Table of Contents
▼Pernahkah Anda mendapati website yang seharusnya tampil di alamat utama malah muncul di struktur URL yang lebih dalam, seperti example.com/nama-website?
Ini adalah masalah umum yang dihadapi banyak pemilik website, terutama bagi mereka yang baru memulai atau belum memiliki pemahaman mendalam tentang struktur direktori hosting.
Memiliki website di subfolder bisa menghambat pencarian oleh mesin pencari dan membingungkan pengunjung. Untungnya, memindahkan website dari subfolder ke domain utama adalah proses yang dapat dikelola.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas cara memindahkan website dari subfolder ke domain utama dengan langkah-langkah yang jelas dan mudah diikuti, bahkan bagi Anda yang baru pertama kali melakukannya.
Memahami Konsep Subfolder dan Domain Utama
Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami apa sebenarnya subfolder dan domain utama dalam konteks hosting website.
Apa Itu Domain Utama?
Domain utama adalah alamat unik website Anda di internet. Ini adalah nama yang diketikkan orang untuk menemukan Anda, misalnya example.com.
Domain utama biasanya diarahkan ke direktori root di server hosting Anda, yang sering disebut sebagai `public_html` atau `www`. Semua file inti website Anda seharusnya berada di direktori ini agar dapat diakses langsung melalui domain utama.
Apa Itu Subfolder?
Subfolder, atau sering juga disebut direktori, adalah sebuah folder yang berada di dalam direktori `public_html` atau direktori root lainnya. Ketika Anda menginstal sebuah website atau aplikasi di dalam subfolder, URL-nya akan mencerminkan struktur ini.
Contohnya, jika Anda menginstal WordPress di subfolder bernama `blog`, maka alamatnya akan menjadi example.com/blog.
Meskipun subfolder memiliki kegunaannya, seperti untuk mengorganisir konten atau mengelola beberapa website dari satu akun hosting, seringkali tujuannya adalah agar website utama tampil di domain utama tanpa embel-embel nama folder.
Mengapa Perlu Memindahkan Website dari Subfolder ke Domain Utama?
Ada beberapa alasan kuat mengapa memindahkan website dari subfolder ke domain utama adalah langkah yang bijak.
1. Peningkatan Branding dan Profesionalisme
Website yang langsung diakses melalui domain utama terlihat lebih profesional dan terpercaya. URL yang ringkas seperti example.com lebih mudah diingat dan memberikan kesan bahwa website tersebut adalah entitas utama, bukan sekadar bagian dari sesuatu yang lebih besar.
2. Optimasi Mesin Pencari (SEO) yang Lebih Baik
Mesin pencari seperti Google cenderung memberikan bobot lebih pada konten yang berada di domain utama. Ketika website Anda berada di subfolder, mesin pencari mungkin menganggapnya sebagai bagian dari website lain atau kurang penting dibandingkan konten di domain root.
Memindahkan website ke domain utama dapat membantu meningkatkan peringkat pencarian dan visibilitas online Anda secara keseluruhan.
3. Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik
Pengunjung akan lebih mudah mengakses dan bernavigasi di website Anda jika URL-nya sederhana dan langsung ke intinya. Mereka tidak perlu mengingat atau mengetikkan nama subfolder.
Ini mengurangi potensi kesalahan input dan memberikan pengalaman yang lebih mulus, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pengguna dan tingkat konversi.
4. Memudahkan Pengelolaan
Dengan semua file website utama berada di direktori root (`public_html`), pengelolaan file, pembaruan, dan pemecahan masalah menjadi lebih terpusat dan efisien.
Langkah-Langkah Memindahkan Website dari Subfolder ke Domain Utama
Proses ini umumnya melibatkan pemindahan file dan penyesuaian database. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang bisa Anda ikuti.
Langkah 1: Lakukan Backup Data Secara Menyeluruh
Ini adalah langkah paling krusial sebelum melakukan perubahan besar apa pun pada website Anda. Selalu buat cadangan lengkap dari seluruh file website dan database Anda.
Jika terjadi kesalahan selama proses pemindahan, Anda memiliki salinan data yang aman untuk dipulihkan.
- Akses akun hosting Anda dan cari opsi backup.
- Biasanya, Anda bisa melakukan backup file melalui File Manager atau FTP, dan backup database melalui phpMyAdmin.
- Simpan file backup di lokasi yang aman, terpisah dari server hosting Anda.
Langkah 2: Akses File Manager Melalui Control Panel Hosting
Control panel hosting seperti cPanel, Plesk, atau DirectAdmin menyediakan antarmuka grafis untuk mengelola file dan direktori server Anda. File Manager adalah alat yang akan kita gunakan.
- Login ke akun hosting Anda.
- Cari ikon atau menu "File Manager".
- Setelah terbuka, Anda akan melihat struktur direktori server Anda.
Langkah 3: Navigasi ke Direktori Subfolder Website Anda
Di dalam File Manager, cari folder tempat website yang ingin Anda pindahkan berada. Misalnya, jika website Anda ada di `example.com/blog`, Anda perlu masuk ke folder `blog` yang berada di dalam direktori root (`public_html`).
- Buka direktori `public_html` (atau `www`, tergantung penyedia hosting Anda).
- Cari dan buka folder subfolder yang berisi file website Anda (misalnya, folder `blog`).
Langkah 4: Pindahkan Seluruh File dan Folder dari Subfolder ke Direktori Domain Utama
Sekarang, kita akan memindahkan semua konten dari subfolder ke direktori `public_html`.
- Di dalam folder subfolder, pilih semua file dan folder yang ada. Anda bisa menggunakan opsi "Select All" jika tersedia.
- Gunakan fungsi "Move" atau "Cut" untuk memindahkan konten tersebut.
- Sebagai tujuan pemindahan, arahkan ke direktori `public_html`.
- Pastikan Anda tidak memindahkan file atau folder yang memang seharusnya berada di subfolder tersebut jika Anda berencana mempertahankan struktur lain di sana. Namun, jika Anda ingin subfolder tersebut benar-benar hilang dan website utama mengambil alih domain, pindahkan semua isinya.
Langkah 5: Periksa dan Perbarui Konfigurasi Database
Setelah file dipindahkan, Anda perlu memastikan bahwa database website Anda mengarah ke lokasi yang benar.
- Akses phpMyAdmin melalui control panel hosting Anda.
- Pilih database yang digunakan oleh website yang Anda pindahkan.
- Cari tabel yang menyimpan pengaturan website, biasanya bernama `wp_options` jika Anda menggunakan WordPress.
- Temukan baris `siteurl` dan `home`.
- Pastikan nilai kedua baris ini sudah mengarah ke domain utama Anda (misalnya, `https://example.com`). Hapus `/subfolder` jika sebelumnya ada.
- Simpan perubahan.
Jika Anda menggunakan CMS lain, proses penyesuaian database mungkin sedikit berbeda. Cari file konfigurasi seperti `configuration.php` (Joomla) atau `wp-config.php` (WordPress) untuk menemukan detail koneksi database dan mungkin ada pengaturan URL di sana.
Langkah 6: Perbarui File .htaccess (Jika Diperlukan)
File `.htaccess` mengontrol bagaimana server web merespons permintaan URL. Jika website Anda menggunakan URL yang disesuaikan atau permalink, Anda mungkin perlu memperbarui file ini.
- Kembali ke File Manager dan navigasikan ke direktori `public_html`.
- Cari file bernama `.htaccess`. Jika tidak ada, Anda mungkin perlu mengaktifkan opsi "Show Hidden Files" di File Manager.
- Buka file `.htaccess` untuk diedit.
- Periksa apakah ada aturan yang merujuk ke subfolder lama. Jika ada, hapus atau ubah agar mengarah ke domain utama.
- Untuk WordPress, seringkali cukup dengan mengatur ulang permalink melalui dashboard admin setelah file dipindahkan.
- Simpan perubahan pada file `.htaccess`.
Langkah 7: Uji Coba Website Secara Menyeluruh
Setelah semua langkah di atas selesai, saatnya menguji apakah semuanya berjalan lancar.
- Buka browser Anda dan kunjungi domain utama website Anda.
- Periksa semua halaman, tautan, gambar, dan fungsionalitas lainnya.
- Coba akses beberapa URL penting untuk memastikan tidak ada kesalahan 404 (Not Found).
- Periksa juga versi mobile website Anda.
Langkah 8: Hapus Folder Subfolder Lama (Opsional, Setelah Yakin Berhasil)
Setelah Anda yakin bahwa website berjalan sempurna di domain utama dan semua tautan berfungsi dengan baik, Anda dapat menghapus folder subfolder yang lama untuk menghemat ruang penyimpanan di server Anda.
Pastikan Anda benar-benar yakin sebelum melakukan ini. Jika Anda masih ragu, biarkan saja untuk sementara waktu.
Tips Tambahan dan Pertimbangan Penting
Proses pemindahan website terkadang bisa sedikit lebih kompleks tergantung pada teknologi yang digunakan. Berikut beberapa tips tambahan:
Pertimbangkan Penggunaan Plugin Migrasi
Jika Anda menggunakan platform seperti WordPress, ada banyak plugin migrasi yang dapat sangat menyederhanakan proses ini. Plugin seperti All-in-One WP Migration, Duplicator, atau UpdraftPlus (dengan fitur migrasi) dapat mengotomatiskan banyak langkah pemindahan file dan database.
Plugin ini biasanya akan memandu Anda melalui prosesnya, termasuk penyesuaian URL secara otomatis.
Perhatikan Pengalihan (Redirect)
Jika website Anda sudah terindeks di mesin pencari dengan URL subfolder, memindahkannya ke domain utama tanpa pengalihan akan membuat semua tautan lama menjadi rusak.
Ini dapat berdampak negatif pada SEO Anda. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menerapkan pengalihan 301 (permanen) dari URL lama di subfolder ke URL baru di domain utama.
Anda bisa melakukannya dengan menambahkan aturan ke file `.htaccess` atau menggunakan plugin pengalihan.
Contoh aturan `.htaccess` untuk pengalihan:
RedirectMatch 301 ^/subfolder/(.*)$ https://example.com/$1
Ganti `/subfolder/` dengan nama subfolder Anda dan `https://example.com/` dengan domain utama Anda.
Koneksi Database
Pastikan Anda memiliki informasi koneksi database yang benar (nama database, username, password, dan host) sebelum memulai.
Jika Anda tidak yakin, periksa file konfigurasi website Anda (misalnya `wp-config.php`) atau tanyakan kepada penyedia hosting Anda.
Performa Website
Setelah pemindahan, pantau performa website Anda. Terkadang, pemindahan bisa secara tidak sengaja memengaruhi kecepatan loading.
Periksa kembali pengaturan cache, kompresi gambar, dan elemen optimasi lainnya.
Kesimpulan
Memindahkan website dari subfolder ke domain utama adalah langkah penting untuk meningkatkan profesionalisme, visibilitas SEO, dan pengalaman pengguna.
Meskipun terdengar teknis, dengan mengikuti panduan langkah demi langkah yang cermat, proses ini dapat diselesaikan dengan sukses.
Selalu prioritaskan backup data sebelum memulai dan jangan ragu untuk menggunakan plugin migrasi atau mencari bantuan profesional jika Anda merasa tidak yakin.
Bagikan artikel ini jika bermanfaat, dan jelajahi panduan website lainnya di blog ini untuk terus meningkatkan kehadiran online Anda.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Berapa lama proses pemindahan website dari subfolder ke domain utama?
Durasi proses ini bervariasi tergantung pada ukuran website, kecepatan koneksi internet Anda, dan efisiensi server hosting Anda. Untuk website kecil hingga menengah, prosesnya bisa memakan waktu antara 30 menit hingga beberapa jam. Namun, jika website sangat besar dengan banyak file dan database, bisa memakan waktu lebih lama.
Apakah saya perlu membeli domain baru untuk memindahkan website ke domain utama?
Tidak, Anda tidak perlu membeli domain baru. Domain utama adalah alamat yang sudah Anda miliki. Yang Anda lakukan adalah memindahkan file website dari lokasi subfolder ke direktori utama yang terkait dengan domain tersebut di server hosting Anda.
Bagaimana jika saya melakukan kesalahan saat memindahkan file dan website menjadi error?
Inilah mengapa backup data menjadi sangat penting. Jika website Anda mengalami error setelah pemindahan, langkah pertama adalah memulihkan website Anda menggunakan file backup yang telah Anda buat sebelumnya. Setelah itu, Anda bisa mencoba kembali proses pemindahan dengan lebih hati-hati, atau mencari bantuan dari penyedia hosting Anda.