Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Cara Transfer File ke VPS Cepat & Mudah: Panduan Lengkap

Transfer file ke VPS cepat & mudah! Panduan lengkap ini jelaskan cara memindahkan data Anda ke server VPS tanpa repot.

Cara Transfer File ke VPS Cepat & Mudah: Panduan Lengkap

Memiliki Virtual Private Server (VPS) membuka gerbang ke dunia fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar dalam mengelola website atau aplikasi Anda. Namun, salah satu tantangan awal yang sering dihadapi pengguna, terutama yang baru mengenal dunia server, adalah bagaimana cara memindahkan file-file penting dari komputer lokal ke server VPS tersebut. Proses ini, jika tidak dilakukan dengan benar, bisa memakan waktu dan terasa rumit. Artikel ini hadir untuk memecah kebuntuan tersebut, menyajikan panduan langkah demi langkah yang akan membuat Anda mahir dalam cara transfer file ke VPS cepat & mudah.

Bayangkan Anda telah menyiapkan VPS impian Anda, siap untuk mengunggah website baru yang telah Anda kerjakan berbulan-bulan. Tanpa metode transfer yang efisien, proses ini bisa menjadi hambatan besar. Untungnya, ada solusi yang teruji dan terbukti efektif. Dengan panduan ini, Anda tidak hanya akan belajar cara mentransfer file, tetapi juga memahami prinsip di baliknya agar Anda dapat melakukannya dengan percaya diri di masa mendatang, bahkan untuk skenario yang lebih kompleks.

Dalam panduan komprehensif ini, kita akan menjelajahi berbagai metode transfer file, mulai dari yang paling umum dan direkomendasikan untuk pemula, hingga beberapa teknik lanjutan yang dapat mempercepat proses Anda. Kita akan membongkar setiap langkah, memastikan Anda memiliki pemahaman yang utuh, bukan sekadar mengikuti instruksi tanpa makna. Bersiaplah untuk menguasai seni transfer file ke VPS dan maksimalkan potensi server Anda.

Memahami Dasar-Dasar Transfer File ke VPS

Sebelum menyelami berbagai metode, penting untuk memahami konsep dasar di balik bagaimana file berpindah dari komputer Anda ke server. VPS, pada dasarnya, adalah komputer yang berjalan di pusat data, dan Anda mengaksesnya melalui jaringan internet. Transfer file melibatkan pengiriman data dari satu titik (komputer Anda) ke titik lain (VPS) melalui protokol komunikasi yang aman dan efisien.

Apa itu VPS dan Mengapa Transfer File Penting?

Virtual Private Server (VPS) adalah jenis hosting yang menyediakan sumber daya server yang terdedikasi untuk Anda, namun dibagi dari server fisik yang lebih besar. Ini memberikan Anda kontrol lebih besar atas lingkungan server Anda dibandingkan dengan shared hosting. Pentingnya transfer file ke VPS muncul dari kebutuhan untuk mengunggah berbagai jenis data, seperti file website (HTML, CSS, JavaScript, gambar), skrip aplikasi, database, atau file konfigurasi lainnya. Tanpa kemampuan transfer file yang efektif, Anda tidak dapat memanfaatkan VPS Anda sepenuhnya untuk menjalankan proyek online Anda.

Protokol Transfer File yang Umum Digunakan

Ada beberapa protokol yang digunakan untuk mentransfer file melalui jaringan. Untuk transfer file ke VPS, dua protokol yang paling relevan dan umum digunakan adalah SFTP (SSH File Transfer Protocol) dan FTP (File Transfer Protocol). Namun, karena kekhawatiran keamanan, SFTP kini lebih direkomendasikan.

  • SFTP (SSH File Transfer Protocol): Ini adalah protokol transfer file yang aman yang berjalan di atas SSH (Secure Shell). SFTP mengenkripsi seluruh sesi transfer, termasuk otentikasi dan data yang ditransfer. Ini berarti data Anda terlindungi dari penyadapan. SFTP adalah pilihan utama untuk transfer file ke VPS karena keamanannya yang kuat.
  • FTP (File Transfer Protocol): FTP adalah protokol yang lebih tua dan kurang aman. Data yang ditransfer melalui FTP, termasuk kredensial login Anda, tidak dienkripsi. Ini membuatnya rentan terhadap serangan man-in-the-middle. Meskipun masih ada, penggunaannya untuk transfer file sensitif ke VPS sangat tidak disarankan.
  • SCP (Secure Copy Protocol): Mirip dengan SFTP, SCP juga berjalan di atas SSH dan menyediakan transfer file yang aman. SCP biasanya digunakan melalui command line dan seringkali lebih cepat daripada SFTP untuk transfer file tunggal yang besar.

Memilih Metode Transfer yang Tepat

Pemilihan metode transfer file sangat bergantung pada tingkat kenyamanan Anda dengan antarmuka baris perintah (command line) dan kebutuhan keamanan Anda. Untuk sebagian besar pengguna, terutama yang baru memulai, menggunakan klien SFTP grafis adalah cara yang paling mudah dan aman.

Metode Transfer File Paling Direkomendasikan: Menggunakan Klien SFTP Grafis

Bagi banyak pengguna, cara paling intuitif dan aman untuk mentransfer file ke VPS adalah dengan menggunakan aplikasi klien SFTP grafis. Aplikasi ini menyediakan antarmuka yang mirip dengan file explorer di komputer Anda, memungkinkan Anda untuk menarik dan melepas file dengan mudah antara komputer lokal dan server VPS Anda.

Langkah 1: Unduh dan Instal Klien SFTP

Ada beberapa klien SFTP gratis dan berbayar yang tersedia. Salah satu yang paling populer dan direkomendasikan adalah WinSCP untuk pengguna Windows, dan FileZilla yang tersedia untuk Windows, macOS, dan Linux. Pilihlah salah satu yang sesuai dengan sistem operasi Anda.

  • WinSCP: Kunjungi situs web resmi WinSCP dan unduh installer-nya. Jalankan installer dan ikuti petunjuk di layar. Pastikan Anda memilih opsi instalasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
  • FileZilla: Unduh klien FileZilla dari situs resminya. Proses instalasinya juga cukup standar.

Setelah terinstal, buka aplikasi klien SFTP pilihan Anda.

Langkah 2: Siapkan Informasi Koneksi VPS Anda

Untuk terhubung ke VPS Anda melalui SFTP, Anda memerlukan beberapa informasi penting. Informasi ini biasanya disediakan oleh penyedia layanan VPS Anda.

  • Hostname/IP Address Server: Ini adalah alamat unik server VPS Anda di internet.
  • Port: Untuk koneksi SFTP, port standar yang digunakan adalah 22.
  • Username: Ini adalah nama pengguna untuk mengakses server Anda. Biasanya, ini adalah 'root' jika Anda belum membuat pengguna baru, atau nama pengguna yang telah Anda tentukan saat setup VPS.
  • Password: Ini adalah kata sandi yang terkait dengan username Anda.

Pastikan Anda memiliki informasi ini di tangan sebelum melanjutkan.

Langkah 3: Konfigurasi Koneksi di Klien SFTP

Sekarang, mari kita masukkan informasi tersebut ke dalam aplikasi klien SFTP Anda.

  • Buka aplikasi klien SFTP Anda (misalnya, WinSCP atau FileZilla).
  • Pada layar login atau koneksi cepat, Anda akan menemukan kolom untuk mengisi informasi koneksi.
  • Protocol: Pilih SFTP.
  • Host Name/IP Address: Masukkan IP Address server VPS Anda.
  • Port: Masukkan port 22.
  • Username: Masukkan username Anda (misalnya, 'root').
  • Password: Masukkan password root server Anda.

Beberapa aplikasi mungkin menawarkan opsi untuk menyimpan sesi koneksi Anda agar tidak perlu memasukkan detail setiap kali. Ini sangat direkomendasikan untuk kenyamanan.

Langkah 4: Lakukan Login dan Jelajahi Antarmuka

Setelah semua informasi terisi dengan benar, klik tombol "Login" atau "Connect". Jika koneksi berhasil, Anda akan disambut dengan antarmuka klien SFTP Anda.

Biasanya, antarmuka ini akan terbagi menjadi dua panel utama:

  • Panel Kiri: Menampilkan file dan folder di komputer lokal Anda.
  • Panel Kanan: Menampilkan file dan folder di server VPS Anda.

Anda akan melihat struktur direktori server VPS Anda di panel kanan. Direktori umum tempat Anda akan mengunggah file website biasanya adalah /var/www/html atau public_html, tergantung pada konfigurasi server Anda.

Langkah 5: Transfer File dengan Drag and Drop

Ini adalah bagian termudah. Untuk mentransfer file atau folder dari komputer lokal Anda ke VPS:

  • Temukan file atau folder yang ingin Anda transfer di panel kiri (komputer lokal Anda).
  • Seret file atau folder tersebut ke panel kanan (server VPS Anda) ke direktori tujuan yang diinginkan.

Aplikasi klien SFTP akan memulai proses transfer. Anda akan melihat bilah kemajuan yang menunjukkan status transfer. Untuk mentransfer file dari VPS ke komputer lokal Anda, cukup lakukan sebaliknya: seret file dari panel kanan ke panel kiri.

Tips Tambahan untuk Penggunaan Klien SFTP

  • Buat Pengguna Baru: Menggunakan 'root' sebagai username untuk login SFTP sangat tidak disarankan untuk keamanan jangka panjang. Buatlah pengguna baru dengan hak akses yang terbatas dan gunakan pengguna tersebut untuk login SFTP.
  • Sinkronisasi File: Beberapa klien SFTP memiliki fitur sinkronisasi yang memungkinkan Anda menyinkronkan folder lokal dengan folder di server, memastikan kedua lokasi selalu memiliki versi file yang sama.
  • Mode Transfer: Perhatikan mode transfer (ASCII vs. Binary). Untuk sebagian besar file website (HTML, CSS, JS, gambar, arsip), gunakan mode Binary. Mode ASCII biasanya hanya digunakan untuk file teks biasa yang mungkin memerlukan konversi newline character.
  • Perizinan File (Permissions): Setelah mengunggah file, Anda mungkin perlu menyesuaikan perizinan file (permissions) di server. Ini biasanya dilakukan melalui klien SFTP itu sendiri (klik kanan pada file/folder -> Permissions) atau melalui command line.

Transfer File Menggunakan Command Line: SCP dan SFTP

Bagi pengguna yang lebih mahir atau yang bekerja di lingkungan server tanpa antarmuka grafis, menggunakan command line adalah metode yang sangat efisien. SCP dan SFTP dapat diakses langsung dari terminal Anda.

Menggunakan SCP (Secure Copy Protocol)

SCP adalah utilitas baris perintah yang memungkinkan Anda menyalin file antara host di jaringan. Ini berjalan di atas SSH, sehingga aman.

Transfer File dari Lokal ke VPS

Sintaks dasarnya adalah:

scp [opsi] /path/ke/file/lokal username@ip_server:/path/tujuan/di/server

Contoh:

scp /home/user/website.zip [email protected]:/var/www/html/

Anda akan diminta memasukkan password root server.

Transfer File dari VPS ke Lokal

Sintaksnya dibalik:

scp [opsi] username@ip_server:/path/ke/file/di/server /path/tujuan/lokal

Contoh:

scp [email protected]:/var/www/html/index.html /home/user/downloads/

Opsi Berguna untuk SCP

  • -r: Untuk menyalin direktori secara rekursif.
  • -P port_number: Jika Anda menggunakan port non-standar (selain 22).

Menggunakan SFTP Melalui Command Line

SFTP juga dapat digunakan melalui command line, memberikan interaksi yang lebih interaktif dibandingkan SCP.

Memulai Sesi SFTP

Jalankan perintah berikut di terminal Anda:

sftp username@ip_server

Jika Anda menggunakan port non-standar, gunakan:

sftp -P port_number username@ip_server

Anda akan diminta memasukkan password server.

Perintah Dasar SFTP Command Line

Setelah masuk ke sesi SFTP, Anda dapat menggunakan perintah berikut:

  • ls: Menampilkan daftar file di direktori server saat ini.
  • lls: Menampilkan daftar file di direktori lokal saat ini.
  • cd remote_directory: Pindah ke direktori di server.
  • lcd local_directory: Pindah ke direktori di komputer lokal Anda.
  • put local_file remote_file: Mengunggah file dari lokal ke server.
  • get remote_file local_file: Mengunduh file dari server ke lokal.
  • put -r local_directory remote_directory: Mengunggah direktori secara rekursif.
  • get -r remote_directory local_directory: Mengunduh direktori secara rekursif.
  • help: Menampilkan daftar perintah yang tersedia.
  • quit atau exit: Keluar dari sesi SFTP.

Contoh:

Misalkan Anda ingin mengunggah file bernama style.css ke direktori /var/www/html/css/ di server:

sftp [email protected]

cd /var/www/html/css/

put style.css

Untuk mengunduh file config.php dari server ke direktori lokal Anda saat ini:

get config.php

Metode Alternatif: Menggunakan rsync

Untuk transfer file yang lebih canggih, terutama untuk sinkronisasi dan transfer file dalam jumlah besar, rsync adalah alat yang sangat kuat. rsync efisien karena hanya mentransfer bagian file yang berubah, bukan seluruh file.

Apa itu rsync dan Keunggulannya?

rsync (remote sync) adalah utilitas yang sangat populer untuk menyinkronkan file dan direktori antara dua lokasi, baik lokal maupun jarak jauh. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk melakukan sinkronisasi diferensial, yang berarti hanya bagian dari file yang telah dimodifikasi yang akan ditransfer. Hal ini membuat rsync sangat cepat dan efisien, terutama untuk pembaruan file yang sering.

Sintaks Dasar rsync

rsync juga berjalan di atas SSH secara default, sehingga aman.

Transfer File dari Lokal ke VPS

rsync [opsi] /path/ke/sumber/lokal username@ip_server:/path/tujuan/di/server

Contoh untuk menyalin direktori my_website dari lokal ke /var/www/html/ di server:

rsync -avz /home/user/my_website/ [email protected]:/var/www/html/

Transfer File dari VPS ke Lokal

rsync [opsi] username@ip_server:/path/ke/sumber/di/server /path/tujuan/lokal

Contoh untuk menyalin direktori backup_data dari server ke direktori lokal /home/user/backups/:

rsync -avz [email protected]:/home/user/backup_data/ /home/user/backups/

Opsi rsync yang Sering Digunakan

  • -a (archive): Ini adalah opsi gabungan yang mencakup banyak opsi lain, seperti mempertahankan izin file, timestamp, symlinks, dan menyalin secara rekursif. Ini adalah opsi yang paling direkomendasikan untuk sebagian besar kasus.
  • -v (verbose): Menampilkan detail proses transfer.
  • -z (compress): Mengompres data selama transfer, yang dapat mempercepat transfer melalui koneksi yang lambat.
  • --delete: Opsi ini sangat kuat. Ini akan menghapus file di tujuan yang tidak ada di sumber. Gunakan dengan hati-hati!
  • --progress: Menampilkan progres transfer untuk setiap file.

Perhatian Penting: Perhatikan penggunaan garis miring (/) di akhir path sumber. Jika Anda menyertakan garis miring di akhir path sumber (misalnya, /home/user/my_website/), rsync akan menyalin isi dari direktori tersebut ke tujuan. Jika Anda tidak menyertakan garis miring (misalnya, /home/user/my_website), rsync akan menyalin direktori itu sendiri (beserta isinya) ke dalam tujuan.

Strategi dan Best Practices Transfer File ke VPS

Selain mengetahui cara teknisnya, menerapkan strategi dan praktik terbaik akan memastikan proses transfer file Anda berjalan lancar, aman, dan efisien.

1. Rencanakan Struktur Direktori Anda

Sebelum mulai mengunggah, pahami struktur direktori standar pada VPS Anda. Direktori utama untuk file website biasanya adalah /var/www/html/ atau public_html/. Organisasikan file Anda dengan baik di komputer lokal Anda sebelum mentransfernya untuk memudahkan pengelolaan di server.

2. Gunakan Kredensial yang Aman dan Terbatas

Hindari menggunakan akun 'root' untuk login SFTP atau SCP sehari-hari. Buatlah pengguna baru di VPS Anda dengan hak akses yang spesifik dan terbatas hanya pada direktori yang diperlukan. Ini adalah langkah keamanan yang krusial.

3. Lakukan Transfer dalam Batch atau Arsip

Jika Anda perlu mentransfer banyak file kecil, seringkali lebih efisien untuk mengarsipkannya terlebih dahulu (misalnya, menggunakan .zip atau .tar.gz) di komputer lokal Anda, lalu mentransfer satu file arsip tersebut ke VPS. Setelah itu, Anda dapat mengekstraknya di server.

Contoh mengompres di Linux/macOS:

tar -czvf website_backup.tar.gz /path/ke/folder/website/

Kemudian, transfer file website_backup.tar.gz ke VPS dan ekstrak menggunakan:

tar -xzvf website_backup.tar.gz

4. Verifikasi Integritas File

Setelah transfer selesai, terutama untuk file-file penting seperti file konfigurasi atau database, luangkan waktu untuk memverifikasi integritasnya. Anda dapat membandingkan ukuran file, atau jika memungkinkan, menggunakan checksum (seperti MD5 atau SHA-256) untuk memastikan file tidak rusak selama transfer.

5. Otomatisasi Transfer (Opsional)

Untuk tugas yang berulang, seperti backup atau deployment, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengotomatisasi proses transfer file menggunakan skrip shell atau alat penjadwalan seperti cron (di Linux/macOS) yang menjalankan perintah rsync atau scp.

6. Pertimbangkan Kecepatan Koneksi Internet

Kecepatan transfer file sangat bergantung pada kecepatan unggah koneksi internet Anda. Jika Anda memiliki banyak file besar untuk ditransfer, lakukan pada waktu ketika penggunaan internet Anda minimal untuk mendapatkan kecepatan terbaik.

Advanced/Expert Section: Transfer File Massal dan Sinkronisasi Real-time

Bagi para profesional IT atau developer yang mengelola banyak server atau proyek besar, efisiensi transfer file menjadi sangat krusial. Berikut adalah beberapa teknik lanjutan.

Sinkronisasi Direktori yang Kompleks dengan rsync

rsync memungkinkan skenario sinkronisasi yang sangat canggih. Anda dapat menggunakannya untuk:

  • Membuat Mirror Direktori: Memastikan satu direktori adalah salinan persis dari direktori lain, termasuk menghapus file yang tidak ada di sumber.
  • Sinkronisasi Sebagian: Menggunakan filter untuk menyertakan atau mengecualikan file atau direktori tertentu dari sinkronisasi. Misalnya, Anda mungkin ingin menyinkronkan semua file kecuali file log yang besar.
  • Transfer Incremental: rsync secara inheren melakukan transfer incremental, yang sangat efisien untuk pembaruan.

Contoh penggunaan filter untuk menyinkronkan direktori website, tetapi mengecualikan folder cache/ dan file .tmp:

rsync -avz --exclude 'cache/' --exclude '*.tmp' /path/ke/sumber/lokal/ root@ip_server:/path/tujuan/di/server/

Menggunakan SSH Keys untuk Akses Tanpa Password

Untuk mengotomatisasi transfer file menggunakan skrip, Anda perlu menghindari memasukkan password secara manual setiap kali. Ini dapat dicapai dengan menggunakan pasangan kunci SSH (public/private key).

  • Buat pasangan kunci SSH di mesin lokal Anda jika Anda belum memilikinya (gunakan ssh-keygen).
  • Salin kunci publik Anda ke file ~/.ssh/authorized_keys di server VPS Anda.
  • Setelah ini diatur, Anda dapat menggunakan scp, sftp, atau rsync tanpa perlu memasukkan password.

Ini sangat penting untuk skrip backup otomatis atau proses deployment yang terintegrasi dengan sistem CI/CD.

Transfer File Melalui VPN atau Tunnel SSH Khusus

Dalam lingkungan perusahaan atau jika Anda perlu mengakses VPS di jaringan privat, Anda mungkin perlu menggunakan VPN atau membuat tunnel SSH khusus untuk membuat koneksi yang aman sebelum melakukan transfer file. Ini menambahkan lapisan keamanan tambahan dan memastikan data Anda tetap terlindungi di sepanjang jalur transfer.

Mengenal Protokol Alternatif (untuk Kasus Khusus)

Meskipun SFTP adalah standar emas, ada protokol lain yang mungkin relevan dalam konteks tertentu:

  • WebDAV: Protokol yang memungkinkan klien untuk membaca dan menulis file pada server web. Berguna jika Anda ingin mengintegrasikan akses file dengan aplikasi web.
  • Cloud Storage Sync Tools: Jika Anda menggunakan layanan seperti Dropbox, Google Drive, atau AWS S3, Anda dapat menyinkronkan file dari VPS Anda ke layanan cloud tersebut, yang kemudian dapat diakses dari mana saja.

Memahami teknik-teknik lanjutan ini akan memberdayakan Anda untuk mengelola transfer file di lingkungan yang lebih kompleks dan menuntut efisiensi tinggi.

Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

Kesimpulan: Kuasai Transfer File ke VPS Anda

Menguasai cara transfer file ke VPS adalah keterampilan fundamental yang akan sangat mempermudah pengelolaan server Anda. Baik Anda seorang pemula yang baru saja meluncurkan website pertama Anda, atau seorang developer berpengalaman yang mengelola banyak server, memiliki metode yang efisien dan aman adalah kunci. Dengan panduan ini, Anda telah mempelajari berbagai cara untuk memindahkan file Anda, mulai dari penggunaan klien SFTP grafis yang ramah pengguna hingga utilitas command line yang kuat seperti SCP, SFTP, dan rsync.

Ingatlah selalu untuk memprioritaskan keamanan dengan menggunakan SFTP dan kredensial yang kuat. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan tingkat keahlian dan kebutuhan spesifik Anda. Dengan latihan, proses transfer file ini akan menjadi sesuatu yang Anda lakukan tanpa berpikir panjang, memungkinkan Anda untuk fokus pada aspek lain yang lebih penting dari proyek Anda. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai alat dan teknik untuk menemukan alur kerja yang paling optimal bagi Anda.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Transfer File ke VPS

1. Apa perbedaan utama antara FTP dan SFTP?

Perbedaan utama terletak pada keamanan. FTP mentransfer data dalam bentuk teks biasa, termasuk username dan password, sehingga rentan terhadap penyadapan. SFTP, di sisi lain, berjalan di atas SSH dan mengenkripsi seluruh sesi transfer, menjadikannya jauh lebih aman untuk transfer file sensitif.

2. Apakah saya harus selalu menggunakan port 22 untuk SFTP?

Port 22 adalah port default untuk SSH dan SFTP. Namun, demi keamanan tambahan, beberapa administrator server memilih untuk mengubah port SSH/SFTP ke port lain yang tidak standar. Jika demikian, Anda perlu mengetahui nomor port yang benar dari penyedia VPS Anda dan memasukkannya saat konfigurasi koneksi.

3. Bagaimana cara mengetahui direktori root untuk mengunggah file website saya?

Direktori root untuk file website Anda biasanya adalah /var/www/html/ atau public_html/. Lokasi yang tepat dapat bervariasi tergantung pada konfigurasi server Anda dan panel kontrol (jika ada) yang Anda gunakan. Jika Anda tidak yakin, tanyakan kepada penyedia layanan VPS Anda.

4. Mengapa transfer file saya lambat?

Kecepatan transfer file dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk: kecepatan unggah koneksi internet Anda, beban server VPS, jarak geografis antara Anda dan server, serta efisiensi protokol yang digunakan. Pastikan Anda menggunakan SFTP atau SCP, dan jika mentransfer banyak file, pertimbangkan untuk mengarsipkannya terlebih dahulu.

5. Bagaimana cara mengelola izin file (permissions) setelah mentransfer file?

Setelah file diunggah, Anda mungkin perlu mengatur izin aksesnya agar website atau aplikasi Anda berfungsi dengan benar. Ini dapat dilakukan melalui klien SFTP Anda (biasanya dengan klik kanan pada file/folder dan memilih 'Permissions' atau 'Properties') atau menggunakan perintah `chmod` di command line. Misalnya, direktori biasanya diatur ke 755 dan file ke 644.

6. Apakah rsync lebih baik daripada SCP untuk transfer file besar?

Ya, untuk transfer file besar atau sinkronisasi direktori yang sering, rsync seringkali lebih baik karena efisiensinya dalam hanya mentransfer bagian file yang berubah. SCP menyalin seluruh file setiap kali, yang bisa memakan waktu lebih lama untuk pembaruan.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang