Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

5 Pilihan Cuan Marketplace vs Toko Online

Memilih antara berjualan di marketplace atau membangun toko online sendiri seringkali menjadi dilema bagi para pebisnis di era digital ini. Kedua platform memi...

5 Pilihan Cuan Marketplace vs Toko Online

Memilih antara berjualan di marketplace atau membangun toko online sendiri seringkali menjadi dilema bagi para pebisnis di era digital ini. Kedua platform memiliki karakteristik unik yang menawarkan peluang dan tantangan tersendiri. Keputusan yang tepat akan sangat memengaruhi potensi keuntungan dan pertumbuhan bisnis Anda di ranah daring.

Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk marketplace dan toko online, membandingkan kelebihan serta kekurangannya secara mendalam. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda akan dapat menentukan strategi mana yang paling sesuai untuk mencapai tujuan bisnis Anda.

Mengenal Dunia Perdagangan Digital: Marketplace dan Toko Online

Dalam lanskap bisnis daring yang terus berkembang, dua model utama mendominasi cara produk dan jasa diperjualbelikan: marketplace dan toko online. Keduanya menyediakan sarana bagi penjual untuk menjangkau konsumen, namun dengan pendekatan yang berbeda.

Apa Itu Marketplace?

Marketplace adalah sebuah platform digital terpusat yang berfungsi sebagai pasar online. Di sini, berbagai penjual berkumpul dan menawarkan produk mereka kepada jutaan calon pembeli. Think of it as a digital mall where many different shops operate under one roof.

Platform seperti ini sudah sangat umum dan familiar bagi masyarakat luas. Pembeli dapat menemukan berbagai macam barang, mulai dari kebutuhan sehari-hari, fashion, elektronik, hingga barang-barang unik, semua dalam satu tempat. Kemudahan pencarian, perbandingan harga, dan fitur ulasan dari pengguna lain menjadi daya tarik utama bagi konsumen.

Kelebihan Berbisnis di Marketplace

Memulai atau mengembangkan bisnis di marketplace menawarkan sejumlah keuntungan signifikan, terutama bagi mereka yang baru terjun ke dunia e-commerce atau ingin menjangkau pasar yang lebih luas dengan cepat.

  • Akses Instan ke Basis Pengguna Besar

Salah satu keunggulan terbesar adalah Anda langsung terhubung dengan jutaan pengguna aktif yang sudah terbiasa berbelanja di platform tersebut. Ini berarti potensi pelanggan Anda sudah tersedia.

  • Infrastruktur yang Sudah Siap

Marketplace menyediakan semua infrastruktur yang dibutuhkan untuk berjualan online, mulai dari sistem pembayaran, pengelolaan pesanan, hingga pilihan pengiriman. Anda tidak perlu repot membangunnya dari nol.

  • Kepercayaan Konsumen yang Terbangun

Platform marketplace umumnya sudah memiliki reputasi dan kepercayaan yang kuat di mata konsumen. Adanya sistem ulasan, rating, dan jaminan keamanan transaksi membuat pembeli merasa lebih nyaman.

  • Biaya Pemasaran yang Lebih Terjangkau

Banyak marketplace menawarkan fitur promosi dan iklan terintegrasi yang relatif lebih mudah diakses dan dijangkau oleh berbagai segmen pembeli.

  • Proses Cepat untuk Memulai

Anda bisa segera mendaftar, mengunggah produk, dan mulai berjualan dalam waktu yang relatif singkat, tanpa perlu keahlian teknis mendalam.

Kekurangan Berbisnis di Marketplace

Namun, di balik kemudahan dan jangkauannya yang luas, berjualan di marketplace juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu dipertimbangkan.

  • Persaingan yang Sangat Ketat

Karena banyak penjual berkumpul di satu platform, persaingan untuk mendapatkan perhatian pembeli bisa menjadi sangat sengit. Anda harus bersaing tidak hanya dengan produk serupa, tetapi juga dengan ribuan penjual lain.

  • Biaya Komisi dan Potongan

Setiap transaksi yang terjadi di marketplace biasanya dikenakan biaya komisi atau potongan penjualan. Hal ini dapat mengurangi margin keuntungan Anda, terutama untuk produk dengan harga rendah.

  • Kontrol Merek yang Terbatas

Anda memiliki kendali yang lebih sedikit terhadap tampilan toko, branding, dan pengalaman pelanggan secara keseluruhan. Anda terikat pada desain dan aturan yang ditetapkan oleh platform.

  • Ketergantungan pada Kebijakan Platform

Perubahan kebijakan, algoritma, atau aturan dari pihak marketplace dapat secara langsung memengaruhi visibilitas dan penjualan Anda, yang berada di luar kendali Anda.

  • Kesulitan Membangun Hubungan Langsung dengan Pelanggan

Interaksi Anda dengan pelanggan seringkali dimediasi oleh platform, sehingga menyulitkan untuk membangun hubungan jangka panjang atau mengumpulkan data pelanggan secara mendalam.

Apa Itu Toko Online?

Berbeda dengan marketplace, toko online adalah sebuah website atau platform digital yang Anda miliki dan kelola sepenuhnya. Ini adalah ruang virtual Anda sendiri di internet, di mana Anda dapat menampilkan produk, mengelola pesanan, dan berinteraksi dengan pelanggan sesuai dengan brand Anda.

Membangun toko online berarti Anda memiliki kendali penuh atas seluruh aspek bisnis, mulai dari desain website, penawaran produk, strategi pemasaran, hingga pengalaman pelanggan.

Kelebihan Berbisnis di Toko Online

Memiliki toko online sendiri memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang tidak bisa didapatkan di marketplace. Ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun identitas merek yang kuat.

  • Kontrol Penuh atas Merek dan Pengalaman Pelanggan

Anda bebas mendesain tampilan toko, menentukan narasi merek, dan menciptakan pengalaman berbelanja yang unik dan personal bagi setiap pengunjung.

  • Potensi Margin Keuntungan Lebih Tinggi

Tanpa adanya biaya komisi per transaksi kepada pihak ketiga, Anda dapat mempertahankan seluruh pendapatan dari setiap penjualan, sehingga potensi keuntungan bisa lebih besar.

  • Membangun Aset Digital yang Bernilai

Toko online Anda adalah aset digital Anda sendiri. Seiring waktu, dengan strategi yang tepat, nilai merek dan traffic website Anda akan terus bertumbuh.

  • Data Pelanggan yang Lengkap

Anda dapat mengumpulkan data pelanggan secara langsung, yang sangat berharga untuk memahami preferensi mereka, melakukan personalisasi, dan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif.

  • Fleksibilitas dalam Pemasaran dan Promosi

Anda bebas menggunakan berbagai strategi pemasaran digital, mulai dari SEO, content marketing, social media marketing, email marketing, hingga paid advertising, tanpa dibatasi oleh aturan platform.

Kekurangan Berbisnis di Toko Online

Meskipun menawarkan banyak keunggulan, membangun dan mengelola toko online juga memerlukan investasi waktu, tenaga, dan sumber daya yang lebih besar.

  • Membutuhkan Investasi Awal

Anda perlu mengeluarkan biaya untuk domain, hosting, desain website, pengembangan, dan mungkin biaya platform e-commerce jika menggunakan solusi siap pakai.

  • Tantangan dalam Menarik Traffic

Mendatangkan pengunjung ke toko online Anda memerlukan upaya pemasaran yang konsisten dan strategis, seperti optimasi mesin pencari (SEO) dan promosi di berbagai kanal.

  • Membutuhkan Keahlian Teknis atau Tim Pendukung

Membangun, memelihara, dan mengoptimalkan website memerlukan pemahaman teknis dasar, atau setidaknya kemampuan untuk bekerja sama dengan developer atau tim IT.

  • Membangun Kepercayaan dari Nol

Sebagai entitas baru, Anda perlu bekerja keras untuk membangun kepercayaan konsumen, meyakinkan mereka bahwa toko online Anda aman, terpercaya, dan menawarkan produk berkualitas.

  • Tanggung Jawab Penuh atas Operasional

Anda bertanggung jawab penuh atas semua aspek operasional, mulai dari manajemen inventaris, pemrosesan pesanan, pengiriman, hingga layanan pelanggan.

Perbandingan Mendalam: Marketplace vs Toko Online

Untuk membuat keputusan yang tepat, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara kedua model ini dalam berbagai aspek krusial bagi bisnis.

Kepemilikan dan Kontrol atas Bisnis

Marketplace memberikan Anda ruang untuk berjualan, namun platformnya adalah milik orang lain. Anda tunduk pada aturan dan kebijakan mereka. Sebaliknya, toko online adalah milik Anda sepenuhnya. Anda memiliki kendali penuh atas setiap elemen, mulai dari branding, desain, hingga kebijakan bisnis. Ini ibarat menyewa lapak di pasar tradisional versus membangun ruko sendiri.

Strategi Pemasaran dan Jangkauan Audiens

Di marketplace, Anda memanfaatkan audiens yang sudah ada. Pemasaran lebih difokuskan pada bagaimana produk Anda menonjol di antara produk lain. Anda bisa menggunakan fitur promosi bawaan platform. Sementara di toko online, Anda harus aktif mendatangkan audiens melalui berbagai strategi digital marketing, seperti SEO agar mudah ditemukan di Google, iklan berbayar, atau kampanye media sosial. Jangkauan di marketplace bisa lebih cepat, namun di toko online lebih strategis dan bisa membangun ekosistem merek sendiri.

Membangun Kepercayaan Konsumen

Konsumen cenderung lebih mudah percaya pada marketplace besar karena sudah familiar dan memiliki sistem keamanan yang teruji. Mereka merasa lebih aman bertransaksi. Di toko online, Anda perlu bekerja ekstra keras untuk membangun reputasi dan kepercayaan. Ini bisa dilakukan melalui testimoni pelanggan, sertifikat keamanan, kebijakan privasi yang jelas, dan layanan pelanggan yang responsif.

Kemudahan dalam Operasional Awal

Memulai di marketplace jauh lebih mudah. Anda hanya perlu mendaftar dan mengunggah produk. Semuanya sudah tersedia. Membangun toko online memerlukan lebih banyak tahapan, mulai dari memilih platform, mendesain, hingga mengintegrasikan sistem pembayaran dan pengiriman.

Analisis Struktur Biaya

Marketplace memiliki biaya yang lebih variabel, seringkali berupa komisi dari setiap penjualan, biaya listing, dan biaya promosi. Ini bisa membuat margin keuntungan lebih tipis. Toko online memiliki biaya awal yang lebih besar (domain, hosting, pengembangan), namun biaya operasional per transaksi cenderung lebih rendah karena tidak ada potongan ke pihak ketiga. Anda memiliki kontrol lebih besar atas alokasi anggaran pemasaran.

Pertumbuhan dan Skalabilitas Jangka Panjang

Marketplace bagus untuk pertumbuhan cepat di awal, namun skalabilitas jangka panjang bisa terbatas oleh aturan dan persaingan. Toko online memiliki potensi skalabilitas yang lebih besar karena Anda membangun merek dan aset digital Anda sendiri. Anda bisa mengembangkan fitur, memperluas jangkauan, dan mengintegrasikan dengan berbagai layanan tanpa batasan platform.

Pengalaman Pengguna dan Kustomisasi

Di marketplace, pengalaman pengguna standar dan tidak bisa banyak diubah. Di toko online, Anda dapat merancang pengalaman yang sepenuhnya sesuai dengan persona pelanggan ideal Anda, menciptakan alur navigasi yang intuitif dan interaksi yang menarik.

Mana yang Lebih Menguntungkan: Marketplace atau Toko Online?

Pertanyaan "mana yang lebih menguntungkan" tidak memiliki jawaban tunggal, karena sangat bergantung pada berbagai faktor bisnis Anda.

Kondisi Bisnis Saat Ini

Jika Anda baru memulai bisnis dengan modal terbatas dan ingin segera merasakan penjualan, marketplace bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Anda dapat menguji pasar dan mendapatkan feedback tanpa investasi besar.

Jika Anda sudah memiliki bisnis yang mapan dan ingin membangun identitas merek yang kuat serta memiliki kontrol penuh atas operasional, toko online adalah investasi yang lebih strategis.

Jenis Produk yang Dijual

Produk yang sangat umum dan banyak pesaingnya mungkin lebih cocok dijual di marketplace untuk mendapatkan visibilitas awal. Produk unik, custom, atau yang memerlukan narasi merek yang kuat akan lebih bersinar di toko online sendiri.

Target Pasar

Jika target pasar Anda adalah pengguna umum yang terbiasa berbelanja di marketplace, maka kehadiran di sana sangat penting. Jika Anda menargetkan niche market tertentu yang lebih spesifik dan mencari pelanggan yang loyal, membangun toko online akan lebih efektif.

Sumber Daya yang Dimiliki

Evaluasi sumber daya Anda, baik itu modal, waktu, maupun keahlian teknis. Membangun toko online memerlukan komitmen yang lebih besar dalam hal ini dibandingkan sekadar membuka lapak di marketplace.

Strategi Kombinasi: Memaksimalkan Potensi Keduanya

Banyak bisnis sukses mengadopsi strategi hibrida, yaitu berjualan di marketplace sekaligus membangun toko online sendiri. Pendekatan ini seringkali menjadi cara paling efektif untuk memaksimalkan jangkauan dan keuntungan.

Manfaatkan Jangkauan Marketplace

Gunakan marketplace sebagai saluran untuk menjangkau audiens baru, meningkatkan kesadaran merek, dan menghasilkan penjualan awal. Ini adalah cara yang efisien untuk memperkenalkan produk Anda kepada khalayak luas.

Bangun Identitas Merek di Toko Online

Sambil berjualan di marketplace, investasikan sumber daya untuk membangun toko online Anda. Jadikan toko online sebagai pusat dari identitas merek Anda, tempat pelanggan setia dapat berinteraksi lebih dalam dan mendapatkan pengalaman eksklusif.

Arahkan Pelanggan dari Marketplace ke Toko Online

Gunakan promosi atau penawaran khusus di toko online untuk menarik pelanggan dari marketplace. Misalnya, tawarkan diskon khusus bagi mereka yang mengikuti akun media sosial Anda atau mendaftar di newsletter toko online Anda.

Kumpulkan Data Pelanggan Secara Efektif

Data yang Anda kumpulkan dari toko online jauh lebih berharga untuk personalisasi dan retensi pelanggan dibandingkan data dari marketplace yang terbatas.

Kesimpulan: Pilihan Strategis untuk Pertumbuhan Bisnis

Memilih antara marketplace vs toko online bukanlah pilihan hitam putih. Keduanya memiliki peran penting dalam ekosistem perdagangan digital. Marketplace menawarkan jalan pintas untuk menjangkau pasar luas dengan cepat, sementara toko online adalah fondasi untuk membangun merek yang kuat dan berkelanjutan.

Pertimbangkan tujuan bisnis Anda, target audiens, serta sumber daya yang Anda miliki. Untuk pertumbuhan yang optimal, seringkali strategi kombinasi yang menggabungkan keunggulan keduanya adalah pendekatan yang paling cerdas.

Bagikan artikel ini kepada rekan bisnis Anda yang sedang mempertimbangkan strategi berjualan online.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Marketplace dan Toko Online

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membuat toko online?

Biaya pembuatan toko online sangat bervariasi. Mulai dari ratusan ribu rupiah untuk biaya domain dan hosting tahunan, ditambah biaya platform e-commerce (jika menggunakan solusi berlangganan) atau biaya pengembangan jika membuat custom. Biaya bisa mencapai jutaan hingga puluhan juta rupiah tergantung kompleksitas dan fitur yang diinginkan.

Tools apa yang wajib dipakai untuk berjualan online?

Untuk berjualan di marketplace, tools utamanya adalah platform marketplace itu sendiri. Untuk toko online, Anda memerlukan domain, hosting, platform e-commerce (seperti WordPress dengan WooCommerce, Shopify, atau Magento), serta tools pendukung pemasaran seperti Google Analytics, email marketing tools, dan social media management tools.

Apakah website toko online harus punya SSL?

Ya, sangat wajib. Sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) mengenkripsi data yang dikirim antara browser pengunjung dan server website Anda. Ini penting untuk melindungi informasi sensitif pelanggan (seperti detail pembayaran) dan membangun kepercayaan. Google juga memberikan peringkat lebih baik pada website yang menggunakan HTTPS (protokol aman yang didapat dari SSL).

Platform CMS apa yang terbaik untuk pemula yang ingin membuat toko online?

Untuk pemula, WordPress dengan plugin WooCommerce adalah pilihan yang sangat populer. WordPress terkenal dengan kemudahan penggunaannya, fleksibilitasnya, dan ekosistem plugin yang luas. Shopify juga merupakan opsi yang sangat baik karena sangat user-friendly dan dirancang khusus untuk e-commerce, meskipun bersifat berlangganan.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang