Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Shortcode vs Gutenberg: Panduan Lengkap & Tips Menggabungkan

Shortcode vs Gutenberg: Temukan perbedaan, kelebihan, kekurangan, & tips menggabungkan untuk website WordPress yang efisien. Panduan lengkap!

Shortcode vs Gutenberg: Panduan Lengkap & Tips Menggabungkan

Memilih antara Shortcode dan Gutenberg untuk membangun website WordPress bisa menjadi keputusan krusial yang memengaruhi efisiensi, fleksibilitas, dan pengalaman pengguna Anda. Keduanya menawarkan cara yang berbeda untuk menambahkan konten dinamis dan fungsionalitas ke halaman Anda, namun dengan filosofi dan pendekatan yang berbeda pula. Artikel ini akan membongkar tuntas perbedaan mendasar antara Shortcode dan Gutenberg, mengupas kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta memberikan panduan praktis mengenai bagaimana Anda bisa menggabungkan kekuatan keduanya untuk hasil yang optimal.

Bagi para pengguna WordPress, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman, memahami perbedaan fundamental ini akan membuka pintu menuju pembuatan konten yang lebih canggih, efisien, dan menarik. Kita akan membahas bagaimana masing-masing bekerja, kapan waktu terbaik untuk menggunakannya, dan yang terpenting, bagaimana mengintegrasikannya agar website Anda tidak hanya berfungsi baik tetapi juga tampil profesional.

Memahami Inti Shortcode dan Gutenberg dalam WordPress

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas mengenai apa itu Shortcode dan Gutenberg, serta bagaimana keduanya beroperasi dalam ekosistem WordPress. Masing-masing memiliki peran dan cara kerja yang unik dalam memanajemen konten.

Apa Itu Shortcode?

Shortcode adalah potongan kode kecil yang disematkan dalam postingan, halaman, atau widget WordPress untuk menghasilkan fungsionalitas tertentu. Mereka seringkali terlihat seperti tag dalam kurung siku, misalnya [nama_shortcode]. Shortcode ini biasanya dibuat oleh plugin atau tema, dan ketika WordPress mendeteksinya, ia akan menggantinya dengan output yang sesuai, seperti galeri gambar, formulir kontak, slider, atau elemen tata letak kustom.

Kekuatan utama shortcode terletak pada kemampuannya untuk menyematkan fungsionalitas kompleks ke dalam konten yang mudah dikelola. Pengguna tidak perlu menulis kode PHP atau HTML secara langsung; cukup menyalin dan menempelkan shortcode yang disediakan. Ini sangat membantu bagi mereka yang tidak memiliki latar belakang teknis mendalam.

Apa Itu Gutenberg (Block Editor)?

Gutenberg, yang sekarang dikenal sebagai Block Editor WordPress, adalah editor konten visual yang menggantikan editor klasik. Alih-alih menggunakan editor WYSIWYG tradisional, Gutenberg menggunakan konsep "blok". Setiap elemen di halaman Anda, mulai dari paragraf, gambar, judul, hingga elemen yang lebih kompleks seperti kolom, tombol, dan widget, direpresentasikan sebagai blok terpisah.

Setiap blok memiliki pengaturan dan fungsinya sendiri, dan pengguna dapat dengan mudah menambahkan, menghapus, mengatur ulang, dan menyesuaikan blok-blok ini melalui antarmuka drag-and-drop yang intuitif. Gutenberg dirancang untuk memberikan kontrol yang lebih besar atas tata letak dan desain halaman, memungkinkan pengguna untuk membangun halaman yang lebih kompleks dan menarik tanpa perlu menyentuh kode.

Perbedaan Filosofi dan Pendekatan

Perbedaan mendasar antara shortcode dan Gutenberg terletak pada filosofi pembangunannya. Shortcode lebih bersifat 'ekstensi fungsionalitas' yang disuntikkan ke dalam konten. Anda menambahkan kode, dan WordPress menafsirkannya. Sementara itu, Gutenberg adalah 'lingkungan pembuatan konten' yang terintegrasi penuh. Anda bekerja dengan elemen visual (blok) yang secara inheren memiliki fungsionalitas.

Pendekatan shortcode cenderung lebih terfragmentasi, di mana setiap shortcode mungkin berasal dari plugin atau tema yang berbeda. Gutenberg, sebaliknya, berusaha menyatukan berbagai elemen konten dan fungsionalitas ke dalam satu antarmuka yang kohesif. Ini menawarkan pengalaman pengguna yang lebih konsisten dan terintegrasi.

Kelebihan dan Kekurangan Shortcode

Meskipun telah banyak berkembang, shortcode masih memiliki tempatnya dalam pengembangan website WordPress. Memahami kelebihan dan kekurangannya akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat.

Kelebihan Shortcode

  • Fleksibilitas Fungsionalitas: Shortcode dapat digunakan untuk menyematkan berbagai macam fungsionalitas yang kompleks, mulai dari formulir, tabel harga, hingga peta interaktif.
  • Kemudahan Penggunaan untuk Pengguna Non-Teknis: Pengguna yang tidak mahir coding dapat dengan mudah menambahkan elemen dinamis hanya dengan menyalin dan menempelkan shortcode.
  • Kompatibilitas Luas: Banyak plugin dan tema WordPress yang sudah lama ada mengandalkan shortcode, sehingga kompatibilitasnya sangat luas.
  • Kontrol Konten yang Terpisah: Fungsionalitas yang dihasilkan oleh shortcode seringkali independen dari editor, yang berarti Anda bisa memindahkannya atau menggunakannya di berbagai tempat tanpa mengubah struktur dasar konten.

Kekurangan Shortcode

  • Visualisasi yang Terbatas: Saat menggunakan shortcode di editor klasik, Anda tidak melihat pratinjau langsung dari hasil akhirnya. Anda harus menyimpan dan melihat halaman untuk melihat bagaimana shortcode tersebut tampil.
  • Potensi "Shortcode Hell": Jika sebuah plugin atau tema yang menyediakan shortcode dinonaktifkan atau dihapus, shortcode tersebut akan berubah menjadi teks mentah yang tidak terproses di halaman Anda, meninggalkan kekacauan visual.
  • Kurang Intuitif untuk Tata Letak Kompleks: Mengatur tata letak yang rumit menggunakan shortcode bisa menjadi tantangan tersendiri karena kurangnya antarmuka visual langsung.
  • Ketergantungan pada Plugin/Tema: Fungsionalitas sepenuhnya bergantung pada ketersediaan dan keberlangsungan plugin atau tema yang menyediakan shortcode tersebut.
  • Kurang Fleksibel untuk Kustomisasi Lanjutan: Untuk kustomisasi yang mendalam, seringkali Anda tetap memerlukan pengetahuan coding untuk memodifikasi shortcode atau CSS-nya.

Kelebihan dan Kekurangan Gutenberg (Block Editor)

Gutenberg merevolusi cara pengguna berinteraksi dengan konten WordPress, menawarkan pendekatan yang lebih modern dan terintegrasi.

Kelebihan Gutenberg

  • Pengalaman Pengeditan Visual yang Intuitif: Pengguna dapat melihat pratinjau langsung dari konten mereka saat sedang mengedit, seperti yang akan terlihat di halaman depan website.
  • Fleksibilitas Tata Letak yang Unggul: Dengan blok kolom, grup, dan tata letak lainnya, pengguna dapat membuat desain halaman yang kompleks dan responsif dengan mudah tanpa coding.
  • Antarmuka yang Konsisten: Semua elemen konten diorganisir sebagai blok, menciptakan pengalaman pengeditan yang lebih terpadu dan mudah dipelajari.
  • Ekstensibilitas Melalui Blok Kustom: Developer dapat membuat blok kustom mereka sendiri, yang kemudian dapat diintegrasikan langsung ke dalam editor Gutenberg, menawarkan fungsionalitas yang kaya.
  • Aksesibilitas Lebih Baik: Desain Gutenberg berfokus pada kemudahan akses, membuatnya lebih ramah bagi pengguna dengan disabilitas.
  • Performa Potensial yang Lebih Baik: Dengan pengelolaan blok yang lebih terstruktur, Gutenberg berpotensi menghasilkan kode yang lebih bersih dan performa yang lebih baik dibandingkan dengan penumpukan shortcode yang tidak terorganisir.

Kekurangan Gutenberg

  • Kurva Pembelajaran Awal: Bagi pengguna yang terbiasa dengan editor klasik, mungkin memerlukan sedikit waktu untuk beradaptasi dengan paradigma blok.
  • Ketergantungan pada Dukungan Blok: Meskipun banyak blok bawaan, untuk fungsionalitas yang sangat spesifik, Anda mungkin masih memerlukan plugin yang menyediakan blok kustom.
  • Potensi Bloat Jika Tidak Dikelola Baik: Penggunaan terlalu banyak blok yang kompleks dari berbagai sumber dapat memperlambat kinerja website jika tidak dioptimalkan dengan benar.
  • Migrasi Konten dari Editor Klasik: Meskipun ada alat konversi, migrasi konten yang sangat kompleks dari editor klasik ke Gutenberg terkadang memerlukan penyesuaian manual.

Panduan Lengkap: Menggabungkan Shortcode dan Gutenberg

Pertanyaan utama bagi banyak pengguna WordPress adalah: haruskah saya memilih salah satu, atau bisakah saya menggunakan keduanya? Jawabannya adalah, Anda bisa dan seringkali sebaiknya menggabungkan kekuatan shortcode dan Gutenberg untuk mendapatkan hasil terbaik.

Mengapa Menggabungkan Keduanya?

Menggabungkan shortcode dan Gutenberg memungkinkan Anda memanfaatkan kelebihan masing-masing. Anda bisa menggunakan Gutenberg untuk struktur halaman dan penataan konten visual, sementara shortcode tetap menjadi solusi untuk menyematkan fungsionalitas spesifik yang mungkin belum tersedia sebagai blok Gutenberg standar atau yang disediakan oleh plugin pihak ketiga yang sudah Anda gunakan.

Pendekatan ini juga sangat berguna saat bermigrasi ke Gutenberg. Anda tidak perlu langsung menghapus semua shortcode yang ada. Sebaliknya, Anda bisa secara bertahap mengganti fungsionalitas shortcode dengan blok Gutenberg yang setara atau membuat blok kustom yang mereplikasi fungsionalitas shortcode yang Anda butuhkan.

Cara Mengintegrasikan Shortcode ke dalam Gutenberg

WordPress telah mempermudah integrasi shortcode ke dalam Gutenberg. Ada beberapa cara untuk melakukannya:

1. Menggunakan Blok "Shortcode"

Gutenberg menyediakan blok bawaan yang disebut "Shortcode". Anda cukup menambahkan blok ini ke halaman atau postingan Anda, lalu masukkan shortcode Anda di dalamnya. WordPress akan secara otomatis memproses shortcode tersebut dan menampilkan hasilnya.

  • Tambahkan blok baru di editor Gutenberg.
  • Cari blok "Shortcode".
  • Masukkan shortcode Anda ke dalam bidang yang tersedia.
  • Pratinjau atau publikasikan halaman Anda untuk melihat hasilnya.

Ini adalah cara paling langsung dan paling umum untuk menggunakan shortcode dalam lingkungan Gutenberg.

2. Menggunakan Blok Kustom yang Memiliki Fungsionalitas Shortcode

Beberapa plugin yang menyediakan shortcode juga menawarkan blok Gutenberg kustom yang secara fungsional setara atau bahkan lebih baik. Jika plugin yang Anda gunakan memiliki blok kustom, gunakanlah blok tersebut alih-alih shortcode langsung. Ini akan memberikan pengalaman pengeditan yang lebih terintegrasi dan visual.

3. Menggunakan Plugin "Shortcode to Block"

Ada beberapa plugin pihak ketiga yang dirancang untuk mengonversi shortcode yang ada menjadi blok Gutenberg. Plugin ini dapat membantu Anda memigrasikan konten lama yang menggunakan shortcode ke editor Gutenberg dengan lebih lancar. Mereka seringkali memindai konten Anda dan membuat blok kustom yang mereplikasi fungsionalitas shortcode.

Tips Menggabungkan Shortcode dan Gutenberg untuk Hasil Optimal

Menggabungkan kedua teknologi ini memerlukan strategi agar website Anda tetap rapi, efisien, dan mudah dikelola.

1. Prioritaskan Blok Gutenberg untuk Tata Letak dan Konten Dasar

Gunakan blok Gutenberg untuk semua elemen dasar halaman Anda: paragraf, judul, gambar, kolom, tombol, dan tata letak umum. Ini akan memastikan pengalaman pengeditan yang konsisten dan visual.

2. Gunakan Shortcode untuk Fungsionalitas Spesifik yang Belum Tersedia

Jika Anda memerlukan fungsionalitas yang sangat spesifik (misalnya, integrasi dengan layanan pihak ketiga yang hanya menyediakan shortcode, atau elemen desain yang sangat unik dari tema lama), gunakan blok "Shortcode" di Gutenberg.

3. Hindari "Shortcode Hell" dengan Mengelola Ketergantungan

Selalu perhatikan plugin atau tema mana yang menyediakan shortcode Anda. Jika Anda menonaktifkan plugin tersebut, shortcode-nya akan rusak. Pertimbangkan untuk mengganti shortcode dari plugin yang tidak lagi Anda perlukan dengan blok Gutenberg yang setara.

4. Lakukan Migrasi Bertahap

Jika Anda memiliki banyak konten lama yang menggunakan shortcode, jangan terburu-buru mengganti semuanya sekaligus. Lakukan migrasi secara bertahap. Saat Anda memperbarui halaman atau postingan, konversikan shortcode yang ada ke blok Gutenberg atau blok kustom yang relevan.

5. Gunakan Plugin Pembuat Blok (Block Builder)

Plugin pembuat blok seperti Kadence Blocks, Spectra, atau GenerateBlocks dapat memperluas fungsionalitas Gutenberg secara signifikan. Banyak dari blok yang mereka sediakan dapat menggantikan banyak shortcode umum, memberikan opsi yang lebih kaya dan lebih terintegrasi.

6. Optimalkan Kode Shortcode Anda

Jika Anda membuat shortcode kustom, pastikan kodenya bersih, efisien, dan dioptimalkan. Hindari memuat skrip atau gaya yang tidak perlu. Shortcode yang tidak efisien dapat memperlambat pemuatan halaman.

Studi Kasus: Migrasi dari Shortcode ke Gutenberg

Bayangkan Anda memiliki website lama yang dibangun menggunakan tema yang menyediakan banyak shortcode untuk membuat kolom, tab, dan elemen tata letak lainnya. Sekarang Anda ingin beralih ke editor Gutenberg untuk pengalaman yang lebih modern.

Skenario Awal: Konten Penuh Shortcode

Sebuah halaman produk di website lama mungkin terlihat seperti ini di editor klasik:

<h2>Fitur Utama</h2> [accordion] [accordion_item title="Keunggulan 1"]Deskripsi keunggulan 1.[/accordion_item] [accordion_item title="Keunggulan 2"]Deskripsi keunggulan 2.[/accordion_item] [/accordion] [columns] [column width="1/2"] Gambar Produk [/column] [column width="1/2"] Deskripsi Singkat Produk [/column] [/columns]

Proses Migrasi dengan Gutenberg

  • Buka Halaman di Editor Gutenberg: Saat halaman dimuat di editor Gutenberg, shortcode di atas akan ditampilkan sebagai teks mentah dalam blok "Shortcode".
  • Identifikasi Fungsionalitas: Anda melihat ada shortcode untuk accordion dan shortcode untuk kolom.
  • Ganti dengan Blok Gutenberg:
    • Untuk accordion: Cari blok "Accordion" yang mungkin disediakan oleh plugin tema Anda, atau gunakan plugin blok tambahan yang menawarkan fungsionalitas accordion. Tambahkan blok accordion baru dan salin konten dari setiap [accordion_item] ke dalam blok accordion yang baru.
    • Untuk kolom: Gunakan blok "Kolom" bawaan Gutenberg. Tambahkan blok kolom, lalu atur lebar masing-masing kolom (misalnya, 50% dan 50%). Salin konten dari kolom shortcode lama ke dalam blok kolom baru.
    • Hapus Blok "Shortcode" Lama: Setelah konten berhasil direplikasi menggunakan blok Gutenberg, hapus blok "Shortcode" yang lama.
    • Periksa Tampilan: Pratinjau halaman untuk memastikan tata letak dan fungsionalitasnya sama persis, atau bahkan lebih baik, daripada sebelumnya.

    Dengan pendekatan ini, Anda secara bertahap mengganti shortcode yang berpotensi "bermasalah" dengan blok yang lebih modern dan terintegrasi, sambil tetap mempertahankan fungsionalitas yang Anda butuhkan.

    Teknik Lanjutan: Membuat Blok Kustom sebagai Pengganti Shortcode

    Bagi developer WordPress, membuat blok kustom sendiri adalah cara paling ampuh untuk mengganti shortcode yang kompleks atau untuk menciptakan elemen unik yang tidak tersedia. Ini memberikan kontrol penuh dan integrasi yang mulus dengan Gutenberg.

    Keuntungan Membuat Blok Kustom

    • Integrasi Penuh: Blok kustom terintegrasi sempurna dengan Gutenberg, memberikan pengalaman pengeditan visual yang sama seperti blok bawaan.
    • Kontrol Penuh: Anda mengontrol semua aspek fungsionalitas, tampilan, dan pengaturan blok.
    • Performa Optimal: Anda dapat mengoptimalkan kode blok Anda untuk performa terbaik, menghindari bloat yang kadang terjadi pada shortcode dari plugin pihak ketiga.
    • Portabilitas: Blok kustom Anda akan berfungsi di tema apa pun yang mendukung editor blok, memberikan fleksibilitas jangka panjang.

    Langkah Dasar Membuat Blok Kustom (Untuk Developer)

    Proses pembuatan blok kustom melibatkan penggunaan JavaScript (React) dan PHP untuk mendaftarkan blok di sisi server dan mengelola pengeditannya di sisi klien.

  • Setup Lingkungan Pengembangan: Gunakan alat seperti Create React App atau @wordpress/create-block untuk memulai proyek blok.
  • Definisikan Blok di PHP: Gunakan fungsi `register_block_type` untuk mendaftarkan blok Anda, menentukan nama, atribut, dan file editor/render.
  • Buat Antarmuka Editor (JavaScript/React): Gunakan komponen React untuk membangun antarmuka blok di dalam editor Gutenberg. Ini termasuk input untuk atribut blok, kontrol pengaturan, dan pratinjau.
  • Buat Fungsi Render (PHP): Tentukan bagaimana blok akan dirender di sisi server (saat halaman dimuat di frontend). Ini biasanya melibatkan penggunaan atribut blok untuk menghasilkan HTML atau fungsionalitas yang diinginkan.
  • Styling: Tambahkan CSS untuk editor dan frontend agar blok tampil sesuai desain.

Meskipun ini memerlukan pengetahuan coding, hasilnya adalah solusi yang sangat kuat dan terintegrasi untuk menggantikan shortcode yang kompleks atau menambahkan fungsionalitas unik ke website Anda.

Manfaat Mengganti Shortcode dengan Blok Gutenberg

Transisi dari shortcode ke blok Gutenberg bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi juga tentang mendapatkan manfaat nyata untuk website Anda.

1. Peningkatan User Experience Editor

Editor Gutenberg yang visual dan drag-and-drop jauh lebih intuitif daripada editor klasik dengan shortcode yang tidak terlihat. Pengguna dapat melihat langsung bagaimana konten mereka akan tampil, mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi.

2. Fleksibilitas Desain dan Tata Letak

Blok seperti kolom, grup, dan spasi memberikan kontrol yang lebih besar atas tata letak halaman. Anda dapat membuat desain yang lebih kompleks dan menarik tanpa perlu mengandalkan shortcode tata letak spesifik dari tema atau plugin.

3. Pengurangan Ketergantungan pada Plugin Tertentu

Dengan menggunakan blok Gutenberg bawaan atau blok dari plugin pembuat blok yang andal, Anda mengurangi ketergantungan pada shortcode dari plugin yang mungkin tidak lagi didukung atau diperbarui. Ini membuat website Anda lebih tahan lama.

4. Potensi Peningkatan Performa

Shortcode yang tidak dioptimalkan, terutama jika berasal dari banyak plugin yang berbeda, dapat menyebabkan penambahan kode yang berlebihan dan memperlambat website. Blok Gutenberg yang terstruktur dengan baik cenderung menghasilkan kode yang lebih bersih dan performa yang lebih baik.

5. Aksesibilitas yang Lebih Baik

Gutenberg dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas. Menggunakan blok standar memastikan konten Anda lebih mudah diakses oleh semua pengguna, termasuk mereka yang menggunakan teknologi bantu.

Rekomendasi Layanan

Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

Kesimpulan

Memahami perbedaan antara shortcode dan Gutenberg adalah kunci untuk membangun website WordPress yang modern, efisien, dan mudah dikelola. Shortcode, dengan kemampuannya menyematkan fungsionalitas kompleks, telah menjadi tulang punggung banyak website WordPress. Namun, editor blok Gutenberg menawarkan pengalaman pengeditan yang jauh lebih visual, intuitif, dan fleksibel, merevolusi cara kita membuat konten.

Strategi terbaik seringkali adalah menggabungkan keduanya. Manfaatkan Gutenberg untuk struktur halaman dan elemen konten dasar, sambil menggunakan blok "Shortcode" untuk fungsionalitas spesifik yang belum dapat digantikan oleh blok Gutenberg. Bagi developer, membuat blok kustom adalah langkah lanjutan yang sangat direkomendasikan untuk integrasi yang mulus dan kontrol penuh. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat memanfaatkan kekuatan kedua teknologi ini untuk menciptakan website yang tidak hanya indah tetapi juga berfungsi optimal dan mudah dikelola di masa depan.

FAQ: Shortcode vs Gutenberg

1. Apakah saya harus berhenti menggunakan shortcode jika saya beralih ke Gutenberg?

Tidak selalu. Anda masih bisa menggunakan shortcode di Gutenberg melalui blok "Shortcode". Namun, disarankan untuk secara bertahap mengganti shortcode yang tidak lagi relevan atau yang dapat digantikan oleh blok Gutenberg yang setara untuk pengalaman pengeditan yang lebih baik dan untuk menghindari "shortcode hell".

2. Apa itu "Shortcode Hell" dan bagaimana cara menghindarinya?

"Shortcode Hell" terjadi ketika Anda menonaktifkan plugin atau tema yang menyediakan shortcode, dan shortcode tersebut muncul sebagai teks mentah yang tidak terproses di halaman Anda. Untuk menghindarinya, pastikan Anda mengganti shortcode tersebut dengan blok Gutenberg yang setara atau blok kustom sebelum menonaktifkan plugin/tema, atau gunakan plugin yang membantu mengonversi shortcode menjadi blok.

3. Bisakah saya menggunakan shortcode dan blok Gutenberg pada halaman yang sama?

Ya, tentu saja. Anda dapat mencampur blok Gutenberg dengan blok "Shortcode" di halaman yang sama. Ini adalah praktik umum untuk mempertahankan fungsionalitas lama sambil memanfaatkan fitur baru dari Gutenberg.

4. Apakah blok Gutenberg lebih baik untuk SEO daripada shortcode?

SEO lebih bergantung pada kualitas konten, struktur HTML yang bersih, dan kecepatan pemuatan halaman secara keseluruhan. Gutenberg cenderung menghasilkan struktur HTML yang lebih bersih dan terorganisir dibandingkan dengan penumpukan shortcode yang tidak terkelola, yang berpotensi memberikan keuntungan SEO. Namun, shortcode yang diimplementasikan dengan baik tidak akan merugikan SEO Anda.

5. Bagaimana cara mengonversi shortcode lama menjadi blok Gutenberg?

Anda bisa melakukannya secara manual dengan menambahkan blok "Shortcode" dan menyalin/menempelkan shortcode Anda, lalu menggantinya dengan blok Gutenberg yang setara. Ada juga plugin pihak ketiga yang dirancang untuk membantu mengotomatiskan proses konversi ini dengan memindai konten Anda.

6. Kapan sebaiknya saya membuat blok kustom daripada menggunakan shortcode?

Sebaiknya Anda membuat blok kustom ketika Anda membutuhkan fungsionalitas yang sangat spesifik yang tidak disediakan oleh blok bawaan atau plugin yang ada, atau ketika Anda ingin kontrol penuh atas tampilan dan perilaku elemen konten Anda. Ini juga merupakan pilihan yang sangat baik jika Anda berencana untuk menggunakan elemen tersebut di banyak tempat di website Anda.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang