Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

5 Langkah Mudah Pindahkan Website ke Domain Utama Anda

Pernahkah Anda memulai sebuah website di sebuah subfolder untuk tujuan pengujian atau pengembangan, lalu kini tiba saatnya untuk memindahkannya ke domain utama...

5 Langkah Mudah Pindahkan Website ke Domain Utama Anda

Pernahkah Anda memulai sebuah website di sebuah subfolder untuk tujuan pengujian atau pengembangan, lalu kini tiba saatnya untuk memindahkannya ke domain utama yang lebih profesional? Situasi ini umum terjadi, terutama saat website telah siap diluncurkan ke publik.

Memindahkan website dari subfolder ke domain utama bukan sekadar memindahkan file. Ini adalah proses krusial yang memerlukan ketelitian agar tidak mengganggu performa, peringkat SEO, atau pengalaman pengguna. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dengan cara yang mudah dipahami, bahkan bagi Anda yang baru pertama kali melakukannya.

Memahami Konsep Dasar: Website, Domain, dan Subfolder

Sebelum kita masuk ke inti cara memindahkan website ke domain utama, penting untuk memahami terlebih dahulu beberapa istilah mendasar yang akan sering kita gunakan.

Apa Itu Website?

Website adalah kumpulan halaman web yang saling terhubung dan dapat diakses melalui internet. Halaman-halaman ini berisi berbagai jenis konten seperti teks, gambar, video, dan elemen interaktif lainnya. Setiap website memiliki identitas unik yang diwakili oleh alamat web atau URL.

Apa Itu Domain?

Domain adalah alamat unik yang digunakan untuk mengakses sebuah website di internet. Bayangkan domain sebagai alamat rumah Anda; tanpa alamat, orang tidak akan tahu cara menemukan Anda. Domain terdiri dari dua bagian utama: nama domain (misalnya, "contoh") dan ekstensi domain (misalnya, ".com", ".org", ".net").

Fungsi utama domain adalah menggantikan alamat IP numerik yang sulit diingat oleh manusia. Dengan domain seperti contoh.com, pengguna dapat dengan mudah mengakses website Anda hanya dengan mengetikkannya di browser.

Apa Itu Subfolder?

Subfolder, atau terkadang disebut direktori, adalah folder yang berada di dalam struktur direktori utama sebuah website. Dalam konteks hosting, direktori utama yang paling umum adalah `public_html` (atau `htdocs` tergantung pada penyedia hosting Anda). Subfolder sering digunakan untuk mengatur konten yang lebih spesifik atau terpisah dari direktori utama, seperti untuk blog (`domain.com/blog`), toko online (`domain.com/shop`), atau halaman pengujian.

Contohnya, jika website utama Anda berada di `domain.com`, maka website yang berada di subfolder `blog` akan dapat diakses melalui `domain.com/blog`.

Mengapa Memindahkan Website ke Domain Utama Penting?

Ada beberapa alasan kuat mengapa memindahkan website dari subfolder ke domain utama adalah langkah yang disarankan begitu pengembangan selesai.

Profesionalisme dan Kredibilitas

Website yang langsung diakses melalui domain utama (`domain.com`) memberikan kesan yang jauh lebih profesional dan terpercaya dibandingkan jika diakses melalui subfolder (`domain.com/namawebsite`). Ini membangun citra merek yang lebih kuat di mata pengunjung dan calon klien.

Kemudahan Akses dan Pengelolaan

Memiliki website di domain utama menyederhanakan navigasi bagi pengguna. Mereka tidak perlu mengingat atau mengetikkan bagian tambahan di URL. Dari sisi pengelolaan, struktur file yang lebih terorganisir di direktori utama juga memudahkan Anda dalam melakukan pemeliharaan dan pembaruan.

Optimasi SEO

Mesin pencari cenderung memberikan bobot lebih pada domain utama. Memindahkan website ke domain utama dapat membantu mengkonsolidasikan otoritas domain Anda, yang berpotensi meningkatkan peringkat pencarian (SEO). Jika website Anda berada di subfolder terlalu lama, mesin pencari mungkin menganggapnya sebagai bagian dari situs utama yang lebih besar, bukan sebagai entitas mandiri.

Potensi Masalah Teknis

Meskipun tujuan awalnya adalah pengujian, membiarkan website yang sudah siap di subfolder dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan kebingungan atau bahkan masalah teknis jika tidak dikelola dengan baik. Terutama jika ada duplikasi konten atau struktur URL yang tidak optimal.

Langkah-langkah Memindahkan Website ke Domain Utama

Proses pemindahan website dari subfolder ke domain utama umumnya melibatkan beberapa langkah teknis. Namun, jangan khawatir, panduan ini akan menyajikannya secara bertahap dan mudah diikuti.

Persiapan Penting Sebelum Memulai

Sebelum Anda mulai memindahkan file dan database, ada dua langkah krusial yang WAJIB Anda lakukan:

  1. Lakukan Backup Penuh: Ini adalah langkah terpenting. Pastikan Anda memiliki cadangan lengkap dari semua file website Anda (termasuk dari subfolder yang akan dipindahkan) dan database. Gunakan fitur backup yang disediakan oleh penyedia hosting Anda atau plugin backup jika Anda menggunakan CMS seperti WordPress. Cadangan ini akan menjadi penyelamat jika terjadi kesalahan tak terduga selama proses migrasi.
  2. Identifikasi Struktur File: Pahami dengan jelas di mana lokasi file website Anda saat ini (di dalam subfolder mana) dan di mana direktori utama (`public_html`) berada.

Langkah 1: Akses Control Panel Hosting Anda

Langkah pertama adalah masuk ke control panel hosting Anda. Sebagian besar penyedia hosting menggunakan cPanel, Plesk, atau panel kontrol custom lainnya. Akses panel ini biasanya melalui URL seperti `namadomainanda.com/cpanel` atau melalui link yang disediakan di member area penyedia hosting Anda.

Setelah berhasil login, Anda akan melihat berbagai opsi manajemen untuk website Anda.

Langkah 2: Buka File Manager

Di dalam control panel hosting, cari dan buka aplikasi bernama "File Manager". Aplikasi ini adalah alat utama Anda untuk mengelola semua file dan folder yang terkait dengan website Anda di server hosting.

File Manager biasanya menampilkan struktur direktori hosting Anda. Direktori utama website Anda biasanya bernama `public_html` atau `htdocs`. Di sinilah semua file yang dapat diakses publik harus ditempatkan.

Langkah 3: Temukan dan Akses Direktori Website Anda

Di dalam File Manager, navigasikan ke direktori `public_html`. Cari subfolder tempat website Anda saat ini berada. Misalnya, jika website Anda berada di `domainanda.com/toko`, maka Anda perlu masuk ke `public_html/toko`.

Setelah Anda berada di dalam subfolder tersebut, Anda akan melihat semua file dan folder yang membentuk website Anda.

Langkah 4: Pindahkan Semua File dari Subfolder ke `public_html`

Ini adalah inti dari proses pemindahan. Anda perlu memindahkan seluruh isi dari subfolder tersebut ke direktori `public_html`.

Ada dua cara utama untuk melakukan ini di File Manager:

Metode 1: Pindahkan File Satu per Satu (Kurang Efisien untuk Banyak File)

Anda bisa memilih setiap file dan folder di dalam subfolder, lalu menggunakan opsi "Move" atau "Pindahkan". Saat memilih tujuan, pastikan Anda memilih direktori `public_html`. Lakukan ini untuk semua konten di dalam subfolder.

Metode 2: Kompres, Pindahkan, dan Ekstrak (Lebih Efisien)

Ini adalah metode yang lebih disukai jika Anda memiliki banyak file.

  • Di dalam subfolder website Anda, pilih semua file dan folder.
  • Gunakan opsi "Compress" atau "Kompres" untuk membuat file arsip (misalnya, file .zip).
  • Setelah arsip dibuat, pindahkan file arsip tersebut dari subfolder ke direktori `public_html`.
  • Buka `public_html`, lalu pilih file arsip yang baru saja Anda pindahkan.
  • Gunakan opsi "Extract" atau "Ekstrak" untuk mengeluarkan semua file dari arsip ke direktori `public_html`.

Pastikan Anda memilih `public_html` sebagai lokasi ekstraksi. Setelah ekstraksi selesai, Anda akan melihat semua file website Anda langsung berada di dalam `public_html`.

Langkah 5: Perbarui Pengaturan Database (Jika Menggunakan CMS)

Jika website Anda menggunakan Content Management System (CMS) seperti WordPress, Joomla, atau Drupal, Anda mungkin perlu memperbarui pengaturan database agar mengarah ke lokasi domain utama yang baru.

Biasanya, ini melibatkan pengeditan file konfigurasi CMS (misalnya, `wp-config.php` untuk WordPress) atau memperbarui URL di dalam database itu sendiri. Untuk WordPress, Anda mungkin perlu mengedit tabel `wp_options` di database Anda untuk mengubah nilai `siteurl` dan `home` agar sesuai dengan domain utama Anda.

Tips Tambahan: Gunakan plugin migrasi CMS yang andal (seperti All-in-One WP Migration untuk WordPress) yang dapat menangani pemindahan database dan file secara otomatis. Ini sangat mempermudah prosesnya.

Langkah 6: Hapus Subfolder yang Tidak Lagi Digunakan

Setelah Anda yakin semua file telah berhasil dipindahkan ke `public_html` dan website Anda berfungsi dengan baik di domain utama, Anda bisa menghapus subfolder lama yang berisi salinan website Anda. Ini membantu menjaga kebersihan struktur file hosting Anda dan mencegah kebingungan.

Penting: Lakukan ini hanya setelah Anda benar-benar yakin bahwa semua konten telah dipindahkan dan website berjalan lancar. Konfirmasikan kembali melalui pengujian sebelum menghapus subfolder.

Langkah 7: Uji Coba Website Anda Secara Menyeluruh

Ini adalah tahap verifikasi. Buka browser Anda dan ketikkan nama domain utama Anda. Periksa setiap halaman, tautan, gambar, dan fungsionalitas website Anda.

Pastikan:

  • Semua halaman dapat diakses tanpa error.
  • Gambar dan media lainnya tampil dengan benar.
  • Formulir berfungsi seperti seharusnya.
  • Navigasi antar halaman berjalan lancar.
  • Tidak ada pesan error 404 (Not Found) atau error lainnya.

Jika Anda menemukan masalah, segera kembali ke backup Anda atau periksa kembali langkah-langkah yang telah Anda lakukan.

Mengatasi Potensi Masalah: Redirect dan SEO

Memindahkan website bukan hanya soal memindahkan file. Anda juga perlu memastikan bahwa pengguna dan mesin pencari tahu tentang perubahan ini.

Pentingnya Redirect 301

Jika website Anda sebelumnya diakses melalui URL subfolder (misalnya, `domainanda.com/toko`) dan sekarang berada di domain utama (`domainanda.com`), Anda harus mengatur redirect 301 (Moved Permanently). Redirect ini memberi tahu browser dan mesin pencari bahwa halaman lama telah dipindahkan secara permanen ke lokasi baru.

Mengapa ini penting?

  • Menjaga Peringkat SEO: Tanpa redirect, semua "link juice" atau otoritas yang telah terkumpul pada URL lama bisa hilang, berdampak negatif pada peringkat SEO Anda.
  • Pengalaman Pengguna: Pengguna yang mencoba mengakses URL lama akan secara otomatis diarahkan ke URL baru, mencegah mereka melihat halaman error 404 yang membingungkan.

Cara Mengatur Redirect 301

Cara paling umum untuk mengatur redirect 301 adalah melalui file `.htaccess` yang berada di direktori utama (`public_html`).

Berikut adalah contoh kode yang bisa Anda tambahkan ke file `.htaccess` untuk mengarahkan semua traffic dari subfolder `toko` ke domain utama Anda:

RewriteEngine On
RewriteRule ^toko/(.*)$ /$1 

Penjelasan:

  • `RewriteEngine On`: Mengaktifkan modul rewrite engine.
  • `RewriteRule ^toko/(.*)$ /$1 `: Aturan ini akan menangkap semua permintaan yang dimulai dengan `/toko/` (misalnya, `/toko/produk-keren`) dan mengalihkannya ke URL tanpa `/toko/` (menjadi `/produk-keren`) dengan status 301.

Catatan: Pastikan Anda mengedit file `.htaccess` yang ada di direktori `public_html`. Jika file tersebut tidak ada, Anda bisa membuatnya.

Memperbarui Sitemap dan Google Search Console

Setelah pemindahan dan pengaturan redirect selesai, Anda juga perlu memberi tahu mesin pencari tentang perubahan ini.

  • Perbarui Sitemap: Jika Anda menggunakan sitemap XML, pastikan sitemap tersebut mencerminkan URL baru yang ada di domain utama Anda. Unggah sitemap yang sudah diperbarui ke Google Search Console.
  • Google Search Console: Jika Anda sebelumnya telah menambahkan domain dengan subfolder ke Google Search Console, pertimbangkan untuk memperbarui informasinya atau menambahkan domain utama Anda sebagai properti baru. Ini membantu Google meng-crawl ulang website Anda dengan struktur URL yang baru.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Dalam proses memindahkan website, beberapa kesalahan umum bisa saja terjadi jika tidak berhati-hati.

1. Lupa Melakukan Backup

Ini adalah kesalahan paling fatal. Tanpa backup, jika terjadi masalah, memulihkan website bisa menjadi sangat sulit atau bahkan tidak mungkin.

2. Mengabaikan Redirect 301

Membiarkan URL lama tidak mengarah ke URL baru akan merusak SEO dan membuat pengguna frustrasi. Ini seperti memiliki banyak pintu masuk ke rumah Anda yang tidak terhubung.

3. Tidak Menguji Secara Menyeluruh

Terburu-buru dalam menguji atau bahkan melewatkan tahap pengujian bisa mengakibatkan website diluncurkan dengan banyak error yang tidak disadari.

4. Menghapus Subfolder Terlalu Cepat

Menghapus subfolder sebelum yakin semua file berhasil dipindahkan dan berfungsi dengan baik di domain utama bisa menyebabkan kehilangan data.

5. Masalah Konfigurasi Database

Untuk CMS, perubahan URL di database sangat penting. Jika salah, website tidak akan menampilkan konten dengan benar atau bahkan tidak bisa diakses.

Kesimpulan: Migrasi Website yang Sukses

Memindahkan website dari subfolder ke domain utama adalah langkah strategis untuk meningkatkan profesionalisme, kemudahan akses, dan performa SEO. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah ini, melakukan backup menyeluruh, dan tidak melupakan pentingnya redirect 301, Anda dapat memastikan proses migrasi berjalan lancar.

Ingatlah, ketelitian dan kesabaran adalah kunci. Jika Anda merasa tidak yakin atau ingin memastikan semuanya berjalan sempurna, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli web development atau menggunakan layanan profesional.

Bagikan artikel ini kepada teman atau kolega yang mungkin membutuhkan panduan serupa.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan Seputar Pemindahan Website

Apa Perbedaan Antara Domain Utama dan Subfolder?

Domain utama adalah alamat utama website Anda (contoh: `domainanda.com`). Subfolder adalah direktori di dalam domain utama yang digunakan untuk mengorganisir konten (contoh: `domainanda.com/blog`).

Apakah Memindahkan Website Akan Mempengaruhi Peringkat SEO Saya?

Ya, bisa. Jika dilakukan dengan benar, pemindahan ke domain utama justru dapat meningkatkan SEO. Namun, jika tidak ada redirect 301 atau ada kesalahan teknis, peringkat SEO bisa menurun.

Berapa Lama Proses Pemindahan Website Biasanya Berlangsung?

Durasi pemindahan sangat bervariasi tergantung pada ukuran website, kompleksitasnya, dan keahlian teknis Anda. Untuk website sederhana, bisa memakan waktu kurang dari satu jam. Untuk website yang besar dan kompleks, bisa memakan waktu beberapa jam hingga satu hari, terutama jika melibatkan migrasi database yang rumit.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang