Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Panduan Lengkap Putty SSH ke VPS: Tutorial Mudah & Cepat

Panduan lengkap PuTTY SSH ke VPS. Tutorial mudah & cepat untuk terhubung dan mengontrol server Anda dari jarak jauh dengan aman.

Panduan Lengkap Putty SSH ke VPS: Tutorial Mudah & Cepat

Di era digital yang serba cepat ini, mengelola server virtual pribadi (VPS) menjadi krusial bagi banyak profesional IT, developer, hingga pemilik bisnis online. Salah satu alat paling fundamental dan andal untuk berinteraksi dengan VPS adalah PuTTY, sebuah klien SSH gratis dan open-source yang memungkinkan Anda terhubung dan mengontrol server Anda dari jarak jauh dengan aman. Namun, bagi sebagian orang, terutama yang baru memulai, proses pengaturan dan penggunaan PuTTY untuk SSH ke VPS bisa terasa sedikit membingungkan. Artikel ini hadir untuk memecah kebingungan tersebut.

Kami akan membawa Anda melalui panduan lengkap PuTTY SSH ke VPS yang mudah dipahami dan cepat diterapkan. Anda akan mempelajari setiap langkah krusial, mulai dari memahami apa itu SSH dan VPS, mengunduh serta menginstal PuTTY, hingga konfigurasi dasar dan tips penting untuk pengalaman yang optimal. Tujuannya adalah agar Anda dapat segera menguasai koneksi SSH ke VPS Anda tanpa hambatan, membuka potensi penuh dari infrastruktur cloud Anda. Bersiaplah untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan pengelolaan server Anda.

Dalam panduan ini, kita tidak hanya akan membahas cara teknis menghubungkan PuTTY ke VPS, tetapi juga menggali lebih dalam mengapa koneksi SSH begitu penting, apa saja manfaat menggunakan VPS, serta beberapa praktik terbaik yang jarang dibahas. Kami berkomitmen untuk memberikan informasi yang paling komprehensif, up-to-date, dan actionable, memastikan Anda mendapatkan nilai maksimal dari setiap menit yang Anda habiskan membaca. Mari kita mulai perjalanan Anda menuju penguasaan PuTTY dan VPS!

Memahami Dasar-Dasar: SSH, VPS, dan PuTTY

Sebelum kita terjun ke tahap konfigurasi, sangat penting untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang komponen-komponen utama yang akan kita gunakan. Mengetahui fungsi dan manfaat dari setiap elemen akan membantu Anda memanfaatkan teknologi ini secara maksimal dan memahami mengapa langkah-langkah tertentu sangat penting untuk diikuti.

Apa Itu SSH (Secure Shell)?

SSH, atau Secure Shell, adalah protokol jaringan kriptografi yang dirancang untuk mengoperasikan layanan jaringan secara aman melalui jaringan yang tidak aman. Intinya, SSH memungkinkan Anda untuk terhubung ke komputer lain (dalam kasus ini, VPS Anda) dan menjalankan perintah seolah-olah Anda duduk langsung di depannya, namun dengan lapisan keamanan yang kuat.

Manfaat utama SSH meliputi:

  • Enkripsi Data: Semua komunikasi antara klien (komputer Anda) dan server (VPS) dienkripsi. Ini berarti data yang dikirim, seperti kata sandi atau perintah, tidak dapat dibaca oleh pihak ketiga yang mungkin mencegatnya.
  • Autentikasi Aman: SSH menyediakan metode autentikasi yang kuat untuk memverifikasi identitas pengguna dan server. Ini mencegah serangan 'man-in-the-middle' di mana penyerang mencoba menyamar sebagai server yang sah.
  • Terowongan (Tunneling): SSH dapat digunakan untuk membuat terowongan aman untuk aplikasi lain yang tidak memiliki fitur keamanan bawaan, seperti FTP atau POP3.
  • Manajemen Jarak Jauh yang Efisien: Memungkinkan administrator untuk mengelola server dari mana saja di dunia, tanpa perlu akses fisik.

Apa Itu VPS (Virtual Private Servers)?

