Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

5 Cara Menambahkan Gambar di HTML untuk Website Menarik

Di era digital ini, website bukan lagi sekadar etalase informasi, melainkan sebuah representasi visual dari sebuah bisnis, personal branding, atau bahkan karya...

5 Cara Menambahkan Gambar di HTML untuk Website Menarik

Di era digital ini, website bukan lagi sekadar etalase informasi, melainkan sebuah representasi visual dari sebuah bisnis, personal branding, atau bahkan karya seni. Elemen visual seperti gambar memegang peranan krusial dalam menciptakan kesan pertama yang kuat dan menjaga perhatian pengunjung. Apakah Anda seorang pemula yang baru saja mengenal dunia web development atau seorang developer berpengalaman yang ingin menyegarkan kembali pengetahuannya, memahami cara menambahkan gambar di HTML adalah fondasi yang tak terpisahkan.

Artikel ini akan membimbing Anda selangkah demi selangkah, mulai dari teknik dasar penambahan gambar, pemanfaatan atribut-atribut penting, hingga strategi optimasi agar gambar Anda tidak hanya memperindah tampilan, tetapi juga berkontribusi pada performa website yang optimal. Bersiaplah untuk mengubah halaman statis menjadi galeri visual yang dinamis dan informatif!

Memahami Dasar Penambahan Gambar di HTML

Setiap elemen dalam sebuah halaman web memiliki "kode instruksi" yang dimengerti oleh browser untuk ditampilkan. Untuk gambar, instruksi dasar ini datang dari tag HTML yang spesifik. Tag ini memberitahu browser di mana letak gambar tersebut dan bagaimana cara menampilkannya.

Tag ``: Jantung Penampilan Visual

Elemen fundamental untuk menyisipkan gambar ke dalam halaman web adalah tag <img>. Tag ini bersifat self-closing, artinya tidak memerlukan tag penutup terpisah seperti <p> atau <h1>. Keberadaannya di dalam kode HTML menandakan bahwa browser perlu mencari dan menampilkan sebuah gambar.

Namun, tag <img> saja tidak cukup. Agar browser tahu gambar mana yang harus ditampilkan dan bagaimana cara mendeskripsikannya, kita perlu melengkapinya dengan atribut-atribut penting. Atribut ini memberikan informasi tambahan yang sangat krusial untuk fungsionalitas dan aksesibilitas gambar.

Atribut Wajib: `src` dan `alt`

Dua atribut yang paling vital untuk tag <img> adalah src dan alt. Tanpa keduanya, gambar Anda berpotensi besar tidak akan tampil dengan benar atau justru menimbulkan masalah.

  • src (Source): Menunjuk Lokasi Gambar

    Atribut src berfungsi sebagai penunjuk jalan bagi browser. Di sinilah Anda menentukan lokasi (path) dari file gambar yang ingin ditampilkan. Path ini bisa berupa URL absolut jika gambar berasal dari situs lain, atau path relatif jika gambar tersimpan di dalam struktur folder website Anda sendiri.

    Contoh penggunaan src dengan path relatif: <img src="images/logo.png">

    Ini berarti browser akan mencari gambar bernama logo.png di dalam sebuah folder bernama images yang berada di direktori yang sama dengan file HTML Anda.

    Jika gambar berada di luar folder tersebut, misalnya satu level di atas, Anda bisa menggunakan ../. Contoh: <img src="../gambar_utama.jpg">

    Untuk gambar yang dihosting di server lain atau dari layanan content delivery network (CDN), Anda akan menggunakan URL lengkap: <img src="https://contoh.com/gambar/hero.png">

  • alt (Alternative Text): Deskripsi untuk Aksesibilitas dan SEO

    Atribut alt menyediakan teks alternatif yang akan ditampilkan jika gambar gagal dimuat karena berbagai alasan (misalnya koneksi internet lambat, URL salah, atau pengguna menggunakan screen reader). Teks ini sangat penting untuk aksesibilitas, memastikan semua pengguna, termasuk penyandang disabilitas, dapat memahami konten visual Anda. Selain itu, search engine juga menggunakan teks alt untuk memahami konteks gambar, yang berkontribusi pada optimasi mesin pencari (SEO).

    Contoh penggunaan alt: <img src="images/logo.png" alt="Logo Perusahaan XYZ">

    Pastikan teks di dalam atribut alt deskriptif dan relevan dengan isi gambar. Hindari pengulangan kata kunci yang berlebihan (keyword stuffing).

Contoh Kode Dasar Penambahan Gambar

Menggabungkan kedua atribut wajib tersebut, kode dasar untuk menampilkan gambar akan terlihat seperti ini:

<img src="nama_folder/nama_gambar.jpg" alt="Deskripsi singkat gambar">

Misalnya, jika Anda memiliki gambar bernama pemandangan.jpg di dalam folder assets yang sejajar dengan file HTML Anda, kodenya akan menjadi:

<img src="assets/pemandangan.jpg" alt="Pemandangan alam yang indah saat matahari terbenam">

Ketika browser memproses kode ini dan menemukan file pemandangan.jpg di lokasi yang benar, gambar tersebut akan muncul di halaman web Anda.

Atribut Tambahan untuk Kontrol dan Fleksibilitas

Selain src dan alt yang merupakan atribut esensial, HTML juga menyediakan atribut lain yang memungkinkan Anda mengontrol tampilan dan perilaku gambar. Atribut-atribut ini memberikan fleksibilitas lebih untuk menyesuaikan gambar dengan desain website Anda.

1. `width` dan `height`: Mengatur Dimensi Gambar

Atribut width dan height digunakan untuk menentukan lebar dan tinggi gambar dalam satuan piksel. Ini berguna ketika Anda ingin memastikan gambar memiliki ukuran yang konsisten dalam tata letak halaman Anda, tanpa perlu mengedit file gambar aslinya.

Contoh penggunaan width dan height:

<img src="logo.png" alt="Logo Situs" width="150" height="75">

Dengan kode ini, logo akan ditampilkan dengan lebar 150 piksel dan tinggi 75 piksel, terlepas dari dimensi asli file logo.png.

Penting untuk Desain Responsif:

Meskipun atribut width dan height berguna, penggunaannya secara langsung dalam piksel bisa menjadi kendala pada desain yang responsif. Ketika layar perangkat berubah ukuran, gambar yang memiliki dimensi tetap bisa terlihat terlalu besar atau terlalu kecil.

Untuk desain yang mobile-friendly, sangat disarankan untuk menggunakan CSS (Cascading Style Sheets) untuk mengatur ukuran gambar. Anda bisa menetapkan lebar 100% dari elemen induknya dan membiarkan tinggi menyesuaikan secara otomatis (auto).

Contoh menggunakan CSS inline:

<img src="logo.png" alt="Logo Situs" style="width: 100px; height: auto;">

Ini akan membuat gambar memiliki lebar 100 piksel, dan tingginya akan proporsional menyesuaikan, menjaga rasio aspek gambar. Untuk kontrol yang lebih terstruktur, sebaiknya letakkan aturan CSS ini di file .css terpisah.

2. `title`: Memberikan Informasi Tambahan Saat Hover

Atribut title menampilkan teks tooltip saat pengguna mengarahkan kursor mouse ke atas gambar. Ini adalah cara yang baik untuk memberikan informasi tambahan, deskripsi singkat, atau konteks tanpa mengganggu tampilan visual utama halaman.

Contoh penggunaan title:

<img src="produk-terbaru.jpg" alt="Gambar Produk Baru" title="Klik untuk melihat detail produk ini">

Saat pengguna mengarahkan kursor ke gambar produk-terbaru.jpg, akan muncul kotak kecil bertuliskan "Klik untuk melihat detail produk ini".

3. `style`: Kustomisasi Visual Langsung

Atribut style memungkinkan Anda menerapkan properti CSS langsung pada elemen gambar. Ini bisa digunakan untuk penyesuaian cepat seperti menambahkan bingkai, bayangan, radius sudut, atau mengatur margin dan padding.

Contoh penggunaan style untuk sudut membulat:

<img src="foto-profil.jpg" alt="Foto Profil Pengguna" style="border-radius: 50%;">

Kode ini akan membuat gambar foto profil menjadi berbentuk lingkaran.

Contoh lain untuk menambahkan bayangan:

<img src="banner-promosi.png" alt="Banner Promosi Spesial" style="box-shadow: 0 4px 8px rgba(0,0,0,0.2);">

Ini akan memberikan efek bayangan lembut di bawah gambar banner, membuatnya tampak sedikit terangkat dari latar belakang.

Catatan Penting: Meskipun atribut style sangat praktis untuk kustomisasi cepat, untuk proyek website yang lebih besar dan terstruktur, sangat direkomendasikan untuk memisahkan aturan gaya (CSS) ke dalam file .css eksternal. Ini membuat kode HTML Anda lebih bersih, mudah dibaca, dan memudahkan pengelolaan gaya di seluruh situs.

Memilih Format Gambar yang Tepat untuk Website Anda

Setiap format gambar memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan memilih format yang paling sesuai adalah kunci untuk menyeimbangkan kualitas visual dengan kecepatan loading website. Penggunaan format yang salah bisa membuat gambar terlihat pecah, ukurannya membengkak, dan pada akhirnya memperlambat pengalaman pengguna.

Berikut adalah panduan singkat mengenai format gambar yang umum digunakan di web:

1. JPEG (Joint Photographic Experts Group)

  • Kapan Digunakan: Sangat ideal untuk foto-foto yang memiliki banyak warna dan gradasi halus, seperti gambar pemandangan, foto produk dengan detail rumit, atau potret wajah.
  • Kelebihan: Menggunakan kompresi lossy (mengurangi ukuran file dengan mengorbankan sedikit kualitas yang seringkali tidak terlihat oleh mata manusia). Ini menghasilkan ukuran file yang relatif kecil, sehingga sangat baik untuk mempercepat waktu muat halaman.
  • Kekurangan: Tidak mendukung transparansi latar belakang. Kualitas bisa menurun drastis jika dikompres terlalu agresif.

2. PNG (Portable Network Graphics)

  • Kapan Digunakan: Pilihan utama untuk gambar yang memerlukan latar belakang transparan, seperti logo, ikon, ilustrasi sederhana, atau elemen grafis yang perlu ditumpuk di atas konten lain.
  • Kelebihan: Mendukung transparansi latar belakang dan menggunakan kompresi lossless (kualitas gambar tetap terjaga sempurna meskipun ukuran file mungkin lebih besar dari JPEG dengan konten serupa).
  • Kekurangan: Ukuran file bisa menjadi sangat besar untuk foto dengan banyak detail warna dibandingkan JPEG.

3. GIF (Graphics Interchange Format)

  • Kapan Digunakan: Format ini adalah satu-satunya pilihan utama untuk gambar animasi sederhana yang berulang (looping). Cocok untuk loading spinner, animasi mikro, atau badge kecil.
  • Kelebihan: Mendukung animasi. Ukuran file relatif kecil untuk animasi sederhana.
  • Kekurangan: Terbatas hanya pada 256 warna, sehingga tidak cocok untuk foto atau gambar dengan gradasi warna yang kompleks. Kualitas visualnya akan sangat menurun untuk gambar semacam itu.

4. WebP

  • Kapan Digunakan: Format modern yang dikembangkan oleh Google ini dirancang untuk menggantikan format-format lama dan menjadi pilihan serbaguna untuk hampir semua jenis gambar di web.
  • Kelebihan: Menawarkan kompresi yang lebih superior dibandingkan JPEG dan PNG, baik dalam mode lossy maupun lossless. Hasilnya adalah ukuran file yang lebih kecil dengan kualitas visual yang setara atau bahkan lebih baik. Mendukung transparansi dan animasi.
  • Kekurangan: Meskipun didukung oleh sebagian besar browser modern, masih ada beberapa browser yang lebih tua yang mungkin belum sepenuhnya kompatibel. Penting untuk menyediakan format cadangan jika kompatibilitas adalah prioritas utama.

Saran Praktis: Untuk sebagian besar website, kombinasikan JPEG untuk foto dan PNG untuk logo/ikon. Pertimbangkan WebP sebagai format utama jika Anda ingin performa terbaik, dan sediakan fallback format lain untuk browser yang tidak mendukung. Selalu optimalkan ukuran file gambar sebelum mengunggahnya ke server.

Mengatasi Masalah Umum: Gambar yang Tidak Tampil

Salah satu kendala yang sering dihadapi oleh para pengembang web, terutama pemula, adalah gambar yang gagal ditampilkan di halaman web. Fenomena ini bisa membuat frustrasi, namun seringkali disebabkan oleh masalah yang cukup mendasar dan mudah diperbaiki.

Berikut adalah beberapa langkah troubleshooting yang bisa Anda lakukan ketika gambar tidak muncul:

1. Periksa Keakuratan Path di Atribut `src`

Ini adalah penyebab paling umum. Pastikan jalur (path) yang Anda tulis di atribut src benar-benar menunjuk ke lokasi file gambar yang sebenarnya.

  • Path Relatif: Jika gambar ada di dalam folder yang sama dengan file HTML Anda, cukup gunakan nama filenya (gambar.jpg). Jika berada di dalam subfolder bernama images, gunakan images/gambar.jpg. Jika berada di folder induk, gunakan ../gambar.jpg.
  • Path Absolut (URL): Pastikan URL yang Anda gunakan benar-benar valid, tidak ada typo, dan gambar tersebut masih tersedia di server sumbernya.

2. Pastikan Nama File dan Ekstensi Tepat

HTML bersifat case-sensitive untuk nama file dan folder. Ini berarti Gambar.jpg berbeda dengan gambar.jpg. Periksa kembali agar nama file di kode HTML sama persis dengan nama file aslinya di file explorer, termasuk huruf besar/kecil.

Selain itu, pastikan juga ekstensi filenya benar (.jpg, .png, .gif, .webp). Kesalahan pengetikan ekstensi adalah hal yang sering terlewat.

3. Validasi Atribut `alt`

Meskipun bukan penyebab langsung gambar tidak tampil, atribut alt yang tidak ada atau kosong akan membuat pengalaman pengguna kurang baik. Jika gambar gagal dimuat, pengguna tidak akan tahu apa yang seharusnya ditampilkan. Teks alt juga sangat penting untuk SEO.

4. Periksa Koneksi Internet dan Ketersediaan Server

Jika Anda menampilkan gambar dari URL eksternal, masalah bisa berasal dari koneksi internet Anda yang buruk, atau server tempat gambar tersebut di-host sedang down atau memblokir permintaan dari IP Anda. Coba buka URL gambar tersebut langsung di tab browser baru untuk memastikan gambar bisa diakses secara mandiri.

5. Cek Izin Akses File (Jika Menggunakan Server Sendiri)

Pada lingkungan server, terkadang ada masalah izin akses file (file permissions). Pastikan file gambar dan folder tempatnya berada memiliki izin baca (read permissions) yang cukup agar server web dapat mengaksesnya. Ini biasanya diatur melalui FTP client atau file manager di cPanel/Plesk.

6. Gunakan *Developer Tools* di Browser

Setiap browser modern memiliki developer tools (biasanya diakses dengan menekan F12). Buka tab "Console" atau "Network" untuk melihat pesan error spesifik yang mungkin terkait dengan pemuatan gambar. Pesan error ini seringkali memberikan petunjuk jelas tentang apa yang salah.

Alternatif Cara Menampilkan Gambar di Website

Selain menggunakan tag <img> yang paling umum, ada metode lain yang bisa Anda manfaatkan untuk menampilkan gambar, terutama jika Anda membutuhkan fungsionalitas yang lebih spesifik atau ingin mengintegrasikan gambar dengan elemen CSS.

1. Menggunakan CSS `background-image`

Metode ini sering digunakan untuk menambahkan gambar sebagai latar belakang elemen tertentu, seperti header, footer, atau bagian dari tata letak yang kompleks. Gambar tidak akan menjadi elemen inline seperti tag <img>, melainkan melapisi elemen yang dituju.

Contoh penerapan CSS background-image:

.hero-section 
  background-image: url('latar-depan.jpg');
  background-size: cover; /* Menyesuaikan ukuran gambar agar menutupi seluruh area */
  background-position: center; /* Memposisikan gambar di tengah */
  height: 400px; /* Menentukan tinggi elemen */

Dalam kode HTML Anda, elemen tersebut akan memiliki kelas .hero-section:

`

Selamat Datang di Website Kami

`

Metode ini sangat fleksibel untuk desain visual yang kreatif, namun gambar latar belakang tidak akan dianggap sebagai konten utama oleh mesin pencari atau screen reader secara otomatis seperti tag <img>.

2. Tag `` untuk Gambar Responsif yang Lebih Canggih

Tag <picture> adalah elemen yang lebih modern dan kuat untuk menyajikan gambar yang responsif. Ini memungkinkan Anda mendefinisikan beberapa sumber gambar, dan browser akan memilih salah satu yang paling sesuai berdasarkan kriteria tertentu, seperti ukuran layar, resolusi, atau format gambar yang didukung.

Ini sangat berguna ketika Anda ingin menampilkan gambar yang berbeda (misalnya, versi yang lebih sederhana untuk layar kecil dan versi yang lebih detail untuk layar besar) atau menawarkan format gambar terbaru (seperti WebP) kepada browser yang mendukungnya, sambil tetap menyediakan fallback JPEG/PNG untuk browser yang tidak kompatibel.

Contoh penggunaan tag <picture>:

`

Ilustrasi Produk yang Menarik

`

Dalam contoh ini:

  • Jika browser memiliki lebar minimal 992px dan mendukung WebP, maka gambar-desktop.webp akan dimuat.
  • Jika tidak, tetapi browser memiliki lebar minimal 768px, maka gambar-tablet.jpg akan dimuat.
  • Jika kedua kondisi di atas tidak terpenuhi (misalnya pada perangkat seluler), maka gambar-mobile.png akan dimuat.

Tag <picture> memberikan kontrol granular yang luar biasa untuk optimasi performa dan pengalaman pengguna di berbagai perangkat.

Tips Jitu Mengoptimalkan Gambar untuk Performa Website

Gambar yang menarik memang penting, namun gambar yang berat dan tidak teroptimasi bisa menjadi musuh utama kecepatan loading website Anda. Pengunjung yang tidak sabar menunggu halaman terbuka cenderung akan meninggalkan situs Anda. Oleh karena itu, optimasi gambar adalah langkah krusial dalam pengembangan web.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan:

1. Kompresi Gambar yang Efektif

Sebelum mengunggah gambar ke server Anda, pastikan ukurannya sudah dikecilkan. Gunakan alat kompresi gambar.

  • Alat Online Gratis: TinyPNG, JPEGmini, Compressor.io, Squoosh.app
  • Aplikasi Desktop: ImageOptim (macOS), Riot (Windows)

Alat-alat ini bekerja dengan menghilangkan data yang tidak perlu dari file gambar tanpa mengurangi kualitas visual secara drastis. Perbedaan ukuran file bisa sangat signifikan, bahkan hingga 70-80% lebih kecil.

2. Atur Ukuran Gambar Sesuai Kebutuhan

Jangan pernah mengunggah gambar dengan resolusi sangat tinggi (misalnya, 3000x2000 piksel) jika hanya akan ditampilkan sebagai thumbnail kecil berukuran 150x100 piksel. Ubah ukuran gambar ke dimensi yang paling mendekati ukuran tampilannya di halaman web Anda. Menggunakan CSS untuk scaling tetap baik, namun mengirimkan file yang ukurannya sudah sesuai dari awal akan lebih efisien.

3. Manfaatkan Fitur Lazy Loading

Lazy loading adalah teknik di mana gambar di halaman web hanya dimuat ketika pengguna menggulir (scroll) ke area di mana gambar tersebut akan terlihat. Ini sangat efektif untuk halaman dengan banyak gambar atau halaman yang sangat panjang.

Anda bisa mengimplementasikannya dengan menambahkan atribut loading="lazy" pada tag <img>:

<img src="gambar-konten.jpg" alt="Ilustrasi Proses" loading="lazy">

Fitur ini sudah didukung secara native oleh sebagian besar browser modern, sehingga tidak memerlukan skrip JavaScript tambahan.

4. Gunakan CDN (Content Delivery Network)

Jika website Anda memiliki audiens global atau banyak pengunjung, menggunakan CDN sangat direkomendasikan. CDN adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi geografis. Gambar Anda akan di-host di server CDN, dan ketika pengunjung mengakses situs Anda, gambar akan dikirimkan dari server CDN terdekat dengan lokasi mereka. Ini secara signifikan mengurangi latensi dan mempercepat waktu muat gambar.

Beberapa penyedia CDN populer antara lain Cloudflare, Akamai, Amazon CloudFront, dan BunnyCDN. Ada juga layanan image CDN khusus yang menawarkan fitur tambahan untuk optimasi gambar.

5. Berikan Atribut `width` dan `height` (Meskipun dengan CSS)

Meskipun kita sering menggunakan CSS untuk mengatur ukuran gambar agar responsif, tetap disarankan untuk menyertakan atribut width dan height pada tag <img>. Ini membantu browser mengalokasikan ruang yang tepat untuk gambar sebelum gambar tersebut selesai dimuat. Dengan demikian, tata letak halaman tidak akan "meloncat" (layout shift) saat gambar dimuat, yang merupakan salah satu faktor dalam Core Web Vitals.

Contoh:

<img src="produk.jpg" alt="Detail Produk X" width="300" height="200" style="width: 100%; max-width: 300px; height: auto;">

Di sini, atribut width dan height memberikan informasi dimensi awal, sementara CSS (style) memastikan gambar responsif dan tidak melebihi lebar maksimum 300px.

Kesimpulan

Menambahkan gambar di HTML adalah langkah fundamental yang memungkinkan Anda memperkaya konten visual website Anda. Dengan memahami tag <img> beserta atribut src dan alt yang esensial, Anda dapat mulai menyisipkan gambar dengan benar. Jangan lupakan kekuatan atribut tambahan seperti width, height, dan title untuk kontrol tampilan yang lebih baik, serta pilihan format gambar yang tepat (JPEG, PNG, GIF, WebP) untuk menyeimbangkan kualitas dan performa.

Saat menghadapi masalah gambar yang tidak tampil, periksa kembali path, nama file, dan ekstensi. Jika Anda membutuhkan solusi yang lebih canggih, CSS background-image dan tag <picture> menawarkan fleksibilitas desain dan optimasi responsif yang lebih tinggi. Yang terpenting, selalu prioritaskan optimasi gambar melalui kompresi, penyesuaian ukuran, lazy loading, dan penggunaan CDN untuk memastikan website Anda tidak hanya indah, tetapi juga cepat dan memberikan pengalaman pengguna yang superior.

Teruslah bereksperimen dan belajar, karena penguasaan elemen visual adalah salah satu kunci untuk membangun website yang profesional dan efektif!

Bagikan artikel ini kepada teman atau kolega Anda yang sedang belajar membuat website.

FAQ: Pertanyaan Seputar Menambahkan Gambar di HTML

Berapa ukuran file gambar yang ideal untuk website?

Ukuran file gambar yang ideal sangat bervariasi tergantung konteksnya, namun prinsipnya adalah sekecil mungkin tanpa mengorbankan kualitas visual yang terlihat. Untuk gambar banner atau hero image, usahakan di bawah 200KB. Untuk gambar konten atau produk, targetkan di bawah 100KB jika memungkinkan. Gambar thumbnail bisa lebih kecil lagi, di bawah 30KB. Kuncinya adalah kompresi dan penyesuaian ukuran yang cerdas.

Apakah menambahkan banyak gambar akan memperlambat website saya?

Ya, jika gambar tersebut tidak dioptimalkan dengan benar. Gambar yang berukuran besar, format yang tidak tepat, atau tidak dikompresi akan meningkatkan waktu muat halaman secara signifikan. Namun, dengan teknik optimasi seperti kompresi, lazy loading, dan penggunaan format modern seperti WebP, Anda bisa menampilkan banyak gambar berkualitas tanpa mengorbankan performa.

Bagaimana cara membuat gambar saya muncul di hasil pencarian Google?

Untuk membuat gambar Anda berpotensi muncul di hasil pencarian gambar Google, pastikan Anda melakukan hal berikut:

  1. Gunakan tag <img> dengan atribut alt yang deskriptif dan relevan.
  2. Beri nama file gambar yang jelas dan deskriptif.
  3. Sertakan gambar di halaman web yang sudah terindeks oleh Google.
  4. Buat sitemap gambar (image sitemap) dan kirimkan ke Google Search Console.
  5. Pastikan gambar Anda memiliki kualitas baik dan relevan dengan konten halaman.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang