Table of Contents
▼- Mengenal Profesi System Administrator: Jantung Operasi IT Perusahaan
- Tanggung Jawab Harian dan Lingkup Kerja System Administrator
- Jalur Pendidikan dan Keterampilan Wajib untuk Menjadi System Administrator Profesional
- Peluang Karir dan Prospek Gaji System Administrator di Indonesia
- Masa Depan System Administrator: Adaptasi dengan Teknologi Terbaru
- Bagian Ahli: Strategi Proaktif untuk System Administrator Modern
- Kesimpulan
- FAQ: Pertanyaan Umum Seputar System Administrator
Di era digital yang serba cepat ini, setiap perusahaan, mulai dari startup kecil hingga korporasi multinasional, sangat bergantung pada infrastruktur teknologi informasi yang stabil dan efisien. Di balik layar, ada pahlawan tanpa tanda jasa yang memastikan semua sistem berjalan lancar: System Administrator. Profesi ini bukan sekadar pekerjaan teknis; ini adalah peran strategis yang menjaga denyut nadi operasional sebuah organisasi. Jika Anda tertarik dengan dunia IT, memiliki passion dalam memecahkan masalah, dan ingin berkontribusi pada stabilitas teknologi, maka memahami Panduan Lengkap Jadi System Administrator: Gaji & Karir adalah langkah awal yang tepat.
Artikel ini akan menjadi kompas Anda dalam menavigasi kompleksitas profesi System Administrator. Kami akan mengupas tuntas mulai dari tanggung jawab inti, jalur pendidikan yang relevan, keterampilan yang dibutuhkan, hingga prospek karir dan estimasi gaji yang bisa Anda harapkan. Dengan informasi yang komprehensif dan up-to-date, Anda akan mendapatkan gambaran jelas tentang bagaimana membangun karir yang sukses di bidang ini, serta insight tentang bagaimana profesi ini beradaptasi dengan lanskap teknologi yang terus berubah.
Mengenal Profesi System Administrator: Jantung Operasi IT Perusahaan
System Administrator, atau sering disingkat SysAdmin, adalah tulang punggung operasional teknologi informasi dalam sebuah organisasi. Mereka adalah penjaga gerbang yang memastikan semua sistem komputer, server, jaringan, dan perangkat lunak berjalan dengan optimal, aman, dan tanpa hambatan. Tanpa mereka, operasional sehari-hari perusahaan bisa terhenti, menyebabkan kerugian besar dan penurunan produktivitas.
Apa Itu System Administrator?
Seorang System Administrator bertanggung jawab atas instalasi, konfigurasi, pemeliharaan, dan peningkatan sistem komputer. Ini mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Mereka adalah ahli dalam menjaga ketersediaan, kinerja, dan keamanan sistem. Mulai dari mengelola server fisik di data center hingga mengelola infrastruktur cloud, peran mereka sangat vital untuk kelangsungan bisnis digital.
Mengapa Peran SysAdmin Sangat Krusial?
Bayangkan sebuah perusahaan yang semua datanya tersimpan di server, karyawannya bekerja menggunakan jaringan internal, dan pelayanannya diakses melalui website. Jika server down, jaringan terputus, atau website tidak bisa diakses, seluruh aktivitas bisnis akan lumpuh. Di sinilah SysAdmin berperan. Mereka memastikan semua komponen infrastruktur IT beroperasi 24/7, melakukan backup data, menerapkan patch keamanan, dan merespons insiden dengan cepat. Peran mereka adalah garda terdepan dalam menjaga kelangsungan bisnis di era digital.
Perbedaan SysAdmin dengan Profesi IT Lainnya
Meskipun sering berinteraksi dengan profesi IT lainnya, System Administrator memiliki fokus yang berbeda. Network Administrator lebih fokus pada infrastruktur jaringan (router, switch), Database Administrator (DBA) pada pengelolaan database, dan DevOps Engineer pada otomatisasi siklus pengembangan dan operasional. SysAdmin memiliki cakupan yang lebih luas, seringkali mengelola keseluruhan sistem operasi, server, aplikasi inti, dan berkoordinasi dengan spesialis lain untuk memastikan integrasi yang mulus. Pemahaman tentang Panduan Lengkap Jadi System Administrator: Gaji & Karir akan membantu Anda melihat spektrum profesi IT ini.
Tanggung Jawab Harian dan Lingkup Kerja System Administrator
Tanggung jawab seorang System Administrator sangat bervariasi tergantung ukuran dan jenis perusahaan, namun beberapa tugas inti selalu ada. Mereka harus siap menghadapi tantangan teknis yang beragam setiap harinya, memastikan sistem tetap stabil dan aman.
Mengelola Infrastruktur Jaringan dan Server
Tugas utama SysAdmin adalah memastikan server dan jaringan berfungsi dengan baik. Ini termasuk menginstal dan mengkonfigurasi sistem operasi (seperti Linux, Windows Server), mengelola akun pengguna, mengatur izin akses, dan memantau kinerja server. Mereka juga bertanggung jawab untuk memastikan konektivitas jaringan, mengelola DNS, DHCP, dan layanan jaringan penting lainnya. Pemahaman mendalam tentang topologi jaringan dan protokol adalah keharusan.
Keamanan Sistem dan Data
Di tengah maraknya ancaman siber, keamanan menjadi prioritas utama. SysAdmin bertugas menerapkan kebijakan keamanan, menginstal dan mengelola firewall, sistem deteksi intrusi (IDS), dan antivirus. Mereka secara rutin melakukan audit keamanan, menerapkan patch dan update untuk menutup celah kerentanan, serta memastikan data perusahaan terlindungi dari akses tidak sah atau kehilangan. Melakukan backup data secara teratur dan merencanakan strategi pemulihan bencana (disaster recovery) juga merupakan bagian dari tanggung jawab krusial ini.
Pemeliharaan dan Pemecahan Masalah
Sistem IT tidak selalu sempurna. SysAdmin adalah orang pertama yang dipanggil ketika ada masalah. Mereka melakukan pemeliharaan rutin, seperti membersihkan log, mengoptimalkan ruang penyimpanan, dan memeriksa kesehatan hardware. Ketika terjadi insiden, mereka harus cepat tanggap dalam mendiagnosis dan memecahkan masalah, baik itu server yang mati, aplikasi yang crash, atau masalah konektivitas. Kemampuan troubleshooting yang kuat adalah kunci sukses di posisi ini.
Otomatisasi dan Peningkatan Efisiensi
Seorang SysAdmin yang efektif selalu mencari cara untuk membuat pekerjaan lebih efisien. Ini seringkali melibatkan otomatisasi tugas-tugas berulang menggunakan skrip (misalnya Bash, Python, PowerShell). Dengan mengotomatisasi proses, mereka tidak hanya menghemat waktu tetapi juga mengurangi potensi kesalahan manusia dan memastikan konsistensi. Mereka juga sering terlibat dalam perencanaan dan implementasi upgrade sistem untuk meningkatkan kinerja dan skalabilitas infrastruktur IT.
Jalur Pendidikan dan Keterampilan Wajib untuk Menjadi System Administrator Profesional
Untuk menjadi System Administrator yang kompeten, kombinasi pendidikan formal, pelatihan praktis, dan pengembangan keterampilan berkelanjutan sangatlah penting. Ini adalah bagian integral dari Panduan Lengkap Jadi System Administrator: Gaji & Karir.
Fondasi Pendidikan Formal
Meskipun ada beberapa SysAdmin yang sukses tanpa gelar formal, sebagian besar perusahaan mencari kandidat dengan latar belakang pendidikan di bidang terkait. Gelar sarjana (S1) di bidang Ilmu Komputer, Teknik Informatika, Sistem Informasi, atau bidang serupa adalah kualifikasi yang paling umum. Pendidikan ini memberikan dasar teoritis yang kuat dalam konsep jaringan, sistem operasi, algoritma, dan keamanan siber yang sangat penting dalam pekerjaan sehari-hari.
Sertifikasi Industri yang Relevan
Sertifikasi adalah cara yang bagus untuk memvalidasi keterampilan teknis Anda dan menunjukkan komitmen terhadap profesi. Beberapa sertifikasi yang sangat dicari untuk SysAdmin meliputi:
- CompTIA A+, Network+, Security+: Fondasi yang sangat baik untuk pemula.
- Microsoft Certified: Windows Server Hybrid Administrator Associate: Untuk lingkungan Windows Server.
- Red Hat Certified System Administrator (RHCSA) / Engineer (RHCE): Untuk sistem berbasis Linux.
- AWS Certified SysOps Administrator – Associate: Untuk lingkungan cloud Amazon Web Services.
- Google Cloud Certified – Professional Cloud Administrator: Untuk lingkungan cloud Google Cloud Platform.
- VMware Certified Professional (VCP): Untuk teknologi virtualisasi.
Memiliki satu atau lebih sertifikasi ini dapat secara signifikan meningkatkan peluang Anda dalam mendapatkan pekerjaan dan bahkan memengaruhi potensi gaji Anda.
Keterampilan Teknis Esensial
Selain pendidikan dan sertifikasi, SysAdmin harus menguasai berbagai keterampilan teknis:
- Sistem Operasi: Mahir dalam mengelola dan mengoperasikan Linux (misalnya Ubuntu, CentOS, Red Hat) dan Windows Server.
- Jaringan: Memahami dasar-dasar TCP/IP, DNS, DHCP, VPN, firewall, dan routing.
- Virtualisasi: Pengalaman dengan platform seperti VMware vSphere, Microsoft Hyper-V, atau KVM.
- Cloud Computing: Pengetahuan dasar atau pengalaman dengan platform cloud seperti AWS, Azure, atau GCP semakin menjadi keharusan.
- Scripting: Kemampuan menulis skrip dasar menggunakan Bash, Python, atau PowerShell untuk otomatisasi tugas.
- Keamanan: Memahami praktik keamanan terbaik, manajemen identitas dan akses (IAM), dan alat keamanan.
- Database: Pengetahuan dasar tentang SQL dan manajemen database (misalnya MySQL, PostgreSQL) sangat membantu.
Soft Skill yang Mendukung Keberhasilan
Keterampilan teknis saja tidak cukup. SysAdmin juga membutuhkan soft skill yang kuat:
- Pemecahan Masalah (Problem-Solving): Kemampuan untuk menganalisis masalah kompleks, mengidentifikasi akar penyebab, dan menemukan solusi yang efektif.
- Komunikasi: Mampu menjelaskan masalah teknis kepada non-teknisi dan berkolaborasi dengan tim lain.
- Manajemen Waktu dan Prioritas: Mengelola berbagai tugas dan insiden secara bersamaan, seringkali di bawah tekanan.
- Perhatian terhadap Detail: Kesalahan kecil bisa berakibat fatal dalam pengelolaan sistem.
- Pembelajaran Berkelanjutan: Dunia IT terus berkembang, jadi keinginan untuk terus belajar dan beradaptasi sangat penting.
Peluang Karir dan Prospek Gaji System Administrator di Indonesia
Memilih karir sebagai System Administrator menjanjikan prospek yang cerah di Indonesia, seiring dengan pertumbuhan pesat ekonomi digital. Memahami gaji & karir di bidang ini adalah kunci untuk merencanakan masa depan profesional Anda.
Berbagai Jalur Karir untuk SysAdmin
Profesi System Administrator menawarkan berbagai jalur karir yang bisa Anda tekuni seiring bertambahnya pengalaman dan spesialisasi. Beberapa di antaranya meliputi:
- Junior System Administrator: Posisi entry-level, fokus pada tugas pemeliharaan dasar dan support.
- System Administrator: Mengelola sistem sehari-hari, troubleshooting, implementasi proyek.
- Senior System Administrator: Bertanggung jawab atas arsitektur sistem, proyek yang lebih kompleks, mentoring junior.
- IT Manager/Infrastructure Manager: Mengelola tim SysAdmin dan keseluruhan infrastruktur IT.
- Cloud Administrator/Engineer: Spesialis dalam mengelola infrastruktur di platform cloud (AWS, Azure, GCP).
- DevOps Engineer: Berfokus pada otomatisasi dan integrasi antara pengembangan dan operasional.
- Cybersecurity Analyst/Engineer: Beralih ke spesialisasi keamanan siber.
- Site Reliability Engineer (SRE): Memastikan keandalan sistem berskala besar.
Setiap jalur ini membutuhkan set keterampilan yang sedikit berbeda, namun fondasi sebagai SysAdmin sangat relevan.
Estimasi Gaji System Administrator Berdasarkan Pengalaman dan Lokasi
Gaji seorang System Administrator di Indonesia bervariasi secara signifikan tergantung pada beberapa faktor, termasuk tingkat pengalaman, lokasi (kota besar vs. kota kecil), ukuran perusahaan, dan industri. Berikut adalah estimasi umum:
- Entry-Level / Junior (0-2 tahun pengalaman): Gaji bisa berkisar antara Rp 4.000.000 hingga Rp 8.000.000 per bulan. Ini biasanya berlaku untuk posisi di kota-kota besar atau perusahaan startup.
- Mid-Level (3-5 tahun pengalaman): Dengan pengalaman yang lebih solid dan mungkin beberapa sertifikasi, gaji dapat meningkat menjadi Rp 8.000.000 hingga Rp 15.000.000 per bulan.
- Senior (5+ tahun pengalaman): SysAdmin senior dengan keahlian khusus (misalnya cloud, DevOps, cybersecurity) dan rekam jejak yang terbukti dapat memperoleh gaji di atas Rp 15.000.000, bahkan mencapai Rp 25.000.000 atau lebih di perusahaan multinasional atau teknologi besar.
Perlu diingat bahwa angka-angka ini adalah estimasi dan dapat berubah. Perusahaan di sektor keuangan, telekomunikasi, dan IT biasanya menawarkan gaji yang lebih kompetitif.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaji SysAdmin
Beberapa faktor kunci yang memengaruhi potensi penghasilan SysAdmin meliputi:
- Spesialisasi: Keahlian di bidang cloud computing, DevOps, atau keamanan siber seringkali dihargai lebih tinggi.
- Sertifikasi: Sertifikasi industri yang diakui secara global dapat meningkatkan nilai Anda di pasar kerja.
- Ukuran dan Jenis Perusahaan: Perusahaan besar atau multinasional cenderung menawarkan gaji lebih tinggi daripada startup atau UMKM.
- Lokasi Geografis: Jakarta, Surabaya, Bandung, dan kota-kota besar lainnya umumnya memiliki standar gaji yang lebih tinggi.
- Keterampilan Negosiasi: Kemampuan untuk menegosiasikan gaji yang sesuai dengan nilai Anda.
Spesialisasi yang Meningkatkan Nilai Jual
Untuk memaksimalkan potensi gaji & karir Anda sebagai System Administrator, pertimbangkan untuk mengembangkan spesialisasi di area-area berikut:
- Cloud Administration: Menguasai AWS, Azure, atau GCP akan sangat meningkatkan daya saing Anda.
- DevOps Practices: Memahami CI/CD, Infrastructure as Code (IaC), dan alat-alat DevOps.
- Containerization: Keahlian dengan Docker dan Kubernetes.
- Cybersecurity: Spesialisasi dalam hardening sistem, deteksi ancaman, dan respons insiden.
- Virtualisasi Lanjutan: Mengelola lingkungan virtual yang kompleks.
Investasi dalam pembelajaran berkelanjutan dan sertifikasi di area-area ini akan membuka lebih banyak pintu peluang dan potensi penghasilan yang lebih tinggi.
Masa Depan System Administrator: Adaptasi dengan Teknologi Terbaru
Dunia teknologi terus berputar, dan begitu pula peran System Administrator. Untuk tetap relevan dan sukses, SysAdmin harus terus beradaptasi dan menguasai teknologi terbaru. Ini adalah bagian penting dari Panduan Lengkap Jadi System Administrator: Gaji & Karir yang berkelanjutan.
Peran SysAdmin di Era Cloud Computing dan DevOps
Tren utama yang mengubah lanskap IT adalah cloud computing dan metodologi DevOps. Banyak perusahaan beralih dari infrastruktur on-premise ke cloud. Ini berarti SysAdmin modern harus mahir dalam mengelola sumber daya di platform cloud seperti AWS, Azure, atau GCP. Mereka perlu memahami konsep infrastruktur sebagai kode (Infrastructure as Code/IaC) menggunakan alat seperti Terraform atau Ansible, serta berpartisipasi dalam alur kerja CI/CD (Continuous Integration/Continuous Deployment) bersama tim pengembangan. Peran SysAdmin semakin bergeser dari "penjaga server" menjadi "enabler otomatisasi dan keandalan sistem di cloud".
Pentingnya Otomatisasi dan Scripting
Di masa depan, tugas-tugas manual yang berulang akan semakin banyak digantikan oleh otomatisasi. Oleh karena itu, kemampuan scripting dan otomatisasi menjadi sangat krusial. SysAdmin diharapkan dapat menulis skrip yang kompleks untuk mengelola konfigurasi, melakukan deployment, memantau sistem, dan merespons insiden secara otomatis. Bahasa seperti Python, Go, atau PowerShell akan menjadi alat wajib dalam toolbox mereka. Otomatisasi tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga mengurangi potensi kesalahan manusia dan memastikan konsistensi sistem.
Ancaman Keamanan Siber dan Tantangan Baru
Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, ancaman keamanan siber juga semakin kompleks. SysAdmin harus terus memperbarui pengetahuan mereka tentang praktik keamanan terbaru, kerentanan sistem, dan cara melindungi infrastruktur dari serangan. Ini termasuk memahami konsep Zero Trust, manajemen identitas dan akses (IAM) yang canggih, serta tools keamanan cloud. Peran mereka dalam menjaga integritas dan kerahasiaan data perusahaan akan terus menjadi prioritas utama.
Pembelajaran Berkelanjutan sebagai Kunci Sukses
Satu-satunya konstanta di dunia IT adalah perubahan. System Administrator yang sukses adalah mereka yang memiliki semangat pembelajaran berkelanjutan. Mereka proaktif dalam mempelajari teknologi baru, mengikuti tren industri, dan terus meningkatkan keterampilan mereka melalui kursus online, sertifikasi, atau proyek pribadi. Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap teknologi baru dan metodologi kerja yang berkembang akan menjadi pembeda utama dalam karir SysAdmin yang panjang dan sukses.
Bagian Ahli: Strategi Proaktif untuk System Administrator Modern
Untuk melangkah lebih jauh dari sekadar menjaga sistem tetap berjalan, System Administrator modern perlu mengadopsi strategi proaktif yang berfokus pada efisiensi, skalabilitas, dan ketahanan. Ini adalah fondasi untuk menjadi seorang ahli di bidang ini.
Salah satu pilar utama adalah implementasi Infrastructure as Code (IaC). Daripada mengkonfigurasi server secara manual, ahli SysAdmin menggunakan alat seperti Ansible, Puppet, Chef, atau Terraform untuk mendefinisikan infrastruktur mereka dalam bentuk kode. Ini memungkinkan deployment yang konsisten, berulang, dan meminimalkan kesalahan manusia. IaC juga memfasilitasi manajemen versi, memungkinkan pelacakan perubahan dan kemudahan rollback jika terjadi masalah.
Selain IaC, penguasaan containerization (Docker) dan orchestration (Kubernetes) adalah keterampilan yang sangat berharga. Teknologi ini memungkinkan aplikasi diisolasi dan dikelola secara efisien, meningkatkan portabilitas dan skalabilitas. Seorang SysAdmin ahli tidak hanya bisa mengelola container, tetapi juga memahami bagaimana mengoptimalkan cluster Kubernetes, mengelola jaringan container, dan memastikan keamanan di lingkungan terdistribusi.
Monitoring dan logging bukan lagi sekadar mengumpulkan data, melainkan menjadi seni dalam observability. Menggunakan alat seperti Prometheus, Grafana, ELK Stack (Elasticsearch, Logstash, Kibana), atau Splunk, SysAdmin ahli dapat tidak hanya melihat apa yang salah, tetapi juga mengapa itu salah, dan bahkan memprediksi masalah sebelum terjadi. Menerapkan sistem peringatan (alerting) yang cerdas dan otomatis adalah kunci untuk respons insiden yang cepat dan meminimalkan downtime.
Terakhir, pemahaman mendalam tentang Disaster Recovery (DR) dan Business Continuity Planning (BCP) adalah esensial. Ini bukan hanya tentang backup data, tetapi juga tentang bagaimana memulihkan seluruh sistem dalam skenario terburuk, dengan RTO (Recovery Time Objective) dan RPO (Recovery Point Objective) yang jelas. Menguji rencana DR secara berkala dan memastikan dokumentasi yang lengkap adalah praktik terbaik yang membedakan SysAdmin biasa dengan ahli.
Kesulitan dengan tugas programming atau butuh bantuan coding? KerjaKode siap membantu menyelesaikan tugas IT dan teknik informatika Anda. Dapatkan bantuan profesional di https://kerjakode.com/jasa-tugas-it.
Kesimpulan
Peran System Administrator adalah fondasi tak tergantikan dalam setiap organisasi yang bergantung pada teknologi. Dari menjaga stabilitas server dan jaringan hingga mengimplementasikan solusi keamanan canggih dan mengotomatisasi tugas, SysAdmin adalah pahlawan di balik layar yang memastikan kelancaran operasional digital. Dengan pemahaman yang komprehensif tentang tanggung jawab, keterampilan yang dibutuhkan, serta prospek gaji & karir, Anda kini memiliki panduan lengkap jadi System Administrator yang sukses.
Masa depan profesi ini sangat dinamis, menuntut adaptasi terus-menerus terhadap teknologi cloud, DevOps, dan ancaman keamanan siber yang berkembang. Oleh karena itu, komitmen terhadap pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan spesialisasi akan menjadi kunci untuk mencapai puncak karir Anda. Jika Anda siap menghadapi tantangan teknis, memiliki keinginan kuat untuk memecahkan masalah, dan ingin berkontribusi pada stabilitas teknologi, maka karir sebagai System Administrator adalah pilihan yang sangat menjanjikan dan penuh peluang.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar System Administrator
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai profesi System Administrator:
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi System Administrator?
Waktu yang dibutuhkan bervariasi. Dengan gelar sarjana di bidang IT, Anda bisa memulai sebagai junior SysAdmin dalam 4 tahun. Namun, banyak yang memulai dengan sertifikasi dasar dan pengalaman praktis dalam 1-2 tahun untuk posisi entry-level. Pembelajaran berkelanjutan adalah proses seumur hidup dalam karir ini.
Apa perbedaan utama antara System Administrator dan Network Administrator?
System Administrator fokus pada pengelolaan sistem operasi, server, aplikasi, dan keamanan data. Network Administrator lebih spesialis pada infrastruktur jaringan, seperti router, switch, firewall (sisi jaringan), dan memastikan konektivitas. Keduanya sering berkolaborasi erat.
Apakah System Administrator harus menguasai coding?
Meskipun bukan programmer murni, SysAdmin modern sangat dianjurkan untuk menguasai scripting (misalnya Bash, Python, PowerShell). Ini penting untuk otomatisasi tugas-tugas rutin, konfigurasi sistem, dan manajemen infrastruktur sebagai kode (IaC), yang akan sangat meningkatkan efisiensi kerja.
Sertifikasi apa yang paling penting untuk System Administrator pemula?
Untuk pemula, sertifikasi seperti CompTIA A+, Network+, dan Security+ adalah fondasi yang sangat baik. Setelah itu, Anda bisa fokus pada sertifikasi vendor spesifik seperti Red Hat Certified System Administrator (RHCSA) untuk Linux atau Microsoft Certified untuk Windows Server, atau sertifikasi cloud seperti AWS Certified Cloud Practitioner/SysOps Administrator.
Bagaimana prospek karir System Administrator di era cloud computing?
Prospek karir sangat cerah. Meskipun beberapa tugas tradisional mungkin berubah, permintaan untuk SysAdmin yang memiliki keahlian cloud computing (AWS, Azure, GCP), otomatisasi, dan DevOps justru meningkat. Peran ini bergeser menjadi Cloud Administrator atau DevOps Engineer yang sangat dicari.
Apa saja tantangan terbesar yang dihadapi System Administrator?
Tantangan utama meliputi menjaga keamanan sistem dari ancaman siber yang terus berkembang, menangani insiden dan downtime dengan cepat, mengelola sistem yang kompleks dan beragam, serta harus terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi baru yang muncul setiap saat. Tekanan kerja dan ketersediaan 24/7 juga bisa menjadi tantangan.