Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

Pahami Search Queries dan Keywords untuk Sukses SEO

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sebuah artikel bisa muncul di halaman pertama Google saat Anda mencari sesuatu, padahal kata kunci yang Anda gunakan terd...

Pahami Search Queries dan Keywords untuk Sukses SEO

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sebuah artikel bisa muncul di halaman pertama Google saat Anda mencari sesuatu, padahal kata kunci yang Anda gunakan terdengar sangat spesifik? Kunci suksesnya seringkali terletak pada pemahaman mendalam tentang perbedaan krusial antara search queries dan keywords. Kedua istilah ini sering tertukar, namun memiliki peran yang berbeda namun saling melengkapi dalam strategi SEO yang efektif. Memahami perbedaan ini akan membuka pintu untuk mengoptimalkan konten Anda agar benar-benar terhubung dengan audiens yang tepat, pada waktu yang tepat.

Mengurai Makna: Apa Itu Keywords?

Dalam dunia SEO, keywords adalah fondasi dari strategi konten. Anggaplah keywords sebagai istilah atau frasa yang kita, para pemilik website atau praktisi SEO, targetkan agar konten kita muncul di hasil pencarian. Ini adalah kata-kata yang kita yakini akan dicari oleh audiens potensial kita.

Contohnya, jika Anda memiliki toko online yang menjual perlengkapan berkebun, Anda mungkin menargetkan keywords seperti "pupuk organik terbaik", "alat berkebun minimalis", atau "cara menanam sayuran hidroponik". Keywords ini digunakan untuk mengoptimalkan judul, deskripsi meta, heading, dan isi dari artikel atau halaman produk Anda.

Tujuan utama penggunaan keywords adalah memberi sinyal kepada mesin pencari seperti Google tentang topik apa yang dibahas oleh konten Anda. Dengan begitu, mesin pencari dapat menampilkan konten Anda kepada pengguna yang relevan.

Memahami Perjalanan Pencarian: Apa Itu Search Queries?

Di sisi lain, search queries adalah apa yang sebenarnya diketikkan atau diucapkan oleh pengguna ke dalam kolom pencarian mesin pencari. Ini adalah ungkapan asli dari rasa ingin tahu, kebutuhan, atau pertanyaan pengguna di dunia nyata.

Bayangkan Anda ingin tahu resep rendang yang empuk. Search query Anda mungkin sangat bervariasi. Bisa jadi Anda mengetik "resep rendang padang empuk dan enak", "cara membuat rendang sapi bumbu asli", atau bahkan "masakan khas Minang yang pakai santan dan rempah". Kelima pengguna yang mencari informasi yang sama bisa saja menggunakan lima search queries yang berbeda-beda.

Search queries mencerminkan cara berpikir alami manusia, yang seringkali lebih kasual, panjang, dan terkadang kurang terstruktur dibandingkan keywords yang kita targetkan secara strategis. Ini adalah cerminan langsung dari niat dan kebutuhan pengguna pada saat itu.

Perbedaan Mendasar: Siapa Penggunanya, Apa Tujuannya?

Perbedaan paling mendasar antara keywords dan search queries terletak pada siapa yang menggunakannya dan untuk tujuan apa. Keywords adalah alat yang digunakan oleh praktisi SEO untuk membangun struktur dan optimasi website. Tujuannya adalah agar mesin pencari memahami konten kita dan menampilkannya kepada audiens yang tepat.

Sementara itu, search queries adalah ungkapan spontan dari pengguna yang sedang mencari informasi. Mereka tidak peduli dengan strategi SEO di balik konten yang mereka temukan; yang mereka pedulikan adalah apakah informasi yang mereka cari dapat ditemukan dengan mudah dan relevan.

Seorang praktisi SEO yang cerdas akan menggunakan pemahaman tentang search queries untuk menyempurnakan pemilihan keywords mereka. Dengan mengetahui bagaimana pengguna benar-benar mencari, kita bisa mengoptimalkan konten agar lebih selaras dengan bahasa dan kebutuhan audiens.

Contoh Nyata: Menghubungkan Titik-titik

Mari kita ambil contoh sederhana. Sebuah situs web yang menawarkan jasa konsultasi keuangan mungkin menargetkan keyword utama "perencanaan keuangan pribadi". Namun, pengguna yang membutuhkan layanan ini mungkin tidak selalu mengetikkan frasa tersebut secara persis.

Mereka bisa saja menggunakan search queries yang lebih spesifik dan bernuansa, seperti:

  • "cara mengatur keuangan bulanan agar tidak boros"
  • "jasa konsultasi anggaran rumah tangga terpercaya"
  • "tips investasi untuk pemula agar cepat kaya"
  • "solusi masalah utang kartu kredit"
  • "bagaimana cara menabung untuk dana pensiun"

Perhatikan bagaimana search queries tersebut memiliki akar yang sama dengan keyword "perencanaan keuangan pribadi", namun diungkapkan dengan cara yang jauh lebih natural dan sesuai dengan konteks masalah pengguna.

Dalam perencanaan konten, keyword utama seperti "perencanaan keuangan pribadi" bisa menjadi topik besar. Namun, daftar search queries yang dikumpulkan akan memberikan ide-ide konten yang lebih mendalam dan spesifik, seperti artikel terpisah tentang "Mengatasi Utang Kartu Kredit dengan Bijak" atau "Panduan Lengkap Menabung untuk Dana Pensiun Sejak Dini".

Mengapa Memahami Keduanya Sangat Penting untuk SEO?

Mengabaikan perbedaan antara search queries dan keywords sama saja dengan mencoba berbicara dengan seseorang tanpa benar-benar mendengarkan apa yang mereka katakan. Anda mungkin berbicara, tetapi pesan Anda tidak akan tersampaikan dengan efektif.

1. Menjangkau Audiens yang Tepat: Dengan memahami search queries yang digunakan audiens, Anda bisa mengidentifikasi keywords yang paling relevan untuk ditargetkan. Ini memastikan konten Anda menarik bagi orang-orang yang benar-benar tertarik dengan apa yang Anda tawarkan.

2. Meningkatkan Relevansi Konten: Konten yang dibuat berdasarkan pemahaman mendalam tentang search queries cenderung lebih relevan dan memuaskan kebutuhan pencari. Mesin pencari menghargai konten yang memberikan jawaban terbaik atas pertanyaan pengguna.

3. Menemukan Peluang Baru: Analisis search queries dapat mengungkap topik atau pertanyaan yang belum banyak dijawab oleh kompetitor. Ini adalah peluang emas untuk menciptakan konten unik yang mendominasi hasil pencarian.

4. Optimasi yang Lebih Cerdas: Anda bisa mengoptimalkan halaman yang sudah ada dengan menambahkan variasi keywords yang mencerminkan search queries audiens, atau membuat konten baru yang secara spesifik menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

5. Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik: Ketika pengguna menemukan apa yang mereka cari dengan mudah, pengalaman mereka menjadi positif. Ini dapat menghasilkan peningkatan waktu tinggal di situs, penurunan tingkat pentalan (bounce rate), dan potensi konversi yang lebih tinggi.

Memanfaatkan Search Queries untuk Mengembangkan Strategi Keyword yang Kuat

Kini saatnya membawa pemahaman ini ke praktik. Anda tidak bisa menargetkan setiap search query yang ada, tetapi Anda bisa mengelompokkannya berdasarkan intensi pencarian untuk membentuk strategi keyword yang kokoh.

Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk memanfaatkan search queries dalam strategi SEO Anda:

Langkah 1: Identifikasi Halaman Web yang Berkinerja Baik

Fokus pada aset yang sudah terbukti. Pilih halaman di website Anda yang secara konsisten menghasilkan konversi atau lalu lintas yang signifikan. Ini bisa berupa halaman produk, artikel blog terpopuler, atau halaman layanan.

Cara menemukannya: Gunakan Google Analytics. Periksa bagian "Landing Page" dan urutkan berdasarkan metrik penting seperti konversi, sesi, atau tujuan yang tercapai. Halaman-halaman ini adalah "emas" Anda untuk analisis lebih lanjut.

Metrik konversi bisa bervariasi: penjualan produk, pengisian formulir kontak, pendaftaran newsletter, atau bahkan pengunduhan e-book.

Langkah 2: Gali Search Queries yang Mengarahkan Pengunjung

Setelah Anda memiliki daftar halaman berkinerja baik, saatnya mencari tahu "bahasa" apa yang digunakan audiens Anda untuk menemukannya.

Cara menemukannya: Gunakan Google Search Console. Masukkan URL halaman yang Anda pilih pada tahap sebelumnya ke dalam filter pencarian. Jelajahi bagian "Search results" (Hasil Pencarian).

Di sana, Anda akan menemukan tabel "QUERIES" yang menampilkan daftar search queries yang digunakan pengguna untuk menemukan halaman Anda. Urutkan berdasarkan jumlah klik (clicks) untuk melihat frasa mana yang paling efektif menarik perhatian.

Selain itu, perhatikan juga queries yang memiliki jumlah tayangan (impressions) tinggi namun klik rendah. Ini bisa jadi peluang "low-hanging fruit" di mana konten Anda sudah terlihat oleh banyak orang tetapi belum cukup menarik untuk diklik, atau ada potensi untuk menyasar intensi pencarian yang sedikit berbeda.

Langkah 3: Kelompokkan Search Queries Berdasarkan Intensi

Ini adalah inti dari strategi. Search queries yang Anda kumpulkan tidak hanya sekadar daftar kata. Mereka mencerminkan *intensi* atau niat pengguna.

Intensi umum meliputi:

  • Navigational: Pengguna mencari situs web tertentu (misalnya, "login Facebook").
  • Informational: Pengguna mencari informasi atau jawaban atas pertanyaan (misalnya, "cara kerja fotosintesis").
  • Commercial Investigation: Pengguna sedang meneliti produk atau layanan sebelum membeli (misalnya, "review smartphone terbaik 2023").
  • Transactional: Pengguna siap melakukan tindakan, seperti membeli atau mendaftar (misalnya, "beli tiket pesawat Jakarta Bali").

Kelompokkan search queries yang memiliki intensi serupa. Misalnya, semua pertanyaan tentang "cara mengatur keuangan bulanan" masuk dalam kategori "informational" terkait "pengaturan keuangan".

Langkah 4: Sesuaikan Keywords dan Optimalkan Konten

Setelah mengelompokkan search queries berdasarkan intensi, Anda bisa mulai mengaitkannya kembali dengan keywords yang lebih strategis.

Periksa apakah konten halaman Anda saat ini sudah menjawab dengan baik intensi dari kelompok search queries tersebut. Jika belum, pertimbangkan:

  • Menambahkan Informasi Baru: Perkaya konten yang sudah ada dengan jawaban langsung untuk pertanyaan-pertanyaan spesifik dari search queries yang relevan.
  • Membuat Konten Baru: Jika intensi pencarian yang teridentifikasi sangat kuat dan berbeda, pertimbangkan untuk membuat artikel blog, panduan, atau halaman produk baru yang didedikasikan untuk menjawab intensi tersebut.
  • Memperbaiki Judul dan Deskripsi Meta: Pastikan judul dan deskripsi meta Anda mencerminkan search queries yang relevan untuk menarik klik lebih banyak.
  • Menggunakan Variasi Keyword: Sertakan variasi keywords yang lebih long-tail (frasa lebih panjang) yang mencerminkan search queries audiens Anda.

Strategi ini tidak hanya tentang menargetkan kata kunci populer, tetapi tentang memahami kebutuhan audiens Anda dan menyajikan solusi terbaik dalam bahasa yang mereka gunakan.

Kesimpulan

Memahami perbedaan mendasar antara search queries dan keywords adalah kunci untuk membuka potensi SEO yang sebenarnya. Keywords adalah peta jalan kita dalam membangun struktur konten, sementara search queries adalah kompas yang menunjukkan arah perjalanan audiens. Dengan menganalisis search queries yang digunakan oleh pengguna, kita dapat menyempurnakan strategi keyword kita, menciptakan konten yang lebih relevan, dan pada akhirnya, menjangkau audiens yang tepat dengan pesan yang tepat.

Bagaimana pengalaman Anda dalam mengelola keywords dan search queries? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar di bawah!

FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan utama antara search queries dan keywords dalam SEO?

Perbedaan utama terletak pada pengguna dan tujuannya. Keywords adalah istilah yang ditargetkan oleh praktisi SEO untuk optimasi, sedangkan search queries adalah frasa yang sebenarnya diketikkan oleh pengguna saat mencari informasi.

2. Mengapa penting bagi saya sebagai pemilik website untuk memahami search queries?

Memahami search queries membantu Anda mengidentifikasi bahasa audiens, menemukan peluang konten baru, meningkatkan relevansi artikel Anda, dan akhirnya menjangkau orang yang tepat yang mencari produk atau layanan Anda.

3. Bagaimana cara praktis menemukan search queries yang digunakan audiens saya?

Anda bisa menggunakan Google Search Console untuk melihat daftar search queries yang mengarahkan pengunjung ke halaman web Anda. Google Analytics juga dapat membantu mengidentifikasi halaman yang berkinerja baik yang bisa Anda analisis lebih lanjut di Search Console.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang