Table of Contents
▼- Mengapa Update PHP Itu Penting untuk Website Anda?
- Persiapan Krusial Sebelum Melakukan Update PHP
- Langkah-langkah Umum Cara Update PHP di cPanel
- Cara Update PHP di Hosting Tanpa cPanel (Plesk, DirectAdmin, atau Custom Panel)
- Verifikasi Setelah Update PHP: Pastikan Semua Berjalan Normal
- Troubleshooting Masalah Umum Setelah Update PHP
- Tips Pro untuk Pengelola Website dalam Mengelola PHP
- Kesimpulan: Jaga Website Anda Tetap Optimal dengan Update PHP
- FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Update PHP di Web Hosting
Dunia pengembangan web terus bergerak maju, dan salah satu komponen intinya, PHP, tak luput dari evolusi. Memastikan website Anda berjalan dengan versi PHP terbaru bukan hanya tentang mengikuti tren, tetapi merupakan langkah krusial untuk menjaga keamanan, performa, dan kompatibilitas situs Anda. Lantas, bagaimana cara update PHP di web hosting Anda agar website tetap optimal di tahun 2024 ini? Panduan lengkap ini akan mengupas tuntas setiap detail yang perlu Anda ketahui, mulai dari mengapa update itu penting hingga langkah-langkah teknis dan tips mengatasi masalah.
Update PHP secara berkala adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan digital aset Anda. Versi PHP yang usang dapat menjadi celah keamanan yang rentan diserang, memperlambat loading website, dan bahkan menyebabkan ketidakcocokan dengan plugin atau tema terbaru. Artikel ini akan membimbing Anda melalui proses pembaruan PHP dengan mudah dan aman, memastikan website Anda selalu dalam kondisi prima dan siap menghadapi tantangan web modern.
Mengapa Update PHP Itu Penting untuk Website Anda?
Mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa harus repot-repot meng-update PHP? Bukankah website saya sudah berjalan dengan baik? Jawabannya sederhana: dunia digital tidak pernah berhenti berubah, dan keamanan serta performa website adalah prioritas utama. Mengabaikan pembaruan PHP bisa berakibat fatal bagi situs Anda.
Keamanan Website yang Lebih Kuat
Setiap versi PHP yang lebih baru datang dengan perbaikan keamanan yang menambal celah atau kerentanan yang ditemukan pada versi sebelumnya. Menggunakan versi PHP yang sudah tidak didukung (End-of-Life) berarti Anda tidak akan menerima patch keamanan lagi, membuat website Anda menjadi target empuk bagi peretas. Update PHP adalah benteng pertahanan pertama Anda dari serangan siber yang terus berkembang.
Peningkatan Performa dan Kecepatan
Pengembang PHP terus berupaya meningkatkan efisiensi dan kecepatan bahasa ini. Versi PHP terbaru, seperti PHP 8.x, menawarkan peningkatan performa yang signifikan dibandingkan versi lama. Ini berarti website Anda dapat memproses permintaan lebih cepat, mengurangi waktu loading halaman, dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Kecepatan adalah faktor penting untuk SEO dan retensi pengunjung.
Fitur Baru dan Kompatibilitas yang Lebih Baik
Setiap update PHP memperkenalkan fitur-fitur baru dan fungsi-fungsi yang lebih canggih, memungkinkan developer untuk membangun aplikasi web yang lebih inovatif. Selain itu, tema, plugin, dan framework CMS (seperti WordPress, Joomla, atau Laravel) modern seringkali dirancang untuk bekerja dengan versi PHP terbaru. Menggunakan PHP lama dapat menyebabkan masalah kompatibilitas, error, atau bahkan membuat beberapa fitur tidak berfungsi sama sekali.
Dukungan dari Komunitas dan Developer
Ketika Anda menggunakan versi PHP yang didukung secara aktif, Anda akan mendapatkan akses ke dokumentasi terbaru, bantuan dari komunitas developer, dan dukungan teknis yang lebih baik dari penyedia hosting. Versi PHP yang sudah tidak didukung akan membuat Anda kesulitan mencari solusi jika terjadi masalah, karena fokus pengembangan sudah beralih ke versi yang lebih baru.
Persiapan Krusial Sebelum Melakukan Update PHP
Sebelum Anda melangkah lebih jauh untuk meng-update PHP, ada beberapa langkah persiapan yang sangat penting untuk memastikan proses berjalan lancar dan minim risiko. Mengabaikan persiapan ini bisa berujung pada website yang error atau bahkan tidak bisa diakses.
Backup Website Anda Secara Menyeluruh
Ini adalah langkah terpenting dan tidak boleh dilewatkan. Sebelum melakukan perubahan besar pada server, selalu backup seluruh file website dan database Anda. Jika terjadi masalah setelah update PHP, Anda dapat dengan mudah mengembalikan website ke kondisi semula. Kebanyakan web hosting menyediakan fitur backup otomatis atau manual melalui cPanel.
- Backup File: Unduh semua file website Anda melalui FTP atau gunakan fitur File Manager di cPanel.
- Backup Database: Ekspor database MySQL Anda melalui phpMyAdmin atau fitur backup database di cPanel.
Cek Kompatibilitas Aplikasi dan Plugin
Website Anda kemungkinan dibangun menggunakan CMS seperti WordPress, Joomla, atau Magento, atau mungkin aplikasi kustom. Setiap aplikasi ini memiliki persyaratan versi PHP minimum dan maksimum. Penting untuk memeriksa kompatibilitasnya dengan versi PHP yang ingin Anda tuju.
- Untuk WordPress: Cek dokumentasi tema dan plugin yang Anda gunakan. Banyak plugin populer mencantumkan kompatibilitas PHP. Anda juga bisa menggunakan plugin seperti "PHP Compatibility Checker" untuk menganalisis kode situs Anda.
- Untuk CMS Lain: Kunjungi situs resmi CMS atau forum dukungan untuk melihat persyaratan versi PHP terbaru.
- Untuk Aplikasi Kustom: Jika Anda memiliki aplikasi kustom, pastikan kode Anda kompatibel dengan versi PHP target. Mungkin diperlukan penyesuaian kode.
Pahami Versi PHP Saat Ini di Hosting Anda
Mengetahui versi PHP yang sedang berjalan di website Anda adalah titik awal. Informasi ini biasanya bisa ditemukan di cPanel atau dashboard hosting Anda. Jika tidak, Anda bisa membuat file bernama info.php dengan kode berikut:
<?php phpinfo(); ?>Unggah file ini ke root folder website Anda (biasanya public_html) dan akses melalui browser (misalnya, namadomainanda.com/info.php). Setelah mendapatkan informasinya, jangan lupa untuk menghapus file info.php demi keamanan.
Pilih Versi PHP Target yang Tepat
Setelah mengetahui versi PHP saat ini dan kompatibilitas aplikasi Anda, tentukan versi PHP yang ingin Anda gunakan. Disarankan untuk memilih versi PHP terbaru yang masih didukung secara aktif dan kompatibel dengan semua komponen website Anda. Hindari melompat terlalu banyak versi sekaligus (misalnya dari PHP 5.6 langsung ke PHP 8.2) jika Anda tidak yakin dengan kompatibilitasnya. Lebih baik naik secara bertahap jika ada keraguan.
Langkah-langkah Umum Cara Update PHP di cPanel
cPanel adalah panel kontrol hosting yang paling umum digunakan, dan proses update PHP di dalamnya relatif mudah. Ikuti langkah-langkah berikut untuk meng-update versi PHP website Anda.
Login ke cPanel Anda
Akses cPanel melalui link yang diberikan oleh penyedia hosting Anda, biasanya dengan format namadomainanda.com/cpanel atau cpanel.namadomainanda.com. Masukkan username dan password Anda.
Temukan Fitur "Select PHP Version" atau "MultiPHP Manager"
Setelah login, cari bagian "Software" atau "Perangkat Lunak". Di sana, Anda akan menemukan salah satu dari opsi berikut:
- Select PHP Version: Ini adalah fitur yang paling umum, memungkinkan Anda memilih versi PHP untuk setiap domain atau subdomain.
- MultiPHP Manager: Fitur ini lebih canggih, memungkinkan Anda mengelola versi PHP untuk banyak domain sekaligus dan mengaktifkan/menonaktifkan modul PHP.
Klik pada fitur yang tersedia di cPanel Anda.
Pilih Domain yang Akan Diupdate
Jika Anda memiliki beberapa domain atau subdomain, Anda akan melihat daftar di halaman "Select PHP Version" atau "MultiPHP Manager". Centang atau pilih domain yang ingin Anda update versi PHP-nya.
Pilih Versi PHP yang Diinginkan
Pada dropdown menu atau opsi yang tersedia, pilih versi PHP target yang sudah Anda tentukan di langkah persiapan. Pastikan Anda memilih versi yang aktif didukung dan direkomendasikan untuk stabilitas dan keamanan.
Simpan Perubahan dan Terapkan
Setelah memilih versi PHP, klik tombol "Set As Current", "Apply", atau "Save Changes" untuk menerapkan perubahan. Proses ini biasanya hanya membutuhkan beberapa detik.
Mengaktifkan Ekstensi PHP yang Dibutuhkan
Kadang-kadang, setelah meng-update PHP, beberapa fungsi website mungkin tidak berjalan karena ekstensi PHP yang dibutuhkan belum aktif di versi baru. Pada halaman "Select PHP Version" atau "MultiPHP Manager", Anda juga akan melihat daftar ekstensi PHP.
Pastikan ekstensi umum seperti mysqli, curl, gd, mbstring, dan zip sudah tercentang atau aktif. Jika Anda melihat error setelah update, periksa log error website Anda untuk mengetahui ekstensi mana yang mungkin hilang, lalu aktifkan secara manual di cPanel.
Cara Update PHP di Hosting Tanpa cPanel (Plesk, DirectAdmin, atau Custom Panel)
Tidak semua penyedia hosting menggunakan cPanel. Beberapa mungkin menggunakan Plesk, DirectAdmin, atau panel kontrol kustom mereka sendiri. Prosesnya mungkin sedikit berbeda, tetapi prinsip dasarnya tetap sama.
Melalui Plesk Panel
Jika hosting Anda menggunakan Plesk, langkah-langkahnya biasanya sebagai berikut:
- Login ke Plesk Panel Anda.
- Di dashboard utama, cari domain yang ingin Anda kelola.
- Klik pada domain tersebut, lalu cari opsi "PHP Settings" atau "Pengaturan PHP".
- Anda akan melihat dropdown menu untuk memilih versi PHP. Pilih versi yang diinginkan.
- Pastikan ekstensi PHP yang dibutuhkan juga aktif.
- Klik "Apply" atau "OK" untuk menyimpan perubahan.
Melalui DirectAdmin
Untuk pengguna DirectAdmin, prosesnya mirip:
- Login ke DirectAdmin Anda.
- Di bagian "Account Manager", cari "Domain Setup".
- Pilih domain yang ingin Anda update.
- Cari opsi "PHP Version Selector" atau "Select PHP Version".
- Pilih versi PHP yang diinginkan dari daftar.
- Klik "Save" atau "Apply Changes".
Menghubungi Dukungan Teknis Hosting
Jika Anda tidak menemukan opsi untuk meng-update PHP di panel kontrol hosting Anda, atau jika Anda merasa tidak yakin, jangan ragu untuk menghubungi tim dukungan teknis penyedia hosting Anda. Mereka adalah ahli dalam konfigurasi server mereka dan dapat membantu Anda melakukan update PHP dengan aman atau memberikan panduan spesifik untuk platform mereka. Berikan mereka informasi tentang versi PHP yang Anda inginkan dan hasil pemeriksaan kompatibilitas Anda.
Verifikasi Setelah Update PHP: Pastikan Semua Berjalan Normal
Setelah melakukan update PHP, pekerjaan Anda belum selesai. Langkah selanjutnya yang krusial adalah memverifikasi bahwa website Anda berfungsi dengan baik dan versi PHP sudah berhasil diubah. Ini akan membantu Anda mendeteksi masalah lebih awal.
Cek Versi PHP di Website Anda
Cara terbaik untuk memastikan versi PHP sudah berubah adalah dengan mengeceknya langsung dari sisi website Anda. Anda bisa menggunakan metode yang sama saat Anda memeriksa versi PHP sebelumnya (menggunakan file info.php). Unggah kembali file info.php ke root folder dan akses melalui browser. Pastikan versi yang ditampilkan adalah versi PHP yang baru Anda pilih. Ingatlah untuk menghapus file info.php setelah verifikasi.
Untuk pengguna WordPress, Anda juga bisa mengecek versi PHP melalui dashboard. Buka Tools > Site Health > Info, lalu cari bagian "Server". Di sana akan tertera versi PHP yang sedang digunakan.
Uji Fungsionalitas Website Secara Menyeluruh
Ini adalah langkah yang paling penting. Jelajahi setiap bagian penting dari website Anda untuk memastikan semuanya berfungsi seperti biasa. Perhatikan hal-hal berikut:
- Halaman Utama dan Halaman Penting: Pastikan semua halaman dimuat dengan benar dan tidak ada error visual.
- Formulir Kontak: Kirim pesan melalui formulir kontak untuk memastikan berfungsi.
- Login Pengguna: Coba login sebagai pengguna untuk memastikan tidak ada masalah otentikasi.
- Fitur E-commerce (jika ada): Lakukan simulasi pembelian, tambahkan produk ke keranjang, dan proses checkout.
- Plugin dan Tema: Pastikan semua fungsi dari plugin dan tema Anda berjalan normal, seperti galeri gambar, slider, atau fitur kustom lainnya.
- Area Admin/Dashboard: Pastikan Anda bisa mengakses dan menggunakan dashboard CMS Anda tanpa masalah.
Pantau Log Error Website Anda
Setelah update, pantau log error website Anda selama beberapa jam atau hari ke depan. Log error dapat memberikan petunjuk berharga jika ada masalah kompatibilitas yang tidak langsung terlihat. Anda biasanya bisa menemukan log error di cPanel (bagian "Metrics" atau "Logs") atau melalui fitur debugging di CMS Anda.
Jika Anda menemukan error, catat pesan error tersebut. Ini akan sangat membantu jika Anda perlu mencari solusi atau menghubungi dukungan teknis.
Troubleshooting Masalah Umum Setelah Update PHP
Meskipun Anda sudah melakukan persiapan matang, terkadang masalah bisa saja muncul setelah update PHP. Jangan panik! Berikut adalah beberapa masalah umum dan cara mengatasinya.
Website Tidak Bisa Diakses atau Error 500
Ini adalah masalah yang paling sering terjadi dan paling menakutkan. Error 500 biasanya mengindikasikan masalah konfigurasi server atau kode PHP yang tidak kompatibel.
- Periksa Log Error: Ini adalah langkah pertama. Log error (
error_logdi cPanel atau log server) akan memberikan petunjuk spesifik tentang apa yang salah.
- Periksa File
.htaccess: Kadang-kadang, aturan di file.htaccessyang tidak kompatibel dengan versi PHP baru bisa menyebabkan error. Coba ganti nama file.htaccessmenjadi sesuatu seperti.htaccess_olddan lihat apakah website kembali normal. Jika ya, Anda perlu memeriksa atau meregenerasi file.htaccess.
- Periksa Kompatibilitas Kode: Jika log error menunjukkan fungsi atau sintaks PHP yang tidak dikenal, kemungkinan ada kode lama di website Anda yang tidak kompatibel dengan versi PHP baru.
Fungsi Tertentu Tidak Berjalan
Misalnya, formulir kontak tidak mengirim email, atau gambar tidak terupload.
- Aktifkan Ekstensi PHP: Masalah ini sering disebabkan oleh ekstensi PHP yang tidak aktif. Kembali ke "Select PHP Version" atau "MultiPHP Manager" di cPanel dan pastikan semua ekstensi yang dibutuhkan (seperti
mail,gd,curl, dll.) sudah tercentang.
- Cek Error Log: Log error akan menunjukkan jika ada fungsi PHP yang hilang atau tidak dapat dipanggil.
Performa Website Menurun
Meskipun update PHP seharusnya meningkatkan performa, kadang-kadang bisa terjadi sebaliknya jika ada konflik.
- Hapus Cache: Bersihkan cache website Anda (jika menggunakan plugin caching) dan cache browser Anda.
- Periksa Kompatibilitas Plugin: Beberapa plugin caching atau optimasi mungkin tidak sepenuhnya kompatibel dengan versi PHP terbaru Anda. Coba nonaktifkan satu per satu untuk mengidentifikasi pelakunya.
Mengembalikan ke Versi PHP Sebelumnya (Rollback)
Jika semua upaya troubleshooting gagal dan website Anda masih bermasalah, opsi terbaik adalah mengembalikan versi PHP ke versi sebelumnya. Ini adalah alasan mengapa backup sangat penting.
- Kembali ke "Select PHP Version" atau "MultiPHP Manager" di cPanel.
- Pilih kembali versi PHP yang sebelumnya Anda gunakan.
- Simpan perubahan.
Setelah rollback, website Anda seharusnya kembali normal. Dari sana, Anda bisa melakukan debugging lebih lanjut atau menghubungi developer/dukungan hosting untuk bantuan. Jangan lupa untuk mengembalikan backup jika diperlukan, meskipun rollback PHP biasanya cukup.
Tips Pro untuk Pengelola Website dalam Mengelola PHP
Sebagai pengelola website yang serius, ada beberapa praktik terbaik yang bisa Anda terapkan untuk memastikan proses update PHP berjalan mulus dan website Anda selalu dalam kondisi prima.
Gunakan Staging Environment Sebelum Produksi
Salah satu tips paling berharga adalah selalu melakukan update PHP atau perubahan besar lainnya pada staging environment terlebih dahulu. Staging environment adalah salinan persis dari website Anda yang berjalan di server terpisah atau subdomain. Dengan begitu, Anda bisa menguji semua fungsionalitas dan kompatibilitas tanpa memengaruhi website live yang diakses pengunjung.
Setelah yakin semuanya berjalan normal di staging, barulah terapkan perubahan ke website produksi Anda. Banyak penyedia hosting modern menawarkan fitur staging satu klik.
Memahami File php.ini dan Konfigurasi Kustom
File php.ini adalah file konfigurasi utama PHP yang mengontrol berbagai aspek perilaku PHP di server. Beberapa pengaturan penting yang sering diubah antara lain:
memory_limit: Batas memori yang boleh digunakan oleh skrip PHP.
upload_max_filesize: Batas ukuran file yang dapat diunggah.
max_execution_time: Batas waktu eksekusi skrip PHP.
display_errors: Mengaktifkan/menonaktifkan tampilan error PHP di browser (seharusnya nonaktif di website produksi).
Setelah update PHP, periksa apakah ada perubahan pada konfigurasi php.ini Anda. Di cPanel, Anda biasanya bisa mengedit php.ini melalui "Select PHP Version" atau "MultiPHP INI Editor". Pastikan pengaturan kustom Anda tetap ada atau disesuaikan dengan versi PHP baru.
Pentingnya Pembaruan Berkala dan Perencanaan
Jangan menunggu sampai versi PHP Anda sangat usang untuk melakukan update. Buat jadwal rutin untuk memeriksa versi PHP terbaru dan merencanakan pembaruan. Idealnya, lakukan update setiap kali versi PHP baru dirilis dan stabil, atau setidaknya setiap 6-12 bulan. Perencanaan yang baik meliputi:
- Menentukan waktu update di luar jam sibuk website.
- Menginformasikan tim atau klien (jika ada) tentang rencana update.
- Memiliki rencana cadangan (rollback) jika terjadi masalah.
Dengan pembaruan berkala, Anda meminimalkan risiko masalah kompatibilitas yang besar dan selalu mendapatkan manfaat keamanan serta performa terbaru.
Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.
Kesimpulan: Jaga Website Anda Tetap Optimal dengan Update PHP
Meng-update PHP di web hosting Anda adalah tugas pemeliharaan yang tak terhindarkan bagi setiap pemilik website. Ini bukan hanya sekadar tindakan teknis, melainkan investasi penting untuk menjaga website Anda tetap aman dari ancaman siber, berjalan dengan performa maksimal, dan kompatibel dengan teknologi web terbaru di tahun 2024 dan seterusnya. Meskipun prosesnya mungkin terlihat sedikit menakutkan pada awalnya, dengan panduan yang tepat dan persiapan yang matang, Anda dapat melakukannya dengan percaya diri dan aman.
Ingatlah selalu untuk melakukan backup menyeluruh sebelum memulai, memverifikasi kompatibilitas aplikasi Anda, dan menguji fungsionalitas website setelah update. Jika Anda merasa ragu atau menghadapi kesulitan, jangan sungkan untuk mencari bantuan dari dukungan teknis hosting Anda. Dengan rutin melakukan update PHP, Anda tidak hanya melindungi aset digital Anda tetapi juga memberikan pengalaman terbaik bagi para pengunjung website Anda.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Update PHP di Web Hosting
Apa itu PHP dan mengapa penting untuk website saya?
PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman sisi server yang digunakan untuk mengembangkan sebagian besar website dinamis, termasuk platform populer seperti WordPress, Joomla, dan Laravel. PHP memproses data, berinteraksi dengan database, dan menghasilkan konten HTML yang kemudian ditampilkan di browser. Pentingnya PHP terletak pada kemampuannya untuk menjalankan fungsionalitas inti website Anda, mulai dari formulir kontak hingga sistem manajemen konten.
Seberapa sering saya harus meng-update versi PHP di hosting?
Disarankan untuk meng-update PHP setiap kali ada versi baru yang stabil dirilis dan didukung secara aktif, atau setidaknya setiap 6-12 bulan. Setiap versi PHP memiliki siklus hidup dukungan aktif sekitar dua tahun, diikuti oleh satu tahun dukungan keamanan kritis. Setelah itu, versi tersebut dianggap End-of-Life (EOL) dan tidak lagi menerima pembaruan keamanan, membuatnya rentan. Mengikuti rilis terbaru membantu Anda menjaga keamanan dan mendapatkan peningkatan performa.
Apa yang terjadi jika saya tidak meng-update PHP?
Tidak meng-update PHP dapat menimbulkan beberapa risiko serius. Pertama, website Anda akan menjadi lebih rentan terhadap serangan keamanan karena celah yang tidak ditambal pada versi lama. Kedua, performa website Anda mungkin akan menurun karena tidak memanfaatkan optimasi kecepatan di versi PHP terbaru. Ketiga, Anda akan menghadapi masalah kompatibilitas dengan plugin, tema, atau fitur baru yang memerlukan versi PHP lebih tinggi, yang dapat menyebabkan error atau website tidak berfungsi sebagian.
Bisakah update PHP merusak website saya?
Ya, ada kemungkinan update PHP dapat menyebabkan masalah pada website Anda jika ada ketidakcocokan kode atau konfigurasi. Ini biasanya terjadi jika website Anda menggunakan kode lama yang tidak kompatibel dengan sintaks atau fitur baru di versi PHP yang lebih tinggi, atau jika ada plugin/tema yang belum di-update untuk mendukung versi PHP target. Itulah mengapa langkah persiapan seperti backup dan pengecekan kompatibilitas sangat krusial, dan pengujian setelah update wajib dilakukan.
Bagaimana cara mengetahui versi PHP mana yang dibutuhkan website saya?
Cara terbaik adalah memeriksa dokumentasi resmi dari CMS (WordPress, Joomla, dll.) atau framework yang Anda gunakan. Mereka biasanya mencantumkan persyaratan versi PHP minimum dan yang direkomendasikan. Untuk WordPress, Anda juga bisa menggunakan plugin "PHP Compatibility Checker" untuk menganalisis tema dan plugin Anda. Jika Anda memiliki kode kustom, Anda perlu memastikan kompatibilitasnya secara manual atau dengan bantuan developer.
Apakah mungkin memiliki versi PHP yang berbeda untuk domain yang berbeda di hosting yang sama?
Ya, sebagian besar web hosting modern, terutama yang menggunakan cPanel dengan fitur "Select PHP Version" atau "MultiPHP Manager", memungkinkan Anda untuk mengatur versi PHP yang berbeda untuk setiap domain, subdomain, atau bahkan folder terpisah. Fitur ini sangat berguna jika Anda mengelola beberapa website dengan persyaratan PHP yang berbeda di satu akun hosting.
Apa itu ekstensi PHP dan mengapa penting?
Ekstensi PHP adalah modul tambahan yang menyediakan fungsionalitas khusus untuk PHP. Misalnya, ekstensi mysqli diperlukan untuk berinteraksi dengan database MySQL, gd untuk manipulasi gambar, dan curl untuk membuat permintaan HTTP ke server lain. Saat Anda meng-update PHP, penting untuk memastikan bahwa semua ekstensi yang dibutuhkan oleh website Anda tetap aktif di versi PHP yang baru. Jika ekstensi penting tidak aktif, beberapa fungsi website Anda mungkin tidak berjalan.