Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

Strategi Keyword Low Hanging Fruit Raih Peringkat

Pernahkah Anda merasa lelah berjuang keras untuk kata kunci yang sangat kompetitif namun hasil SEO masih jauh dari harapan? Banyak pebisnis online terjebak dal...

Strategi Keyword Low Hanging Fruit Raih Peringkat

Pernahkah Anda merasa lelah berjuang keras untuk kata kunci yang sangat kompetitif namun hasil SEO masih jauh dari harapan? Banyak pebisnis online terjebak dalam perangkap mengincar kata kunci bervolume tinggi, tanpa menyadari bahwa ada pendekatan yang lebih cerdas dan efisien. Strategi keyword "low-hanging fruit" hadir sebagai solusi jitu untuk meraih peringkat pencarian yang lebih cepat dan memuaskan, terutama bagi website yang baru merintis atau ingin meningkatkan performa secara bertahap. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu strategi low-hanging fruit keywords, mengapa ini krusial, dan bagaimana Anda bisa mengimplementasikannya untuk mendatangkan trafik berkualitas tanpa menguras budget SEO.

Memahami Konsep Keyword Low-Hanging Fruit

Istilah "low-hanging fruit" dalam dunia bisnis mengacu pada target atau tugas yang paling mudah dicapai dan memberikan hasil yang cepat. Bayangkan memetik buah yang menggantung rendah di pohon; Anda tidak perlu usaha ekstra untuk meraihnya. Dalam konteks SEO, konsep ini diterjemahkan menjadi penargetan kata kunci yang memiliki potensi besar untuk mendapatkan peringkat tinggi dengan upaya optimasi yang relatif lebih sedikit.

Berbeda dengan kata kunci "big fish" yang memiliki volume pencarian sangat tinggi namun juga tingkat persaingan yang luar biasa, keyword low-hanging fruit cenderung memiliki karakteristik unik yang membuatnya lebih mudah dikuasai.

Mengapa Keyword Low-Hanging Fruit Penting?

Fokus pada keyword bervolume tinggi memang menarik, namun seringkali strategi ini hanya menguntungkan website yang sudah memiliki otoritas tinggi dan backlink kuat. Bagi website baru atau yang ingin tumbuh secara organik, persaingan ketat bisa membuat frustrasi dan menghabiskan sumber daya.

Strategi low-hanging fruit menawarkan beberapa keuntungan signifikan:

  • Peningkatan Peringkat Lebih Cepat: Dengan menargetkan keyword yang belum banyak dioptimasi atau memiliki persaingan moderat, Anda berpeluang besar untuk melihat peningkatan peringkat dalam waktu yang relatif singkat.
  • Trafik Berkualitas: Meskipun volume pencariannya mungkin tidak setinggi keyword utama, keyword low-hanging fruit seringkali mencerminkan niat pencarian yang lebih spesifik dan jelas. Pengunjung yang datang melalui keyword ini cenderung lebih relevan dengan produk atau layanan Anda, sehingga berpotensi menjadi konversi yang lebih tinggi.
  • Fondasi SEO yang Kuat: Menguasai keyword-keyword ini akan membangun fondasi SEO yang kokoh. Peringkat yang stabil pada keyword yang lebih mudah akan meningkatkan otoritas website Anda secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan membantu Anda bersaing untuk keyword yang lebih besar di masa depan.
  • Efisiensi Budget: Mengalokasikan sumber daya pada keyword yang lebih mudah dikuasai akan memberikan Return on Investment (ROI) yang lebih baik di awal strategi SEO Anda.
  • Mengurangi Frustrasi: Melihat hasil positif lebih awal dapat meningkatkan motivasi tim SEO Anda dan mencegah rasa putus asa akibat kurangnya kemajuan.

Kriteria Keyword Low-Hanging Fruit

Tidak semua kata kunci yang volume pencariannya sedang-sedang saja bisa dikategorikan sebagai low-hanging fruit. Ada beberapa kriteria spesifik yang perlu diperhatikan:

  • Posisi Peringkat Saat Ini: Kriteria paling umum adalah kata kunci yang sudah berada di halaman satu Google (peringkat 6-10) atau halaman kedua (peringkat 11-20). Ini menunjukkan bahwa Google sudah mengenali relevansi konten Anda, namun masih ada ruang untuk perbaikan agar bisa naik ke posisi teratas.
  • Volume Pencarian yang Cukup: Meskipun tidak harus sangat tinggi, kata kunci ini tetap harus memiliki volume pencarian yang memadai untuk mendatangkan trafik yang berarti. Volume yang terlalu rendah mungkin tidak sepadan dengan upaya optimasi.
  • Tingkat Persaingan yang Moderat: Ini adalah kunci utama. Kata kunci ini sebaiknya tidak dikuasai oleh website-website besar dan memiliki otoritas tinggi. Analisis SERP (Search Engine Result Page) akan sangat membantu untuk mengidentifikasi ini.
  • Relevansi Tinggi dengan Niat Pencarian (Search Intent): Kata kunci tersebut harus sangat relevan dengan apa yang dicari oleh target audiens Anda dan sesuai dengan konten yang sudah Anda miliki atau rencanakan.
  • Potensi Konversi: Pertimbangkan apakah kata kunci ini berpotensi mendatangkan pengunjung yang siap melakukan tindakan, seperti membeli produk, mengisi formulir, atau menghubungi Anda.

Langkah Praktis Menemukan Keyword Low-Hanging Fruit

Menemukan permata tersembunyi ini memerlukan sedikit riset. Untungnya, ada beberapa alat dan metode yang bisa Anda gunakan.

Memanfaatkan Google Search Console (GSC)

Google Search Console adalah alat gratis dan sangat berharga untuk mengidentifikasi keyword low-hanging fruit yang sudah terindeks oleh Google. Begini cara kerjanya:

  1. Akses Laporan 'Hasil Penelusuran': Masuk ke akun Google Search Console Anda dan navigasikan ke bagian 'Results' atau 'Hasil Penelusuran'.
  2. Periksa Tab 'Queries': Di dalam laporan ini, fokus pada tab 'Queries' atau 'Kueri'. Tab ini menampilkan kata kunci apa saja yang digunakan orang untuk menemukan website Anda.
  3. Filter Data:
    • Rata-rata Posisi (Average Position): Cari kata kunci dengan rata-rata posisi antara 6 hingga 20. Angka ini menunjukkan bahwa Anda sudah cukup dekat dengan halaman pertama atau bahkan sudah berada di halaman kedua.
    • Jumlah Tayangan (Impressions): Urutkan data berdasarkan jumlah tayangan. Pilih kata kunci yang memiliki jumlah tayangan yang signifikan. Ini menandakan bahwa konten Anda sering muncul dalam hasil pencarian, meskipun belum banyak diklik karena posisinya yang belum optimal.
    • Perhatikan CTR: Meskipun tidak selalu menjadi kriteria utama, CTR yang rendah pada posisi 6-20 bisa menjadi indikator bahwa judul atau deskripsi Anda kurang menarik, atau kata kunci tersebut bisa ditingkatkan relevansinya.
  4. Analisis Hasil: Kumpulkan daftar kata kunci yang memenuhi kriteria di atas. Buat spreadsheet untuk mencatat kata kunci, jumlah tayangan, rata-rata posisi, dan URL halaman yang terkait.

Analisis SERP (Search Engine Result Page)

Setelah mengidentifikasi kandidat keyword dari GSC, langkah selanjutnya adalah menganalisis halaman hasil pencarian Google untuk kata kunci tersebut. Ini penting untuk memastikan bahwa kata kunci tersebut benar-benar merupakan low-hanging fruit dan bukan jebakan.

Saat Anda mencari kata kunci di Google, perhatikan:

  • Jenis Konten yang Muncul: Apakah SERP didominasi oleh artikel blog informatif, halaman produk, video, atau listing lokal? Pastikan jenis konten yang muncul sesuai dengan jenis konten yang Anda miliki atau rencanakan.
  • Otoritas Pesaing: Perhatikan domain website yang menduduki peringkat teratas. Apakah mereka adalah website berita besar, situs e-commerce raksasa, atau blog pribadi yang lebih kecil? Jika pesaing Anda adalah website dengan otoritas sangat tinggi dan banyak backlink, mungkin kata kunci tersebut lebih sulit dijangkau daripada yang terlihat.
  • Kesamaan Konten: Bandingkan konten halaman yang berperingkat teratas dengan konten Anda. Apakah konten Anda sudah cukup komprehensif, informatif, dan menjawab semua pertanyaan terkait kata kunci tersebut?

Contoh Kasus: Anda menemukan bahwa website Anda mendapat peringkat 12 untuk "resep kue coklat mudah" dengan jumlah tayangan tinggi. Saat Anda cek SERP, sebagian besar hasil teratas adalah artikel blog dengan resep-resep sederhana dan visual yang menarik. Ini adalah peluang bagus! Anda bisa mengoptimasi artikel Anda agar lebih baik dari kompetitor.

Namun, jika Anda menemukan bahwa website Anda mendapat peringkat 10 untuk "beli laptop gaming" tetapi SERP didominasi oleh toko online besar dengan banyak pilihan dan diskon, ini mungkin bukan low-hanging fruit yang ideal jika Anda hanya memiliki satu atau dua model laptop yang dijual.

Menggunakan Alat Riset Keyword Lain

Selain GSC, beberapa alat riset keyword populer juga bisa membantu mengidentifikasi keyword dengan persaingan rendah hingga moderat. Alat seperti Ahrefs, SEMrush, atau Ubersuggest (versi gratis atau berbayar) dapat memberikan data tambahan seperti:

  • Keyword Difficulty (KD): Metrik ini memberikan perkiraan seberapa sulit untuk mendapatkan peringkat di halaman pertama untuk kata kunci tertentu. Cari keyword dengan KD yang lebih rendah.
  • Volume Pencarian: Memastikan keyword memiliki volume yang memadai.
  • Saran Keyword Terkait: Alat-alat ini sering memberikan saran keyword "long-tail" yang biasanya memiliki volume lebih rendah namun persaingan lebih sedikit dan niat pencarian yang lebih spesifik.

Tips Optimasi Menggunakan Keyword Low-Hanging Fruit

Setelah Anda berhasil mengidentifikasi kandidat keyword low-hanging fruit, saatnya untuk mengoptimasi konten yang sudah ada atau membuat konten baru. Fokuslah pada elemen-elemen on-page yang paling berpengaruh:

Optimalisasi Judul (Page Title) dan Heading Tag

Judul halaman (page title) dan heading tag (H1, H2, H3) adalah elemen krusial yang dibaca oleh mesin pencari dan pengguna. Lakukan penyesuaian agar kata kunci target terintegrasi secara natural.

  • Page Jika kata kunci Anda adalah "manfaat kopi hijau", dan judul artikel Anda saat ini adalah "Kopi Hijau: Fakta dan Keunggulannya", Anda bisa mempertimbangkan untuk mengubahnya menjadi "Manfaat Kopi Hijau untuk Kesehatan dan Diet" jika itu lebih relevan dan mencakup kata kunci utama. Pastikan judul tetap menarik dan deskriptif.
  • Heading Tag (H1): Pastikan H1 utama dari halaman Anda mengandung kata kunci target atau variasi dekatnya.
  • Subheading Tag (H2, H3): Gunakan sub-heading untuk memecah konten dan masukkan variasi kata kunci atau istilah terkait yang relevan. Ini membantu Google memahami struktur dan topik halaman Anda secara lebih mendalam.

Penyempurnaan dan Penambahan Konten

Ini adalah area di mana Anda bisa memberikan nilai tambah yang signifikan.

  • Perkaya Konten yang Sudah Ada: Jika Anda sudah memiliki artikel yang berperingkat di halaman 1 atau 2, identifikasi area yang bisa ditingkatkan. Apakah ada informasi yang kurang mendalam? Apakah Anda bisa menambahkan studi kasus, contoh nyata, atau data statistik terbaru?
  • Analisis Konten Pesaing: Baca artikel-artikel yang menduduki peringkat teratas untuk kata kunci Anda. Temukan celah informasi yang belum mereka bahas. Apa yang bisa Anda tawarkan yang lebih baik atau lebih lengkap?
  • Fokus pada E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness): Google semakin menekankan pentingnya pengalaman langsung (Experience). Jika memungkinkan, bagikan pengalaman pribadi Anda, studi kasus, atau testimonial yang relevan. Ini akan membuat konten Anda unik dan lebih berharga.
  • Gunakan Kata Kunci Variatif: Jangan hanya terpaku pada satu kata kunci. Gunakan sinonim, istilah terkait (LSI keywords), dan pertanyaan yang sering diajukan pengguna.
  • Format yang Mudah Dibaca: Gunakan paragraf pendek, daftar poin (bullet points), dan sub-heading untuk memecah teks. Ini sangat penting untuk pengalaman pengguna, terutama di perangkat seluler.

Optimalisasi Internal Linking

Internal linking adalah cara yang ampuh untuk mendistribusikan "link equity" (otoritas) di seluruh website Anda dan membantu mesin pencari memahami hubungan antar halaman.

  • Link dari Halaman Otoritatif: Jika Anda memiliki halaman lain di website Anda yang sudah memiliki otoritas tinggi, tambahkan link dari halaman tersebut ke halaman yang sedang Anda optimasi untuk keyword low-hanging fruit.
  • Link ke Halaman Terkait: Pastikan halaman yang Anda optimasi juga menaut ke halaman lain yang relevan di website Anda. Ini membantu pengguna menemukan informasi lebih lanjut dan menciptakan struktur navigasi yang baik.
  • Anchor Text yang Relevan: Gunakan anchor text (teks yang bisa diklik untuk link) yang deskriptif dan mengandung kata kunci target atau variasi dekatnya, namun tetap natural.

Optimasi Tambahan untuk Peningkatan Maksimal

Selain optimasi on-page inti, pertimbangkan juga elemen-elemen berikut:

  • Visual yang Menarik: Tambahkan gambar berkualitas tinggi, infografis, atau video yang relevan dengan konten Anda. Visual dapat meningkatkan engagement pengguna dan waktu tinggal di halaman.
  • Kecepatan Halaman: Pastikan halaman Anda dimuat dengan cepat. Pengguna tidak suka menunggu, dan Google juga menganggap kecepatan halaman sebagai faktor peringkat.
  • Pengalaman Seluler (Mobile-Friendliness): Dengan mayoritas pencarian dilakukan melalui perangkat seluler, pastikan website Anda responsif dan mudah dinavigasi di semua ukuran layar.
  • Optimasi Off-Page (Jika Diperlukan): Setelah on-page Anda kuat, pertimbangkan untuk membangun backlink berkualitas ke halaman tersebut. Namun, untuk keyword low-hanging fruit, seringkali optimasi on-page yang solid sudah cukup untuk mendongkrak peringkat.

Kesimpulan

Strategi keyword low-hanging fruit adalah pendekatan cerdas dan efisien untuk meningkatkan visibilitas SEO Anda. Dengan mengidentifikasi dan mengoptimalkan kata kunci yang sudah dekat dengan peringkat teratas namun belum sepenuhnya dikuasai, Anda dapat meraih trafik berkualitas lebih cepat dan membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan SEO jangka panjang. Manfaatkan Google Search Console, analisis SERP, dan fokus pada penyempurnaan konten untuk memaksimalkan potensi keyword ini.

Bagikan pengalaman Anda dalam menerapkan strategi ini di kolom komentar di bawah!

FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)

1. Apa perbedaan utama antara keyword low-hanging fruit dan keyword bervolume tinggi?

Keyword low-hanging fruit memiliki volume pencarian yang cukup namun tingkat persaingan moderat, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan peringkat tinggi. Keyword bervolume tinggi memiliki pencarian sangat banyak tetapi tingkat persaingannya juga sangat tinggi, membuatnya sulit dikuasai oleh website baru.

2. Apakah strategi low-hanging fruit cocok untuk semua jenis website?

Ya, strategi ini sangat cocok untuk website baru, UMKM, atau website yang ingin meningkatkan trafik secara bertahap dan efisien. Website besar pun bisa memanfaatkannya untuk mengisi celah yang terlewat.

3. Berapa lama biasanya saya bisa melihat hasil dari optimasi keyword low-hanging fruit?

Hasil bisa bervariasi tergantung pada kualitas optimasi dan otoritas domain Anda. Namun, umumnya Anda bisa mulai melihat pergerakan peringkat dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang