Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Panduan Lengkap DOM: Pengertian, Fungsi & Cara Pakai [2025]

Kuasai DOM: Pahami pengertian, fungsi, & cara pakai untuk bangun web interaktif. Panduan lengkap [2025] ini wajib dibaca developer!

Panduan Lengkap DOM: Pengertian, Fungsi & Cara Pakai [2025]

Dalam dunia pengembangan web yang dinamis, kemampuan untuk membuat halaman interaktif dan responsif adalah kunci. Di balik setiap klik tombol, perubahan teks, atau animasi yang Anda lihat di browser, ada sebuah antarmuka pemrograman yang bekerja keras: DOM. Memahami Panduan Lengkap DOM: Pengertian, Fungsi & Cara Pakai [2025] bukan lagi sekadar pengetahuan tambahan, melainkan fondasi esensial bagi setiap pengembang web yang ingin menciptakan pengalaman pengguna yang mulus dan memukau.

Artikel ini akan membawa Anda menyelami seluk-beluk Document Object Model (DOM), mulai dari definisinya yang mendasar hingga fungsi-fungsi vitalnya dalam memanipulasi konten web secara dinamis. Kami akan membahas cara menggunakannya secara praktis dengan JavaScript, serta memberikan tips dan praktik terbaik yang relevan untuk tahun 2025. Bersiaplah untuk menguasai DOM dan membuka potensi tak terbatas dalam pengembangan web Anda.

Apa Itu DOM? Memahami Pondasi Interaktivitas Web

Document Object Model (DOM) adalah antarmuka pemrograman untuk dokumen HTML dan XML. DOM merepresentasikan halaman web sebagai struktur pohon (tree structure) di mana setiap bagian dari dokumen, seperti elemen, atribut, dan teks, direpresentasikan sebagai objek atau "node". Dengan DOM, bahasa pemrograman seperti JavaScript dapat mengakses, mengubah, menambah, atau menghapus elemen-elemen ini, memungkinkan terciptanya halaman web yang dinamis dan interaktif.

Definisi DOM: Jembatan Antara HTML/XML dan JavaScript

Secara sederhana, DOM adalah representasi terstruktur dari dokumen web yang memungkinkan program untuk mengakses dan memanipulasi konten, struktur, dan gaya dokumen tersebut. Bayangkan dokumen HTML Anda sebagai sebuah bangunan. Tanpa DOM, JavaScript hanya bisa melihat cetak biru statis (kode HTML mentah). Dengan DOM, JavaScript memiliki peta 3D yang interaktif dari bangunan tersebut, lengkap dengan setiap ruangan, jendela, dan perabotan, yang bisa ia ubah secara real-time. Ini adalah jembatan yang krusial yang memungkinkan JavaScript untuk "berbicara" dengan HTML dan CSS.

Struktur DOM: Representasi Pohon Dokumen Web

DOM merepresentasikan dokumen HTML sebagai struktur pohon hierarkis. Di puncak pohon adalah objek document, yang merupakan titik masuk ke seluruh dokumen. Di bawahnya, terdapat elemen-elemen seperti <html>, <head>, dan <body>. Setiap elemen ini kemudian memiliki "anak" (child nodes) berupa elemen lain, atribut, atau node teks. Misalnya, elemen <body> mungkin memiliki anak berupa <h1>, <p>, dan <div>. Setiap node dalam pohon ini memiliki properti dan metode yang dapat dimanipulasi oleh JavaScript. Memahami struktur pohon ini sangat penting untuk menavigasi dan memanipulasi DOM secara efektif.

Mengapa DOM Penting dalam Pengembangan Web Modern?

Pentingnya DOM dalam pengembangan web modern tidak bisa diremehkan. Tanpa DOM, halaman web akan tetap statis, tidak mampu merespons interaksi pengguna atau memperbarui konten tanpa memuat ulang seluruh halaman. DOM memungkinkan:

  • Interaktivitas Tinggi: Membuat tombol yang merespons klik, form validasi real-time, atau menu navigasi dinamis.
  • Pengalaman Pengguna (UX) yang Lebih Baik: Memperbarui sebagian kecil halaman tanpa gangguan, seperti notifikasi atau pembaruan data asinkron.
  • Fleksibilitas Desain: Mengubah gaya CSS secara dinamis berdasarkan kondisi tertentu atau interaksi pengguna.
  • Aksesibilitas: Memungkinkan manipulasi struktur untuk meningkatkan aksesibilitas bagi pengguna dengan kebutuhan khusus.

Dengan demikian, DOM adalah tulang punggung dari setiap aplikasi web yang interaktif dan modern.

Fungsi Utama DOM: Memberdayakan Manipulasi Konten Dinamis

Fungsi-fungsi DOM adalah inti dari kemampuan JavaScript untuk berinteraksi dengan halaman web. Ini adalah daftar kemampuan utama yang memungkinkan pengembang untuk menciptakan pengalaman web yang kaya dan dinamis.

Memanipulasi Elemen: Menambah, Menghapus, dan Mengubah

Salah satu fungsi paling dasar dan krusial dari DOM adalah kemampuannya untuk memanipulasi elemen HTML. Ini mencakup:

  • Menambah Elemen Baru: Membuat elemen HTML dari nol dan menyisipkannya ke dalam struktur dokumen yang sudah ada. Misalnya, menambahkan item baru ke daftar belanja.
  • Menghapus Elemen: Mengeluarkan elemen yang sudah ada dari dokumen. Contohnya, menghapus item dari keranjang belanja.
  • Mengubah Elemen: Memodifikasi konten atau struktur elemen. Ini bisa berarti mengubah teks di dalam paragraf, mengganti gambar, atau bahkan menukar seluruh bagian HTML.

Kemampuan ini adalah fondasi untuk membangun antarmuka pengguna yang responsif dan dapat beradaptasi.

Mengelola Atribut: Mengakses dan Modifikasi Properti Elemen

Setiap elemen HTML memiliki atribut yang memberikan informasi tambahan atau mengontrol perilakunya, seperti src untuk gambar, href untuk tautan, atau class dan id untuk styling dan identifikasi. DOM memungkinkan JavaScript untuk:

  • Mengakses Atribut: Membaca nilai atribut yang ada pada elemen.
  • Mengubah Atribut: Mengganti nilai atribut, misalnya mengubah sumber gambar (src) atau tujuan tautan (href).
  • Menambah Atribut: Memberikan atribut baru pada elemen yang sebelumnya tidak memilikinya.
  • Menghapus Atribut: Menghilangkan atribut dari elemen.

Fungsi ini sangat berguna untuk memodifikasi tampilan atau perilaku elemen secara dinamis.

Penanganan Event (Event Handling): Merespons Interaksi Pengguna

Halaman web menjadi interaktif berkat kemampuan DOM untuk menangani event. Event adalah tindakan atau kejadian yang terjadi di browser, seperti:

  • Klik Mouse: Ketika pengguna mengklik tombol atau tautan.
  • Input Keyboard: Ketika pengguna mengetik di kolom teks.
  • Mouse Hover: Ketika kursor mouse berada di atas elemen tertentu.
  • Form Submission: Ketika pengguna mengirimkan formulir.
  • Pemuatan Halaman: Ketika seluruh dokumen atau sebagiannya selesai dimuat.

Dengan DOM, Anda dapat "mendengarkan" event ini dan menjalankan fungsi JavaScript tertentu sebagai respons. Ini adalah inti dari interaktivitas web.

Traversing DOM: Menjelajahi Struktur Pohon Dokumen

Traversing DOM adalah proses menavigasi atau menjelajahi struktur pohon DOM dari satu node ke node lainnya. Ini sangat penting ketika Anda perlu menemukan elemen yang hubungannya relatif dengan elemen lain (misalnya, mencari elemen induk, anak, atau saudara). DOM menyediakan properti dan metode seperti:

  • parentNode: Mengakses elemen induk.
  • childNodes atau children: Mengakses semua elemen anak.
  • nextElementSibling dan previousElementSibling: Mengakses elemen saudara.

Kemampuan untuk bergerak di antara node ini memungkinkan manipulasi yang lebih kompleks dan terarah.

Cara Menggunakan DOM: Panduan Praktis dengan JavaScript

Untuk benar-benar memahami DOM, kita perlu melihat bagaimana JavaScript menggunakannya dalam praktik. Bagian ini akan membahas teknik-teknik dasar dan lanjutan untuk berinteraksi dengan DOM.

Seleksi Elemen: Menemukan Bagian Spesifik Dokumen

Langkah pertama dalam memanipulasi DOM adalah memilih elemen yang ingin Anda targetkan. JavaScript menyediakan beberapa metode untuk ini:

getElementById()

Metode ini digunakan untuk memilih elemen berdasarkan atribut id-nya. Karena id harus unik dalam satu dokumen HTML, metode ini akan mengembalikan satu elemen saja atau null jika tidak ditemukan.


const myElement = document.getElementById('myUniqueId');

getElementsByClassName()

Metode ini mengembalikan koleksi (HTMLCollection) dari semua elemen yang memiliki nama kelas yang ditentukan. Karena beberapa elemen bisa memiliki kelas yang sama, hasilnya adalah daftar.


const elementsByClass = document.getElementsByClassName('item-list');
// Anda bisa mengakses elemen individual dengan indeks, misalnya elementsByClass[0]

getElementsByTagName()

Mirip dengan getElementsByClassName(), metode ini mengembalikan koleksi (HTMLCollection) dari semua elemen dengan nama tag tertentu, seperti <p>, <div>, atau <a>.


const allParagraphs = document.getElementsByTagName('p');

querySelector() dan querySelectorAll()

Ini adalah metode yang lebih modern dan fleksibel, memungkinkan Anda memilih elemen menggunakan selektor CSS. querySelector() mengembalikan elemen pertama yang cocok, sedangkan querySelectorAll() mengembalikan NodeList dari semua elemen yang cocok.


const firstDiv = document.querySelector('div'); // Elemen div pertama
const myButton = document.querySelector('#submitButton'); // Elemen dengan id submitButton
const allActiveItems = document.querySelectorAll('.active-item'); // Semua elemen dengan kelas active-item

Penggunaan querySelector dan querySelectorAll sangat direkomendasikan karena kemudahannya dalam menggunakan sintaks selektor CSS yang sudah dikenal.

Manipulasi Konten dan Struktur Elemen

Setelah elemen berhasil dipilih, Anda dapat mulai memanipulasinya.

Mengubah Teks (textContent, innerHTML)

  • textContent: Mengatur atau mendapatkan konten teks dari sebuah elemen, mengabaikan tag HTML di dalamnya. Ini aman dari serangan Cross-Site Scripting (XSS).
  • innerHTML: Mengatur atau mendapatkan konten HTML dari sebuah elemen, termasuk tag HTML. Ini lebih fleksibel tetapi berpotensi tidak aman jika digunakan dengan input pengguna yang tidak disanitasi.

myElement.textContent = 'Teks baru yang aman.';
myElement.innerHTML = '<strong>Teks baru</strong> dengan <em>HTML</em>.';

Mengubah Atribut (setAttribute, getAttribute, removeAttribute)

Untuk memodifikasi atribut elemen:

  • setAttribute(name, value): Mengatur nilai atribut.
  • getAttribute(name): Mendapatkan nilai atribut.
  • removeAttribute(name): Menghapus atribut.

const myImage = document.querySelector('img');
myImage.setAttribute('src', 'new-image.jpg');
const currentSrc = myImage.getAttribute('src');
myImage.removeAttribute('alt');

Mengubah Gaya (CSS) (style property, classList)

  • element.style.property: Mengubah gaya CSS langsung pada elemen (inline style).
  • element.classList: Manipulasi kelas CSS, memungkinkan Anda menambah, menghapus, atau mengganti kelas untuk menerapkan gaya yang telah didefinisikan di stylesheet. Ini adalah metode yang lebih disarankan untuk manajemen gaya kompleks.

myElement.style.backgroundColor = 'blue';
myElement.style.color = 'white';

myElement.classList.add('highlight');
myElement.classList.remove('inactive');
if (myElement.classList.contains('active')) {
    myElement.classList.toggle('active'); // Jika ada, hapus; jika tidak ada, tambah
}

Membuat dan Menambah Elemen Baru (createElement, appendChild, insertBefore)

Untuk menambahkan elemen baru ke halaman:

  • document.createElement(tagName): Membuat elemen HTML baru.
  • element.appendChild(childElement): Menambahkan elemen baru sebagai anak terakhir dari elemen induk.
  • element.insertBefore(newElement, referenceElement): Menambahkan elemen baru sebelum elemen referensi di dalam elemen induk.

const newDiv = document.createElement('div');
newDiv.textContent = 'Ini adalah div yang baru dibuat.';
document.body.appendChild(newDiv); // Menambahkan ke body

const firstChild = document.body.firstElementChild;
const newParagraph = document.createElement('p');
newParagraph.textContent = 'Paragraf ini ditambahkan di awal body.';
document.body.insertBefore(newParagraph, firstChild);

Menghapus Elemen (removeChild)

Untuk menghapus elemen:


const parentElement = document.getElementById('parent');
const childToRemove = document.getElementById('child');
parentElement.removeChild(childToRemove);

Merespons Interaksi Pengguna dengan Event Listener

Untuk membuat halaman interaktif, kita perlu 'mendengarkan' event dan bereaksi terhadapnya. Metode addEventListener() adalah cara paling umum dan direkomendasikan untuk melakukan ini.


const myButton = document.getElementById('myButton');

myButton.addEventListener('click', function() {
    alert('Tombol diklik!');
});

const inputField = document.querySelector('#nameInput');
inputField.addEventListener('input', function(event) {
    console.log('Nilai input: ' + event.target.value);
});

addEventListener() memungkinkan Anda melampirkan beberapa fungsi ke event yang sama pada elemen yang sama, dan juga untuk menghapus event listener jika diperlukan, memberikan kontrol yang lebih baik.

Best Practices dan Tips Pro dalam Bekerja dengan DOM [2025]

Menguasai dasar-dasar DOM saja tidak cukup. Untuk membangun aplikasi web yang efisien, aman, dan berkinerja tinggi di tahun 2025, Anda perlu menerapkan praktik terbaik dan tips lanjutan.

Optimasi Performa DOM: Menghindari Reflow dan Repaint Berlebihan

Manipulasi DOM, terutama yang sering dan masif, dapat memengaruhi performa halaman web secara signifikan. Setiap kali Anda mengubah struktur, posisi, atau ukuran elemen, browser harus melakukan proses yang disebut "reflow" (menghitung ulang layout semua elemen) dan "repaint" (menggambar ulang elemen di layar). Proses ini mahal secara komputasi. Untuk optimasi:

  • Batch DOM Changes: Kumpulkan semua perubahan DOM dalam satu operasi. Daripada mengubah properti satu per satu, ubah semua properti dalam satu blok atau gunakan classList untuk mengubah beberapa gaya sekaligus.
  • Gunakan Document Fragments: Saat menambahkan banyak elemen baru, buat elemen-elemen tersebut di dalam DocumentFragment, lalu tambahkan DocumentFragment tersebut ke DOM hanya sekali. Ini meminimalkan reflow.
  • Hindari Mengakses Properti Layout Berulang Kali: Properti seperti offsetWidth, offsetHeight, getComputedStyle() dapat memicu reflow. Cache nilai-nilai ini jika Anda perlu menggunakannya berulang kali.
  • Gunakan CSS Transforms dan Opacity untuk Animasi: Properti CSS ini dapat dianimasikan tanpa memicu reflow, karena ditangani oleh GPU.

Mengelola Event Listener dengan Efisien

Terlalu banyak event listener dapat memboroskan memori dan menurunkan performa. Pertimbangkan:

  • Event Delegation: Daripada melampirkan event listener ke setiap item dalam daftar panjang, lampirkan satu event listener ke elemen induk daftar. Saat event terjadi, Anda bisa memeriksa elemen mana yang sebenarnya memicu event tersebut (event.target). Ini sangat efisien untuk daftar dinamis.
  • Menghapus Event Listener: Jika elemen atau komponen dihapus dari DOM, pastikan untuk menghapus event listener yang terkait dengannya menggunakan removeEventListener() untuk mencegah memory leak.

Keamanan DOM: Mencegah Serangan XSS

Ketika memanipulasi DOM dengan input dari pengguna, Anda harus sangat berhati-hati terhadap serangan Cross-Site Scripting (XSS). Penyerang dapat menyuntikkan skrip berbahaya melalui input pengguna yang kemudian dieksekusi oleh browser Anda.

  • Selalu Gunakan textContent untuk Teks: Jika Anda hanya perlu menampilkan teks, gunakan textContent daripada innerHTML. textContent secara otomatis meng-escape karakter HTML, membuatnya aman dari injeksi skrip.
  • Sanitasi Input Pengguna: Jika Anda memang perlu menggunakan innerHTML atau memanipulasi struktur DOM berdasarkan input pengguna, pastikan untuk membersihkan (sanitize) input tersebut secara ketat. Gunakan library sanitasi yang terpercaya atau implementasikan fungsi sanitasi sendiri.
  • Content Security Policy (CSP): Terapkan CSP di header HTTP server Anda untuk membatasi sumber daya yang diizinkan untuk dimuat dan dieksekusi oleh browser, termasuk skrip inline.

Penggunaan Fragment Dokumen untuk Manipulasi Massal

DocumentFragment adalah objek ringan yang bertindak sebagai kontainer sementara untuk node DOM. Ini sangat berguna ketika Anda ingin menambahkan beberapa elemen ke DOM sekaligus.


const fragment = document.createDocumentFragment();
for (let i = 0; i 

Dengan cara ini, hanya ada satu operasi penambahan ke DOM utama, yang jauh lebih efisien daripada menambahkan setiap <li> satu per satu.

Memanfaatkan Library atau Framework (React, Vue) untuk Abstraksi DOM

Untuk proyek berskala besar dan kompleks, manipulasi DOM secara langsung seringkali menjadi rumit dan sulit dikelola. Di sinilah peran library dan framework JavaScript modern seperti React, Vue, atau Angular menjadi sangat menonjol. Mereka menyediakan mekanisme "Virtual DOM" atau "Shadow DOM" yang mengabstraksi manipulasi DOM langsung. Anda bekerja dengan representasi virtual dari DOM, dan framework akan secara efisien menghitung perbedaan dan memperbarui DOM nyata hanya pada bagian yang diperlukan, sehingga mengoptimalkan performa dan menyederhanakan pengembangan.

Studi Kasus: Membangun Komponen Interaktif Sederhana dengan DOM

Mari kita terapkan konsep-konsep DOM dalam dua contoh praktis yang sering ditemui dalam pengembangan web.

Contoh 1: Toggle Dark Mode

Fitur dark mode menjadi sangat populer. Kita bisa membuatnya dengan DOM:


<!-- HTML -->
<button id="darkModeToggle">Toggle Dark Mode</button>
<div id="content">
    <p>Ini adalah konten halaman.</p>
</div>

<!-- CSS -->
<style>
    body { transition: background-color 0.3s, color 0.3s; }
    .dark-mode {
        background-color: #333;
        color: #f5f5f5;
    }
</style>

<!-- JavaScript -->
<script>
    const toggleButton = document.getElementById('darkModeToggle');
    const body = document.body;

    toggleButton.addEventListener('click', function() {
        body.classList.toggle('dark-mode');
        // Simpan preferensi pengguna ke localStorage agar tetap aktif saat kunjungan berikutnya
        if (body.classList.contains('dark-mode')) {
            localStorage.setItem('theme', 'dark');
        } else {
            localStorage.setItem('theme', 'light');
        }
    });

    // Memuat preferensi tema saat halaman dimuat
    document.addEventListener('DOMContentLoaded', function() {
        const savedTheme = localStorage.getItem('theme');
        if (savedTheme === 'dark') {
            body.classList.add('dark-mode');
        }
    });
</script>

Dalam contoh ini, kita menggunakan getElementById untuk memilih tombol dan body, lalu addEventListener untuk mendengarkan klik. Fungsi classList.toggle digunakan untuk menambah atau menghapus kelas dark-mode, yang kemudian mengubah tampilan halaman melalui CSS. Kita juga menambahkan penyimpanan preferensi dengan localStorage.

Contoh 2: Form Validasi Sederhana

Validasi input pengguna adalah hal yang umum. Berikut contoh sederhana:


<!-- HTML -->
<form id="myForm">
    <label for="username">Username:</label>
    <input type="text" id="username" name="username" required>
    <span id="usernameError" style="color: red;"></span><br><br>

    <label for="email">Email:</label>
    <input type="email" id="email" name="email" required>
    <span id="emailError" style="color: red;"></span><br><br>

    <button type="submit">Submit</button>
</form>

<!-- JavaScript -->
<script>
    const myForm = document.getElementById('myForm');
    const usernameInput = document.getElementById('username');
    const emailInput = document.getElementById('email');
    const usernameError = document.getElementById('usernameError');
    const emailError = document.getElementById('emailError');

    myForm.addEventListener('submit', function(event) {
        event.preventDefault(); // Mencegah form submit default

        let isValid = true;

        if (usernameInput.value.trim() === '') {
            usernameError.textContent = 'Username tidak boleh kosong.';
            isValid = false;
        } else {
            usernameError.textContent = '';
        }

        const emailPattern = /^[^\s@]+@[^\s@]+\.[^\s@]+$/;
        if (!emailPattern.test(emailInput.value)) {
            emailError.textContent = 'Format email tidak valid.';
            isValid = false;
        } else {
            emailError.textContent = '';
        }

        if (isValid) {
            alert('Form berhasil divalidasi dan disubmit!');
            // Di sini Anda bisa mengirim data ke server
            myForm.reset(); // Mengosongkan form
        }
    });
</script>

Pada contoh ini, kita menggunakan addEventListener pada event submit form. Kita mencegah perilaku default submit dengan event.preventDefault(). Kemudian, kita mengambil nilai input dengan .value dan memvalidasinya. Pesan error ditampilkan dengan memanipulasi textContent dari elemen <span> yang relevan. Jika semua validasi berhasil, barulah form dianggap 'submit'.

Kesulitan dengan tugas programming atau butuh bantuan coding? KerjaKode siap membantu menyelesaikan tugas IT dan teknik informatika Anda. Dapatkan bantuan profesional di https://kerjakode.com/jasa-tugas-it.

Kesimpulan

Document Object Model (DOM) adalah fondasi tak tergantikan dalam pengembangan web modern, memungkinkan JavaScript untuk berinteraksi dan memanipulasi struktur, konten, dan gaya halaman HTML secara dinamis. Dari memahami representasi dokumen sebagai pohon hierarkis hingga menguasai berbagai metode seleksi, manipulasi, dan penanganan event, DOM memberdayakan pengembang untuk menciptakan pengalaman pengguna yang sangat interaktif dan responsif. Dengan menerapkan praktik terbaik seperti optimasi performa, manajemen event yang efisien, dan langkah-langkah keamanan, Anda dapat membangun aplikasi web yang tidak hanya fungsional tetapi juga cepat dan aman.

Menguasai DOM adalah investasi berharga bagi setiap pengembang front-end. Dengan pemahaman yang mendalam tentang cara kerjanya dan praktik terbaiknya, Anda siap menghadapi tantangan pengembangan web di masa depan dan menciptakan solusi yang inovatif. Teruslah bereksperimen, membangun proyek-proyek kecil, dan jelajahi potensi tak terbatas yang ditawarkan DOM dalam membuat web yang lebih dinamis dan menarik.

FAQ (Frequently Asked Questions)

Apa perbedaan antara DOM dan HTML?

HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat struktur dan konten halaman web. DOM (Document Object Model) adalah representasi antarmuka pemrograman dari dokumen HTML tersebut. HTML adalah 'cetak biru' statis, sedangkan DOM adalah 'model 3D interaktif' dari cetak biru tersebut yang dapat dimanipulasi oleh JavaScript.

Apakah DOM hanya digunakan dengan JavaScript?

Meskipun JavaScript adalah bahasa yang paling umum digunakan untuk berinteraksi dengan DOM di browser, DOM sendiri adalah standar W3C yang bersifat independen dari bahasa. Bahasa pemrograman lain seperti Python, Java, atau PHP juga dapat berinteraksi dengan DOM untuk mem-parsing atau memanipulasi dokumen HTML/XML di lingkungan server-side.

Apa itu node dalam konteks DOM?

Dalam DOM, 'node' adalah unit dasar dari struktur pohon dokumen. Ada beberapa jenis node, termasuk elemen node (seperti <div>, <p>), teks node (konten teks di dalam elemen), atribut node (properti elemen seperti href, id), dan komentar node. Setiap bagian dari dokumen HTML direpresentasikan sebagai sebuah node.

Bagaimana cara menghindari memory leak saat bekerja dengan DOM?

Memory leak sering terjadi ketika event listener tidak dihapus dari elemen yang sudah tidak lagi ada di DOM. Untuk menghindarinya, selalu gunakan removeEventListener() ketika elemen yang memiliki listener dihapus dari DOM atau ketika listener tidak lagi diperlukan. Ini memastikan bahwa referensi ke fungsi callback dilepaskan dan memori dapat diklaim kembali.

Apa itu Virtual DOM dan bagaimana hubungannya dengan DOM?

Virtual DOM adalah konsep yang digunakan oleh library seperti React. Ini adalah representasi ringan (berupa objek JavaScript) dari DOM nyata yang disimpan di memori. Ketika ada perubahan pada data, framework akan memperbarui Virtual DOM terlebih dahulu, membandingkannya dengan versi sebelumnya, dan kemudian hanya memperbarui bagian-bagian DOM nyata yang benar-benar berubah. Ini meminimalkan jumlah operasi DOM nyata yang mahal, sehingga meningkatkan performa.

Kapan sebaiknya menggunakan textContent daripada innerHTML?

Sebaiknya selalu gunakan textContent ketika Anda hanya perlu menyisipkan teks ke dalam elemen dan tidak ada kebutuhan untuk menginterpretasikan string sebagai HTML. Ini adalah metode yang lebih aman karena secara otomatis meng-escape karakter HTML, mencegah potensi serangan Cross-Site Scripting (XSS). Gunakan innerHTML hanya ketika Anda memang perlu menyisipkan atau memanipulasi struktur HTML.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang