Table of Contents
▼- Apa Itu Keyword Mapping dan Mengapa Ini Fondasi SEO Anda?
- Langkah-Langkah Praktis Membuat Keyword Mapping yang Efektif
- 1. Riset Keyword Mendalam: Fondasi Peta Anda
- 2. Audit Konten Website Anda Saat Ini
- 3. Buat Spreadsheet atau Tool Keyword Mapping
- 4. Mengoptimalkan Halaman Berdasarkan Keyword Mapping
- 5. Memetakan Sub-Topik dan Keyword Pendukung
- Advanced/Expert Section: Strategi Keyword Mapping Tingkat Lanjut
- Tips Tambahan untuk Mengoptimalkan Proses Keyword Mapping Anda
- Kesimpulan: Jadikan Keyword Mapping Kompas SEO Anda
- FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Keyword Mapping SEO
Di era digital yang semakin kompetitif, memiliki website saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan online. Anda perlu memastikan bahwa website Anda mudah ditemukan oleh target audiens yang tepat. Di sinilah peran krusial dari keyword mapping SEO hadir. Bayangkan website Anda sebagai sebuah toko fisik; tanpa peta yang jelas, pengunjung akan kesulitan menemukan produk yang mereka cari, dan pada akhirnya, mereka akan pergi ke toko lain. Keyword mapping adalah peta tersebut, yang akan memandu mesin pencari dan pengguna menuju konten yang paling relevan di website Anda. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif Anda untuk menguasai seni keyword mapping, mulai dari pemahaman dasarnya hingga strategi implementasi yang mendalam, sehingga Anda dapat secara signifikan meningkatkan traffic organik dan mendominasi ranking pencarian. Memahami dan menerapkan keyword mapping secara efektif adalah langkah fundamental bagi siapa pun yang serius ingin mengoptimalkan performa SEO website mereka. Ini bukan sekadar tentang mengumpulkan daftar kata kunci, melainkan sebuah proses strategis yang menghubungkan setiap kata kunci dengan halaman spesifik di website Anda. Dengan panduan ini, Anda akan dibekali dengan pengetahuan dan langkah-langkah praktis untuk menciptakan strategi keyword mapping yang kokoh, memastikan setiap upaya SEO Anda terarah dan menghasilkan dampak maksimal. Bersiaplah untuk mengubah cara Anda memandang optimasi mesin pencari dan mulai melihat peningkatan signifikan pada traffic dan ranking website Anda.
Apa Itu Keyword Mapping dan Mengapa Ini Fondasi SEO Anda?
Keyword mapping adalah proses strategis yang menghubungkan setiap kata kunci (keyword) yang relevan dengan halaman spesifik di website Anda. Ini seperti membuat sebuah direktori yang sangat terperinci, di mana setiap "produk" (konten di website Anda) memiliki "label" (keyword) yang tepat sehingga mesin pencari dan pengguna dapat menemukannya dengan mudah. Tanpa keyword mapping, Anda berisiko membuat halaman-halaman yang bersaing satu sama lain untuk kata kunci yang sama, atau lebih buruk lagi, tidak ada halaman yang dioptimalkan untuk kata kunci penting yang dicari audiens Anda. Proses ini memastikan bahwa setiap halaman di website Anda memiliki tujuan SEO yang jelas dan terdefinisi. Alih-alih menargetkan banyak keyword pada satu halaman, yang dapat membingungkan mesin pencari dan pengguna, keyword mapping memungkinkan Anda untuk mengkonsolidasikan upaya Anda. Setiap halaman akan menjadi "rumah" bagi sekelompok keyword yang sangat spesifik dan relevan, menciptakan otoritas tematik yang kuat di mata mesin pencari.
Memahami Konsep Dasar Keyword Mapping
Secara sederhana, keyword mapping adalah tentang mencocokkan niat pencarian (search intent) pengguna dengan konten yang paling sesuai di website Anda. Ketika seseorang mengetikkan sebuah query ke mesin pencari, mereka memiliki tujuan tertentu – entah itu mencari informasi, membandingkan produk, atau melakukan pembelian. Keyword mapping membantu Anda mengidentifikasi query tersebut dan memastikan bahwa halaman yang paling relevan di website Anda muncul sebagai jawaban terbaik. Ini melibatkan identifikasi kata kunci utama (primary keywords) dan kata kunci pendukung (secondary/LSI keywords) yang berkaitan dengan topik tertentu. Kemudian, kata kunci-kata kunci tersebut dikaitkan dengan halaman yang paling logis untuk menampung dan mengoptimalkan informasi tersebut. Misalnya, jika Anda memiliki bisnis yang menjual sepatu lari, Anda mungkin memiliki halaman produk spesifik untuk "sepatu lari pria," halaman blog tentang "tips memilih sepatu lari yang tepat," dan halaman kategori untuk "sepatu lari wanita." Masing-masing akan ditargetkan dengan kumpulan keyword yang berbeda namun saling terkait.
Mengapa Keyword Mapping Sangat Penting untuk Kesuksesan SEO?
Pentingnya keyword mapping tidak bisa diremehkan. Ini adalah tulang punggung dari strategi SEO yang efektif. Tanpa peta ini, upaya optimasi Anda akan menjadi sporadis, tidak terarah, dan kemungkinan besar tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Mencegah Kanibalisasi Keyword: Salah satu masalah terbesar dalam SEO adalah kanibalisasi keyword, di mana dua atau lebih halaman di website Anda bersaing untuk peringkat kata kunci yang sama. Ini membingungkan mesin pencari dan memecah otoritas, menurunkan potensi ranking Anda secara keseluruhan. Keyword mapping secara proaktif mencegah hal ini dengan menugaskan setiap keyword ke satu halaman yang paling relevan. Meningkatkan Relevansi Konten: Dengan memahami keyword apa yang dicari audiens Anda dan memetakannya ke halaman yang tepat, Anda memastikan bahwa konten Anda sangat relevan dengan niat pencarian mereka. Relevansi adalah faktor peringkat utama bagi mesin pencari. Memperkuat Struktur Website: Proses keyword mapping membantu Anda memahami struktur logis website Anda. Ini mendorong Anda untuk membuat konten yang saling berhubungan dan membangun otoritas tematik di sekitar topik-topik penting. Mengoptimalkan Pengalaman Pengguna (UX): Ketika pengguna menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan mudah di website Anda, pengalaman mereka menjadi positif. Ini dapat meningkatkan waktu tinggal (dwell time), mengurangi bounce rate, dan mendorong konversi. Mempermudah Perencanaan Konten: Dengan daftar keyword yang sudah dipetakan, Anda memiliki panduan yang jelas tentang konten apa yang perlu Anda buat atau optimalkan selanjutnya. Ini membuat proses pembuatan konten menjadi lebih efisien dan strategis. Mengukur Kinerja dengan Lebih Baik: Ketika setiap keyword ditargetkan ke halaman spesifik, menjadi lebih mudah untuk melacak kinerja kata kunci tersebut dan halaman terkaitnya. Ini memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi area yang berhasil dan area yang memerlukan perbaikan.
Langkah-Langkah Praktis Membuat Keyword Mapping yang Efektif
Membuat keyword mapping yang solid membutuhkan riset yang cermat dan perencanaan strategis. Ini bukan tugas yang bisa dilakukan dalam semalam, namun investasi waktu ini akan terbayar lunas dalam jangka panjang. Ikuti langkah-langkah berikut untuk membangun peta keyword Anda:
1. Riset Keyword Mendalam: Fondasi Peta Anda
Sebelum Anda mulai memetakan, Anda perlu mengetahui "bahan baku" peta Anda, yaitu kata kunci. Tahap ini adalah tentang mengidentifikasi kata kunci yang paling relevan dengan bisnis, produk, layanan, dan audiens target Anda.
a. Identifikasi Topik Inti (Seed Keywords)
Mulailah dengan topik-topik luas yang paling mewakili apa yang Anda tawarkan. Jika Anda menjual perlengkapan berkebun, topik inti Anda bisa meliputi: "alat berkebun," "pupuk organik," "tanaman hias," "tips berkebun."
b. Gunakan Alat Riset Keyword
Manfaatkan berbagai alat riset keyword untuk menemukan variasi kata kunci, melihat volume pencarian, dan tingkat persaingan. Beberapa alat populer meliputi:
- Google Keyword Planner (gratis dengan akun Google Ads)
- Semrush
- Ahrefs
- Ubersuggest
- KeywordTool.io
Cari kata kunci yang memiliki volume pencarian yang layak namun tidak terlalu kompetitif, terutama jika website Anda masih baru.
c. Analisis Niat Pencarian (Search Intent)
Ini adalah langkah krusial. Pahami mengapa seseorang mencari kata kunci tertentu.
- Informational Intent: Pengguna mencari informasi (misalnya, "cara menanam tomat").
- Navigational Intent: Pengguna mencari situs web atau merek tertentu (misalnya, "website [nama brand Anda]").
- Commercial Investigation Intent: Pengguna membandingkan produk atau layanan sebelum membeli (misalnya, "sepatu lari terbaik 2023").
- Transactional Intent: Pengguna siap melakukan pembelian (misalnya, "beli sepatu lari online").
Pastikan Anda memiliki konten yang sesuai untuk setiap jenis niat pencarian yang ingin Anda targetkan.
d. Temukan Long-Tail Keywords
Kata kunci panjang (long-tail keywords) adalah frasa yang lebih spesifik, biasanya terdiri dari tiga kata atau lebih. Contoh: "cara menanam tomat ceri di pot balkon." Kata kunci ini seringkali memiliki volume pencarian lebih rendah tetapi tingkat konversi yang jauh lebih tinggi karena niat pencarian pengguna lebih jelas.
2. Audit Konten Website Anda Saat Ini
Sebelum membuat konten baru, pahami apa yang sudah Anda miliki. Lakukan audit menyeluruh terhadap semua halaman yang ada di website Anda.
a. Buat Daftar Semua Halaman Website
Cantumkan URL, judul halaman, meta deskripsi, dan keyword yang saat ini ditargetkan (jika ada) untuk setiap halaman.
b. Identifikasi Halaman yang Sudah Dioptimalkan
Perhatikan halaman mana yang sudah berkinerja baik untuk kata kunci tertentu. Ini bisa menjadi dasar untuk keyword mapping Anda.
c. Temukan Halaman yang "Terlantar" atau Perlu Diperbaiki
Identifikasi halaman yang tidak berkinerja baik, memiliki konten yang usang, atau tidak ditargetkan untuk keyword yang relevan. Halaman-halaman ini mungkin memerlukan pembaruan, penggabungan, atau pengoptimalan ulang.
3. Buat Spreadsheet atau Tool Keyword Mapping
Cara paling efektif untuk mengelola keyword mapping adalah dengan menggunakan spreadsheet (seperti Google Sheets atau Excel) atau alat manajemen SEO khusus.
a. Kolom Penting dalam Spreadsheet Anda
Pastikan spreadsheet Anda mencakup kolom-kolom berikut:
- URL Halaman: Alamat spesifik halaman di website Anda.
- Target Keyword Utama: Keyword paling penting yang ingin Anda targetkan untuk halaman ini.
- Keyword Pendukung/LSI: Variasi kata kunci, sinonim, dan frasa terkait yang akan membantu memperkuat topik.
- Niat Pencarian (Search Intent): Klasifikasikan niat pencarian untuk keyword tersebut (Informational, Navigational, Commercial, Transactional).
- Status Halaman: (Misalnya, "Ada dan Dioptimalkan," "Ada, Perlu Diperbaiki," "Perlu Dibuat").
- Catatan/Prioritas: Ruang untuk catatan tambahan atau prioritas untuk optimasi.
b. Menghubungkan Keyword dengan Halaman
Sekarang, mulailah mengisi spreadsheet Anda. Untuk setiap keyword yang Anda temukan di tahap riset, tentukan halaman mana di website Anda yang paling logis untuk menargetkannya.
- Jika Anda memiliki halaman produk yang spesifik, petakan keyword transaksional terkait produk tersebut ke sana.
- Jika Anda memiliki posting blog yang membahas topik secara mendalam, petakan keyword informasional ke sana.
- Jika Anda memiliki halaman kategori, petakan keyword yang lebih umum atau komersial investigatif ke sana.
Pastikan tidak ada dua halaman yang menargetkan keyword utama yang sama.
4. Mengoptimalkan Halaman Berdasarkan Keyword Mapping
Setelah peta Anda selesai, saatnya mengimplementasikannya. Ini melibatkan optimasi on-page dari setiap halaman sesuai dengan keyword yang telah dipetakan.
a. Optimasi Elemen On-Page Kunci
Pastikan keyword utama dan pendukung Anda terintegrasi secara alami di elemen-elemen berikut:
- Judul Halaman (Page Title): Harus jelas, deskriptif, dan menyertakan keyword utama di awal jika memungkinkan.
- Meta Deskripsi (Meta Description): Ringkasan menarik yang mendorong klik, menyertakan keyword utama.
- Heading (H1, H2, H3): Gunakan H1 untuk judul utama halaman, dan H2/H3 untuk sub-bagian, termasuk keyword secara relevan.
- Konten Utama (Body Content): Tulis konten yang komprehensif dan berkualitas tinggi, menyebarkan keyword secara alami di seluruh teks. Hindari keyword stuffing.
- URL: Gunakan URL yang singkat, deskriptif, dan menyertakan keyword utama jika relevan.
- Alt Text Gambar: Deskripsikan gambar menggunakan keyword yang relevan.
b. Membangun Struktur Internal Linking yang Kuat
Internal linking adalah tentang menghubungkan halaman-halaman di dalam website Anda. Keyword mapping sangat membantu dalam hal ini.
- Dari halaman yang lebih otoritatif (misalnya, posting blog yang populer), tautkan ke halaman yang lebih spesifik yang ingin Anda promosikan (misalnya, halaman produk).
- Gunakan anchor text (teks yang diklik) yang relevan dengan halaman tujuan.
- Pastikan tautan relevan dengan konteks konten.
Internal linking membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks halaman Anda, serta mendistribusikan "link equity" di seluruh website Anda.
5. Memetakan Sub-Topik dan Keyword Pendukung
Setiap halaman tidak hanya menargetkan satu keyword. Peta keyword Anda harus mencakup hubungan antara keyword utama dan berbagai sub-topik serta keyword pendukung yang relevan.
a. Mengelompokkan Keyword Berdasarkan Tema
Identifikasi tema-tema besar yang relevan dengan bisnis Anda. Kemudian, kelompokkan keyword yang memiliki tema serupa.
b. Menugaskan Halaman yang Tepat untuk Setiap Tema
Setiap tema besar idealnya memiliki satu halaman "pillar content" atau halaman utama yang komprehensif. Halaman-halaman lain yang lebih spesifik (misalnya, posting blog pendek, halaman produk) kemudian dapat ditautkan ke halaman pillar ini, membahas sub-topik yang lebih mendalam.
c. Menggunakan Keyword LSI (Latent Semantic Indexing)
LSI keywords adalah kata-kata dan frasa yang secara semantik terkait dengan topik utama Anda. Mesin pencari menggunakan ini untuk memahami konteks konten Anda dengan lebih baik. Jika keyword utama Anda adalah "resep kue cokelat," LSI keywords bisa meliputi "cara membuat brownies," "bahan kue cokelat," "oven tangkring," "resep kue mudah."
Advanced/Expert Section: Strategi Keyword Mapping Tingkat Lanjut
Setelah menguasai dasar-dasarnya, mari selami beberapa teknik lanjutan untuk memaksimalkan strategi keyword mapping Anda. Ini adalah area di mana Anda dapat benar-benar membedakan website Anda dari kompetitor.
a. Pemetaan Berdasarkan Customer Journey
Lebih dari sekadar niat pencarian, pertimbangkan di mana calon pelanggan Anda berada dalam perjalanan pembelian mereka. Petakan keyword ke tahapan yang berbeda:
- Awareness Stage: Keyword informasional yang membantu pengguna menyadari masalah atau kebutuhan mereka (misalnya, "gejala alergi musim dingin," "cara mengatasi rambut rontok").
- Consideration Stage: Keyword komersial investigatif yang membantu pengguna mengevaluasi solusi potensial (misalnya, "perbandingan laptop gaming," "review aplikasi manajemen proyek").
- Decision Stage: Keyword transaksional yang menunjukkan kesiapan untuk membeli (misalnya, "beli smartphone terbaru," "diskon hosting murah").
Dengan memetakan keyword ke tahapan ini, Anda dapat menciptakan alur yang mulus bagi pengguna untuk bergerak dari pencari informasi menjadi pelanggan setia.
b. Keyword Mapping untuk Voice Search dan Visual Search
Perkembangan teknologi pencarian seperti voice search dan visual search membutuhkan pendekatan keyword mapping yang sedikit berbeda.
- Voice Search: Cenderung menggunakan frasa yang lebih panjang dan percakapan, mirip dengan cara orang berbicara. Petakan keyword dalam bentuk pertanyaan (misalnya, "Bagaimana cara membuat kopi tanpa ampas?").
- Visual Search: Pengguna sering mencari berdasarkan deskripsi visual. Pikirkan tentang kata kunci deskriptif yang dapat digunakan untuk mencari gambar atau produk melalui gambar (misalnya, "gaun pesta merah elegan," "sepatu olahraga pria warna biru").
Pastikan konten Anda dioptimalkan untuk jenis pencarian ini dengan menyertakan pertanyaan dan deskripsi yang relevan.
c. Analisis Kompetitor dalam Keyword Mapping
Pelajari bagaimana pesaing Anda memetakan keyword mereka. Gunakan alat SEO untuk melihat kata kunci mana yang mereka targetkan dan halaman mana yang mereka gunakan.
- Identifikasi celah di strategi mereka yang bisa Anda manfaatkan.
- Temukan kata kunci yang mereka targetkan tetapi Anda belum, dan pertimbangkan untuk memetakannya ke konten Anda.
- Analisis halaman mereka yang berperingkat tinggi untuk memahami jenis konten dan struktur yang mereka gunakan.
Ini bukan tentang meniru, tetapi tentang mendapatkan wawasan untuk menyempurnakan strategi Anda sendiri.
d. Menggunakan Alat Advanced untuk Workflow yang Lebih Efisien
Selain spreadsheet, pertimbangkan alat manajemen SEO yang lebih canggih seperti Ahrefs' Site Audit, Semrush's Content Audit, atau alat khusus keyword mapping yang mungkin ditawarkan oleh beberapa platform SEO. Alat-alat ini dapat mengotomatiskan sebagian proses audit dan memberikan visualisasi yang lebih baik dari peta keyword Anda.
Tips Tambahan untuk Mengoptimalkan Proses Keyword Mapping Anda
Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas: Lebih baik memiliki 50 halaman yang dioptimalkan dengan baik untuk keyword yang relevan daripada 500 halaman yang tersebar dan tidak efektif. Konsisten dalam Penamaan Keyword: Gunakan format yang sama untuk keyword Anda di seluruh spreadsheet Anda. Reviu dan Perbarui Secara Berkala: Lanskap SEO terus berubah. Lakukan audit dan pembaruan keyword mapping Anda setidaknya setiap 6-12 bulan. Libatkan Tim Anda: Jika Anda bekerja dalam tim, pastikan semua orang memahami dan mengikuti strategi keyword mapping yang sama.
- Prioritaskan Halaman Kritis: Mulailah dengan memetakan keyword untuk halaman-halaman paling penting di website Anda, seperti halaman beranda, halaman produk/layanan utama, dan posting blog terpenting Anda.
Kesuksesan dalam digital marketing seringkali bergantung pada fondasi yang kuat. Keyword mapping adalah salah satu fondasi terpenting yang dapat Anda bangun untuk memastikan bahwa upaya SEO Anda tidak hanya menghasilkan traffic, tetapi juga traffic yang berkualitas dan relevan, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan bisnis Anda.
Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.
Kesimpulan: Jadikan Keyword Mapping Kompas SEO Anda
Keyword mapping bukan sekadar tugas teknis, melainkan sebuah strategi jitu yang akan mengarahkan seluruh upaya SEO Anda. Dengan memahami secara mendalam apa itu keyword mapping, mengapa ia krusial, dan bagaimana mengimplementasikannya langkah demi langkah, Anda telah membekali diri dengan alat yang ampuh untuk meningkatkan traffic organik dan mendominasi ranking pencarian. Mulai dari riset keyword yang mendalam, audit konten yang cermat, hingga implementasi optimasi on-page dan internal linking yang cerdas, setiap langkah dalam proses ini berkontribusi pada fondasi SEO yang kokoh. Ingatlah bahwa keyword mapping adalah proses yang dinamis. Lanskap digital terus berubah, begitu pula dengan perilaku pencarian audiens Anda. Oleh karena itu, sangat penting untuk secara berkala meninjau dan memperbarui peta keyword Anda. Jadikan keyword mapping sebagai kompas Anda dalam menavigasi dunia SEO yang kompleks. Dengan peta yang jelas dan strategi yang terarah, Anda akan lebih mudah menemukan jalan menuju puncak hasil pencarian, menarik audiens yang tepat, dan mencapai tujuan bisnis online Anda. Ambil langkah pertama hari ini untuk menciptakan peta keyword yang kuat, dan saksikan website Anda bertransformasi.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Keyword Mapping SEO
1. Berapa banyak keyword yang sebaiknya saya targetkan untuk satu halaman?
Untuk keyword utama, sebaiknya fokus pada satu keyword yang paling relevan dan spesifik untuk halaman tersebut. Anda juga dapat menyertakan beberapa keyword pendukung atau LSI (Latent Semantic Indexing) yang terkait erat untuk memperkuat relevansi topik secara keseluruhan. Menargetkan terlalu banyak keyword utama pada satu halaman dapat membingungkan mesin pencari dan menurunkan efektivitas optimasi.
2. Bagaimana cara membedakan antara keyword utama dan keyword pendukung?
Keyword utama adalah frasa yang paling akurat dan spesifik mencerminkan topik inti dari halaman Anda, biasanya dengan volume pencarian yang lebih tinggi namun mungkin juga lebih kompetitif. Keyword pendukung adalah variasi, sinonim, atau frasa terkait yang secara semantik berhubungan dengan keyword utama. Misalnya, jika keyword utama adalah "panduan keyword mapping SEO," keyword pendukung bisa meliputi "cara membuat keyword map," "strategi mapping kata kunci," "pentingnya keyword mapping," atau "tool keyword mapping."
3. Apakah keyword mapping hanya untuk halaman baru atau juga untuk halaman lama?
Keyword mapping penting untuk kedua jenis halaman. Untuk halaman baru, ini adalah bagian dari proses perencanaan konten untuk memastikan halaman tersebut dibuat dengan tujuan SEO yang jelas. Untuk halaman lama, audit dan pemetaan ulang keyword dapat membantu mengidentifikasi peluang optimasi baru, mengatasi kanibalisasi keyword, atau menyegarkan kembali konten yang sudah ada agar lebih relevan dengan tren pencarian saat ini.
4. Bagaimana cara menemukan keyword yang memiliki "niat pencarian" yang tepat?
Anda dapat mengidentifikasi niat pencarian dengan menganalisis hasil pencarian Google untuk keyword yang Anda pertimbangkan. Perhatikan jenis konten apa yang muncul di peringkat teratas. Apakah itu posting blog informasional, halaman produk, daftar perbandingan, atau halaman kategori? Ini akan memberi Anda petunjuk tentang niat di balik pencarian tersebut. Alat riset keyword juga terkadang memberikan indikasi niat pencarian.
5. Apa yang harus saya lakukan jika saya menemukan banyak halaman yang menargetkan keyword yang sama (kanibalisasi keyword)?
Jika Anda menemukan kanibalisasi keyword, Anda perlu mengambil tindakan korektif. Pilihan Anda meliputi:
- Gabungkan Halaman: Jika dua halaman membahas topik yang sangat mirip, pertimbangkan untuk menggabungkannya menjadi satu halaman yang lebih komprehensif dan berikan pengalihan 301 dari halaman yang lebih lemah ke halaman yang lebih kuat.
- Optimalkan Ulang Halaman: Tetapkan satu halaman sebagai target utama untuk keyword tersebut, dan optimalkan ulang halaman lainnya untuk menargetkan keyword yang berbeda namun masih relevan, atau fokus pada jenis niat pencarian yang berbeda.
- Alihkan Halaman: Jika salah satu halaman sudah tidak relevan atau memiliki performa yang sangat buruk, Anda bisa mengalihkannya ke halaman lain yang lebih relevan.
Tujuannya adalah untuk memastikan setiap keyword utama hanya ditargetkan oleh satu halaman yang paling relevan.
6. Seberapa sering saya perlu memperbarui keyword mapping saya?
Disarankan untuk meninjau dan memperbarui keyword mapping Anda setidaknya setiap 6 hingga 12 bulan. Namun, frekuensi ini bisa bervariasi tergantung pada industri Anda, seberapa cepat tren berubah, dan seberapa sering Anda meluncurkan konten baru. Pantau kinerja keyword Anda secara teratur dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.