Table of Contents
▼- Memahami Konsep Sub-Subdomain dan Manfaatnya
- Langkah-Langkah Teknis Membuat Sub-Subdomain
- Struktur Direktori dan Pengelolaan File
- Manajemen DNS Lanjutan dan Pengaturan Kustom
- Tips Tambahan dan Best Practices
- Studi Kasus: Penerapan Sub-Subdomain yang Sukses
- Kesimpulan: Memaksimalkan Struktur Online Anda
- FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Sub-Subdomain
Pernahkah Anda merasa nama domain utama Anda terlalu umum untuk menampung semua konten atau layanan yang ingin Anda tawarkan? Misalnya, Anda memiliki website perusahaan dan ingin membuat area terpisah untuk blog, forum, atau portal khusus pelanggan. Di sinilah konsep sub-subdomain menjadi solusi cerdas. Memahami cara membuat sub-subdomain secara efektif dapat membuka pintu bagi organisasi konten yang lebih baik, pengalaman pengguna yang lebih terarah, dan bahkan strategi SEO yang lebih kuat. Artikel ini akan membimbing Anda langkah demi langkah, dari pemahaman dasar hingga praktik terbaik, memastikan Anda dapat menguasai teknik membuat sub-subdomain dengan mudah dan efisien.
Sub-subdomain, atau sering disebut sebagai subdomain berlapis, memungkinkan Anda untuk memperluas struktur situs web Anda lebih jauh dari sekadar subdomain standar. Ini seperti menciptakan "ruangan" di dalam "ruangan" yang sudah ada di dalam domain utama Anda. Dengan panduan lengkap ini, Anda tidak hanya akan belajar cara teknis membuatnya, tetapi juga memahami mengapa dan kapan Anda harus menggunakannya, serta bagaimana mengelolanya untuk keuntungan maksimal. Bersiaplah untuk mengubah cara Anda mengorganisir kehadiran online Anda!
Memahami Konsep Sub-Subdomain dan Manfaatnya
Sebelum kita melangkah ke aspek teknis, penting untuk benar-benar memahami apa itu sub-subdomain dan mengapa ini begitu berharga. Sederhananya, sub-subdomain adalah alamat web yang berada di bawah subdomain yang sudah ada. Jika domain utama Anda adalah contoh.com, subdomainnya bisa jadi blog.contoh.com. Nah, sub-subdomainnya kemudian bisa menjadi artikel.blog.contoh.com atau arsip.blog.contoh.com. Struktur ini menciptakan hierarki yang lebih dalam untuk mengorganisir konten Anda.
Manfaat utama dari penggunaan sub-subdomain sangat bervariasi, tetapi semuanya berkontribusi pada pengelolaan situs web yang lebih baik. Salah satu keuntungan terbesar adalah kemampuan untuk mengisolasi dan mengelola konten atau fungsionalitas tertentu. Misalnya, Anda dapat memiliki area pengembangan terpisah di dev.staging.contoh.com tanpa memengaruhi situs web utama Anda. Ini juga sangat berguna untuk memisahkan situs web yang memiliki fungsi atau audiens yang berbeda secara signifikan.
Apa Itu Sub-Subdomain Secara Teknis?
Secara teknis, sub-subdomain adalah bagian dari Sistem Nama Domain (DNS). Ketika seseorang mengetikkan alamat web, permintaan tersebut dikirimkan ke server DNS untuk diterjemahkan menjadi alamat IP yang dapat dipahami oleh komputer. Sub-subdomain adalah penambahan string teks di depan nama domain Anda, dipisahkan oleh titik, yang mengarah ke direktori atau server yang berbeda dari domain utama. Struktur ini dapat diperluas tanpa batas, meskipun kepraktisannya perlu dipertimbangkan.
Contoh strukturnya adalah subdomain.domainutama.com. Jika kita menambahkan satu level lagi, maka akan menjadi subsubdomain.subdomain.domainutama.com. Tingkat kedalaman ini memungkinkan pengorganisasian yang sangat granular. Misalnya, sebuah perusahaan teknologi besar mungkin menggunakan support.developers.api.perusahaan.com untuk mengarahkan pengguna ke portal dukungan khusus pengembang API mereka.
Mengapa Menggunakan Sub-Subdomain? Keunggulan Strategis
Penggunaan sub-subdomain menawarkan berbagai keuntungan strategis yang dapat meningkatkan operasional dan visibilitas online Anda. Salah satu alasan kuat adalah untuk mengelola konten yang sangat spesifik atau proyek yang berbeda. Jika Anda memiliki situs e-commerce utama, Anda mungkin ingin membuat subdomain untuk blog Anda (blog.tokoanda.com). Jika blog Anda kemudian memiliki bagian khusus untuk ulasan produk teknologi, Anda bisa membuat sub-subdomain seperti review.blog.tokoanda.com.
Ini juga sangat berguna untuk tujuan pengujian dan pengembangan. Anda dapat membuat lingkungan staging atau pengembangan di dev.staging.tokoanda.com untuk menguji fitur baru sebelum meluncurkannya ke situs utama. Selain itu, sub-subdomain dapat membantu dalam mengelola situs web multibahasa. Misalnya, en.tokoanda.com untuk bahasa Inggris dan id.tokoanda.com untuk bahasa Indonesia. Bahkan, jika Anda memiliki bagian khusus untuk wilayah tertentu, Anda bisa membuat seperti asia.id.tokoanda.com.
Dari perspektif SEO, meskipun search engine menganggap subdomain dan sub-subdomain sebagai entitas yang agak terpisah, penggunaan yang terstruktur dengan baik dapat membantu dalam menargetkan kata kunci yang lebih spesifik dan membangun otoritas di niche tertentu. Ini memungkinkan Anda untuk mengoptimalkan setiap bagian situs Anda secara independen, yang dapat meningkatkan peringkat pencarian secara keseluruhan.
Langkah-Langkah Teknis Membuat Sub-Subdomain
Proses pembuatan sub-subdomain umumnya melibatkan konfigurasi di panel kontrol hosting Anda atau melalui DNS provider Anda. Langkah-langkah spesifik dapat sedikit bervariasi tergantung pada penyedia layanan Anda, tetapi prinsip dasarnya tetap sama. Anda perlu membuat entri DNS baru yang mengarah ke direktori atau lokasi tertentu di server Anda.
Sebagian besar penyedia hosting web menyediakan antarmuka yang ramah pengguna untuk mengelola subdomain. Anda biasanya akan menemukan bagian yang didedikasikan untuk "Subdomain" atau "DNS Zone Editor" di dalam panel kontrol Anda. Di sinilah Anda akan memasukkan nama sub-subdomain yang Anda inginkan dan menentukan ke mana ia akan mengarah.
Mengakses Panel Kontrol Hosting Anda
Langkah pertama adalah masuk ke akun hosting web Anda. Ini biasanya dilakukan melalui URL yang disediakan oleh penyedia hosting Anda, diikuti dengan kredensial login Anda (nama pengguna dan kata sandi). Setelah berhasil masuk, cari bagian yang berkaitan dengan manajemen domain atau situs web. Beberapa panel kontrol yang umum digunakan adalah cPanel, Plesk, atau panel kontrol kustom yang dikembangkan oleh penyedia hosting.
Di dalam panel kontrol, Anda akan menemukan berbagai opsi untuk mengelola situs web Anda, termasuk pengelolaan file, database, email, dan tentu saja, domain. Cari opsi seperti "Subdomains", "Advanced DNS Zone Editor", atau "Domain Management". Jika Anda tidak yakin di mana menemukannya, dokumentasi penyedia hosting Anda atau tim dukungan pelanggan mereka adalah sumber daya yang sangat baik.
Membuat Entri Sub-Subdomain di Panel Kontrol
Setelah Anda menemukan bagian manajemen subdomain, Anda akan melihat opsi untuk membuat subdomain baru. Di sini, Anda perlu memasukkan nama yang Anda inginkan untuk sub-subdomain Anda. Misalnya, jika Anda ingin membuat sub-subdomain bernama "arsip" di bawah subdomain "blog" dari domain "contoh.com", Anda akan memasukkan "arsip.blog" sebagai nama subdomainnya.
Sistem biasanya akan secara otomatis melengkapi sisa nama domain Anda. Anda juga akan diminta untuk menentukan direktori root di mana konten untuk sub-subdomain ini akan disimpan. Penting untuk membuat direktori terpisah untuk setiap sub-subdomain agar file-file Anda tetap terorganisir. Setelah Anda mengisi semua informasi yang diperlukan, klik tombol "Create" atau "Add Subdomain". Sistem akan memproses permintaan Anda, dan ini mungkin memerlukan beberapa menit hingga beberapa jam agar perubahan DNS tersebar di seluruh internet.
Mengkonfigurasi DNS Records (Jika Perlu)
Dalam banyak kasus, panel kontrol hosting akan menangani pembuatan record DNS yang diperlukan secara otomatis saat Anda membuat subdomain. Namun, terkadang Anda mungkin perlu melakukan konfigurasi DNS secara manual, terutama jika Anda menggunakan layanan DNS eksternal atau jika Anda memerlukan kontrol yang lebih granular. Ini biasanya dilakukan melalui "DNS Zone Editor" atau bagian serupa di panel kontrol Anda.
Anda perlu membuat record DNS baru. Untuk sub-subdomain, Anda biasanya akan membuat record jenis 'A' atau 'CNAME'. Record 'A' memetakan nama host ke alamat IP, sedangkan record 'CNAME' (Canonical Name) memetakan nama host ke nama host lain. Jika sub-subdomain Anda mengarah ke direktori di server yang sama, record 'A' yang menunjuk ke alamat IP server Anda seringkali sudah cukup. Jika Anda mengarahkan ke layanan eksternal atau server lain, record 'CNAME' mungkin lebih sesuai. Pastikan Anda memasukkan nama host yang benar (misalnya, arsip.blog) dan nilai yang sesuai (alamat IP atau nama host target).
Penting untuk diingat bahwa perubahan DNS memerlukan waktu untuk tersebar (propagasi DNS). Ini bisa memakan waktu dari beberapa menit hingga 48 jam, tergantung pada server DNS yang digunakan. Selama periode ini, sub-subdomain Anda mungkin belum dapat diakses oleh semua orang.
Struktur Direktori dan Pengelolaan File
Setelah sub-subdomain berhasil dibuat, langkah selanjutnya adalah mengunggah dan mengatur file yang akan ditampilkan di alamat tersebut. Pengelolaan file yang baik adalah kunci untuk menjaga situs web Anda tetap terorganisir dan mudah dikelola, terutama ketika Anda memiliki banyak subdomain dan sub-subdomain.
Setiap subdomain atau sub-subdomain idealnya harus memiliki direktori rootnya sendiri di server Anda. Ini berarti bahwa jika Anda membuat arsip.blog.contoh.com, file-file untuk situs ini harus berada dalam folder terpisah, misalnya, di dalam folder public_html/blog/arsip/. Ini mencegah konflik file dan memudahkan Anda untuk menemukan dan mengelola konten.
Membuat Direktori Root yang Sesuai
Saat Anda membuat sub-subdomain melalui panel kontrol hosting, Anda biasanya akan diminta untuk menentukan direktori root. Jika opsi ini tidak muncul, atau jika Anda perlu membuat direktori secara manual, Anda dapat menggunakan File Manager di panel kontrol hosting Anda atau klien FTP. Navigasikan ke direktori utama situs web Anda (biasanya public_html) dan buat folder baru.
Misalnya, jika domain utama Anda adalah contoh.com, dan Anda membuat subdomain blog.contoh.com yang mengarah ke direktori public_html/blog, maka untuk sub-subdomain arsip.blog.contoh.com, Anda akan membuat direktori baru di dalam public_html/blog, misalnya, public_html/blog/arsip. Nama direktori ini harus sesuai dengan apa yang Anda masukkan saat membuat sub-subdomain di panel kontrol.
Mengunggah Konten ke Direktori Sub-Subdomain
Setelah direktori root dibuat, Anda dapat mulai mengunggah file-file yang akan membentuk konten situs web sub-subdomain Anda. Ini bisa berupa halaman HTML, gambar, file CSS, JavaScript, atau file lainnya. Gunakan File Manager di panel kontrol hosting Anda atau klien FTP seperti FileZilla untuk melakukan ini.
Pastikan Anda mengunggah semua file yang diperlukan ke dalam direktori root yang telah Anda tentukan. Jika Anda membuat situs web yang dinamis menggunakan platform seperti WordPress, Anda mungkin perlu menginstal platform tersebut di direktori ini. Misalnya, jika Anda ingin membuat blog WordPress di arsip.blog.contoh.com, Anda akan menginstal WordPress di folder public_html/blog/arsip.
Selalu periksa kembali struktur file Anda untuk memastikan semuanya tertata rapi. Ini akan sangat membantu ketika Anda perlu melakukan pembaruan, pencadangan, atau pemecahan masalah di kemudian hari. Organisasi yang baik di awal akan menghemat banyak waktu dan tenaga di kemudian hari.
Manajemen DNS Lanjutan dan Pengaturan Kustom
Meskipun pembuatan sub-subdomain melalui panel kontrol hosting seringkali otomatis, ada kalanya Anda memerlukan kontrol lebih lanjut atas pengaturan DNS. Ini bisa termasuk mengarahkan sub-subdomain ke server yang berbeda, mengatur record MX untuk email, atau mengonfigurasi record TXT untuk verifikasi.
Memahami cara kerja record DNS dan bagaimana mengelolanya secara manual dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengelolaan infrastruktur web Anda. Ini juga penting jika Anda menggunakan layanan DNS eksternal seperti Cloudflare atau jika Anda mengelola beberapa server.
Memahami Record DNS: A, CNAME, MX, dan Lainnya
Ada berbagai jenis record DNS yang memiliki fungsi spesifik. Record 'A' (Address) adalah yang paling dasar, memetakan nama host ke alamat IPv4. Record 'AAAA' adalah versi IPv6 dari record 'A'. Record 'CNAME' (Canonical Name) digunakan untuk membuat alias, memetakan satu nama host ke nama host lain. Ini berguna jika Anda ingin mengarahkan sub-subdomain ke domain atau subdomain lain tanpa harus mengelola alamat IP secara terpisah.
Record 'MX' (Mail Exchanger) menentukan server mana yang bertanggung jawab untuk menerima email atas nama domain Anda. Record 'TXT' (Text) digunakan untuk menyimpan informasi teks yang dapat dibaca manusia atau mesin, seringkali digunakan untuk verifikasi domain (misalnya, untuk layanan email atau sertifikat SSL) atau untuk kebijakan pengiriman email seperti SPF (Sender Policy Framework). Memahami fungsi masing-masing record ini akan membantu Anda mengonfigurasi DNS dengan tepat.
Mengarahkan Sub-Subdomain ke Server atau Layanan Berbeda
Salah satu skenario yang umum adalah mengarahkan sub-subdomain ke server atau layanan hosting yang berbeda. Misalnya, Anda mungkin memiliki situs web utama di satu penyedia hosting, tetapi ingin menjalankan aplikasi web terpisah di server lain, atau menggunakan layanan hosting khusus untuk blog Anda. Dalam kasus ini, Anda akan menggunakan record DNS yang sesuai.
Jika Anda mengarahkan ke server lain dengan alamat IP tetap, Anda akan membuat record 'A' untuk sub-subdomain Anda yang menunjuk ke alamat IP server tujuan. Jika layanan yang Anda gunakan menyediakan nama host untuk diarahkan, maka Anda akan membuat record 'CNAME' untuk sub-subdomain Anda yang menunjuk ke nama host tersebut. Pastikan Anda mendapatkan informasi yang benar dari penyedia layanan tujuan.
Pengaturan DNS untuk Email dan Keamanan
Sub-subdomain juga dapat memiliki pengaturan emailnya sendiri. Jika Anda ingin menerima email untuk support.blog.contoh.com, Anda perlu mengonfigurasi record 'MX' yang sesuai di zona DNS Anda. Seringkali, pengaturan email untuk subdomain atau sub-subdomain akan sama dengan domain utama, kecuali jika Anda secara khusus mengonfigurasi server email yang berbeda.
Untuk keamanan, Anda mungkin juga perlu mengonfigurasi record 'TXT' seperti SPF. Record SPF membantu mencegah email palsu dikirim menggunakan domain Anda. Anda mungkin juga perlu menginstal sertifikat SSL terpisah untuk sub-subdomain Anda, terutama jika mereka menangani informasi sensitif. Beberapa penyedia SSL menawarkan sertifikat wildcard yang dapat mencakup semua subdomain dan sub-subdomain, yang dapat menyederhanakan manajemen.
Tips Tambahan dan Best Practices
Membuat sub-subdomain hanyalah bagian dari prosesnya. Untuk memaksimalkan potensinya, ada beberapa tips dan praktik terbaik yang patut dipertimbangkan. Ini mencakup penamaan yang cerdas, struktur yang logis, dan pemeliharaan yang teratur.
Memilih nama yang tepat untuk sub-subdomain Anda sangat penting untuk kejelasan dan pengalaman pengguna. Hindari nama yang terlalu panjang, sulit diingat, atau membingungkan. Nama yang deskriptif dan ringkas akan jauh lebih efektif.
Penamaan Sub-Subdomain yang Efektif
Saat memberi nama sub-subdomain, pikirkan tentang tujuan utamanya. Gunakan kata kunci yang relevan jika memungkinkan, tetapi jangan mengorbankan keterbacaan. Contoh yang baik meliputi:
- blog.namadomain.com untuk blog Anda.
- shop.namadomain.com untuk toko online Anda.
- support.namadomain.com untuk portal dukungan pelanggan.
- dev.namadomain.com untuk lingkungan pengembangan.
- docs.namadomain.com untuk dokumentasi teknis.
Jika Anda perlu menumpuk lebih dalam, pastikan hierarkinya tetap logis. Misalnya, jika Anda memiliki blog yang terbagi lagi berdasarkan kategori, Anda bisa memiliki teknologi.blog.namadomain.com atau gaya-hidup.blog.namadomain.com.
Menjaga Struktur dan Organisasi
Seiring bertambahnya jumlah subdomain dan sub-subdomain, menjaga struktur direktori yang bersih menjadi sangat penting. Gunakan penamaan folder yang konsisten dan hindari penumpukan direktori yang tidak perlu. Sebuah struktur seperti public_html/subdomain/subsubdomain/ adalah praktik yang baik.
Dokumentasikan struktur Anda. Buat catatan tentang apa setiap sub-subdomain digunakan, di mana file-filenya disimpan, dan pengaturan DNS yang terkait. Ini akan sangat membantu jika Anda bekerja dalam tim atau jika Anda perlu merujuk kembali ke pengaturan Anda di masa mendatang.
Pertimbangan Keamanan dan Kinerja
Setiap subdomain atau sub-subdomain adalah titik masuk potensial ke infrastruktur Anda. Pastikan masing-masing diamankan dengan tepat. Ini termasuk menggunakan sertifikat SSL, memperbarui perangkat lunak secara teratur, dan menerapkan langkah-langkah keamanan lainnya.
Dari segi kinerja, perhatikan bahwa setiap subdomain atau sub-subdomain dapat membutuhkan sumber daya servernya sendiri. Jika Anda memiliki banyak sub-subdomain yang sangat aktif, ini dapat membebani server Anda. Pertimbangkan untuk memisahkan situs yang sangat intensif sumber daya ke server atau akun hosting yang berbeda. Pengaturan caching yang tepat juga dapat membantu meningkatkan kinerja.
Studi Kasus: Penerapan Sub-Subdomain yang Sukses
Mari kita lihat beberapa contoh bagaimana sub-subdomain dapat diterapkan dalam skenario dunia nyata untuk memberikan gambaran yang lebih konkret.
Studi Kasus 1: Situs Berita dengan Segmen Khusus
Sebuah situs berita besar mungkin memiliki domain utama seperti beritaterkini.com. Untuk mengorganisir kontennya, mereka bisa membuat:
- politik.beritaterkini.com
- olahraga.beritaterkini.com
- hiburan.beritaterkini.com
Jika bagian berita politik memiliki segmen khusus untuk analisis mendalam tentang pemilu, mereka bisa membuat:
- analisis.politik.beritaterkini.com
Ini memungkinkan tim yang berbeda untuk mengelola bagian mereka sendiri, mengoptimalkan SEO untuk niche masing-masing, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih fokus kepada pembaca.
Studi Kasus 2: Platform Edukasi Online
Sebuah platform edukasi online dengan domain kursusonline.com mungkin menggunakan sub-subdomain untuk berbagai jenis konten atau audiens:
- tentang.kursusonline.com (informasi perusahaan)
- blog.kursusonline.com (artikel edukatif)
- dashboard.kursusonline.com (area login siswa)
Jika mereka memiliki program khusus untuk pengembang, mereka bisa membuat:
- developer.kursusonline.com
Dan jika di dalam program pengembang tersebut ada materi lanjutan tentang framework tertentu, bisa jadi:
- react.developer.kursusonline.com
Pendekatan ini membantu memisahkan fungsionalitas dan konten, memastikan setiap bagian situs web berkinerja optimal dan memberikan pengalaman yang relevan bagi penggunanya.
Kesimpulan: Memaksimalkan Struktur Online Anda
Membuat sub-subdomain adalah teknik yang ampuh untuk mengorganisir dan memperluas kehadiran online Anda. Dengan pemahaman yang benar tentang konsepnya, langkah-langkah teknis, dan praktik terbaik, Anda dapat menciptakan struktur situs web yang lebih efisien, ramah pengguna, dan berpotensi meningkatkan visibilitas Anda di mesin pencari. Ingatlah untuk selalu merencanakan struktur Anda dengan matang, menjaga konsistensi dalam penamaan dan organisasi, serta memperhatikan aspek keamanan dan kinerja.
Dengan panduan ini, Anda kini memiliki bekal yang cukup untuk mulai mengimplementasikan sub-subdomain. Mulailah dengan proyek kecil jika Anda baru mengenalnya, dan secara bertahap perluas penggunaan Anda seiring dengan meningkatnya kepercayaan diri. Struktur yang terorganisir dengan baik adalah fondasi dari keberhasilan online yang berkelanjutan. Jadi, jangan ragu untuk bereksperimen dan temukan cara terbaik untuk memanfaatkan kekuatan sub-subdomain untuk tujuan Anda.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Sub-Subdomain
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai pembuatan dan pengelolaan sub-subdomain:
Apa perbedaan utama antara subdomain dan sub-subdomain?
Perbedaan utamanya terletak pada tingkat hierarki. Subdomain berada satu tingkat di bawah domain utama (misalnya, blog.domainanda.com). Sub-subdomain berada satu tingkat lagi di bawah subdomain (misalnya, arsip.blog.domainanda.com). Keduanya adalah cara untuk mengorganisir konten, tetapi sub-subdomain menawarkan tingkat granularitas yang lebih dalam.
Apakah membuat banyak sub-subdomain akan memengaruhi SEO saya secara negatif?
Secara umum, tidak. Mesin pencari memperlakukan subdomain dan sub-subdomain sebagai entitas yang agak terpisah, tetapi dengan optimasi yang tepat, mereka dapat membantu SEO Anda. Kuncinya adalah memastikan setiap sub-subdomain memiliki konten yang unik, relevan, dan berkualitas tinggi, serta terstruktur dengan baik. Hindari membuat subdomain hanya untuk tujuan SEO tanpa konten yang berarti, karena itu bisa dianggap spam.
Berapa banyak tingkat sub-subdomain yang bisa saya buat?
Secara teknis, tidak ada batasan keras mengenai berapa banyak tingkat subdomain yang bisa Anda buat. Namun, sangat disarankan untuk tidak terlalu dalam. Struktur yang terlalu kompleks (misalnya, bagian.kategori.sub.sub.domain.com) dapat membingungkan pengguna dan menyulitkan mesin pencari untuk mengindeksnya. Praktik terbaik adalah menjaga struktur seminimal mungkin namun tetap efektif.
Apakah saya perlu membeli domain terpisah untuk setiap sub-subdomain?
Tidak, Anda tidak perlu membeli domain terpisah. Sub-subdomain adalah bagian dari domain utama Anda yang sudah ada. Anda hanya perlu memiliki domain utama dan akses ke panel kontrol hosting atau DNS provider Anda untuk membuatnya.
Bagaimana cara mengamankan sub-subdomain saya dengan sertifikat SSL?
Anda dapat mengamankan sub-subdomain dengan sertifikat SSL yang sama dengan domain utama Anda jika Anda menggunakan sertifikat wildcard (misalnya, *.domainanda.com). Sertifikat wildcard mencakup domain utama dan semua subdomain tingkat pertama. Untuk sub-subdomain yang lebih dalam (sub-subdomain), Anda mungkin memerlukan sertifikat khusus atau sertifikat Subject Alternative Name (SAN) yang mendukung beberapa nama host.
Kapan sebaiknya saya menggunakan sub-subdomain daripada subdomain biasa atau direktori?
Gunakan sub-subdomain ketika Anda perlu memisahkan fungsionalitas, audiens, atau jenis konten yang sangat berbeda, bahkan di bawah payung subdomain yang sama. Contohnya, jika subdomain blog.domainanda.com memiliki bagian ulasan produk dan bagian wawancara, Anda bisa membuat review.blog.domainanda.com dan interview.blog.domainanda.com untuk manajemen dan optimasi yang lebih terpisah.
Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.