Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

Panduan Lengkap 5 Cara Cloning Website WordPress Mudah & Cepat

Memiliki website yang sudah berjalan dengan baik namun perlu direplikasi untuk keperluan lain, seperti pengembangan, pengujian, atau migrasi server, adalah sit...

Panduan Lengkap 5 Cara Cloning Website WordPress Mudah & Cepat

Memiliki website yang sudah berjalan dengan baik namun perlu direplikasi untuk keperluan lain, seperti pengembangan, pengujian, atau migrasi server, adalah situasi yang umum dihadapi oleh pemilik website. Proses ini dikenal sebagai cloning website. Terutama bagi pengguna WordPress, mengkloning situs bisa terdengar rumit, namun sebenarnya ada berbagai metode yang bisa Anda terapkan untuk membuatnya menjadi mudah dan efisien.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai cara cloning website WordPress, mulai dari yang paling sederhana menggunakan fitur bawaan hosting, hingga memanfaatkan plugin yang andal. Anda akan mendapatkan panduan langkah demi langkah yang mudah diikuti, bahkan bagi pemula sekalipun. Mari kita selami bagaimana Anda bisa menyalin situs WordPress Anda dengan cepat dan tanpa hambatan.

Apa Itu Cloning Website WordPress dan Mengapa Anda Membutuhkannya?

Cloning website WordPress adalah proses menyalin seluruh elemen situs web Anda, termasuk file tema, plugin, gambar, database, dan pengaturan lainnya, dari satu lokasi ke lokasi lain. Lokasi baru ini bisa berupa subdomain, direktori lain di server yang sama, atau bahkan server hosting yang berbeda sama sekali.

Berbeda dengan backup, yang tujuannya adalah untuk pemulihan jika terjadi masalah, cloning lebih berorientasi pada duplikasi fungsionalitas dan konten untuk tujuan spesifik lainnya. Memahami perbedaan ini penting agar Anda memilih metode yang tepat sesuai kebutuhan.

Ada beberapa skenario umum di mana cloning website WordPress menjadi sangat krusial:

  • Pengembangan dan Pengujian Fitur Baru: Anda ingin mencoba tema, plugin, atau perubahan besar lainnya tanpa mengganggu situs utama yang sedang tayang. Lingkungan kloning memungkinkan Anda bereksperimen dengan bebas.
  • Migrasi Hosting: Ketika Anda memutuskan untuk berpindah penyedia hosting atau meningkatkan paket hosting Anda, mengkloning situs adalah cara paling aman untuk memastikan semua data berpindah dengan lancar.
  • Membuat Staging Environment: Lingkungan staging adalah salinan situs Anda yang digunakan untuk melakukan pembaruan, pengujian, dan pengembangan sebelum diterapkan ke situs live.
  • Membuat Website Templat: Jika Anda sering membuat website dengan tampilan dan fungsionalitas serupa, Anda bisa membuat satu situs sebagai templat dasar, lalu mengkloningnya untuk setiap proyek baru.
  • Duplikasi Konten untuk Situs Saudara (Sister Site): Terkadang, bisnis membutuhkan beberapa situs yang memiliki inti konten yang sama namun dengan penyesuaian kecil untuk target audiens yang berbeda.

Membedah Perbedaan: Cloning vs. Backup WordPress

Seringkali orang keliru menyamakan cloning dengan backup. Meskipun keduanya melibatkan penyalinan data situs, tujuan dan hasilnya sangatlah berbeda.

Backup WordPress:

  • Tujuan Utama: Keamanan dan pemulihan. Backup berfungsi sebagai jaring pengaman jika situs Anda mengalami masalah, seperti peretasan, kegagalan server, atau kesalahan manusia yang menyebabkan data hilang.
  • Hasil: File backup biasanya disimpan di lokasi terpisah (cloud storage, hard drive eksternal) dan tidak dapat diakses atau dijalankan secara langsung sebagai website aktif tanpa proses restore yang spesifik.
  • Fokus: Menyimpan salinan data untuk dapat dikembalikan ke kondisi semula.

Cloning WordPress:

  • Tujuan Utama: Duplikasi untuk pengembangan, pengujian, migrasi, atau replikasi.
  • Hasil: Menghasilkan salinan website yang sepenuhnya berfungsi dan dapat diakses di URL yang berbeda (subdomain, direktori, atau domain baru).
  • Fokus: Membuat salinan identik yang siap digunakan di lingkungan baru.

Memahami perbedaan ini akan membantu Anda memilih alat dan metode yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

Metode Cloning Website WordPress Paling Mudah dan Efektif

Ada berbagai cara untuk mengkloning website WordPress Anda. Pilihan metode terbaik seringkali bergantung pada kompleksitas situs Anda, jenis hosting yang Anda gunakan, dan tingkat kenyamanan teknis Anda.

1. Menggunakan Fitur Bawaan Control Panel Hosting (Plesk/cPanel)

Banyak penyedia layanan hosting modern menawarkan fitur bawaan dalam control panel mereka untuk mempermudah proses cloning website. Fitur ini biasanya sangat user-friendly dan tidak memerlukan instalasi plugin tambahan.

Langkah-langkah Umum (Menggunakan Contoh Plesk):

Proses ini mungkin sedikit berbeda tergantung pada antarmuka control panel spesifik yang disediakan oleh penyedia hosting Anda, namun konsep dasarnya sama. Jika Anda menggunakan Plesk, ikuti panduan berikut:

  1. Akses Akun Hosting Anda: Login ke portal akun hosting Anda. Cari bagian yang mengelola layanan hosting Anda.
  2. Navigasi ke Control Panel: Temukan dan klik opsi untuk mengakses control panel hosting Anda, seperti Plesk atau cPanel.
  3. Masuk ke Manajemen Hosting: Setelah berada di dalam control panel, cari bagian yang berkaitan dengan manajemen layanan hosting Anda. Biasanya ada tombol seperti "Manage Product" atau "Kelola Layanan".
  4. Akses Manajemen Website: Di dalam pengaturan hosting, cari opsi yang mengarah ke manajemen website atau domain Anda. Seringkali ini berlabel "Websites & Domains".
  5. Pilih Website yang Akan Dikloning: Akan ada daftar website atau domain yang terkelola di akun Anda. Pilih website yang ingin Anda duplikasi.
  6. Cari Opsi WordPress: Di samping nama domain website Anda, biasanya terdapat ikon atau tautan khusus untuk mengelola instalasi WordPress. Klik pada opsi "WordPress" atau ikon yang relevan.
  7. Pilih Opsi Clone: Di dalam panel manajemen WordPress, Anda akan menemukan opsi untuk melakukan "Clone" atau "Kloning". Klik pada opsi ini.
  8. Tentukan Target Lokasi: Anda akan diminta untuk memilih di mana website kloning akan ditempatkan. Opsi yang umum meliputi:
    • Buat Subdomain: Ini akan membuat website kloning dapat diakses melalui subdomain (misalnya, dev.domainanda.com). Anda perlu menentukan nama subdomain yang diinginkan.
    • Gunakan Domain yang Ada (di Direktori Baru): Opsi ini memungkinkan Anda membuat kloning di dalam direktori yang ada pada domain utama Anda (misalnya, domainanda.com/staging). Anda perlu menentukan nama direktori.
    • Gunakan Domain yang Ada (sebagai Domain Utama Baru): Jika Anda memiliki domain lain yang belum terpakai, Anda bisa mengkloning situs ke domain tersebut.
  9. Mulai Proses Cloning: Setelah menentukan target lokasi, klik tombol untuk memulai proses cloning, biasanya berlabel "Start" atau "Clone".
  10. Tunggu dan Verifikasi: Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit tergantung pada ukuran situs Anda. Setelah selesai, akses URL target lokasi kloning Anda untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik. Periksa tampilan, navigasi, dan fungsionalitas.

Keuntungan: Sangat mudah, cepat, tidak memerlukan pengetahuan teknis mendalam, terintegrasi langsung dengan infrastruktur hosting.

Kekurangan: Ketersediaan fitur tergantung pada penyedia hosting; kontrol atas proses mungkin lebih terbatas dibandingkan metode plugin.

2. Menggunakan Plugin Migrasi All-in-One WP Migration

All-in-One WP Migration adalah salah satu plugin migrasi WordPress paling populer dan user-friendly yang tersedia. Plugin ini sangat cocok untuk pengguna yang menginginkan proses cloning yang relatif sederhana tanpa perlu mengakses server secara langsung.

Langkah-langkah Cloning dengan All-in-One WP Migration:

  1. Instal Plugin di Situs Sumber:
    • Masuk ke dashboard admin WordPress situs yang ingin Anda kloning.
    • Navigasi ke Plugin > Add New.
    • Cari "All-in-One WP Migration".
    • Klik Install Now, lalu Activate.
  2. Ekspor Situs Sumber:
    • Setelah plugin aktif, dari menu sebelah kiri, klik All-in-One WP Migration > Export.
    • Klik tombol EXPORT TO.
    • Pilih File dari opsi yang muncul.
    • Plugin akan mulai memproses dan membuat file ekspor yang berisi semua data situs Anda (tema, plugin, konten, database). Tunggu hingga proses selesai.
    • Setelah selesai, Anda akan diberikan tautan untuk mengunduh file ekspor (.wpress). Unduh file ini ke komputer Anda.
  3. Siapkan Situs Tujuan:
    • Di server atau hosting baru, instal WordPress baru.
    • Masuk ke dashboard admin WordPress situs baru tersebut.
    • Instal dan aktifkan plugin All-in-One WP Migration di situs baru ini juga (Plugin > Add New > Cari "All-in-One WP Migration" > Install Now > Activate).
  4. Impor ke Situs Tujuan:
    • Di situs baru, navigasikan ke All-in-One WP Migration > Import.
    • Klik tombol IMPORT FROM.
    • Pilih File.
    • Pilih file .wpress yang sebelumnya Anda unduh dari situs sumber.
    • Plugin akan mulai mengimpor data. Akan ada peringatan bahwa proses ini akan menimpa data yang ada di situs tujuan. Konfirmasi untuk melanjutkan.
    • Tunggu hingga proses impor selesai. Situs baru Anda sekarang seharusnya sudah menjadi salinan identik dari situs sumber.
  5. Perbarui Permalink:
    • Setelah impor selesai, sangat penting untuk mengatur ulang permalink Anda agar tautan berfungsi dengan benar.
    • Navigasi ke Settings > Permalinks.
    • Tanpa mengubah apa pun, klik tombol Save Changes.
    • Ini akan memperbarui file .htaccess dan memastikan struktur URL Anda berfungsi kembali.

Catatan Penting: Versi gratis dari All-in-One WP Migration memiliki batasan ukuran file ekspor. Jika situs Anda sangat besar (lebih dari 1 GB), Anda mungkin perlu membeli ekstensi premium atau menggunakan metode lain.

Keuntungan: Sangat mudah digunakan, tidak memerlukan akses FTP/SSH, cocok untuk pemula, semua dalam satu proses ekspor-impor.

Kekurangan: Versi gratis memiliki batasan ukuran file; mungkin perlu ekstensi berbayar untuk situs besar.

3. Menggunakan Plugin Duplicator

Plugin Duplicator adalah alat yang sangat kuat untuk memindahkan, menyalin, atau mengkloning situs WordPress dari satu lokasi ke lokasi lain. Plugin ini membuat paket yang terdiri dari file situs dan database, yang kemudian dapat diinstal di mana saja.

Langkah-langkah Cloning dengan Duplicator:

  1. Instal Plugin Duplicator di Situs Sumber:
    • Masuk ke dashboard admin situs yang ingin dikloning.
    • Navigasi ke Plugin > Add New.
    • Cari "Duplicator".
    • Klik Install Now, lalu Activate.
  2. Buat Paket Baru:
    • Dari menu sebelah kiri, klik Duplicator > Packages.
    • Klik tombol Create New.
    • Wizard Duplicator akan muncul. Klik Next untuk melanjutkan.
    • Plugin akan memindai situs Anda untuk memastikan kompatibilitas dan mendeteksi semua file dan database.
    • Pastikan tidak ada peringatan kritis. Jika ada peringatan, periksa detailnya. Klik Build > Yes, Continue.
  3. Unduh File Paket:
    • Setelah proses build selesai, Anda akan diberikan dua file penting: Installer (installer.php) dan Archive (file zip). Unduh kedua file ini ke komputer Anda.
  4. Unggah File ke Lokasi Baru:
    • Siapkan server atau hosting baru Anda. Anda perlu membuat database baru dan pengguna database di server tujuan. Catat detail database (nama database, nama pengguna, kata sandi, host).
    • Gunakan klien FTP (seperti FileZilla) atau File Manager di control panel hosting Anda untuk mengunggah kedua file (installer.php dan file zip) ke direktori root (biasanya public_html) di server tujuan.
  5. Jalankan Installer:
    • Buka browser web Anda dan kunjungi URL di mana Anda mengunggah file installer. Biasanya ini akan terlihat seperti: http://domainanda.com/installer.php atau http://subdomain.domainanda.com/installer.php.
    • Anda akan disambut oleh antarmuka installer Duplicator. Ikuti langkah-langkah yang diberikan:
      • Step 1: Validation: Installer akan memeriksa apakah file yang diunggah ada dan apakah persyaratan server terpenuhi. Klik Next.
      • Step 2: Database Settings: Masukkan detail database yang telah Anda buat di server tujuan (Nama Database, Nama Pengguna DB, Kata Sandi DB, Host DB). Klik Test Database untuk memastikan koneksi berhasil, lalu klik Next.
      • Step 3: Update Data: Installer akan menampilkan informasi tentang situs lama dan situs baru. Di bagian "Path", pastikan path ke instalasi WordPress baru sudah benar. Klik Next.
      • Step 4: Complete: Proses instalasi selesai. Plugin akan meminta Anda untuk menghapus file installer dan file backup demi keamanan. Klik tombol yang sesuai untuk melakukannya.
  6. Verifikasi Situs Kloning:
    • Akses situs kloning Anda melalui URL tujuannya untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.

Keuntungan: Sangat fleksibel, cocok untuk migrasi server atau domain, kontrol penuh atas proses, menghasilkan paket yang dapat digunakan berulang kali.

Kekurangan: Memerlukan pemahaman lebih tentang database dan akses FTP/File Manager, proses sedikit lebih teknis dibandingkan All-in-One WP Migration.

4. Menggunakan Fitur Cloning di Hosting WordPress Terkelola

Beberapa penyedia hosting yang spesifik untuk WordPress (managed WordPress hosting) menawarkan fitur cloning yang sangat canggih dan terintegrasi. Fitur ini seringkali dirancang khusus untuk alur kerja pengembangan WordPress.

Cara Kerja Umum:

Jika Anda menggunakan layanan hosting WordPress terkelola, cari fitur seperti "Staging Environment" atau "Clone Site" di dashboard hosting Anda.

  1. Akses Dashboard Hosting: Login ke akun hosting terkelola Anda.
  2. Temukan Fitur Staging/Cloning: Cari opsi yang berkaitan dengan manajemen situs, staging, atau cloning.
  3. Buat Lingkungan Staging: Klik opsi untuk membuat lingkungan staging. Hosting akan secara otomatis mengkloning situs live Anda ke subdomain atau direktori staging.
  4. Akses dan Kembangkan: Anda kemudian dapat mengakses situs staging Anda, melakukan pembaruan, menambahkan fitur, atau melakukan perubahan.
  5. Push ke Live: Setelah Anda puas dengan perubahan di lingkungan staging, biasanya ada tombol "Push to Live" atau "Deploy" yang akan secara otomatis mentransfer semua perubahan dari staging ke situs live Anda.

Keuntungan: Sangat mudah, terintegrasi penuh dengan alur kerja pengembangan, aman, dan efisien.

Kekurangan: Biasanya hanya tersedia pada paket hosting WordPress terkelola yang lebih mahal.

5. Cloning Manual (FTP/SFTP dan phpMyAdmin)

Metode ini adalah yang paling mendasar dan memberikan kontrol paling besar, namun juga yang paling teknis. Metode ini melibatkan penyalinan file situs secara manual melalui FTP/SFTP dan mengekspor/mengimpor database melalui phpMyAdmin.

Langkah-langkah Cloning Manual:

  1. Backup File Situs Sumber:
    • Gunakan klien FTP/SFTP (misalnya, FileZilla) untuk terhubung ke server hosting situs sumber Anda.
    • Unduh semua file dari direktori instalasi WordPress Anda (biasanya di folder public_html atau www) ke komputer lokal Anda.
  2. Backup Database Situs Sumber:
    • Akses phpMyAdmin melalui control panel hosting Anda.
    • Pilih database yang digunakan oleh situs WordPress Anda.
    • Klik tab "Export".
    • Pilih metode ekspor "Quick" atau "Custom" (biasanya "Quick" sudah cukup) dan format SQL.
    • Klik "Go" untuk mengunduh file backup database (.sql) ke komputer Anda.
  3. Siapkan Server Tujuan:
    • Buat database baru di server hosting tujuan Anda.
    • Buat pengguna database baru dan kaitkan dengan database yang baru dibuat. Catat semua detail (nama database, nama pengguna, kata sandi, host).
  4. Unggah File Situs Tujuan:
    • Gunakan klien FTP/SFTP untuk terhubung ke server hosting tujuan Anda.
    • Unggah semua file WordPress yang telah Anda unduh sebelumnya ke direktori root (public_html) di server tujuan.
  5. Impor Database Situs Tujuan:
    • Akses phpMyAdmin di server hosting tujuan Anda.
    • Pilih database baru yang telah Anda buat.
    • Klik tab "Import".
    • Pilih file .sql yang telah Anda unduh sebelumnya.
    • Klik "Go" untuk mengimpor data database.
  6. Perbarui File wp-config.php:
    • Di server tujuan, cari file wp-config.php di direktori root WordPress Anda.
    • Edit file ini dan perbarui detail koneksi database agar sesuai dengan detail database baru yang Anda buat (DB_NAME, DB_USER, DB_PASSWORD, DB_HOST).
  7. Perbarui URL Database (Jika Perlu):
    • Jika Anda memindahkan situs ke domain atau subdomain yang berbeda, Anda perlu memperbarui URL situs di database.
    • Cara termudah adalah menggunakan plugin seperti "Better Search Replace" setelah situs diunggah, atau melakukan pembaruan langsung di database menggunakan SQL query. Contoh SQL query untuk memperbarui URL:
      UPDATE wp_options SET option_value = replace(option_value, 'http://situslama.com', 'http://situsbaru.com') WHERE option_name = 'home' OR option_name = 'siteurl';
      UPDATE wp_posts SET guid = replace(guid, 'http://situslama.com', 'http://situsbaru.com');
      UPDATE wp_posts SET post_content = replace(post_content, 'http://situslama.com', 'http://situsbaru.com');
      UPDATE wp_postmeta SET meta_value = replace(meta_value, 'http://situslama.com', 'http://situsbaru.com');
      
  8. Perbarui Permalink:
    • Sama seperti metode plugin, setelah situs aktif, masuk ke Settings > Permalinks dan klik Save Changes untuk memperbarui struktur permalink.

Keuntungan: Kontrol penuh atas setiap aspek proses, tidak bergantung pada plugin, efektif untuk migrasi yang kompleks.

Kekurangan: Membutuhkan pemahaman teknis yang mendalam tentang server, FTP, database, dan konfigurasi WordPress. Sangat rentan terhadap kesalahan jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

Tips Tambahan untuk Proses Cloning yang Sukses

Terlepas dari metode yang Anda pilih, ada beberapa praktik terbaik yang dapat membantu memastikan proses cloning website WordPress Anda berjalan lancar:

  • Ukur Ukuran Situs Anda: Ketahui seberapa besar situs Anda (file dan database). Ini akan membantu Anda memilih metode yang tepat, terutama jika ada batasan ukuran pada plugin atau hosting gratis.
  • Lakukan Backup Penuh Terlebih Dahulu: Selalu buat backup penuh dari situs sumber Anda sebelum memulai proses cloning. Ini adalah langkah pengaman terpenting.
  • Uji di Lingkungan Staging: Jika memungkinkan, selalu kloning ke lingkungan staging terlebih dahulu. Ini memungkinkan Anda menguji situs kloning secara menyeluruh tanpa mempengaruhi situs live.
  • Periksa Semua Tautan Internal dan Eksternal: Setelah cloning, pastikan semua tautan internal mengarah ke URL baru Anda dan tautan eksternal masih berfungsi.
  • Periksa Gambar dan Media: Pastikan semua gambar, video, dan file media lainnya ditampilkan dengan benar di situs kloning.
  • Periksa Fungsionalitas Plugin dan Tema: Uji semua fitur penting dari plugin dan tema Anda untuk memastikan semuanya bekerja seperti yang diharapkan.
  • Bersihkan Cache: Setelah proses cloning selesai, bersihkan cache browser Anda dan cache WordPress (jika Anda menggunakan plugin caching) untuk melihat versi terbaru situs Anda.
  • Perhatikan Keamanan: Jika Anda membuat situs kloning untuk tujuan pengembangan, pastikan untuk menonaktifkan fungsionalitas pencarian mesin (seperti di Settings > Reading > Search Engine Visibility di WordPress) agar situs staging tidak terindeks oleh Google.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Cloning Website WordPress

Berapa biaya membuat website WordPress?

Biaya membuat website WordPress sangat bervariasi. Mulai dari gratis (jika Anda menggunakan WordPress.com gratis atau instalasi WordPress sendiri dengan tema dan plugin gratis) hingga jutaan rupiah untuk situs kustom dengan desain profesional, fitur canggih, dan dukungan developer.

Tools apa yang wajib dipakai saat membuat website?

Untuk pemula, yang wajib dipakai adalah hosting yang andal, domain yang relevan, dan tema WordPress yang responsif. Plugin esensial biasanya mencakup plugin SEO (seperti Yoast SEO atau Rank Math), plugin keamanan (seperti Wordfence), dan plugin caching untuk optimasi performa (seperti WP Super Cache atau W3 Total Cache).

Apakah website harus pakai SSL?

Ya, sangat disarankan. Sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) mengenkripsi data antara browser pengunjung dan server Anda, menjadikannya aman. Ini penting untuk privasi pengguna, membangun kepercayaan, dan juga merupakan faktor peringkat SEO. Kebanyakan hosting modern menyediakan SSL gratis.

CMS apa terbaik untuk pemula?

WordPress adalah CMS (Content Management System) yang paling direkomendasikan untuk pemula. Antarmukanya yang intuitif, banyaknya sumber belajar, ribuan tema dan plugin gratis, serta komunitas yang besar membuatnya sangat mudah diakses oleh siapa saja.

Dengan panduan ini, Anda kini memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang cara cloning website WordPress. Pilih metode yang paling sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kenyamanan teknis Anda, dan jangan lupa untuk selalu melakukan pengujian menyeluruh setelah proses cloning selesai.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang