Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Cara Blokir IP Plesk via .htaccess: Tutorial Lengkap

Blokir IP Plesk via .htaccess dengan mudah! Tutorial lengkap ini ajarkan cara mengamankan website Anda dari ancaman siber.

Cara Blokir IP Plesk via .htaccess: Tutorial Lengkap

Dalam mengelola sebuah website, keamanan adalah prioritas utama yang tidak bisa ditawar. Setiap hari, website di seluruh dunia menghadapi berbagai ancaman siber, mulai dari upaya peretasan, serangan DDoS, hingga spam bot yang menguras sumber daya server. Salah satu cara efektif untuk membentengi website Anda adalah dengan memblokir alamat IP yang mencurigakan atau tidak diinginkan. Jika Anda menggunakan panel Plesk, Anda memiliki kendali penuh untuk melakukan ini, dan salah satu metode paling ampuh serta fleksibel adalah melalui modifikasi file .htaccess. Artikel ini akan menjadi panduan Cara Blokir IP Plesk via .htaccess: Tutorial Lengkap yang akan membawa Anda langkah demi langkah, memastikan website Anda tetap aman dan bekerja optimal.

Tutorial komprehensif ini tidak hanya akan membahas dasar-dasar pemblokiran IP, tetapi juga menyelami teknik-teknik lanjutan, best practices, serta cara mengatasi masalah yang mungkin muncul. Kami akan memastikan Anda memahami betul mengapa, kapan, dan bagaimana memblokir IP secara efektif di lingkungan Plesk Anda. Bersiaplah untuk meningkatkan keamanan website Anda ke level berikutnya!

Mengapa Anda Perlu Memblokir IP di Plesk? Memahami Pentingnya Keamanan Website

Memblokir alamat IP tertentu mungkin terdengar seperti tindakan ekstrem, namun ini adalah salah satu langkah fundamental dalam strategi keamanan siber yang proaktif. Website Anda adalah aset digital yang berharga, dan melindunginya dari akses yang tidak sah atau aktivitas berbahaya adalah sebuah keharusan. Di lingkungan Plesk yang menawarkan fleksibilitas dan kontrol, pemblokiran IP menjadi alat yang sangat ampuh.

Ancaman Umum dari Alamat IP Mencurigakan

Ada berbagai skenario di mana pemblokiran IP sangat diperlukan. Pertama, adalah serangan brute-force, di mana penyerang mencoba ribuan kombinasi username dan kata sandi untuk mendapatkan akses ke akun administrator. Serangan ini seringkali berasal dari satu atau beberapa alamat IP yang sama secara berulang. Kedua, serangan DDoS (Distributed Denial of Service), meskipun biasanya melibatkan banyak IP, seringkali dimulai dengan probing dari IP tertentu atau bahkan dapat dikurangi dampaknya dengan memblokir sumber-sumber yang paling aktif. Ketiga, spam bot dan scraper yang secara otomatis mengumpulkan konten website Anda atau membanjiri formulir kontak dengan spam, membebani server dan mengurangi kualitas data Anda. Terakhir, ada juga kasus penyalahgunaan akses oleh individu tertentu yang terus-menerus mencoba mengakses area terlarang atau melakukan tindakan merugikan lainnya.

Manfaat Blokir IP untuk Kinerja dan Keamanan

Dengan memblokir alamat IP yang teridentifikasi sebagai sumber ancaman, Anda tidak hanya mencegah potensi kerusakan, tetapi juga meraih beberapa manfaat signifikan. Peningkatan keamanan adalah yang paling jelas; Anda secara langsung menghentikan upaya akses yang tidak sah dan serangan siber. Selain itu, pemblokiran IP dapat mengurangi beban server. Setiap permintaan dari IP berbahaya mengonsumsi sumber daya CPU dan bandwidth Anda. Dengan memblokirnya, Anda membebaskan sumber daya tersebut untuk pengunjung yang sah, sehingga meningkatkan kinerja website secara keseluruhan. Ini juga membantu melindungi reputasi website Anda dari spam atau konten berbahaya yang mungkin disuntikkan oleh penyerang, serta mempertahankan integritas data Anda dari modifikasi yang tidak diinginkan.

Mengenal File .htaccess: Gerbang Keamanan Website Anda

File .htaccess adalah salah satu file konfigurasi terpenting dalam lingkungan server web Apache, yang merupakan fondasi banyak instalasi Plesk. File ini memungkinkan Anda untuk mengonfigurasi pengaturan server untuk direktori tertentu dan subdirektorinya, tanpa perlu memodifikasi file konfigurasi server utama. Ini memberikan fleksibilitas luar biasa bagi pemilik website untuk mengontrol berbagai aspek, termasuk keamanan.

Apa itu .htaccess dan Fungsinya?

Singkatan dari "hypertext access", .htaccess adalah file teks biasa yang dapat Anda letakkan di direktori mana pun di website Anda. Ketika server Apache menerima permintaan untuk direktori tersebut, ia akan mencari dan memproses file .htaccess yang ada. Fungsinya sangat beragam, mulai dari redirect URL, rewriting URL, mengatur halaman error kustom, hingga yang paling relevan dengan topik ini, yaitu mengatur batasan akses. Dengan .htaccess, Anda dapat menentukan siapa yang boleh dan siapa yang tidak boleh mengakses bagian tertentu dari website Anda berdasarkan alamat IP, user agent, atau kriteria lainnya.

Perbedaan Blokir IP via .htaccess dan Firewall Plesk

Plesk sendiri menyediakan fitur firewall bawaan yang memungkinkan Anda mengelola aturan lalu lintas jaringan di tingkat server. Lantas, apa bedanya dengan blokir IP via .htaccess? Firewall Plesk bekerja di tingkat jaringan yang lebih rendah, sebelum permintaan HTTP mencapai web server. Ini berarti firewall dapat memblokir lalu lintas bahkan sebelum web server (Apache/Nginx) mulai memprosesnya, sehingga lebih efisien dalam menghentikan serangan volume tinggi seperti DDoS. Anda dapat mengonfigurasi aturan firewall melalui antarmuka Plesk untuk memblokir port atau IP tertentu.

Sementara itu, blokir IP via .htaccess bekerja di tingkat aplikasi, yaitu di dalam web server Apache. Aturan ini diterapkan setelah permintaan melewati firewall server (jika ada) dan mencapai Apache. Keuntungannya adalah .htaccess memungkinkan kontrol yang lebih granular dan spesifik untuk setiap direktori, serta lebih mudah diakses dan dimodifikasi oleh pengguna tanpa akses root server. Anda dapat memblokir IP untuk seluruh website atau hanya untuk folder tertentu. Idealnya, kedua metode ini dapat digunakan secara komplementer: firewall untuk perlindungan umum tingkat server, dan .htaccess untuk aturan spesifik website atau direktori.

Panduan Lengkap: Cara Blokir IP di Plesk Menggunakan .htaccess

Memblokir IP melalui .htaccess di Plesk adalah proses yang relatif mudah, namun memerlukan ketelitian agar tidak salah memblokir IP yang valid. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengimplementasikannya.

Akses File Manager di Plesk Panel

Langkah pertama adalah masuk ke akun Plesk Anda. Setelah berhasil login, navigasikan ke domain yang ingin Anda kelola. Di sana, Anda akan menemukan menu "File Manager". Klik menu ini untuk membuka antarmuka pengelolaan file website Anda. File Manager Plesk menyediakan tampilan berbasis web yang intuitif untuk menavigasi, mengedit, dan mengunggah file di server Anda.

Mengidentifikasi Lokasi File .htaccess

File .htaccess biasanya terletak di direktori root dokumen website Anda, yang umumnya adalah httpdocs atau public_html (tergantung konfigurasi server). Setelah masuk ke File Manager, cari direktori ini dan klik untuk membukanya. Di dalamnya, Anda akan mencari file bernama .htaccess. Perlu diingat, file ini mungkin tersembunyi secara default karena diawali dengan tanda titik. Jika Anda tidak melihatnya, cari opsi "Show Hidden Files" atau "Tampilkan File Tersembunyi" di File Manager Anda.

Jika file .htaccess belum ada, Anda bisa membuatnya. Klik tombol "+ New" atau "Baru" dan pilih "Create New File". Beri nama file tersebut .htaccess (pastikan ada titik di depannya).

Format Dasar Aturan Blokir IP di .htaccess

Untuk memblokir IP menggunakan .htaccess, Anda akan menambahkan baris kode khusus. Aturan dasar yang paling umum adalah menggunakan direktif Deny from. Formatnya adalah sebagai berikut:

Order Allow,Deny
Allow from all
Deny from [alamat_IP_yang_diblokir]

Mari kita bedah artinya:

  • Order Allow,Deny: Ini memberitahu server untuk memproses aturan Allow terlebih dahulu, kemudian aturan Deny. Jika sebuah IP cocok dengan aturan Allow dan Deny, aturan Deny akan menang.
  • Allow from all: Baris ini secara default mengizinkan akses dari semua alamat IP.
  • Deny from [alamat_IP_yang_diblokir]: Baris ini secara spesifik memblokir akses dari alamat IP yang Anda tentukan.

Pastikan Anda menambahkan baris ini di bagian atas file .htaccess untuk memastikan aturan ini diterapkan dengan benar.

Contoh Penerapan untuk Satu atau Beberapa IP

Berikut adalah contoh bagaimana Anda dapat menerapkan aturan pemblokiran untuk satu IP atau beberapa IP sekaligus:

Memblokir Satu Alamat IP:

Order Allow,Deny
Allow from all
Deny from 192.168.1.100

Ini akan memblokir akses dari alamat IP 192.168.1.100.

Memblokir Beberapa Alamat IP:

Untuk memblokir lebih dari satu IP, cukup tambahkan baris Deny from untuk setiap IP:

Order Allow,Deny
Allow from all
Deny from 192.168.1.100
Deny from 203.0.113.50
Deny from 172.16.0.25

Ini akan memblokir akses dari ketiga alamat IP yang disebutkan.

Blokir IP Berdasarkan Range (CIDR)

Terkadang, Anda mungkin perlu memblokir seluruh rentang alamat IP, misalnya dari satu ISP atau lokasi geografis tertentu yang sering menjadi sumber serangan. Anda bisa melakukannya dengan notasi CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Formatnya adalah alamat IP diikuti dengan garis miring dan angka yang menunjukkan jumlah bit jaringan (misalnya, /24 untuk blok IP kelas C).

Contoh Blokir IP Range:

Order Allow,Deny
Allow from all
Deny from 192.168.1.0/24

Ini akan memblokir semua alamat IP mulai dari 192.168.1.0 hingga 192.168.1.255. Notasi /24 berarti 256 alamat IP dalam satu blok. Anda juga bisa menggunakan notasi lain seperti /16 untuk blok yang lebih besar (65.536 IP) atau /8 (16.777.216 IP). Pastikan Anda memahami rentang IP yang Anda blokir agar tidak salah memblokir IP yang sah.

Teknik Blokir IP Lanjutan dan Best Practices

Memblokir IP tidak hanya sebatas menggunakan direktif Deny from. Ada beberapa teknik lanjutan dan praktik terbaik yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan kontrol dan efektivitas keamanan website Anda.

Memblokir Akses ke Direktori Tertentu

Anda mungkin tidak ingin memblokir IP tertentu dari seluruh website, melainkan hanya dari bagian sensitif, seperti direktori admin atau direktori yang berisi file penting. Untuk melakukan ini, Anda cukup meletakkan file .htaccess baru di dalam direktori yang ingin Anda lindungi.

Misalnya, jika Anda ingin memblokir IP 203.0.113.10 dari direktori /admin/, Anda akan membuat file .htaccess di dalam direktori httpdocs/admin/ (atau public_html/admin/) dengan isi sebagai berikut:

Order Allow,Deny
Allow from all
Deny from 203.0.113.10

Dengan cara ini, IP tersebut hanya akan diblokir saat mencoba mengakses direktori /admin/, sementara akses ke bagian lain dari website tetap diizinkan.

Menggunakan .htaccess untuk Whitelist IP Tertentu

Kadang-kadang, Anda mungkin ingin membatasi akses ke website atau direktori hanya untuk IP tertentu (whitelist) dan memblokir semua IP lainnya. Ini sangat berguna untuk area admin atau pengembangan yang hanya boleh diakses oleh tim Anda. Untuk melakukan ini, Anda akan membalik urutan Order dan menggunakan Deny from all sebagai default, lalu mengizinkan IP spesifik.

Order Deny,Allow
Deny from all
Allow from [IP_Anda_1]
Allow from [IP_Anda_2]

Dalam contoh ini:

  • Order Deny,Allow: Server akan memproses aturan Deny terlebih dahulu, kemudian aturan Allow. Jika sebuah IP cocok dengan aturan Deny dan Allow, aturan Allow akan menang.
  • Deny from all: Secara default, semua akses diblokir.
  • Allow from [IP_Anda_1], Allow from [IP_Anda_2]: Hanya IP yang terdaftar di sini yang akan diizinkan.

Penting: Pastikan Anda memasukkan alamat IP Anda sendiri ke dalam daftar Allow from, jika tidak, Anda akan memblokir diri sendiri!

Pencegahan Blokir IP yang Salah: Tips Penting

Kesalahan dalam memblokir IP bisa berakibat fatal, seperti memblokir diri sendiri atau pengunjung yang sah. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah hal tersebut:

  • Verifikasi IP: Selalu pastikan alamat IP yang akan Anda blokir memang merupakan sumber ancaman. Gunakan log akses server Anda untuk mengidentifikasi pola IP yang mencurigakan.
  • Uji Coba: Setelah menambahkan aturan blokir, uji coba website Anda dari IP yang berbeda (jika memungkinkan) untuk memastikan aturan bekerja seperti yang diharapkan dan tidak memengaruhi akses yang sah.
  • Backup .htaccess: Sebelum memodifikasi file .htaccess, selalu buat salinan cadangan. Ini akan sangat membantu jika terjadi kesalahan dan Anda perlu mengembalikan ke versi sebelumnya.
  • Gunakan Komentar: Tambahkan komentar di file .htaccess Anda untuk menjelaskan tujuan setiap aturan. Ini akan memudahkan Anda atau orang lain di masa mendatang untuk memahami dan mengelola aturan tersebut. Gunakan tanda # di awal baris untuk komentar.
  • Hati-hati dengan Range IP: Saat memblokir rentang IP, pastikan Anda mengetahui dengan pasti rentang tersebut. Memblokir rentang yang terlalu luas dapat menghalangi banyak pengguna sah.

Memblokir User Agent Mencurigakan

Selain IP, Anda juga bisa memblokir user agent tertentu yang sering digunakan oleh bot atau scraper. User agent adalah string teks yang dikirim oleh browser atau klien untuk mengidentifikasi dirinya ke server web. Beberapa bot jahat menggunakan user agent yang tidak standar atau bahkan mencoba meniru user agent browser yang sah.

RewriteEngine On
RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} "badbot|anotherbadbot|spammerbot" [NC]
RewriteRule . - [F,L]

Dalam contoh ini:

  • RewriteEngine On: Mengaktifkan modul rewrite Apache.
  • RewriteCond %{HTTP_USER_AGENT} "..." [NC]: Kondisi ini memeriksa apakah user agent yang masuk mengandung salah satu string yang ditentukan (badbot, anotherbadbot, spammerbot). [NC] berarti case-insensitive.
  • RewriteRule . - [F,L]: Jika kondisi terpenuhi, permintaan akan ditolak (F - Forbidden) dan tidak ada aturan lain yang akan diproses (L - Last).

Anda bisa menemukan daftar user agent yang mencurigakan dari log server atau sumber keamanan lainnya.

Mengelola dan Memecahkan Masalah Blokir IP di Plesk

Setelah Anda menerapkan aturan blokir IP, penting untuk mengetahui cara mengelolanya dan apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah. Fleksibilitas .htaccess juga berarti Anda dapat dengan mudah mengubah atau menghapus aturan kapan saja.

Cara Membuka Blokir IP yang Sudah Ada

Jika Anda perlu membuka blokir alamat IP yang sebelumnya telah diblokir, prosesnya sangat sederhana. Kembali ke File Manager di Plesk, buka file .htaccess yang relevan (di direktori root atau direktori spesifik), lalu hapus atau komentari baris Deny from [alamat_IP] yang ingin Anda buka blokirnya. Untuk mengomentari, cukup tambahkan tanda # di awal baris tersebut. Misalnya:

# Deny from 192.168.1.100

Setelah Anda menyimpan perubahan, IP tersebut akan segera dapat mengakses website Anda kembali. Selalu pastikan untuk menyimpan file setelah melakukan perubahan.

Debugging Kesalahan Umum Setelah Modifikasi .htaccess

Modifikasi .htaccess yang salah dapat menyebabkan "Internal Server Error" (HTTP 500) atau masalah akses lainnya. Jika ini terjadi, jangan panik. Berikut adalah langkah-langkah debugging yang bisa Anda lakukan:

  • Periksa Sintaks: Kesalahan paling umum adalah kesalahan ketik atau sintaks yang salah. Periksa kembali setiap karakter, spasi, dan penulisan direktif.
  • Pulihkan dari Backup: Jika Anda membuat cadangan file .htaccess sebelum memodifikasi, pulihkan file tersebut. Ini akan segera mengembalikan website Anda ke kondisi normal.
  • Hapus Aturan Terakhir: Jika Anda tidak memiliki cadangan, coba hapus baris aturan terakhir yang baru Anda tambahkan. Simpan dan periksa apakah website kembali berfungsi. Jika ya, berarti aturan tersebut yang menyebabkan masalah.
  • Periksa Log Error Server: Plesk menyediakan akses ke log error server Anda. Navigasikan ke menu "Logs" di Plesk Panel untuk domain Anda. Log error Apache biasanya akan memberikan petunjuk spesifik tentang baris mana di .htaccess yang menyebabkan masalah.
  • Gunakan Alat Online: Ada banyak validator sintaks .htaccess online yang dapat membantu Anda memeriksa kesalahan.

Kapan Menggunakan .htaccess dan Kapan Solusi Lain Lebih Baik?

Meskipun .htaccess adalah alat yang ampuh, penting untuk memahami batasannya dan kapan solusi lain mungkin lebih tepat:

  • .htaccess untuk Kontrol Granular: Ideal untuk aturan spesifik direktori, whitelist/blacklist IP kecil, atau mengelola user agent. Cocok untuk pemilik website yang membutuhkan kontrol cepat tanpa akses root server.
  • Firewall Server (Plesk Firewall): Lebih baik untuk memblokir IP dalam jumlah besar, rentang IP yang luas, atau serangan volume tinggi. Bekerja di tingkat jaringan, sehingga lebih efisien untuk mengurangi beban server dari lalu lintas berbahaya sebelum mencapai Apache.
  • Web Application Firewall (WAF): Untuk perlindungan yang lebih canggih terhadap berbagai jenis serangan web (SQL injection, XSS, dll.), WAF seperti ModSecurity (sering tersedia di Plesk) atau layanan WAF berbasis cloud (seperti Cloudflare) adalah pilihan yang superior.
  • Plugin Keamanan CMS: Jika Anda menggunakan CMS seperti WordPress, plugin keamanan menawarkan antarmuka yang lebih mudah untuk mengelola pemblokiran IP dan aturan keamanan lainnya, meskipun seringkali pada akhirnya memodifikasi .htaccess di belakang layar.

Pilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan keamanan, sumber daya, dan tingkat keahlian Anda. Kombinasi beberapa metode seringkali memberikan perlindungan terbaik.

Advanced/Expert Section: Memaksimalkan Kontrol Akses dengan .htaccess

Bagi Anda yang ingin mendalami lebih jauh, file .htaccess menawarkan kapabilitas yang lebih kompleks untuk kontrol akses. Pemahaman tentang Order Deny,Allow versus Order Allow,Deny adalah krusial, dan penggunaan kombinasi aturan dapat menciptakan strategi keamanan yang sangat spesifik.

Direktif Order menentukan bagaimana aturan Allow dan Deny dievaluasi. Seperti yang telah dibahas:

  • Order Allow,Deny: Aturan Allow dievaluasi terlebih dahulu, kemudian Deny. Jika ada konflik (sebuah IP cocok dengan kedua aturan), Deny akan menang. Ini berarti secara default akses diizinkan, dan Anda secara spesifik "mengecualikan" IP tertentu.
  • Order Deny,Allow: Aturan Deny dievaluasi terlebih dahulu, kemudian Allow. Jika ada konflik, Allow akan menang. Ini berarti secara default akses diblokir, dan Anda secara spesifik "mengizinkan" IP tertentu.

Strategi whitelist yang kuat biasanya menggunakan Order Deny,Allow dikombinasikan dengan Deny from all dan kemudian daftar Allow from untuk IP yang dipercaya. Ini adalah metode yang paling aman untuk melindungi area sensitif karena semua yang tidak secara eksplisit diizinkan akan diblokir.

Selain itu, Anda bisa menggunakan direktif SetEnvIf untuk menciptakan kondisi yang lebih kompleks. Misalnya, Anda ingin memblokir IP hanya jika mereka mencoba mengakses halaman tertentu atau jika mereka memiliki user agent tertentu. Namun, perlu dicatat bahwa untuk skenario yang sangat kompleks dan performa tinggi, mengandalkan WAF atau konfigurasi server tingkat tinggi mungkin lebih efisien daripada membebani .htaccess dengan terlalu banyak aturan kompleks yang dapat memengaruhi kinerja.

Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

Kesimpulan

Memblokir IP melalui file .htaccess di Plesk adalah salah satu alat keamanan yang paling fundamental dan efektif yang dapat Anda gunakan untuk melindungi website Anda. Dengan memahami cara kerja .htaccess, format aturan dasar, hingga teknik lanjutan seperti whitelisting dan pemblokiran user agent, Anda kini memiliki kemampuan untuk mengamankan website dari berbagai ancaman siber. Ingatlah untuk selalu berhati-hati saat memodifikasi file konfigurasi ini, membuat cadangan, dan menguji setiap perubahan untuk memastikan fungsionalitas website tidak terganggu.

Keamanan website adalah proses berkelanjutan, bukan tujuan akhir. Dengan menerapkan panduan ini, Anda telah mengambil langkah proaktif yang signifikan dalam menjaga integritas dan ketersediaan website Anda. Terus pantau log server Anda, perbarui aturan keamanan secara berkala, dan selalu waspada terhadap potensi ancaman baru. Dengan begitu, website Anda akan tetap menjadi lingkungan yang aman dan andal bagi Anda dan pengunjung Anda.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Blokir IP di Plesk via .htaccess

Apa itu file .htaccess dan mengapa penting untuk keamanan di Plesk?

File .htaccess adalah file konfigurasi server web Apache yang memungkinkan Anda mengatur aturan spesifik untuk direktori tertentu, termasuk kontrol akses. Ini penting untuk keamanan di Plesk karena memungkinkan Anda memblokir alamat IP, rentang IP, atau user agent yang mencurigakan, mencegah serangan brute-force, spam bot, dan akses tidak sah lainnya tanpa perlu akses root server.

Bagaimana cara menemukan dan mengedit file .htaccess di Plesk?

Anda dapat menemukan dan mengedit file .htaccess melalui File Manager di Plesk Panel Anda. Setelah login ke Plesk, pilih domain Anda, lalu klik "File Manager". File .htaccess biasanya terletak di direktori root dokumen website Anda (misalnya, httpdocs atau public_html). Jika tidak terlihat, cari opsi untuk menampilkan file tersembunyi. Anda bisa mengeditnya langsung di File Manager atau mengunduhnya, mengeditnya secara lokal, lalu mengunggahnya kembali.

Apakah ada risiko memblokir IP yang sah secara tidak sengaja?

Ya, ada risiko. Jika Anda salah memasukkan alamat IP atau memblokir rentang IP yang terlalu luas, Anda bisa secara tidak sengaja memblokir pengunjung yang sah, bahkan diri Anda sendiri. Selalu verifikasi alamat IP yang akan diblokir, uji coba aturan setelah diterapkan, dan selalu buat cadangan file .htaccess sebelum melakukan perubahan.

Bagaimana cara memblokir seluruh rentang IP menggunakan .htaccess?

Anda bisa memblokir rentang IP menggunakan notasi CIDR (Classless Inter-Domain Routing). Contoh: Deny from 192.168.1.0/24 akan memblokir semua IP dari 192.168.1.0 hingga 192.168.1.255. Pastikan Anda memahami rentang IP yang Anda blokir untuk menghindari pemblokiran yang salah.

Apa perbedaan antara memblokir IP via .htaccess dan menggunakan Firewall Plesk?

.htaccess memblokir IP di tingkat aplikasi (web server Apache), memungkinkan kontrol granular per direktori. Firewall Plesk bekerja di tingkat jaringan yang lebih rendah, memblokir lalu lintas sebelum mencapai web server, sehingga lebih efisien untuk serangan volume tinggi. Keduanya dapat digunakan secara komplementer untuk keamanan yang optimal.

Bagaimana jika website saya mengalami "Internal Server Error" setelah mengedit .htaccess?

Ini biasanya disebabkan oleh kesalahan sintaks dalam file .htaccess. Segera akses File Manager di Plesk, buka file .htaccess, dan pulihkan ke versi cadangan yang Anda buat sebelumnya. Jika tidak ada cadangan, coba hapus atau komentari aturan terakhir yang Anda tambahkan. Periksa juga log error server di Plesk untuk mendapatkan petunjuk spesifik tentang kesalahan tersebut.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang