Table of Contents
▼- Mengapa Nama Domain Begitu Penting untuk Startup Anda?
- Memilih Nama Domain yang Tepat: Strategi Jitu untuk Startup
- Proses dan Langkah-langkah Membeli Nama Domain
- Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Membeli Domain
- Tips Lanjutan untuk Mengelola Nama Domain Startup Anda
- Advanced/Expert Section: Strategi Domain untuk Pertumbuhan Startup
- Kesimpulan
- FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Nama Domain untuk Startup
Memulai sebuah startup ibarat membangun sebuah rumah impian. Anda merancang fondasinya, memilih desain interior, dan memastikan setiap detailnya sempurna. Namun, seringkali ada satu elemen krusial yang terlewatkan atau disepelekan di awal: nama domain. Padahal, nama domain adalah alamat digital startup Anda, gerbang utama bagi calon pelanggan, investor, dan mitra untuk menemukan serta berinteraksi dengan brand Anda. Dalam era digital yang serba cepat ini, memiliki nama domain yang tepat bukan hanya sekadar formalitas, melainkan investasi strategis yang menentukan arah kesuksesan jangka panjang.
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap beli nama domain untuk startup | IDwebhost, yang akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui, mulai dari pentingnya memilih nama domain yang strategis, langkah-langkah pembelian, hingga tips lanjutan untuk mengamankan dan mengoptimalkan aset digital Anda. Kami akan memberikan wawasan mendalam, tips praktis, dan menghindari kesalahan umum agar startup Anda dapat membangun identitas online yang kuat sejak hari pertama. Bersiaplah untuk menemukan rahasia di balik pemilihan nama domain yang tidak hanya menarik tetapi juga powerful bagi pertumbuhan bisnis Anda.
Mengapa Nama Domain Begitu Penting untuk Startup Anda?
Nama domain adalah lebih dari sekadar alamat web; ia adalah fondasi identitas digital startup Anda. Di tengah lautan informasi online, memiliki nama domain yang kuat dan relevan adalah kunci untuk menonjol dan menarik perhatian. Ini adalah aset digital pertama yang harus Anda amankan dan kelola dengan bijak.
Identitas Digital dan Branding
Nama domain adalah inti dari identitas online startup Anda. Ia menjadi bagian dari alamat email profesional, URL website, dan seringkali merupakan hal pertama yang dilihat calon pelanggan. Nama domain yang baik akan mencerminkan nilai-nilai brand Anda, misi, dan target audiens. Contohnya, jika startup Anda bergerak di bidang teknologi ramah lingkungan, nama domain yang mengandung kata kunci "eco" atau "green" bisa sangat efektif dalam membangun identitas brand yang konsisten dan mudah dikenali.
Kredibilitas dan Kepercayaan
Di mata konsumen, sebuah startup dengan nama domain profesional (misalnya, .com, .id, .co.id) jauh lebih kredibel dibandingkan yang hanya mengandalkan media sosial atau platform gratis. Nama domain yang unik dan berbayar menunjukkan bahwa startup Anda serius, berkomitmen, dan berinvestasi dalam kehadiran online-nya. Hal ini secara langsung membangun kepercayaan yang sangat penting, terutama bagi startup yang baru merintis dan berusaha menarik pelanggan atau investor awal.
Kemudahan Ditemukan (SEO)
Nama domain yang relevan dan mengandung kata kunci dapat memberikan dorongan signifikan pada upaya Search Engine Optimization (SEO) startup Anda. Meskipun faktor lain seperti kualitas konten dan backlink juga penting, nama domain yang mudah diingat dan relevan membantu mesin pencari memahami topik website Anda. Ini memudahkan calon pelanggan menemukan Anda saat mereka mencari produk atau layanan yang Anda tawarkan, meningkatkan visibilitas dan lalu lintas organik ke website Anda.
Aset Bisnis Jangka Panjang
Seiring pertumbuhan startup Anda, nama domain akan menjadi aset yang semakin berharga. Ia melekat pada reputasi online Anda, riwayat SEO, dan ekuitas brand. Melindungi dan mengelola nama domain dengan baik adalah investasi yang akan terus memberikan dividen dalam bentuk pengakuan brand, loyalitas pelanggan, dan potensi nilai jual di masa depan. Kegagalan untuk mengamankan nama domain yang tepat sejak awal dapat menyebabkan masalah branding dan hukum di kemudian hari.
Memilih Nama Domain yang Tepat: Strategi Jitu untuk Startup
Memilih nama domain bisa terasa seperti mencari jarum di tumpukan jerami, tetapi dengan strategi yang tepat, Anda bisa menemukan permata yang sempurna untuk startup Anda. Ingat, pilihan ini akan bersama Anda untuk waktu yang sangat lama, jadi luangkan waktu dan pertimbangkan setiap aspek dengan cermat.
Relevansi dengan Brand dan Bisnis
Nama domain Anda harus mencerminkan esensi startup Anda. Apakah ia menyampaikan apa yang Anda lakukan? Apakah ia selaras dengan nama brand atau perusahaan Anda? Idealnya, nama domain harus sama atau sangat mirip dengan nama brand Anda. Jika nama brand Anda "Kopi Senja", maka "kopisenja.com" adalah pilihan yang ideal. Hindari nama domain yang terlalu umum atau tidak relevan, karena dapat membingungkan audiens dan mengurangi efektivitas branding.
Singkat, Mudah Diingat, dan Dieja
Aturan emas dalam pemilihan nama domain adalah kesederhanaan. Domain yang singkat lebih mudah diketik, diingat, dan diucapkan. Hindari penggunaan kata-kata yang sulit dieja atau frasa yang terlalu panjang. Sebuah nama domain yang mudah diingat akan mendorong orang untuk kembali ke website Anda tanpa harus mencarinya di mesin pencari setiap saat. Misalnya, "solusidigitalinovatifterbaik.com" jelas lebih sulit diingat daripada "solusidigital.com".
Hindari Angka dan Tanda Hubung
Meskipun terkadang sulit menemukan domain yang sempurna tanpa angka atau tanda hubung, sebaiknya hindari keduanya jika memungkinkan. Angka seringkali membingungkan (misalnya, apakah itu "empat" atau "4"?), dan tanda hubung dapat membuat domain terlihat kurang profesional serta lebih sulit diucapkan. Jika Anda harus menggunakannya, pastikan itu seminimal mungkin dan tidak mengganggu alur nama domain.
Pertimbangkan Ekstensi Domain (TLD)
Ekstensi domain (Top-Level Domain atau TLD) adalah bagian setelah titik, seperti .com, .id, .org, .net, atau .co.id. TLD .com masih menjadi yang paling populer dan paling dipercaya secara global. Namun, untuk startup di Indonesia, TLD .id atau .co.id dapat memberikan kredibilitas lokal yang kuat. Pertimbangkan juga TLD baru yang relevan dengan industri Anda, seperti .tech untuk startup teknologi atau .store untuk e-commerce. Pilih TLD yang paling sesuai dengan target audiens dan tujuan bisnis Anda.
Cek Ketersediaan dan Variasi
Setelah Anda memiliki daftar nama domain potensial, segera cek ketersediaannya. Seringkali, nama domain pertama yang Anda inginkan sudah diambil. Bersiaplah dengan beberapa alternatif. Selain itu, pertimbangkan untuk membeli variasi nama domain Anda, seperti versi salah eja yang umum atau TLD yang berbeda (misalnya, jika Anda memiliki "startupanda.com", mungkin juga beli "startupanda.id"). Ini membantu melindungi brand Anda dari pesaing dan memastikan semua lalu lintas masuk ke website Anda.
Proses dan Langkah-langkah Membeli Nama Domain
Setelah memahami pentingnya dan strategi pemilihan, kini saatnya masuk ke langkah-langkah praktis untuk mengamankan nama domain impian Anda. Proses ini relatif mudah, tetapi memerlukan ketelitian untuk memastikan semuanya berjalan lancar.
Riset dan Brainstorming Nama Domain
Sebelum membuka situs registrar, luangkan waktu untuk melakukan riset mendalam. Buat daftar panjang nama-nama domain potensial yang sesuai dengan brand, produk, atau layanan Anda. Pertimbangkan sinonim, variasi ejaan, dan kombinasi kata kunci. Gunakan alat generator nama domain online jika perlu untuk mendapatkan ide-ide segar. Libatkan tim Anda dalam sesi brainstorming ini untuk mendapatkan perspektif yang beragam.
Memilih Registrar Domain Terpercaya
Registrar domain adalah perusahaan yang menjual dan mengelola pendaftaran nama domain. Pilihlah registrar yang memiliki reputasi baik, dukungan pelanggan yang responsif, harga yang transparan, dan fitur keamanan yang memadai. Pastikan registrar yang Anda pilih terakreditasi oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) atau memiliki akreditasi lokal untuk TLD tertentu seperti PANDI untuk .id. Memilih registrar yang salah dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan transfer domain atau bahkan kehilangan domain.
Verifikasi Ketersediaan Domain
Setelah memilih registrar, gunakan fitur pencarian domain di situs mereka untuk memeriksa ketersediaan nama domain yang telah Anda riset. Ketik setiap nama domain potensial dan lihat apakah itu tersedia. Registrar biasanya akan menyarankan alternatif jika nama domain pilihan Anda sudah diambil. Jangan terburu-buru, periksa semua opsi yang Anda miliki.
Proses Pendaftaran dan Pembayaran
Jika nama domain pilihan Anda tersedia, lanjutkan ke proses pendaftaran. Anda akan diminta untuk mengisi detail kontak Anda (nama, alamat, email, nomor telepon). Informasi ini biasanya akan dicantumkan dalam database WHOIS, kecuali Anda memilih layanan privasi WHOIS (yang sangat direkomendasikan untuk startup). Setelah mengisi detail, pilih durasi pendaftaran (biasanya 1 tahun, 2 tahun, atau lebih) dan selesaikan pembayaran. Pastikan untuk memeriksa kembali semua detail sebelum mengonfirmasi pembayaran.
Mengatur DNS dan Nameserver
Setelah domain Anda terdaftar, langkah selanjutnya adalah mengarahkan domain tersebut ke hosting website Anda. Ini dilakukan dengan mengatur Nameserver (DNS). Registrar Anda akan menyediakan opsi untuk mengubah nameserver. Anda perlu mendapatkan informasi nameserver dari penyedia hosting Anda (biasanya sesuatu seperti "ns1.hostanda.com" dan "ns2.hostanda.com") dan memasukkannya ke panel kontrol domain Anda. Proses propagasi DNS ini bisa memakan waktu beberapa jam hingga 48 jam hingga domain Anda sepenuhnya aktif dan website Anda dapat diakses.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Membeli Domain
Membeli nama domain mungkin tampak sederhana, tetapi ada beberapa jebakan umum yang seringkali menjerat para pendiri startup. Mengetahui dan menghindari kesalahan ini dapat menyelamatkan Anda dari masalah di masa depan, baik dari segi branding, hukum, maupun operasional.
Menunda Pembelian Domain
Salah satu kesalahan terbesar adalah menunda pembelian nama domain. Ide startup bisa datang dan pergi dengan cepat, dan nama domain yang bagus bisa diambil oleh orang lain kapan saja. Begitu Anda memiliki nama brand atau ide yang solid, segera amankan nama domainnya. Bahkan jika website Anda belum siap, mengamankan domain adalah langkah pertama yang krusial untuk melindungi identitas online Anda.
Mengabaikan Hak Cipta dan Merek Dagang
Sebelum mendaftarkan domain, lakukan pencarian menyeluruh untuk memastikan nama tersebut tidak melanggar hak cipta atau merek dagang yang sudah ada. Menggunakan nama yang sudah terdaftar dapat menyebabkan tuntutan hukum yang mahal dan memaksa Anda untuk mengubah nama domain, yang akan merusak branding dan SEO Anda. Lakukan pencarian di database merek dagang nasional dan internasional serta pencarian Google yang ekstensif.
Memilih Ekstensi Domain yang Tidak Tepat
Meskipun banyak TLD baru yang menarik, memilih yang tidak relevan atau kurang dikenal dapat mengurangi kredibilitas. Misalnya, jika Anda adalah startup e-commerce yang melayani pasar Indonesia, memilih .xyz mungkin kurang efektif dibandingkan .com atau .id. Pilihlah TLD yang paling sesuai dengan target audiens dan tujuan geografis startup Anda. Jangan hanya memilih TLD murah jika tidak relevan dengan identitas atau target pasar Anda.
Lupa Memperpanjang Domain
Nama domain tidak dibeli seumur hidup; ia didaftarkan untuk periode tertentu (biasanya 1-10 tahun) dan harus diperpanjang. Lupa memperpanjang domain adalah kesalahan fatal yang dapat menyebabkan domain Anda kedaluwarsa dan tersedia untuk umum. Ini bisa berarti kehilangan domain Anda ke pesaing atau "domain squatter" yang kemudian menjualnya dengan harga tinggi. Aktifkan fitur perpanjangan otomatis atau setel pengingat yang kuat untuk menghindari kehilangan aset digital vital ini.
Tidak Membeli Varian Domain Lain
Untuk melindungi brand Anda sepenuhnya, pertimbangkan untuk membeli variasi nama domain Anda. Ini termasuk:
- Ekstensi TLD yang berbeda (misalnya, .com, .id, .net, .co.id)
- Kesalahan penulisan umum dari nama domain Anda
- Nama domain dengan tanda hubung dan tanpa tanda hubung (jika relevan)
Dengan memiliki variasi ini, Anda mencegah pesaing atau individu lain untuk mendaftarkan domain serupa dan berpotensi mencuri lalu lintas atau membingungkan pelanggan Anda.
Tips Lanjutan untuk Mengelola Nama Domain Startup Anda
Setelah berhasil membeli nama domain, pekerjaan Anda belum selesai. Pengelolaan yang cerdas akan memastikan domain Anda tetap aman, efektif, dan mendukung pertumbuhan startup Anda di masa depan. Ini adalah bagian dari strategi digital yang lebih luas yang harus dipertimbangkan.
Keamanan Domain: Proteksi Whois dan SSL
Proteksi WHOIS: Saat mendaftarkan domain, informasi pribadi Anda (nama, alamat, email) biasanya publik melalui database WHOIS. Ini dapat membuat Anda rentan terhadap spam dan bahkan upaya penipuan. Banyak registrar menawarkan layanan privasi WHOIS (seringkali dengan biaya tambahan) yang menggantikan informasi pribadi Anda dengan detail registrar. Ini sangat direkomendasikan untuk melindungi privasi Anda.
Sertifikat SSL: Meskipun bukan bagian langsung dari nama domain, sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) adalah elemen keamanan krusial yang terkait erat. SSL mengenkripsi komunikasi antara browser pengguna dan server website Anda, ditunjukkan dengan "https://" di URL. Ini tidak hanya melindungi data pengguna tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan merupakan faktor penting dalam peringkat SEO. Pastikan website startup Anda memiliki SSL yang aktif.
Membangun Otoritas Domain
Otoritas domain adalah metrik yang digunakan mesin pencari untuk menilai seberapa kredibel dan berwibawa sebuah website. Nama domain baru akan memiliki otoritas yang rendah, tetapi seiring waktu, dengan konten berkualitas tinggi, backlink dari situs terkemuka, dan pengalaman pengguna yang baik, otoritas domain Anda akan meningkat. Otoritas domain yang tinggi berarti peringkat yang lebih baik di hasil pencarian, yang pada gilirannya membawa lebih banyak lalu lintas organik ke website startup Anda.
Memanfaatkan Subdomain dan Addon Domain
Subdomain: Ini adalah ekstensi dari domain utama Anda (misalnya, blog.startupanda.com atau shop.startupanda.com). Subdomain sangat berguna untuk memisahkan bagian-bagian tertentu dari website Anda yang memiliki fungsi atau konten yang berbeda, tanpa perlu membeli domain baru. Ini membantu menjaga struktur website tetap rapi dan mudah dinavigasi.
Addon Domain: Beberapa paket hosting memungkinkan Anda untuk meng-host beberapa website dengan domain yang berbeda di bawah satu akun hosting utama. Ini disebut addon domain. Ini bisa berguna jika startup Anda memiliki beberapa proyek atau brand kecil yang ingin di-host secara terpisah namun tetap dikelola dari satu panel hosting.
Monitor Reputasi Domain Anda
Secara berkala, periksa reputasi domain Anda. Pastikan domain Anda tidak masuk daftar hitam spam atau memiliki masalah keamanan. Gunakan alat seperti Google Search Console untuk memantau masalah keamanan, masalah pengindeksan, dan kinerja pencarian. Reputasi domain yang buruk dapat merusak peringkat SEO dan kepercayaan pengguna. Menjaga domain Anda bersih dan sehat adalah kunci untuk kesuksesan online jangka panjang.
Advanced/Expert Section: Strategi Domain untuk Pertumbuhan Startup
Bagi startup yang berambisi besar, pengelolaan nama domain melampaui dasar-dasar pendaftaran. Ini melibatkan strategi yang lebih canggih untuk melindungi brand, mengoptimalkan investasi, dan mendukung ekspansi bisnis.
Membeli Domain Premium atau Aftermarket
Terkadang, nama domain yang paling ideal untuk startup Anda mungkin sudah dimiliki oleh orang lain. Dalam kasus ini, Anda memiliki opsi untuk mencoba membeli domain tersebut dari pemiliknya saat ini melalui pasar domain aftermarket atau broker domain. Domain premium biasanya memiliki harga yang jauh lebih tinggi karena nilainya yang strategis, kata kunci yang kuat, atau pendek dan mudah diingat. Proses ini memerlukan negosiasi dan mungkin melibatkan biaya yang signifikan, tetapi bisa menjadi investasi yang sangat berharga jika nama domain tersebut sangat cocok dengan brand Anda dan memiliki potensi SEO yang tinggi.
Strategi Multi-Domain untuk Perlindungan Brand
Startup yang serius tentang perlindungan brand seringkali tidak hanya membeli satu domain, tetapi serangkaian domain. Ini bisa mencakup:
- Semua TLD utama (.com, .id, .net, .org, dll.)
- Varian salah eja yang umum dari nama brand Anda.
- Nama domain yang mirip dengan pesaing untuk mencegah "typosquatting".
- Domain dengan tanda hubung dan tanpa tanda hubung.
Semua domain tambahan ini kemudian diarahkan (redirect) ke domain utama Anda. Strategi multi-domain ini membantu melindungi ekuitas brand Anda, mencegah pesaing mengambil keuntungan dari kesalahan pengguna, dan memastikan semua lalu lintas diarahkan ke situs resmi Anda.
Pertimbangan Hukum dan Merek Dagang Lebih Dalam
Sebelum meluncurkan startup Anda dan menginvestasikan banyak sumber daya ke nama domain, sangat penting untuk melakukan pencarian merek dagang yang komprehensif. Konsultasikan dengan pengacara kekayaan intelektual untuk memastikan nama domain Anda tidak melanggar hak orang lain. Selain itu, pertimbangkan untuk mendaftarkan nama brand Anda sebagai merek dagang. Ini akan memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat dan memungkinkan Anda untuk mengambil tindakan hukum jika ada pihak yang mencoba menyalahgunakan nama domain atau brand Anda.
Mengoptimalkan Domain untuk SEO Lanjutan
Selain memilih nama domain yang relevan, ada beberapa teknik SEO lanjutan yang terkait dengan domain:
- Canonicalization: Memastikan hanya ada satu versi URL (misalnya, dengan atau tanpa 'www', atau 'http' vs 'https') yang diindeks oleh mesin pencari untuk menghindari masalah konten duplikat.
- Uptime dan Kecepatan Server: Domain Anda tidak akan memberikan manfaat SEO jika website Anda sering offline atau lambat. Pastikan hosting Anda handal dan cepat.
- Struktur URL yang Jelas: Meskipun bukan bagian dari nama domain itu sendiri, struktur URL yang bersih dan deskriptif (misalnya, startupanda.com/produk/nama-produk-anda) sangat membantu SEO dan pengalaman pengguna.
Dengan menerapkan strategi domain yang canggih ini, startup Anda dapat membangun fondasi digital yang sangat kuat, siap menghadapi persaingan dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.
Kesimpulan
Membeli nama domain untuk startup Anda bukanlah sekadar tugas administratif, melainkan keputusan strategis yang krusial. Seperti yang telah kita bahas, nama domain adalah fondasi identitas digital, kunci kredibilitas, pendorong SEO, dan aset bisnis jangka panjang. Dengan memilih nama yang relevan, singkat, mudah diingat, serta mempertimbangkan ekstensi domain yang tepat, Anda meletakkan dasar yang kuat untuk kehadiran online startup Anda. Menghindari kesalahan umum seperti menunda pembelian atau mengabaikan perlindungan merek dagang juga sangat penting untuk mencegah masalah di kemudian hari.
Sebagai langkah selanjutnya, segera ambil tindakan untuk mengamankan nama domain yang telah Anda pilih. Lakukan riset menyeluruh, pilih registrar yang terpercaya, dan pastikan semua aspek keamanan serta pengelolaan domain Anda teratasi. Ingatlah bahwa sebuah nama domain yang kuat dan terkelola dengan baik adalah investasi berharga yang akan terus mendukung pertumbuhan dan kesuksesan startup Anda di dunia digital. Jangan biarkan potensi startup Anda terhambat oleh pilihan nama domain yang kurang tepat; jadikan ini sebagai keunggulan kompetitif sejak awal.
FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Nama Domain untuk Startup
Apa itu TLD (Top-Level Domain) dan mana yang terbaik untuk startup?
TLD adalah bagian terakhir dari nama domain setelah titik, seperti .com, .id, .org, atau .net. Tidak ada TLD "terbaik" tunggal; pilihan terbaik tergantung pada target audiens dan tujuan geografis startup Anda. Untuk jangkauan global, .com adalah pilihan yang paling dikenal dan dipercaya. Untuk startup di Indonesia, .id atau .co.id sangat direkomendasikan karena memberikan kredibilitas lokal yang kuat. Pertimbangkan juga TLD spesifik industri seperti .tech atau .store jika relevan.
Berapa biaya rata-rata nama domain?
Biaya nama domain bervariasi tergantung pada TLD, registrar, dan ketersediaan. Domain standar seperti .com atau .id biasanya berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 300.000 per tahun untuk pendaftaran awal. Namun, domain premium atau domain yang dibeli di pasar aftermarket bisa jauh lebih mahal, mencapai jutaan hingga miliaran rupiah. Biaya perpanjangan biasanya mirip dengan biaya pendaftaran awal.
Bisakah saya mengganti nama domain setelah dibeli?
Secara teknis, Anda tidak bisa "mengganti" nama domain yang sudah dibeli. Anda harus membeli nama domain baru dan kemudian mengarahkannya ke website lama Anda atau memigrasikan seluruh konten ke domain baru. Proses ini bisa rumit dan berpotensi merusak SEO jika tidak dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih nama domain yang tepat sejak awal untuk menghindari kerumitan ini.
Bagaimana cara melindungi nama domain dari pencurian atau penyalahgunaan?
Ada beberapa langkah untuk melindungi domain Anda:
- Aktifkan proteksi privasi WHOIS untuk menyembunyikan informasi pribadi Anda.
- Gunakan kata sandi yang kuat dan otentikasi dua faktor (2FA) untuk akun registrar Anda.
- Aktifkan fitur "Domain Lock" atau "Registrar Lock" untuk mencegah transfer domain yang tidak sah.
- Pastikan Anda memperpanjang domain tepat waktu atau mengaktifkan perpanjangan otomatis.
- Pertimbangkan untuk mendaftarkan nama brand Anda sebagai merek dagang untuk perlindungan hukum tambahan.
Apakah perlu membeli beberapa ekstensi domain yang sama untuk startup saya?
Ya, sangat disarankan untuk membeli beberapa ekstensi domain utama (misalnya, .com, .id, .net) serta variasi salah eja yang umum dari nama brand Anda. Ini membantu melindungi brand Anda dari pesaing yang mungkin mencoba mendaftarkan domain serupa, mencegah "typosquatting", dan memastikan semua lalu lintas yang salah ketik tetap diarahkan ke website utama Anda. Semua domain tambahan ini dapat diarahkan (redirect) ke domain utama Anda.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk domain aktif setelah dibeli?
Setelah Anda membeli dan mendaftarkan nama domain, proses aktivasi (disebut propagasi DNS) biasanya memakan waktu beberapa jam hingga 48 jam. Selama periode ini, informasi domain baru Anda disebarkan ke seluruh server DNS global. Anda mungkin tidak bisa langsung mengakses website Anda menggunakan nama domain baru, tetapi setelah propagasi selesai, domain akan berfungsi sepenuhnya.
Apa perbedaan antara domain dan hosting?
Nama domain adalah alamat website Anda di internet (misalnya, "startupanda.com"), sedangkan hosting adalah tempat file-file website Anda (gambar, teks, kode) disimpan secara fisik di server. Anda membutuhkan keduanya untuk membuat website yang dapat diakses publik. Domain adalah "alamat", dan hosting adalah "rumah" tempat website Anda tinggal. Anda bisa membeli domain dan hosting dari penyedia yang berbeda, tetapi biasanya lebih mudah mengelolanya dari satu penyedia yang sama.