VPS, atau Virtual Private Servers, adalah jenis hosting web yang membagi satu server fisik menjadi beberapa server virtual yang independen. Setiap VPS beroperasi seolah-olah itu adalah server fisik yang terpisah, lengkap dengan sistem operasi, sumber daya (CPU, RAM, penyimpanan), dan alamat IP sendiri.

Keunggulan Menggunakan VPS:

  • Keamanan Terjamin: Karena setiap VPS terisolasi dari VPS lain di server fisik yang sama, masalah keamanan atau kinerja pada satu VPS tidak akan memengaruhi yang lain. Ini memberikan tingkat isolasi dan keamanan yang lebih tinggi dibandingkan shared hosting.
  • Fleksibilitas dan Kustomisasi: Anda memiliki kontrol penuh atas lingkungan server Anda. Anda dapat menginstal perangkat lunak yang Anda inginkan, mengonfigurasi pengaturan sesuai kebutuhan, dan menyesuaikan sumber daya.
  • Performa yang Dapat Diprediksi: Anda mendapatkan alokasi sumber daya yang dijamin (CPU, RAM). Ini berarti kinerja situs web atau aplikasi Anda tidak akan terpengaruh oleh lonjakan lalu lintas dari situs lain di server yang sama, seperti yang bisa terjadi pada shared hosting.
  • Skalabilitas: Seiring pertumbuhan kebutuhan Anda, Anda seringkali dapat dengan mudah meningkatkan sumber daya VPS Anda (misalnya, menambah RAM atau CPU) tanpa perlu migrasi yang rumit.
  • Ketersediaan 24/7: VPS dirancang untuk beroperasi secara terus-menerus, memastikan bahwa situs web atau aplikasi Anda selalu online dan dapat diakses oleh pengguna Anda kapan saja.

Memperkenalkan PuTTY: Klien SSH Andal Anda

PuTTY adalah implementasi gratis dari protokol Telnet, SSH, dan rlogin untuk platform Windows. Dikembangkan oleh Simon Tatham, PuTTY telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna Windows untuk terhubung ke server Linux atau Unix melalui SSH. Antarmukanya yang sederhana namun fungsional membuatnya mudah digunakan, bahkan bagi pemula.

Mengapa Memilih PuTTY?

  • Gratis dan Open-Source: Tidak ada biaya lisensi, dan kode sumbernya tersedia untuk diperiksa dan dimodifikasi.
  • Ringan dan Portabel: Ukuran file PuTTY sangat kecil, dan Anda bahkan dapat menjalankannya tanpa perlu instalasi formal (versi portable).
  • Mendukung Berbagai Protokol: Selain SSH, PuTTY juga mendukung Telnet dan serial connections.
  • Fitur yang Cukup: Menyediakan semua fitur penting yang Anda perlukan untuk sesi SSH yang produktif, termasuk manajemen sesi tersimpan, konfigurasi terminal, dan dukungan untuk autentikasi berbasis kunci.

Persiapan Sebelum Menggunakan PuTTY: Unduh dan Instalasi

Langkah pertama untuk memulai petualangan Anda dengan PuTTY adalah memastikan Anda memiliki perangkat lunak yang tepat terinstal di komputer Anda. Proses ini sangat sederhana dan tidak memerlukan keahlian teknis yang mendalam. Kami akan memandu Anda melalui setiap langkah agar Anda bisa segera siap.

Langkah 1: Mengunduh PuTTY

Satu-satunya sumber tepercaya untuk mengunduh PuTTY adalah situs web resminya. Ini penting untuk menghindari mengunduh versi yang dimodifikasi atau mengandung malware.

  • Buka peramban web Anda dan kunjungi situs web resmi PuTTY.
  • Cari bagian unduhan (Download).
  • Anda akan melihat berbagai paket yang tersedia. Untuk penggunaan umum SSH, Anda memerlukan file installer utama untuk sistem operasi Windows Anda. Pilih versi yang sesuai dengan arsitektur sistem Anda (biasanya 64-bit untuk komputer modern).
  • Klik pada tautan unduhan untuk memulai proses pengunduhan file `.exe` installer.

Tips: Jika Anda tidak yakin apakah sistem Anda 32-bit atau 64-bit, Anda biasanya dapat memeriksanya di pengaturan sistem komputer Anda. Namun, versi 64-bit adalah pilihan yang paling umum saat ini.

Langkah 2: Menginstal PuTTY

Setelah file installer selesai diunduh, saatnya untuk menginstalnya di komputer Anda.

  • Temukan file installer PuTTY yang baru saja Anda unduh (biasanya di folder 'Downloads').
  • Klik dua kali pada file tersebut untuk menjalankan installer.
  • Ikuti petunjuk di layar. Biasanya, Anda hanya perlu mengklik 'Next' beberapa kali, menyetujui perjanjian lisensi, dan memilih lokasi instalasi (lokasi default biasanya sudah baik).
  • Setelah proses instalasi selesai, Anda akan menemukan pintasan PuTTY di menu Start atau di desktop Anda.

Opsi Instalasi: Selain installer, PuTTY juga tersedia dalam versi portable. Ini berarti Anda dapat mengunduh file `.exe` tunggal dan menjalankannya langsung tanpa instalasi. Ini berguna jika Anda tidak memiliki hak administrator di komputer atau jika Anda ingin membawanya di USB drive.

Langkah 3: Mempersiapkan Informasi Koneksi VPS Anda

Sebelum Anda dapat benar-benar menggunakan PuTTY untuk terhubung ke VPS, Anda memerlukan beberapa informasi penting dari penyedia hosting VPS Anda:

  • Alamat IP Publik VPS: Ini adalah alamat unik yang digunakan untuk mengidentifikasi VPS Anda di internet.
  • Port SSH: Secara default, SSH berjalan di port 22. Namun, untuk alasan keamanan, banyak penyedia atau administrator server mengubah port ini ke nomor lain. Pastikan Anda mengetahui port yang benar.
  • Nama Pengguna (Username): Ini adalah nama akun yang Anda gunakan untuk login ke VPS Anda (misalnya, 'root', 'admin', atau nama pengguna yang Anda buat saat setup).
  • Kata Sandi (Password) atau Kunci SSH: Anda memerlukan salah satu dari ini untuk mengautentikasi diri Anda ke server. Kunci SSH jauh lebih aman daripada kata sandi.

Informasi ini biasanya diberikan kepada Anda saat Anda pertama kali memesan atau menyiapkan VPS Anda. Jika Anda tidak yakin, periksa email konfirmasi dari penyedia hosting Anda atau hubungi tim dukungan mereka.

Menghubungkan ke VPS Menggunakan PuTTY: Tutorial Langkah demi Langkah

Sekarang setelah Anda memiliki PuTTY terinstal dan informasi koneksi VPS Anda siap, kita siap untuk memulai sesi SSH pertama Anda. Ikuti langkah-langkah di bawah ini dengan cermat.

Langkah 1: Membuka Aplikasi PuTTY

Cari aplikasi PuTTY di menu Start atau desktop Anda dan klik dua kali untuk membukanya. Jendela konfigurasi PuTTY akan muncul.

Langkah 2: Mengonfigurasi Sesi Koneksi

Di jendela utama PuTTY, Anda akan melihat beberapa kolom yang perlu diisi:

  • Host Name (or IP address): Masukkan alamat IP publik VPS Anda di sini.
  • Port: Masukkan nomor port SSH. Jika port default adalah 22, Anda bisa membiarkannya atau secara eksplisit mengetik '22'. Jika berbeda, masukkan nomor port yang benar.
  • Connection type: Pastikan 'SSH' dipilih.

Langkah 3: Menyimpan Sesi (Opsional namun Disarankan)

Untuk menghemat waktu di masa mendatang, Anda dapat menyimpan konfigurasi sesi ini:

  • Di bagian kiri jendela konfigurasi, temukan 'Session' di bawah 'Category'.
  • Di kolom 'Saved Sessions', ketikkan nama yang deskriptif untuk sesi ini (misalnya, 'VPS Utama', 'Server Web Saya').
  • Klik tombol 'Save'.

Sekarang, setiap kali Anda membuka PuTTY, Anda dapat memilih nama sesi yang tersimpan dari daftar dan mengklik 'Load' untuk mengisi kembali detail koneksi secara otomatis. Ini sangat berguna jika Anda mengelola beberapa server.

Langkah 4: Memulai Koneksi SSH

Setelah Anda mengisi detail koneksi dan (jika diinginkan) menyimpannya, klik tombol 'Open' di bagian bawah jendela konfigurasi.

Langkah 5: Memproses Peringatan Keamanan Awal (Fingerprint)

Saat pertama kali terhubung ke server baru, PuTTY akan menampilkan jendela peringatan keamanan yang menanyakan apakah Anda mempercayai host key server tersebut. Ini adalah langkah keamanan standar untuk memastikan Anda terhubung ke server yang benar dan bukan ke penyerang.

  • Periksa 'Fingerprint' yang ditampilkan. Jika Anda memiliki cara untuk memverifikasi fingerprint server yang sah (misalnya, dari penyedia hosting Anda), bandingkan keduanya.
  • Jika Anda yakin servernya sah, klik 'Accept' atau 'Yes' untuk menyimpan kunci host ke cache Anda dan melanjutkan koneksi.

Penting: Jika Anda melihat peringatan fingerprint ini lagi saat mencoba terhubung ke server yang sama di lain waktu, ini bisa menjadi tanda bahwa sesuatu telah berubah pada server atau ada upaya serangan. Dalam kasus ini, jangan langsung mengklik 'Accept' dan selidiki lebih lanjut.

Langkah 6: Memasukkan Kredensial Login Anda

Setelah Anda menerima peringatan keamanan, jendela terminal PuTTY akan muncul, dan Anda akan diminta untuk memasukkan nama pengguna Anda:

  • Ketik nama pengguna Anda (misalnya, `root` atau `admin`) dan tekan Enter.
  • Selanjutnya, Anda akan diminta untuk memasukkan kata sandi Anda. Ketikkan kata sandi Anda dengan hati-hati. Perhatikan: Saat Anda mengetik kata sandi di PuTTY (atau terminal SSH lainnya), tidak ada karakter yang akan muncul di layar (tidak ada bintang, tidak ada titik). Ini adalah fitur keamanan standar.
  • Tekan Enter setelah selesai mengetik kata sandi.

Jika nama pengguna dan kata sandi Anda benar, Anda akan berhasil masuk ke server VPS Anda dan melihat prompt perintah (command prompt) server, yang biasanya terlihat seperti `username@hostname:~#` atau serupa.

Menggunakan Kunci SSH untuk Koneksi yang Lebih Aman

Menggunakan kata sandi untuk login SSH memang nyaman, tetapi menggunakan pasangan kunci SSH (public key dan private key) jauh lebih aman. Berikut ringkasan cara kerjanya dan bagaimana mengaturnya dengan PuTTY:

Konsep Kunci SSH:

  • Anda membuat sepasang kunci: satu kunci pribadi (private key) yang Anda simpan dengan aman di komputer lokal Anda, dan satu kunci publik (public key) yang Anda unggah ke server VPS Anda.
  • Saat Anda mencoba login, server akan menggunakan kunci publiknya untuk memverifikasi bahwa Anda memiliki kunci pribadi yang sesuai, tanpa perlu bertukar kata sandi.

Langkah-langkah Umum Penggunaan Kunci SSH dengan PuTTY:

  • Buat Pasangan Kunci: Gunakan PuTTYgen (aplikasi yang disertakan dalam paket PuTTY) untuk membuat sepasang kunci SSH. Simpan kunci pribadi Anda dengan aman dan jangan pernah membagikannya.
  • Unggah Kunci Publik ke VPS: Gunakan PuTTY untuk terhubung ke VPS Anda (dengan kata sandi untuk pertama kali), lalu unggah isi kunci publik Anda ke file `~/.ssh/authorized_keys` di server Anda.
  • Konfigurasi PuTTY untuk Menggunakan Kunci Pribadi: Buka PuTTY, buka pengaturan sesi Anda, pergi ke 'Connection' -> 'SSH' -> 'Auth'. Di sana, Anda dapat menelusuri dan memilih file kunci pribadi Anda yang telah Anda simpan sebelumnya.
  • Login: Setelah dikonfigurasi, saat Anda mencoba login, PuTTY akan menggunakan kunci pribadi Anda untuk autentikasi, dan Anda tidak akan diminta kata sandi.

Mengadopsi autentikasi berbasis kunci adalah salah satu langkah keamanan terpenting yang dapat Anda ambil untuk melindungi VPS Anda.

Mengoptimalkan Pengalaman PuTTY dan VPS Anda

Menghubungkan ke VPS hanyalah permulaan. Untuk benar-benar memaksimalkan potensi Anda, penting untuk memahami cara mengoptimalkan penggunaan PuTTY dan lingkungan VPS Anda. Ini melibatkan konfigurasi lanjutan, praktik terbaik, dan pemahaman tentang fitur-fitur yang mungkin Anda lewatkan.

Menyesuaikan Pengaturan Terminal PuTTY

Jendela terminal PuTTY bisa disesuaikan agar lebih nyaman dan efisien untuk digunakan.

  • Font dan Ukuran: Pergi ke 'Window' -> 'Appearance' di panel kiri PuTTY. Anda dapat mengubah jenis font, ukuran font, dan gaya font agar lebih mudah dibaca. Font monospace seperti Consolas atau Courier New seringkali menjadi pilihan yang baik untuk terminal.
  • Warna: Di bawah 'Window' -> 'Colours', Anda dapat menyesuaikan skema warna terminal. Beberapa orang lebih suka latar belakang gelap dengan teks terang, sementara yang lain sebaliknya. Anda juga dapat membuat warna khusus untuk teks, latar belakang, kursor, dan elemen lainnya.
  • Perilaku Jendela: Di 'Window' -> 'Behaviour', Anda dapat mengatur apakah jendela PuTTY akan diminimalkan ke baki sistem, apakah akan selalu di atas, dan perilaku lain yang berkaitan dengan jendela itu sendiri.
  • Tampilan Terminal: Di bawah 'Terminal' -> 'Features', Anda dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur seperti 'Disable remote-controlled window title setting' atau 'Disable remote-controlled character set negotiation'.

Tips: Setelah Anda menemukan pengaturan yang Anda sukai, jangan lupa untuk kembali ke bagian 'Session', memilih nama sesi Anda, dan mengklik 'Save' lagi agar pengaturan kustom ini diterapkan setiap kali Anda membuka sesi tersebut.

Tips Keamanan Tambahan untuk SSH dan VPS

Keamanan adalah prioritas utama saat mengelola server. Berikut beberapa tips penting:

  • Ubah Port SSH Default: Seperti yang disebutkan sebelumnya, mengubah port SSH default (22) ke port yang tidak umum (misalnya, di atas 1024 dan bukan port yang sudah terpakai) dapat mengurangi jumlah percobaan login otomatis yang tidak diinginkan dari bot peretas. Anda perlu mengonfigurasi ini di file konfigurasi SSH server (`sshd_config`) dan memastikan Anda menggunakan port yang benar di PuTTY.
  • Nonaktifkan Login Root: Setelah Anda membuat pengguna biasa dengan hak sudo, sangat disarankan untuk menonaktifkan login langsung sebagai root. Ini membatasi potensi kerusakan jika akun root disusupi.
  • Gunakan Firewall: Konfigurasikan firewall di VPS Anda (seperti `ufw` di Ubuntu atau `firewalld` di CentOS) untuk hanya mengizinkan koneksi pada port yang Anda butuhkan (SSH, HTTP, HTTPS, dll.).
  • Perbarui Sistem Secara Berkala: Pastikan sistem operasi dan semua paket di VPS Anda selalu diperbarui ke versi terbaru. Pembaruan seringkali berisi patch keamanan penting.
  • Gunakan SSH Keys dengan Passphrase: Saat membuat kunci SSH, berikan juga passphrase (kata sandi) untuk kunci pribadi Anda. Ini menambahkan lapisan keamanan ekstra. Jika kunci pribadi Anda dicuri, penyerang masih memerlukan passphrase untuk menggunakannya.
  • Batasi Akses SSH: Konfigurasikan server Anda untuk hanya mengizinkan alamat IP tertentu untuk terhubung melalui SSH, jika memungkinkan.

Memanfaatkan Fitur Lanjutan PuTTY (Advanced/Expert Section)

Bagi pengguna yang ingin melangkah lebih jauh, PuTTY menawarkan beberapa fitur canggih:

  • Port Forwarding (Tunneling): PuTTY dapat digunakan untuk membuat terowongan SSH yang aman. Ini sangat berguna untuk mengakses layanan di server yang tidak terekspos langsung ke internet, atau untuk mengenkripsi lalu lintas yang tidak terenkripsi. Anda dapat mengonfigurasi port forwarding di bagian 'Connection' -> 'SSH' -> 'Tunnels'.
  • Koneksi Serial: PuTTY juga mendukung koneksi serial langsung, yang berguna untuk mengelola perangkat keras tertentu atau konsol server. Ini dapat ditemukan di bawah 'Connection' -> 'Serial'.
  • Proxy: Jika Anda perlu terhubung ke server melalui server proxy, PuTTY memiliki opsi konfigurasi proxy di bawah 'Connection' -> 'Proxy'.
  • Logging: Anda dapat mengonfigurasi PuTTY untuk mencatat sesi SSH Anda ke file teks. Ini bisa berguna untuk tujuan audit atau debugging. Opsi ini ada di 'Session' -> 'Logging'.
  • Auto-Reconnection: Di 'Connection' -> 'Auto-reconnection', Anda dapat mengatur PuTTY untuk secara otomatis mencoba menyambung kembali jika koneksi terputus.

Studi Kasus: Bayangkan Anda memiliki database di VPS Anda yang seharusnya tidak dapat diakses dari internet publik. Anda bisa menggunakan PuTTY untuk membuat terowongan SSH dari komputer lokal Anda ke port database di VPS. Kemudian, Anda dapat mengarahkan klien database lokal Anda untuk terhubung ke port di komputer lokal Anda, dan PuTTY akan meneruskan lalu lintas tersebut dengan aman ke database di VPS.

Rekomendasi Layanan

Mengelola VPS dan memastikan konektivitas yang aman adalah bagian penting dari ekosistem digital. Jika Anda sedang membangun kehadiran online atau membutuhkan solusi pengembangan yang andal, pertimbangkan layanan profesional. Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

Kesimpulan: Kuasai Koneksi VPS Anda dengan PuTTY

Dengan panduan ini, Anda seharusnya sudah memiliki pemahaman yang solid dan kemampuan praktis untuk menggunakan PuTTY guna terhubung ke VPS Anda melalui SSH. Mulai dari pengunduhan dan instalasi, konfigurasi sesi, hingga tips keamanan dan fitur lanjutan, kami telah mencakup semua yang Anda butuhkan untuk memulai dan mengoptimalkan pengalaman Anda. Menguasai PuTTY bukan hanya tentang menjalankan perintah; ini tentang membuka pintu ke kontrol penuh atas infrastruktur digital Anda dengan cara yang aman dan efisien.

Ingatlah bahwa keamanan adalah proses yang berkelanjutan. Selalu perbarui sistem Anda, gunakan autentikasi kunci SSH, dan terapkan praktik terbaik lainnya yang telah kita bahas. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan pengaturan PuTTY untuk menemukan konfigurasi yang paling sesuai dengan alur kerja Anda. Dengan pengetahuan ini, Anda kini siap untuk memanfaatkan kekuatan penuh VPS Anda, baik untuk hosting situs web, menjalankan aplikasi, atau tujuan teknis lainnya. Teruslah belajar dan bereksplorasi!

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar PuTTY dan SSH ke VPS

1. Apa perbedaan antara SSH dan Telnet, dan mengapa SSH lebih disukai?

Perbedaan utama terletak pada keamanan. SSH (Secure Shell) mengenkripsi semua data yang dikirim antara klien dan server, termasuk kata sandi dan perintah, sehingga menjadikannya aman dari penyadapan. Telnet, di sisi lain, mengirimkan data dalam bentuk teks biasa, yang sangat rentan terhadap peretasan dan pencurian informasi sensitif. Oleh karena itu, SSH adalah protokol yang direkomendasikan untuk semua komunikasi jarak jauh.

2. Bisakah saya menggunakan PuTTY di sistem operasi selain Windows?

PuTTY secara native dikembangkan untuk Windows. Namun, ada implementasi atau alternatif serupa yang tersedia untuk sistem operasi lain. Misalnya, di macOS dan Linux, terminal bawaan sudah mendukung klien SSH, sehingga Anda biasanya tidak memerlukan perangkat lunak tambahan. Ada juga aplikasi pihak ketiga yang menyediakan fungsionalitas serupa di platform lain.

3. Apa yang harus saya lakukan jika saya lupa kata sandi VPS saya?

Jika Anda lupa kata sandi VPS Anda, Anda biasanya perlu mengakses panel kontrol penyedia hosting Anda. Dari sana, Anda seharusnya dapat mengatur ulang kata sandi root atau pengguna Anda. Dalam beberapa kasus, Anda mungkin perlu menghubungi dukungan teknis penyedia hosting Anda untuk mendapatkan bantuan. Ingatlah untuk menyimpan kata sandi baru Anda di tempat yang aman.

4. Mengapa saya terus mendapatkan peringatan "Server's host key does not match the one..."?

Peringatan ini muncul ketika fingerprint kunci host server yang coba Anda hubungi tidak cocok dengan yang sebelumnya disimpan di komputer Anda. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan: server mungkin telah diinstal ulang dengan kunci baru, Anda mungkin mencoba terhubung ke server yang berbeda, atau yang paling mengkhawatirkan, ada kemungkinan serangan 'man-in-the-middle'. Jika Anda yakin Anda terhubung ke server yang benar dan tahu bahwa kunci hostnya telah berubah, Anda dapat menghapus entri kunci host lama dari cache PuTTY Anda (biasanya di registry Windows) dan menerima kunci baru. Namun, jika Anda tidak yakin, hubungi administrator server atau penyedia hosting Anda.

5. Bagaimana cara mentransfer file antara komputer lokal saya dan VPS menggunakan PuTTY?

PuTTY sendiri adalah klien SSH yang berfokus pada koneksi terminal. Untuk mentransfer file, Anda memerlukan alat tambahan yang menggunakan protokol seperti SFTP (SSH File Transfer Protocol) atau SCP (Secure Copy Protocol), yang keduanya berjalan di atas SSH. Alat populer yang dapat Anda gunakan bersama PuTTY adalah WinSCP. WinSCP adalah klien SFTP dan FTP gratis untuk Windows yang memiliki antarmuka grafis yang mudah digunakan dan dapat terhubung ke VPS Anda menggunakan detail login SSH yang sama dengan yang Anda gunakan di PuTTY.

6. Apakah ada cara yang lebih mudah untuk mengelola banyak sesi SSH selain menyimpan semuanya di PuTTY?

Ya, ada beberapa solusi. Selain menyimpan sesi di PuTTY, Anda dapat menggunakan alat manajemen koneksi SSH yang lebih canggih seperti Termius (tersedia di berbagai platform, termasuk desktop dan seluler, dengan sinkronisasi cloud), MobaXterm (klien all-in-one untuk Windows yang mencakup terminal SSH, SFTP, X server, dan banyak lagi), atau bahkan skrip shell kustom menggunakan SSH config file di Linux/macOS. Untuk pengguna Windows yang mencari alternatif PuTTY dengan fitur manajemen sesi yang lebih baik, MobaXterm seringkali menjadi pilihan yang sangat baik.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang