konten dan tujuan website Anda, tentukan jenis navigasi mana yang paling sesuai. Kebanyakan website modern menggunakan kombinasi dari beberapa jenis navigasi, misalnya navigasi global di header dan navigasi lokal di sidebar.

4. Desain yang Jelas dan Konsisten

Navigasi harus mudah dilihat dan dikenali. Gunakan desain yang bersih, minim gangguan visual, dan konsisten di seluruh halaman. Hindari penggunaan font yang terlalu kecil atau warna yang sulit dibedakan.

Konsistensi sangat penting. Item navigasi harus selalu berada di lokasi yang sama dan memiliki tampilan yang sama di setiap halaman.

5. Gunakan Penamaan yang Jelas dan Deskriptif

Nama item navigasi Anda harus jelas dan langsung mengindikasikan isinya. Hindari istilah yang ambigu atau jargon yang hanya dipahami oleh kalangan tertentu.

Contoh: Alih-alih menggunakan "Sumber Daya", gunakan "Bantuan" atau "Dokumentasi" jika itu lebih sesuai dengan kontennya. Alih-alih "Produk Kami", gunakan nama kategori produk yang lebih spesifik jika memungkinkan.

6. Batasi Jumlah Item Navigasi

Terlalu banyak pilihan dalam navigasi utama dapat membuat pengguna kewalahan. Prinsip "kurang lebih baik" seringkali berlaku di sini. Usahakan untuk membatasi jumlah item di navigasi utama sekitar 5-7 item.

Untuk kategori yang lebih banyak, manfaatkan menu dropdown atau navigasi hierarki yang terstruktur dengan baik.

7. Manfaatkan Fitur Pencarian

Untuk website dengan konten yang sangat banyak, fitur pencarian yang efektif adalah pelengkap yang sangat penting untuk navigasi. Pastikan fungsi pencarian mudah ditemukan dan memberikan hasil yang relevan.

Beberapa website bahkan menempatkan bilah pencarian di header agar selalu mudah diakses.

8. Pertimbangkan Breadcrumbs

Breadcrumbs adalah tautan sekunder yang menunjukkan lokasi pengguna dalam hierarki situs Anda. Contohnya: Beranda > Kategori > Sub-Kategori > Halaman.

Ini sangat membantu pengguna untuk melacak kembali langkah mereka dan memahami konteks halaman yang sedang mereka lihat, terutama pada website yang kompleks.

9. Pastikan Responsif di Semua Perangkat

Di era mobile-first, navigasi website Anda harus bekerja dengan sempurna di berbagai ukuran layar, mulai dari desktop, tablet, hingga smartphone. Implementasikan desain yang responsif, seperti menu hamburger (ikon tiga garis) untuk tampilan mobile.

Pastikan tombol dan tautan cukup besar untuk diklik dengan jari di layar sentuh.

10. Uji Coba dan Iterasi

Setelah membuat navigasi, jangan berhenti di situ. Lakukan pengujian pengguna (user testing) untuk melihat bagaimana audiens Anda berinteraksi dengannya. Perhatikan area mana yang membingungkan atau sulit digunakan.

Gunakan data analitik untuk melihat halaman mana yang paling sering dikunjungi, atau di mana pengguna sering keluar. Lakukan perbaikan berdasarkan data dan masukan yang Anda terima.

Kesalahan Umum dalam Mendesain Navigasi Website

Meskipun niatnya baik, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pemilik website yang dapat merusak pengalaman pengguna:

1. Navigasi yang Terlalu Rumit atau Berantakan

Memasukkan terlalu banyak item, menggunakan jargon teknis, atau menata elemen secara acak akan membuat pengguna bingung.

2. Penamaan yang Tidak Jelas

Label seperti "Lainnya" atau "Info" tanpa konteks yang jelas tidak membantu pengguna.

3. Konsistensi yang Buruk

Item navigasi yang berpindah posisi atau berubah tampilan di halaman yang berbeda dapat membuat pengguna kehilangan arah.

4. Link yang Rusak (Broken Links)

Tautan yang tidak berfungsi menciptakan frustrasi dan menurunkan kredibilitas. Lakukan pemeriksaan rutin.

5. Mengabaikan Navigasi Mobile

Navigasi yang tidak responsif atau sulit digunakan di perangkat seluler akan kehilangan sebagian besar audiens Anda.

6. Mengutamakan Estetika di Atas Fungsionalitas

Meskipun desain penting, navigasi harus tetap berfungsi dengan baik dan mudah digunakan, bahkan jika tampilannya terlihat sangat sederhana.

Kesimpulan: Navigasi adalah Investasi Jangka Panjang

Navigasi website bukan sekadar daftar tautan; ia adalah fondasi penting yang memengaruhi seluruh pengalaman pengguna, peringkat SEO, dan tingkat konversi Anda. Dengan merancang navigasi yang cermat, logis, dan berpusat pada pengguna, Anda menciptakan jalur yang mulus bagi pengunjung untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.

Ingatlah untuk terus menguji, menganalisis, dan memperbaiki navigasi Anda seiring waktu. Teknologi dan preferensi pengguna terus berkembang, dan navigasi yang optimal adalah kunci agar website Anda tetap relevan dan mudah diakses.

Bagikan artikel ini kepada rekan Anda yang sedang membangun atau mengelola website!

FAQ: Pertanyaan Seputar Navigasi Website

Berapa biaya membuat website?

Biaya membuat website sangat bervariasi, mulai dari gratis (menggunakan platform gratis dengan batasan) hingga jutaan rupiah untuk website kustom yang kompleks. Faktor utama yang memengaruhi biaya meliputi kompleksitas desain, fitur yang dibutuhkan, penggunaan CMS (seperti WordPress), jasa developer/desainer, dan biaya hosting serta domain.

Tools apa yang wajib dipakai untuk navigasi website?

Untuk merancang dan menguji navigasi, beberapa tools yang direkomendasikan antara lain:

  • Figma atau Adobe XD untuk prototyping dan desain wireframe.
  • OptimalSort atau UserZoom untuk card sorting dan user testing.
  • Google Analytics untuk memantau perilaku pengguna dan mengidentifikasi titik kesulitan.
  • Screaming Frog SEO Spider atau Sitebulb untuk mengaudit struktur tautan dan menemukan broken links.

Apakah website harus pakai SSL?

Ya, sangat direkomendasikan website Anda menggunakan sertifikat SSL (Secure Sockets Layer). SSL mengenkripsi data yang dikirim antara browser pengguna dan server website Anda, menjadikannya aman. Browser modern akan menandai website tanpa SSL sebagai "Tidak Aman", yang dapat menurunkan kepercayaan pengguna dan peringkat SEO. Banyak penyedia hosting menawarkan SSL gratis.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang