Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Panduan Lengkap: Cara Membuat Subdomain Keren & Mudah

Buat subdomain keren & mudah dengan panduan lengkap ini. Tingkatkan kehadiran online Anda untuk bisnis, startup, atau proyek pribadi. Klik di sini!

Panduan Lengkap: Cara Membuat Subdomain Keren & Mudah

Dalam dunia digital yang serba cepat, memiliki kehadiran online yang solid adalah kunci. Baik Anda seorang pemula yang baru merintis bisnis online, seorang startup yang ingin ekspansi, atau profesional yang mengelola beberapa proyek, memahami cara mengelola struktur website Anda adalah hal fundamental. Salah satu alat yang sangat ampuh dan sering diabaikan adalah subdomain. Artikel ini akan menjadi Panduan Lengkap: Cara Membuat Subdomain Keren & Mudah, memastikan Anda tidak hanya memahami konsepnya tetapi juga mampu mengimplementasikannya dengan lancar. Kami akan memandu Anda melalui setiap tahapan, dari pemilihan nama yang tepat hingga optimasi SEO, sehingga subdomain Anda tidak hanya fungsional tetapi juga profesional dan berkinerja tinggi.

Subdomain memungkinkan Anda untuk membuat bagian terpisah dari situs web utama Anda tanpa perlu membeli domain baru. Ini adalah cara cerdas untuk mengorganisir konten, meluncurkan proyek baru, atau bahkan membangun micro-site yang fokus pada niche tertentu. Mari kita selami lebih dalam bagaimana Anda bisa memanfaatkan kekuatan subdomain untuk memperkuat strategi online Anda dan menciptakan pengalaman pengguna yang lebih terstruktur.

Apa Itu Subdomain dan Mengapa Anda Membutuhkannya?

Sebelum melangkah lebih jauh ke panduan teknis, penting untuk memahami esensi dari subdomain itu sendiri dan alasan kuat di balik penggunaannya. Pemahaman yang kokoh akan membantu Anda membuat keputusan strategis yang tepat untuk proyek online Anda.

Definisi Subdomain: Memahami Struktur Web Anda

Subdomain adalah bagian dari domain utama Anda yang berdiri sendiri, bertindak sebagai ekstensi dari identitas online Anda. Secara teknis, subdomain berada di bawah domain tingkat kedua (second-level domain) dan biasanya digunakan untuk mengelompokkan konten atau fungsi yang berbeda dari situs utama. Contoh sederhana adalah blog.namadomainanda.com atau shop.namadomainanda.com. Di sini, "blog" dan "shop" adalah subdomain dari domain utama namadomainanda.com. Penggunaannya memberikan fleksibilitas luar biasa dalam mengatur dan menyajikan informasi.

Manfaat Utama Menggunakan Subdomain untuk Bisnis dan Proyek Online

Ada banyak alasan mengapa subdomain menjadi pilihan yang menarik bagi banyak pemilik website. Manfaat-manfaat ini mencakup aspek manajemen, branding, keamanan, hingga performa.

  • Manajemen Konten yang Lebih Baik: Subdomain memungkinkan Anda untuk memisahkan jenis konten secara logis. Misalnya, blog perusahaan, toko online, atau forum komunitas dapat memiliki subdomainnya sendiri, memudahkan pengelolaan dan pembaruan tanpa mengganggu situs utama.
  • Branding dan Segmentasi Pasar: Anda dapat menggunakan subdomain untuk menargetkan segmen pasar tertentu atau meluncurkan produk/layanan baru dengan branding yang sedikit berbeda, namun tetap terhubung dengan merek utama Anda. Ini membantu menciptakan identitas yang jelas untuk setiap inisiatif.
  • Peningkatan Keamanan: Dalam beberapa kasus, mengisolasi aplikasi atau fungsionalitas tertentu pada subdomain dapat membantu membatasi dampak serangan keamanan. Jika satu subdomain diretas, situs utama mungkin tidak langsung terpengaruh.
  • Fleksibilitas Pengembangan: Subdomain sering digunakan sebagai situs staging (dev.namadomainanda.com) untuk menguji perubahan atau fitur baru sebelum diterapkan ke situs utama. Ini juga ideal untuk proyek terpisah yang mungkin memerlukan kerangka kerja atau teknologi yang berbeda.
  • SEO Strategis: Meskipun ada perdebatan, subdomain dapat digunakan secara strategis untuk menargetkan kata kunci tertentu atau lokasi geografis, memberikan ruang lebih untuk optimasi yang sangat spesifik.

Perbedaan Subdomain vs. Subdirektori: Mana yang Tepat untuk Anda?

Seringkali muncul pertanyaan, apakah lebih baik menggunakan subdomain atau subdirektori (misalnya, namadomainanda.com/blog)? Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu mengorganisir konten, namun ada perbedaan mendasar yang perlu dipertimbangkan:

  • Subdomain: Dianggap sebagai entitas terpisah oleh mesin pencari. Membutuhkan konfigurasi DNS terpisah dan bisa di-host di server yang berbeda. Lebih cocok untuk konten yang sangat berbeda, aplikasi web terpisah, atau proyek yang membutuhkan branding dan manajemen terisolasi.
  • Subdirektori: Dianggap sebagai bagian dari situs web utama. Lebih mudah dikelola karena berbagi sumber daya dan otoritas domain yang sama. Umumnya direkomendasikan untuk konten yang sangat terkait dengan domain utama, seperti posting blog atau halaman produk yang merupakan bagian integral dari situs.

Pilihan antara subdomain dan subdirektori sangat tergantung pada tujuan spesifik Anda, strategi SEO, dan sumber daya teknis yang tersedia.

Persiapan Sebelum Membuat Subdomain: Fondasi yang Kuat

Sebelum Anda mulai membuat subdomain, ada beberapa langkah persiapan penting yang harus Anda lakukan. Persiapan yang matang akan memastikan proses pembuatan berjalan lancar dan subdomain Anda berfungsi sebagaimana mestinya.

Memilih Nama Subdomain yang Tepat dan Mudah Diingat

Nama subdomain adalah hal pertama yang akan dilihat pengunjung dan mesin pencari. Pemilihan nama yang tepat sangat krusial untuk branding dan SEO.

  • Relevansi dengan Konten: Pastikan nama subdomain mencerminkan isi atau fungsi subdomain tersebut. Misalnya, blog untuk blog, support untuk halaman dukungan, atau event untuk acara khusus.
  • Pendek dan Jelas: Nama yang pendek dan mudah diingat akan lebih mudah diketik dan diingat oleh pengguna. Hindari nama yang terlalu panjang atau rumit.
  • Hindari Karakter Khusus: Sebaiknya gunakan huruf kecil, angka, dan tanda hubung (-) saja. Hindari spasi atau karakter khusus lainnya yang dapat menyebabkan masalah kompatibilitas.
  • Ketersediaan: Meskipun ini adalah subdomain Anda, pastikan nama yang Anda pilih belum digunakan untuk tujuan lain dalam akun hosting Anda.

Contoh nama subdomain yang baik: news.namadomainanda.com, forum.namadomainanda.com, app.namadomainanda.com.

Memastikan Akses ke Kontrol Panel Hosting Anda (cPanel/Plesk)

Sebagian besar penyedia hosting menyediakan kontrol panel seperti cPanel atau Plesk untuk memudahkan pengelolaan website Anda. Untuk membuat subdomain, Anda memerlukan akses ke kontrol panel ini.

  • Pastikan Anda memiliki kredensial login (username dan password) yang benar untuk cPanel, Plesk, atau panel hosting lain yang Anda gunakan.
  • Jika Anda tidak yakin, hubungi penyedia hosting Anda untuk mendapatkan informasi login atau bantuan.

Memahami Struktur DNS dan Peran A Record/CNAME

Domain Name System (DNS) adalah sistem yang menerjemahkan nama domain yang mudah diingat (seperti namadomainanda.com) menjadi alamat IP numerik (seperti 192.0.2.1) yang digunakan oleh komputer. Saat Anda membuat subdomain, Anda pada dasarnya membuat entri baru dalam DNS.

  • A Record (Address Record): Mengarahkan nama domain atau subdomain ke alamat IP server tertentu. Ini adalah metode paling umum untuk subdomain yang di-host di server terpisah atau memiliki folder root sendiri.
  • CNAME Record (Canonical Name Record): Mengarahkan nama domain atau subdomain ke nama domain lain. Ini sering digunakan ketika Anda ingin subdomain menunjuk ke layanan eksternal, seperti platform blogging pihak ketiga atau CDN (Content Delivery Network).

Ketika Anda membuat subdomain melalui kontrol panel hosting, sistem akan secara otomatis membuat entri DNS yang sesuai. Namun, pemahaman dasar ini akan sangat membantu jika Anda perlu melakukan konfigurasi manual atau memecahkan masalah.

Panduan Langkah Demi Langkah: Cara Membuat Subdomain

Sekarang kita akan masuk ke bagian inti, yaitu langkah-langkah praktis untuk membuat subdomain. Proses ini umumnya sangat mudah, terutama jika Anda menggunakan kontrol panel hosting seperti cPanel.

Langkah #1: Login ke Kontrol Panel Hosting Anda

Buka browser web Anda dan masukkan URL kontrol panel hosting Anda. Ini biasanya akan terlihat seperti namadomainanda.com/cpanel atau cpanel.namadomainanda.com. Masukkan username dan password Anda untuk login.

Langkah #2: Menemukan Opsi "Subdomains"

Setelah berhasil login, cari bagian "Domains" atau "Domain Management". Di sana, Anda akan menemukan opsi yang bertuliskan "Subdomains" atau "Buat Subdomain Baru". Klik opsi ini untuk melanjutkan.

  • Di cPanel, biasanya terletak di bawah kategori "Domains".
  • Di Plesk, Anda mungkin perlu memilih domain utama Anda terlebih dahulu, lalu mencari opsi "Add Subdomain".

Langkah #3: Mengisi Detail Subdomain (Nama, Domain Utama, Document Root)

Pada halaman pembuatan subdomain, Anda akan diminta untuk mengisi beberapa informasi penting:

  • Subdomain: Masukkan nama subdomain yang Anda inginkan (misalnya, blog, shop, dev). Sistem akan secara otomatis menggabungkannya dengan domain utama Anda (misalnya, blog.namadomainanda.com).
  • Domain: Pilih domain utama yang ingin Anda gunakan sebagai induk untuk subdomain ini. Jika Anda memiliki beberapa domain di akun hosting Anda, pastikan Anda memilih yang benar.
  • Document Root: Ini adalah direktori di server hosting Anda tempat file-file subdomain akan disimpan. Secara default, sistem akan membuat folder baru dengan nama subdomain Anda di dalam folder public_html (misalnya, public_html/blog). Anda bisa mengubahnya jika diperlukan, tetapi untuk sebagian besar kasus, default sudah cukup.

Setelah semua detail terisi, klik tombol "Create" atau "Add Subdomain".

Langkah #4: Verifikasi dan Propagasi DNS

Setelah Anda membuat subdomain, sistem hosting Anda akan secara otomatis membuat entri DNS yang diperlukan. Namun, perlu diingat bahwa perubahan DNS memerlukan waktu untuk menyebar ke seluruh internet, sebuah proses yang dikenal sebagai propagasi DNS.

  • Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit hingga 24-48 jam.
  • Selama masa propagasi, subdomain Anda mungkin belum bisa diakses secara instan.
  • Anda dapat memeriksa status propagasi DNS menggunakan alat online seperti DNS Checker.

Setelah propagasi selesai, Anda akan dapat mengakses subdomain Anda di browser dan mulai mengunggah file atau menginstal aplikasi di sana.

(Opsional) Membuat Subdomain Melalui Pengaturan DNS (A Record/CNAME)

Dalam beberapa skenario, Anda mungkin perlu membuat subdomain secara manual melalui pengaturan DNS, terutama jika Anda menggunakan layanan DNS eksternal atau ingin menunjuk subdomain ke server yang berbeda.

  • Login ke panel manajemen DNS Anda (bisa di penyedia hosting, registrar domain, atau layanan DNS pihak ketiga seperti Cloudflare).
  • Cari opsi untuk menambahkan "Record" atau "Entri DNS Baru".
  • Pilih jenis record:
    • A Record: Untuk mengarahkan subdomain ke alamat IP. Masukkan nama subdomain (misalnya, blog) di kolom "Host" dan alamat IP server tujuan di kolom "Value" atau "Points to".
    • CNAME Record: Untuk mengarahkan subdomain ke nama domain lain. Masukkan nama subdomain (misalnya, shop) di kolom "Host" dan nama domain tujuan (misalnya, namalain.com) di kolom "Value" atau "Points to".
    • Atur TTL (Time To Live), yang menentukan berapa lama server DNS akan menyimpan informasi cache. Biasanya, nilai default sudah cukup.
    • Simpan perubahan.

    Ingatlah bahwa perubahan DNS manual juga memerlukan waktu propagasi.

    Optimasi Subdomain Anda Agar Keren dan Berkinerja Tinggi

    Membuat subdomain hanyalah langkah awal. Untuk memastikan subdomain Anda benar-benar "keren" dan memberikan nilai maksimal, Anda perlu melakukan optimasi lebih lanjut. Ini mencakup desain, SEO, dan keamanan.

    Mendesain Tampilan dan Pengalaman Pengguna yang Konsisten

    Meskipun subdomain adalah entitas terpisah, penting untuk menjaga konsistensi brand. Pengunjung harus merasakan bahwa mereka masih berada dalam ekosistem merek Anda.

    • Gunakan Logo dan Skema Warna yang Serupa: Ini akan memperkuat identitas merek Anda di seluruh properti web.
    • Navigasi yang Intuitif: Pastikan pengunjung dapat dengan mudah berpindah antara subdomain dan situs utama Anda, jika relevan.
    • Desain Responsif: Subdomain harus tetap terlihat bagus dan berfungsi optimal di berbagai perangkat, dari desktop hingga smartphone.

    Strategi SEO Khusus untuk Subdomain: Visibilitas Maksimal

    Optimasi mesin pencari untuk subdomain memiliki nuansa tersendiri. Memahami cara mesin pencari memperlakukan subdomain akan membantu Anda merancang strategi yang efektif.

    • Keyword Targeting: Manfaatkan subdomain untuk menargetkan kata kunci yang sangat spesifik atau niche yang mungkin sulit dicakup oleh situs utama Anda. Ini memberikan ruang untuk konten yang lebih fokus.
    • Internal Linking (Backlink to main site): Penting untuk membangun tautan internal yang kuat antara subdomain dan domain utama Anda. Ini membantu mendistribusikan "link equity" dan mengarahkan pengguna ke bagian lain dari ekosistem Anda. Pastikan ada tautan yang relevan dan kontekstual dari subdomain ke situs utama Anda, seperti yang disarankan oleh konten referensi.
    • Canonicalization: Jika ada kemungkinan duplikasi konten antara subdomain dan domain utama, gunakan tag canonical untuk memberi tahu mesin pencari versi mana yang harus diindeks.
    • XML Sitemaps dan Google Search Console: Setiap subdomain yang memiliki konten signifikan harus memiliki sitemap XML-nya sendiri dan didaftarkan di Google Search Console sebagai properti terpisah. Ini membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks konten Anda dengan lebih efisien.
    • Konten Unik dan Berkualitas: Hindari mengisi subdomain dengan konten duplikat atau berkualitas rendah. Mesin pencari menghargai konten yang unik, relevan, dan memberikan nilai bagi pengguna.

    Memastikan Keamanan Subdomain dengan SSL/TLS

    Keamanan adalah prioritas utama. Setiap subdomain, terutama yang menangani data sensitif atau formulir, harus dilindungi dengan sertifikat SSL/TLS.

    • SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security) mengenkripsi komunikasi antara browser pengguna dan server, ditunjukkan dengan ikon gembok di browser dan URL yang dimulai dengan https://.
    • Banyak penyedia hosting menawarkan SSL gratis (misalnya, Let's Encrypt) yang dapat dengan mudah diinstal untuk subdomain Anda.
    • Pastikan semua subdomain Anda memiliki sertifikat SSL aktif untuk membangun kepercayaan pengguna dan memenuhi standar SEO modern.

    Tips Mengelola Konten dan Fitur Subdomain

    Pengelolaan yang efektif adalah kunci untuk menjaga subdomain tetap keren dan relevan.

    • Integrasi dengan CMS (misal WordPress): Jika Anda menggunakan CMS seperti WordPress, Anda dapat menginstal instance WordPress terpisah di setiap subdomain atau menggunakan fitur multisite WordPress untuk mengelola beberapa situs dari satu instalasi.
    • Pemantauan Performa: Gunakan alat analitik seperti Google Analytics untuk melacak trafik, perilaku pengguna, dan performa SEO subdomain Anda secara terpisah. Ini akan memberikan wawasan berharga untuk optimasi berkelanjutan.
    • Pembaruan Rutin: Jaga agar konten dan perangkat lunak di subdomain Anda selalu diperbarui untuk menjaga keamanan dan fungsionalitas.

    Skenario Penggunaan Subdomain Tingkat Lanjut dan Best Practices

    Subdomain menawarkan fleksibilitas yang luar biasa untuk berbagai kebutuhan. Memahami skenario penggunaan tingkat lanjut akan membantu Anda memaksimalkan potensinya.

    Subdomain untuk Blog atau Portal Berita

    Banyak perusahaan memilih untuk menempatkan blog mereka di subdomain (blog.namadomainanda.com). Ini memungkinkan mereka untuk memiliki sistem manajemen konten (CMS) yang berbeda untuk blog (misalnya, WordPress) tanpa memengaruhi situs utama. Ini juga dapat membantu mengelompokkan konten informatif secara terpisah, yang dapat menarik audiens yang berbeda.

    Subdomain untuk E-commerce atau Toko Online

    Jika situs utama Anda adalah situs informasi atau portofolio, Anda mungkin ingin meluncurkan toko online di subdomain (shop.namadomainanda.com). Ini memungkinkan Anda untuk menggunakan platform e-commerce yang berbeda (misalnya, Shopify, WooCommerce) dan mengelola inventaris serta transaksi secara terpisah dari situs utama.

    Subdomain untuk Versi Bahasa atau Regional

    Perusahaan multinasional sering menggunakan subdomain untuk melayani audiens di berbagai negara atau bahasa (misalnya, us.namadomainanda.com, fr.namadomainanda.com, id.namadomainanda.com). Ini membantu dalam lokalisasi konten, mata uang, dan strategi SEO geografis.

    Subdomain untuk Staging atau Pengembangan

    Sangat direkomendasikan untuk memiliki lingkungan staging (staging.namadomainanda.com atau dev.namadomainanda.com) di subdomain. Di sini, Anda dapat menguji pembaruan, plugin baru, atau perubahan desain besar tanpa risiko mengganggu situs produksi Anda. Setelah pengujian berhasil, perubahan dapat diterapkan ke domain utama.

    Tips Pro: Migrasi dan Redireksi Subdomain

    Terkadang, Anda mungkin perlu memindahkan konten dari subdomain ke subdirektori, atau sebaliknya, atau bahkan menghapus subdomain. Dalam kasus ini, redireksi adalah kunci.

    • 301 Redirect: Gunakan redireksi 301 (permanen) untuk mengarahkan URL lama ke URL baru. Ini penting untuk mempertahankan peringkat SEO dan memastikan pengguna tidak menemukan halaman "404 Not Found".
    • Perencanaan Matang: Sebelum melakukan migrasi besar, buat rencana yang detail, termasuk pemetaan URL lama ke baru, pengujian, dan pembaruan sitemap.
    • Pantau Google Search Console: Setelah migrasi, pantau Google Search Console Anda untuk melihat apakah ada masalah perayapan atau pengindeksan.

    Dengan memahami berbagai skenario ini, Anda dapat memanfaatkan subdomain secara maksimal untuk mendukung tujuan bisnis dan proyek online Anda, menjadikannya alat yang serbaguna dan efektif.

    Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

    Kesimpulan

    Membuat subdomain adalah langkah strategis yang dapat secara signifikan meningkatkan struktur, organisasi, dan fungsionalitas kehadiran online Anda. Dari pemisahan blog hingga peluncuran toko online terpisah, subdomain menawarkan fleksibilitas yang tak tertandingi untuk mengelola berbagai aspek proyek digital Anda. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah yang telah kami sajikan, Anda kini memiliki bekal pengetahuan untuk membuat subdomain dengan mudah dan mengoptimalkannya agar tidak hanya fungsional tetapi juga profesional dan berkinerja tinggi.

    Ingatlah bahwa kunci keberhasilan subdomain terletak pada perencanaan yang matang, pemilihan nama yang relevan, implementasi teknis yang benar, dan optimasi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan strategi SEO yang tepat, menjaga keamanan dengan SSL, dan memastikan pengalaman pengguna yang konsisten, subdomain Anda akan menjadi aset berharga dalam ekosistem digital Anda. Sekarang saatnya untuk menerapkan pengetahuan ini dan mulai membangun struktur web yang lebih efisien dan efektif untuk mencapai tujuan online Anda.

    FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Subdomain

    Apa fungsi utama subdomain?

    Fungsi utama subdomain adalah untuk memisahkan atau mengorganisir bagian-bagian tertentu dari sebuah website di bawah domain utama. Ini memungkinkan pengelolaan konten yang berbeda, peluncuran aplikasi terpisah, atau penargetan audiens spesifik tanpa perlu membeli domain baru. Contoh umum termasuk blog, toko online, atau versi situs dalam bahasa yang berbeda.

    Apakah subdomain mempengaruhi SEO situs utama?

    Secara umum, mesin pencari seperti Google cenderung memperlakukan subdomain sebagai entitas terpisah dari domain utama. Ini berarti otoritas domain (domain authority) tidak secara otomatis ditransfer sepenuhnya dari domain utama ke subdomain. Namun, dengan strategi SEO yang tepat, seperti linking internal yang kuat dan konten berkualitas, subdomain dapat berkontribusi pada visibilitas keseluruhan merek Anda di hasil pencarian.

    Berapa banyak subdomain yang bisa saya buat?

    Jumlah subdomain yang bisa Anda buat biasanya tergantung pada paket hosting Anda. Sebagian besar penyedia hosting menawarkan jumlah subdomain tak terbatas atau sangat banyak untuk akun hosting standar. Namun, setiap subdomain akan menggunakan sumber daya server, jadi penting untuk menggunakannya secara bijak dan sesuai kebutuhan.

    Bisakah subdomain memiliki sertifikat SSL sendiri?

    Ya, setiap subdomain harus memiliki sertifikat SSL/TLS-nya sendiri untuk memastikan keamanan data dan membangun kepercayaan pengguna. Banyak penyedia hosting menawarkan SSL gratis (misalnya, Let's Encrypt) yang dapat diinstal untuk setiap subdomain. Penting untuk memastikan semua subdomain Anda dilindungi dengan HTTPS.

    Bagaimana cara menghapus subdomain?

    Untuk menghapus subdomain, Anda perlu login ke kontrol panel hosting Anda (cPanel, Plesk, dll.), lalu cari bagian "Subdomains". Di sana, Anda akan menemukan daftar subdomain yang ada dan opsi untuk menghapusnya. Setelah menghapus, pastikan untuk menerapkan redireksi 301 jika subdomain tersebut pernah diindeks oleh mesin pencari untuk menghindari halaman 404.

    Apa perbedaan subdomain dengan parked domain atau add-on domain?

    Subdomain adalah bagian dari domain utama Anda (blog.namadomainanda.com). Parked domain (atau alias domain) adalah domain tambahan yang menunjuk ke konten yang sama persis dengan domain utama Anda (misalnya, namadomainlain.com menampilkan konten yang sama dengan namadomainanda.com). Add-on domain adalah domain terpisah yang di-host di akun hosting yang sama, tetapi memiliki situs web dan kontennya sendiri yang sepenuhnya independen dari domain utama Anda.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang