Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

5 Cara Ampuh Melakukan Redirect 301 Untuk SEO Website

Pernahkah Anda merasa kebingungan saat mencoba mengakses sebuah alamat website, namun tiba-tiba diarahkan ke halaman lain yang berbeda? Situasi ini umum terjad...

5 Cara Ampuh Melakukan Redirect 301 Untuk SEO Website

Pernahkah Anda merasa kebingungan saat mencoba mengakses sebuah alamat website, namun tiba-tiba diarahkan ke halaman lain yang berbeda? Situasi ini umum terjadi ketika sebuah halaman atau bahkan seluruh website mengalami perubahan struktur atau pemindahan. Agar pengalaman pengguna tetap mulus dan mesin pencari tidak kehilangan jejak, teknik pengalihan atau redirect menjadi sangat krusial. Salah satu metode redirect yang paling sering digunakan dan direkomendasikan untuk tujuan SEO adalah Redirect 301.

Memahami cara kerja dan implementasi Redirect 301 yang tepat adalah kunci untuk menjaga performa website Anda di mata mesin pencari dan memastikan pengunjung selalu menemukan informasi yang mereka cari. Artikel ini akan membimbing Anda melalui seluk-beluk Redirect 301, mengapa ini penting, serta berbagai metode efektif untuk menerapkannya.

Apa Itu Redirect 301? Memahami Dasar-dasarnya

Secara sederhana, Redirect 301 adalah kode status HTTP yang mengindikasikan bahwa sebuah halaman web telah dipindahkan secara permanen ke lokasi URL yang baru. Ini adalah sinyal kuat bagi browser dan mesin pencari seperti Google bahwa URL lama sudah tidak relevan dan semua lalu lintas serta otoritas SEO yang terkait dengannya kini harus dialihkan ke URL baru.

Bayangkan Anda memiliki toko fisik yang pindah ke alamat baru. Redirect 301 ibarat Anda memasang papan pengumuman besar di alamat lama yang memberi tahu semua orang bahwa toko Anda sekarang beroperasi di alamat baru, dan semua pelanggan yang datang ke alamat lama akan diarahkan langsung ke lokasi baru tersebut.

Mengapa permanen? Ini membedakannya dari jenis redirect lain seperti Redirect 302 yang bersifat sementara. Ketika Anda menggunakan Redirect 301, Anda secara implisit menyatakan bahwa URL lama tidak akan digunakan lagi di masa mendatang. Ini memberikan kejelasan bagi mesin pencari dalam mengindeks dan memperbarui informasi tentang situs Anda.

Perbedaan dengan Jenis Redirect Lain

Meskipun fokus kita adalah Redirect 301, penting untuk mengetahui bahwa ada jenis redirect lain yang memiliki fungsi berbeda:

  • Redirect 302: Digunakan untuk pengalihan sementara. Misalnya, jika Anda sedang melakukan perbaikan pada satu halaman dan sementara mengalihkan pengunjung ke halaman lain.
  • Redirect 307: Mirip dengan 302, namun lebih ketat dalam menjaga metode permintaan HTTP (GET atau POST).
  • Redirect 308: Mirip dengan 301, namun lebih ketat dalam menjaga metode permintaan HTTP.

Namun, untuk sebagian besar kebutuhan pengalihan yang bersifat permanen, seperti perubahan struktur URL, rebranding, atau migrasi situs, Redirect 301 adalah pilihan yang paling tepat dan aman.

Mengapa Redirect 301 Sangat Penting untuk Website Anda?

Implementasi Redirect 301 yang benar bukan sekadar trik teknis, melainkan sebuah strategi penting yang berdampak signifikan pada berbagai aspek website Anda, terutama dari sudut pandang SEO dan pengalaman pengguna.

Menjaga Otoritas SEO dan Peringkat Pencarian

Setiap halaman di website Anda yang telah mendapatkan peringkat di mesin pencari pasti memiliki nilai SEO. Ini termasuk backlink yang mengarah ke halaman tersebut dan otoritas yang telah dibangun. Ketika Anda memindahkan konten tanpa Redirect 301, semua nilai SEO tersebut akan hilang.

Redirect 301 berfungsi untuk "meneruskan" sebagian besar otoritas dari URL lama ke URL baru. Ini berarti mesin pencari akan memahami bahwa halaman baru adalah pengganti yang sah dari halaman lama, sehingga peringkat dan backlink yang sudah ada tidak terbuang percuma. Ini adalah fondasi penting untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan visibilitas website Anda.

Meningkatkan Pengalaman Pengguna (User Experience)

Bayangkan seorang pengunjung mengklik tautan yang mengarah ke halaman produk yang sudah tidak ada, dan mereka malah disambut oleh pesan error 404 (Not Found). Ini tentu akan membuat frustrasi dan kemungkinan besar mereka akan meninggalkan situs Anda.

Dengan Redirect 301, pengunjung yang mengakses URL lama akan secara otomatis diarahkan ke halaman baru yang relevan. Pengalaman ini mulus, membuat mereka tetap berada di situs Anda dan menemukan informasi atau produk yang mereka cari. Pengalaman pengguna yang baik sangat berkontribusi pada kepuasan dan loyalitas pengunjung.

Menghindari Tautan Rusak (Broken Links)

Tautan rusak adalah musuh utama SEO dan UX. Mereka tidak hanya membuat pengunjung kesal tetapi juga memberikan sinyal negatif kepada mesin pencari tentang kualitas situs Anda.

Perubahan URL yang tidak ditangani dengan redirect dapat dengan cepat menghasilkan banyak tautan rusak, baik yang berasal dari dalam situs Anda sendiri (internal links) maupun dari situs lain (external links).

Memfasilitasi Migrasi dan Perubahan Struktur Situs

Setiap website pasti akan mengalami evolusi. Mungkin Anda ingin merombak total desain, mengubah struktur navigasi, mengganti CMS, atau melakukan rebranding nama brand.

Dalam semua skenario ini, perubahan URL hampir pasti terjadi. Redirect 301 menjadi jembatan krusial yang memastikan bahwa transisi ini berjalan lancar tanpa kehilangan data penting, peringkat SEO, atau pengunjung.

Mengkonsolidasikan Otoritas Domain

Terkadang, sebuah bisnis mungkin memiliki beberapa domain yang terkait atau mengarahkan ke situs utama. Redirect 301 dapat digunakan untuk mengarahkan semua domain tersebut ke satu domain utama yang Anda inginkan.

Ini membantu mengkonsolidasikan otoritas dan kekuatan SEO ke satu URL, membuatnya lebih kuat dan lebih mudah untuk dikelola serta ditingkatkan peringkatnya.

Kapan Sebaiknya Anda Melakukan Redirect 301?

Memahami kapan harus menerapkan Redirect 301 adalah bagian penting dari strategi pengelolaan website yang efektif. Berikut adalah beberapa skenario umum di mana Redirect 301 sangat disarankan:

Saat Mendesain Ulang atau Merombak Website

Perubahan besar pada struktur website, seperti mengubah tata letak, menghapus halaman yang sudah usang, atau menggabungkan beberapa halaman menjadi satu, seringkali memerlukan perubahan URL.

Contohnya, jika Anda memiliki halaman "tentang-kami-lama.html" dan menggantinya dengan "tentang-kami", Anda perlu mengarahkan URL lama ke yang baru menggunakan Redirect 301.

Ketika Konten Anda Diperbarui atau Diganti

Jika sebuah posting blog atau halaman produk Anda sudah tidak relevan lagi dan digantikan oleh konten yang lebih baru dan lebih baik, Redirect 301 adalah cara yang tepat untuk mengalihkan pengunjung dan mesin pencari ke konten yang diperbarui.

Misalnya, artikel tentang "Tips SEO 2022" mungkin perlu di-redirect ke artikel "Tips SEO Terbaru 2024" jika kontennya sudah diperbarui secara signifikan.

Menggabungkan Dua Website atau Lebih

Jika Anda mengakuisisi bisnis lain atau memutuskan untuk menggabungkan beberapa situs web yang Anda miliki menjadi satu platform yang lebih terpusat, Redirect 301 sangat penting.

Anda perlu mengarahkan semua URL dari domain lama ke URL yang sesuai di domain baru untuk mempertahankan lalu lintas dan otoritas SEO.

Mengubah Struktur Permalink (URL Permanen)

Banyak platform CMS, seperti WordPress, memungkinkan Anda menyesuaikan struktur permalink. Jika Anda memutuskan untuk mengubah struktur permalink dari, misalnya, `domain.com/?p=123` menjadi `domain.com/nama-artikel`, Anda harus menggunakan Redirect 301.

Ini memastikan bahwa URL lama yang mungkin sudah terindeks atau dibagikan tetap mengarah ke halaman yang benar dengan struktur URL baru.

Migrasi dari HTTP ke HTTPS

Keamanan website kini menjadi prioritas utama. Migrasi dari protokol HTTP ke HTTPS (menggunakan sertifikat SSL) adalah langkah yang sangat direkomendasikan.

Saat Anda melakukan migrasi ini, semua URL Anda akan berubah dari `http://` menjadi `https://`. Redirect 301 adalah cara standar untuk memberitahu browser dan mesin pencari tentang perubahan permanen ini.

Rebranding Nama Domain

Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk melakukan rebranding dan mengganti nama brand, seringkali nama domain website juga ikut berubah. Misalnya, dari "brandlama.com" menjadi "brandbaru.com".

Redirect 301 dari domain lama ke domain baru sangat krusial untuk mengalihkan semua lalu lintas dan menjaga otoritas dari domain lama.

Menghilangkan atau Menambahkan "www"

Untuk konsistensi dan menghindari masalah duplikasi konten di mata mesin pencari, Anda perlu memilih salah satu versi URL: dengan "www" atau tanpa "www".

Jika Anda memutuskan untuk menghilangkan "www" (misalnya, dari `www.websiteanda.com` menjadi `websiteanda.com`), Anda perlu mengimplementasikan Redirect 301 dari versi "www" ke versi non-"www".

5 Cara Efektif Melakukan Redirect 301

Ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk mengimplementasikan Redirect 301, tergantung pada tingkat keahlian teknis Anda dan platform website yang Anda gunakan.

1. Menggunakan File .htaccess (Untuk Server Apache)

File `.htaccess` adalah file konfigurasi yang sangat ampuh untuk server web yang menjalankan Apache. File ini memungkinkan Anda untuk melakukan berbagai pengaturan, termasuk redirect.

Cara ini membutuhkan akses ke file-file website Anda melalui FTP atau File Manager di cPanel/DirectAdmin. Pastikan Anda membuat cadangan (backup) file `.htaccess` sebelum melakukan perubahan apa pun, karena kesalahan kecil dapat menyebabkan error 500 (Internal Server Error).

Langkah-langkah Umum Menggunakan .htaccess:

  1. Akses file website Anda melalui FTP client (seperti FileZilla) atau File Manager di control panel hosting Anda.
  2. Cari file `.htaccess` di direktori root website Anda (biasanya di folder `public_html`). Jika tidak ada, Anda mungkin perlu membuatnya.
  3. Buka file `.htaccess` menggunakan text editor yang mendukung UNIX format (seperti Notepad++, Sublime Text, atau VS Code). Hindari menggunakan Notepad bawaan Windows.
  4. Tambahkan kode redirect yang sesuai di bagian paling atas file.

Contoh Kode Redirect 301 Menggunakan .htaccess:

  • Redirect dari halaman lama ke halaman baru (dalam domain yang sama):
  • Misalnya, dari `domainanda.com/halaman-lama.html` ke `domainanda.com/halaman-baru`.

    Kode:

    Redirect 301 /halaman-lama.html https://domainanda.com/halaman-baru

  • Redirect dari domain lama ke domain baru:
  • Misalnya, dari `domainlama.com` ke `domainbaru.com`.

    Kode:

    RewriteEngine on
    RewriteCond %HTTP_HOST ^domainlama.com
    RewriteCond %HTTP_HOST ^www.domainlama.com
    RewriteRule ^(.*)$ https://domainbaru.com/$1

  • Redirect untuk menghilangkan "www":
  • Misalnya, dari `www.domainanda.com` ke `domainanda.com`.

    Kode:

    RewriteEngine on
    RewriteCond %HTTP_HOST ^www.domainanda.com
    RewriteRule ^(.*)$ https://domainanda.com/$1

  • Redirect dari HTTP ke HTTPS:
  • Misalnya, dari `http://domainanda.com` ke `https://domainanda.com`.

    Kode:

    RewriteEngine On
    RewriteCond %HTTPS off
    RewriteRule ^(.*)$ https://%HTTP_HOST%REQUEST_URI

    Pastikan Anda sudah menginstal sertifikat SSL.

  • Redirect dari non-www ke www DAN dari HTTP ke HTTPS:
  • Ini adalah kombinasi yang umum dilakukan untuk memastikan satu versi URL yang kanonik.

    Kode:

    RewriteEngine On
    RewriteCond %HTTP_HOST !^www.
    RewriteRule ^ https://www.%HTTP_HOST%REQUEST_URI
    RewriteCond %HTTP:X-Forwarded-Proto !https
    RewriteCond %HTTPS off
    RewriteRule ^ https://%HTTP_HOST%REQUEST_URI

Setelah menambahkan kode, simpan file `.htaccess` dan unggah kembali ke server. Uji coba di browser untuk memastikan redirect berjalan lancar.

2. Menggunakan Plugin Redirect di WordPress

Bagi pengguna WordPress, cara termudah dan paling aman untuk melakukan Redirect 301 adalah dengan menggunakan plugin. Ada banyak plugin redirect berkualitas yang tersedia, baik gratis maupun berbayar.

Plugin "Redirection" (Gratis dan Populer):

Plugin ini adalah salah satu yang paling direkomendasikan karena kemudahan penggunaannya dan fitur-fiturnya yang lengkap.

  1. Masuk ke Dashboard WordPress Anda.
  2. Navigasikan ke "Plugins" > "Add New".
  3. Cari "Redirection".
  4. Instal dan Aktifkan plugin tersebut.
  5. Setelah aktif, Anda akan menemukan menu "Redirection" di bawah menu "Tools" atau "Settings" di dashboard Anda.
  6. Di bagian "Redirection", Anda akan melihat kolom untuk memasukkan "Source URL" (URL lama) dan "Target URL" (URL baru).
  7. Pastikan opsi "Match URL" diatur ke "URL only" atau "URL and Method" sesuai kebutuhan.
  8. Pilih "Group" jika diperlukan (misalnya, untuk mengelompokkan redirect situs).
  9. Klik tombol "Add Redirect".

Plugin ini akan menangani proses pengalihan secara otomatis tanpa perlu menyentuh kode.

Plugin Alternatif Lainnya:

  • Simple 301 Redirects
  • SEO Redirection (oleh Rank Math)
  • Easy Redirect Manager
  • EPS 301 Redirects

Beberapa plugin SEO populer seperti Yoast SEO Premium atau Rank Math juga memiliki fitur redirect bawaan.

3. Menggunakan Fitur Redirect di Control Panel Hosting

Beberapa penyedia layanan hosting menawarkan fitur redirect bawaan di control panel mereka (seperti cPanel atau Plesk). Fitur ini biasanya dapat diakses melalui bagian "Domains" atau "SEO Tools".

Langkah-langkah Umum (Contoh di cPanel):

  1. Login ke akun cPanel Anda.
  2. Cari bagian "Domains" dan klik "Redirects".
  3. Pilih jenis redirect (biasanya 301 - Permanent).
  4. Pilih domain yang ingin Anda terapkan redirect.
  5. Di kolom "From", masukkan URL lama atau bagian dari URL yang ingin Anda alihkan.
  6. Di kolom "To", masukkan URL tujuan yang lengkap (termasuk `https://`).
  7. Pilih opsi "www.domain.com" atau "non-www.domain.com" sesuai kebutuhan.
  8. Klik tombol "Add".

Fitur ini sangat berguna jika Anda tidak ingin repot mengedit file `.htaccess` secara manual.

4. Menggunakan Redirect di Tingkat Server (Nginx)

Jika website Anda menggunakan server Nginx (bukan Apache), Anda perlu mengkonfigurasi redirect melalui file konfigurasi server Nginx. Ini biasanya membutuhkan akses root atau hak sudo pada server.

Contoh konfigurasi redirect 301 di Nginx:

  • Redirect dari domain lama ke domain baru:
  • Di dalam blok `server` untuk domain lama:

    server
    listen 80;
    server_name domainlama.com www.domainlama.com;
    return 301 https://domainbaru.com$request_uri;

  • Redirect dari HTTP ke HTTPS:
  • Di dalam blok `server` untuk HTTP:

    server
    listen 80;
    server_name domainanda.com www.domainanda.com;
    return 301 https://$host$request_uri;

Konfigurasi Nginx ini harus dilakukan oleh administrator server atau developer yang berpengalaman.

5. Menggunakan Meta Refresh (Tidak Direkomendasikan untuk SEO)

Meta Refresh adalah tag HTML yang dapat digunakan untuk mengalihkan pengguna ke halaman lain setelah jeda waktu tertentu. Contohnya:

<meta http-equiv="refresh" content="5; url=https://domainanda.com/halaman-baru/">

Kode ini akan mengalihkan pengguna setelah 5 detik ke URL yang ditentukan.

Mengapa tidak direkomendasikan untuk SEO? Meta Refresh tidak dianggap sebagai redirect permanen oleh mesin pencari. Mesin pencari cenderung memberikan sedikit atau bahkan tidak ada nilai SEO yang diteruskan dari URL lama ke URL baru. Selain itu, jeda waktu pengalihan dapat memberikan pengalaman pengguna yang buruk.

Oleh karena itu, Meta Refresh sebaiknya dihindari untuk tujuan SEO dan hanya digunakan dalam kasus-kasus yang sangat spesifik di mana tidak ada pilihan lain.

Tips Penting Saat Melakukan Redirect 301

Agar proses redirect Anda berjalan mulus dan efektif, perhatikan beberapa tips berikut:

  • Selalu Uji Coba: Setelah menerapkan redirect, selalu uji coba di browser yang berbeda dan dalam mode incognito untuk memastikan pengalihan bekerja sebagaimana mestinya. Periksa juga apakah URL lama benar-benar mengarah ke URL baru yang tepat.
  • Hindari Rantai Redirect (Redirect Chains): Jangan mengarahkan URL lama ke URL lain yang juga sudah di-redirect. Ini akan memperlambat waktu muat dan berpotensi mengurangi nilai SEO yang diteruskan. Usahakan agar setiap URL lama langsung mengarah ke URL tujuan akhir.
  • Hindari Loop Redirect: Pastikan Anda tidak membuat redirect yang saling mengarah kembali ke URL asalnya. Ini akan membuat browser menampilkan pesan error dan pengunjung tidak bisa mengakses halaman.
  • Gunakan URL Absolut: Saat menentukan URL tujuan, selalu gunakan URL absolut yang lengkap (misalnya, `https://www.domainanda.com/halaman-baru/`) bukan URL relatif (misalnya, `/halaman-baru/`). Ini untuk menghindari ambiguitas.
  • Perhatikan Case Sensitivity: Beberapa server mungkin membedakan antara huruf besar dan kecil dalam URL. Pastikan Anda memasukkan URL dengan benar sesuai case-nya, terutama saat menggunakan file `.htaccess`.
  • Konsisten dengan Preferensi Domain: Jika Anda memutuskan untuk menggunakan `www.domainanda.com` sebagai URL kanonik, pastikan semua redirect mengarah ke versi `www`. Sebaliknya, jika non-`www` yang dipilih, pastikan semua redirect mengarah ke sana.
  • Pantau Tautan Rusak: Gunakan alat seperti Google Search Console atau plugin audit SEO untuk secara berkala memantau adanya tautan rusak (error 404) di situs Anda. Tautan rusak yang muncul setelah implementasi redirect bisa menjadi indikasi kesalahan.
  • Beri Waktu untuk Indeksasi Ulang: Setelah menerapkan Redirect 301, berikan waktu bagi mesin pencari untuk mengindeks ulang perubahan tersebut. Ini bisa memakan waktu beberapa hari hingga minggu, tergantung pada seberapa sering mesin pencari mengunjungi situs Anda.

Studi Kasus Singkat: Migrasi Website E-commerce

Sebuah toko online menjual produk fashion. Mereka memutuskan untuk merombak total website mereka, mengubah platform dari custom-built menjadi WordPress dengan WooCommerce. Perubahan ini berarti struktur URL produk dan kategori harus diubah.

Contoh:

  • URL lama: `tokoonlinefashion.com/produk.php?id=123&kategori=baju-pria`
  • URL baru: `tokoonlinefashion.com/kategori/baju-pria/nama-produk-keren`

Tanpa Redirect 301, semua backlink ke URL lama, bookmark dari pelanggan, dan lalu lintas dari hasil pencarian akan hilang, menyebabkan penurunan drastis dalam penjualan.

Solusi:

Tim developer mereka mengimplementasikan Redirect 301 menggunakan file `.htaccess` untuk memetakan setiap URL produk lama ke URL produk baru yang sesuai. Mereka juga menggunakan plugin "Redirection" untuk mengelola redirect kategori.

Hasil:

Setelah migrasi selesai dan redirect diimplementasikan, toko online tersebut berhasil mempertahankan hampir seluruh peringkat SEO mereka. Pelanggan yang mencoba mengakses URL lama diarahkan ke halaman produk yang relevan, sehingga tidak ada kehilangan penjualan akibat perubahan struktur URL.

Kesimpulan

Redirect 301 adalah alat fundamental dalam manajemen website modern, terutama bagi Anda yang serius dalam membangun dan mempertahankan visibilitas online. Ini bukan sekadar perintah teknis, melainkan strategi penting untuk menjaga otoritas SEO, memberikan pengalaman pengguna yang superior, dan memastikan kelancaran transisi saat melakukan perubahan pada struktur atau identitas website.

Baik Anda menggunakan file `.htaccess`, plugin WordPress, atau fitur di control panel hosting, pemahaman yang benar tentang cara mengimplementasikan Redirect 301 dengan tepat akan sangat membantu dalam mencapai tujuan website Anda.

Bagikan artikel ini jika Anda merasa informasinya bermanfaat untuk rekan-rekan Anda!

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan Seputar Redirect 301

Apa perbedaan utama antara Redirect 301 dan Redirect 302?

Perbedaan utamanya terletak pada sifat pengalihannya. Redirect 301 menandakan perpindahan halaman secara permanen, yang berarti mesin pencari akan mentransfer sebagian besar otoritas SEO dari URL lama ke URL baru. Sementara itu, Redirect 302 bersifat sementara, menandakan bahwa halaman hanya dipindahkan untuk sementara waktu, dan mesin pencari cenderung tidak mentransfer otoritas SEO sebanyak pada Redirect 301.

Berapa lama saya harus mempertahankan Redirect 301?

Meskipun Redirect 301 bersifat permanen, disarankan untuk mempertahankannya setidaknya selama satu tahun. Hal ini memberikan waktu yang cukup bagi mesin pencari untuk sepenuhnya mengindeks perubahan dan bagi semua tautan eksternal yang mungkin masih mengarah ke URL lama untuk diperbarui. Namun, dalam banyak kasus, mempertahankan Redirect 301 secara permanen tidak menjadi masalah dan bahkan direkomendasikan jika URL lama tidak akan pernah digunakan kembali.

Apakah Redirect 301 mempengaruhi kecepatan website?

Ya, Redirect 301 dapat sedikit mempengaruhi kecepatan website karena browser harus melakukan permintaan tambahan ke server untuk mendapatkan URL baru. Namun, dampak ini umumnya minimal jika redirect diimplementasikan dengan benar dan tidak ada rantai redirect yang panjang. Kehilangan otoritas SEO yang diakibatkan oleh tidak adanya redirect biasanya jauh lebih merugikan daripada penundaan waktu muat yang sangat singkat.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang