Table of Contents
▼- Memahami Esensi Database MySQL dan cPanel Hosting
- Persiapan Sebelum Memulai: Yang Perlu Anda Ketahui
- Langkah Demi Langkah: Membuat Database MySQL di cPanel
- Mengelola dan Mengoptimalkan Database MySQL Anda
- Integrasi Database dengan Aplikasi Web Anda
- Bagian Lanjutan: Tips Pro untuk Pengelolaan Database MySQL
- Kesimpulan
- FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Dalam dunia pengembangan web modern, database adalah tulang punggung setiap situs dinamis. Tanpa database, situs web Anda hanyalah kumpulan halaman statis tanpa kemampuan untuk menyimpan informasi pengguna, postingan blog, produk e-commerce, atau data penting lainnya. MySQL adalah salah satu sistem manajemen database relasional (RDBMS) paling populer dan banyak digunakan di seluruh dunia, dikenal karena kecepatan, keandalan, dan kemudahannya. Bagi sebagian besar pemilik website yang menggunakan hosting berbasis cPanel, memahami cara membuat dan mengelola database MySQL adalah keterampilan fundamental. Artikel ini adalah Panduan Lengkap: Buat Database MySQL di cPanel Hosting yang akan memandu Anda melalui setiap langkah, mulai dari konsep dasar hingga tips lanjutan, memastikan Anda dapat mengelola data situs web Anda dengan percaya diri dan efisien.
Jika Anda baru memulai perjalanan membangun situs web, atau sekadar ingin menyegarkan kembali pengetahuan Anda, panduan ini akan memberikan wawasan mendalam dan langkah-langkah praktis. Kami akan membahas mengapa MySQL sangat penting, bagaimana cPanel mempermudah prosesnya, serta detail teknis yang perlu Anda perhatikan untuk keamanan dan kinerja optimal. Mari kita selami cara membuat database MySQL yang kokoh untuk mendukung proyek web Anda.
Memahami Esensi Database MySQL dan cPanel Hosting
Sebelum kita melangkah ke proses teknis, sangat penting untuk memahami apa itu MySQL dan mengapa ia menjadi pilihan dominan, serta bagaimana cPanel berperan sebagai antarmuka yang memudahkan pengelolaan hosting Anda. Pemahaman ini akan menjadi fondasi kuat bagi Anda dalam mengelola database.
Apa itu Database MySQL?
MySQL adalah sistem manajemen database relasional (RDBMS) open-source yang sangat populer. Relasional berarti data disimpan dalam tabel yang saling terkait, mirip seperti spreadsheet, namun dengan kemampuan yang jauh lebih canggih untuk mengelola hubungan antar data. MySQL dikenal karena kecepatan, skalabilitas, dan keamanannya, menjadikannya pilihan utama untuk berbagai aplikasi web, termasuk situs e-commerce, blog, forum, dan sistem manajemen konten (CMS) seperti WordPress, Joomla, dan Drupal.
Keunggulan MySQL terletak pada kemampuannya menangani volume data yang besar dan jumlah pengguna yang tinggi secara bersamaan, sambil tetap menjaga performa yang baik. Ini didukung oleh komunitas pengembang yang besar, yang terus berkontribusi pada peningkatan dan pemeliharaan sistem, serta menyediakan dukungan yang luas.
Peran Vital Database dalam Website Modern
Bayangkan sebuah situs e-commerce tanpa database. Setiap produk, deskripsi, harga, dan informasi stok harus ditulis secara statis di setiap halaman. Ketika ada perubahan harga, Anda harus mengedit ratusan atau ribuan halaman secara manual. Tentu saja, ini tidak praktis. Di sinilah database berperan.
Database memungkinkan situs web menjadi dinamis. Informasi seperti postingan blog, komentar, data pengguna, detail produk, riwayat pesanan, dan banyak lagi, disimpan dalam database. Ketika pengguna mengunjungi situs Anda, aplikasi web akan mengambil data yang relevan dari database dan menampilkannya secara real-time. Ini tidak hanya membuat manajemen konten menjadi lebih mudah, tetapi juga memungkinkan personalisasi pengalaman pengguna dan fungsionalitas interaktif yang kompleks.
Mengapa cPanel Menjadi Pilihan Utama untuk Manajemen Hosting?
cPanel adalah panel kontrol hosting berbasis web yang paling banyak digunakan di industri. Ia menyediakan antarmuka grafis yang intuitif dan mudah digunakan untuk mengelola semua aspek akun hosting Anda, termasuk domain, email, file, dan tentu saja, database. Tanpa cPanel, Anda mungkin perlu berinteraksi langsung dengan baris perintah (command line) untuk melakukan banyak tugas ini, yang bisa jadi rumit bagi pengguna non-teknis.
Dengan cPanel, tugas-tugas kompleks seperti membuat database, menambahkan pengguna, mengatur hak akses, atau bahkan mengelola backup dapat dilakukan hanya dengan beberapa klik. Ini menghemat waktu dan mengurangi kurva pembelajaran, memungkinkan Anda fokus pada pengembangan konten atau aplikasi web Anda.
Persiapan Sebelum Memulai: Yang Perlu Anda Ketahui
Sebelum kita terjun langsung ke langkah-langkah pembuatan database, ada beberapa persiapan penting yang perlu Anda lakukan. Persiapan yang matang akan memastikan proses berjalan lancar dan aman, serta mencegah masalah di kemudian hari.
Akses ke cPanel Anda
Langkah pertama yang paling krusial adalah memastikan Anda memiliki kredensial login yang benar untuk akun cPanel Anda. Biasanya, informasi ini akan diberikan oleh penyedia hosting Anda setelah Anda membeli paket hosting. Anda akan memerlukan username dan password untuk masuk ke panel kontrol. Pastikan Anda dapat mengaksesnya sebelum memulai proses pembuatan database.
Rencanakan Nama Database dan Pengguna
Meskipun Anda bisa menggunakan nama apa saja, merencanakan nama database dan pengguna (username) adalah praktik yang baik. Nama database dan username MySQL di cPanel biasanya akan diawali dengan awalan akun cPanel Anda, diikuti dengan underscore (_), dan kemudian nama yang Anda tentukan. Contoh: jika username cPanel Anda adalah contohuser, dan Anda ingin database bernama websiteku, maka nama database sebenarnya akan menjadi contohuser_websiteku.
Pilih nama yang deskriptif dan mudah diingat, tetapi tidak terlalu mudah ditebak. Untuk username database, hindari nama generik seperti 'admin' atau 'user'. Selalu gunakan kombinasi karakter yang kuat untuk password.
Memahami Struktur Hak Akses (Privileges)
Hak akses atau privileges adalah izin yang diberikan kepada pengguna database untuk melakukan operasi tertentu pada database atau tabel tertentu. Ini adalah fitur keamanan penting. Anda dapat memberikan hak akses penuh (ALL PRIVILEGES) atau hak akses terbatas, seperti hanya SELECT (membaca), INSERT (menambahkan data), UPDATE (mengubah data), atau DELETE (menghapus data).
Untuk sebagian besar aplikasi web, memberikan "ALL PRIVILEGES" kepada pengguna database yang terhubung ke aplikasi adalah praktik umum karena aplikasi memerlukan kontrol penuh atas database-nya. Namun, untuk skenario yang lebih kompleks atau keamanan tingkat tinggi, Anda mungkin ingin membatasi hak akses sesuai kebutuhan aplikasi Anda.
Langkah Demi Langkah: Membuat Database MySQL di cPanel
Sekarang, kita akan masuk ke bagian inti panduan ini: proses detail pembuatan database MySQL di cPanel. Ikuti setiap langkah dengan cermat untuk memastikan database Anda berhasil dibuat dan siap digunakan.
Langkah 1: Login ke Akun cPanel Anda
Buka browser web Anda dan masukkan alamat cPanel yang diberikan oleh penyedia hosting Anda. Biasanya, ini adalah namadomainanda.com/cpanel atau namadomainanda.com:2083. Masukkan username dan password cPanel Anda, lalu klik tombol "Login". Setelah berhasil login, Anda akan melihat dashboard utama cPanel dengan berbagai ikon fitur.
Langkah 2: Membuat Database Baru
Pada dashboard cPanel, cari bagian "Databases". Di dalamnya, Anda akan menemukan ikon "MySQL Databases". Klik ikon tersebut untuk masuk ke halaman manajemen database MySQL. Di halaman "MySQL Databases", Anda akan melihat bagian berjudul "Create New Database".
Masukkan nama database yang Anda inginkan di kolom yang tersedia. Ingatlah bahwa nama ini akan diawali dengan awalan username cPanel Anda. Setelah memasukkan nama, klik tombol "Create Database". Anda akan melihat notifikasi sukses yang mengonfirmasi bahwa database baru telah dibuat. Klik "Go Back" untuk kembali ke halaman sebelumnya.
Langkah 3: Membuat Pengguna (User) Database Baru
Setelah database dibuat, Anda memerlukan pengguna yang memiliki izin untuk mengaksesnya. Gulir ke bawah pada halaman "MySQL Databases" hingga Anda menemukan bagian "MySQL Users". Di sini, Anda akan melihat "Add New User".
Masukkan username yang Anda inginkan untuk database ini. Sama seperti database, username ini juga akan diawali dengan awalan username cPanel Anda. Selanjutnya, masukkan password yang kuat di kolom "Password" dan ulangi di kolom "Password (Again)". Sangat disarankan untuk menggunakan fitur "Password Generator" yang disediakan cPanel untuk membuat password yang sangat aman dan kompleks. Setelah semua kolom terisi, klik tombol "Create User". Sekali lagi, Anda akan mendapatkan notifikasi sukses. Klik "Go Back".
Langkah 4: Menambahkan Pengguna ke Database
Database telah dibuat, dan pengguna juga telah dibuat. Sekarang, kita perlu menghubungkan keduanya, yaitu memberikan izin kepada pengguna yang baru dibuat untuk mengakses database yang telah ada. Gulir ke bawah lagi pada halaman "MySQL Databases" hingga Anda menemukan bagian "Add User To Database".
Di bagian ini, Anda akan melihat dua dropdown menu: "User" dan "Database". Pilih pengguna yang baru Anda buat dari dropdown "User". Kemudian, pilih database yang baru Anda buat dari dropdown "Database". Setelah memilih keduanya, klik tombol "Add".
Langkah 5: Mengelola Hak Akses (Privileges) Pengguna
Setelah mengklik "Add", Anda akan diarahkan ke halaman "Manage User Privileges". Di sini Anda menentukan jenis izin apa yang dimiliki pengguna terhadap database. Untuk sebagian besar aplikasi web, Anda akan memilih opsi "ALL PRIVILEGES" untuk memberikan akses penuh kepada pengguna tersebut. Ini memungkinkan aplikasi untuk membaca, menulis, mengubah, dan menghapus data di database.
Jika Anda memiliki kebutuhan keamanan yang lebih spesifik, Anda dapat memilih privilege satu per satu (misalnya, hanya SELECT dan INSERT). Namun, untuk penggunaan umum, "ALL PRIVILEGES" adalah pilihan yang paling sering digunakan. Setelah memilih hak akses yang diinginkan, klik tombol "Make Changes".
Langkah 6: Verifikasi dan Notifikasi Sukses
Setelah mengklik "Make Changes", Anda akan melihat notifikasi sukses yang menyatakan bahwa hak akses telah diperbarui. Ini menandakan bahwa proses pembuatan database MySQL dan penambahan pengguna beserta hak aksesnya telah selesai. Database Anda sekarang siap untuk digunakan oleh aplikasi web Anda.
Anda dapat kembali ke halaman "MySQL Databases" dan melihat daftar "Current Databases" dan "Current Users" untuk memverifikasi bahwa database dan pengguna Anda tercantum dengan benar.
Mengelola dan Mengoptimalkan Database MySQL Anda
Membuat database hanyalah langkah awal. Pengelolaan dan optimasi yang baik adalah kunci untuk menjaga kinerja dan keamanan aplikasi web Anda. Bagian ini akan membahas beberapa praktik terbaik dan alat yang dapat Anda gunakan.
Mengakses Database Melalui phpMyAdmin
phpMyAdmin adalah alat berbasis web yang sangat populer untuk mengelola database MySQL. cPanel menyediakan akses mudah ke phpMyAdmin. Dari dashboard cPanel, cari ikon "phpMyAdmin" di bagian "Databases" dan klik. Anda akan diarahkan ke antarmuka phpMyAdmin.
Dengan phpMyAdmin, Anda dapat:
- Melihat struktur tabel dan data di dalam database.
- Menjalankan query SQL secara manual.
- Mengimpor dan mengekspor database (untuk backup atau migrasi).
- Membuat, mengedit, atau menghapus tabel dan data.
Ini adalah alat yang sangat berguna untuk debugging, inspeksi data, atau tugas administrasi database manual.
Tips Keamanan Database MySQL
Keamanan database sangat penting untuk melindungi data sensitif Anda dari akses yang tidak sah. Berikut adalah beberapa tips pro:
- Gunakan Password yang Kuat: Selalu gunakan password yang kompleks dan panjang untuk pengguna database Anda. Kombinasikan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol.
- Hak Akses Minimal: Berikan hak akses sekecil mungkin yang dibutuhkan oleh pengguna database. Hindari memberikan "ALL PRIVILEGES" jika aplikasi Anda tidak memerlukannya.
- Hindari Pengguna 'root': Jangan gunakan pengguna 'root' MySQL untuk aplikasi web Anda. Buat pengguna khusus dengan hak akses terbatas.
- Perbarui Aplikasi Secara Teratur: Pastikan CMS atau aplikasi web Anda selalu diperbarui ke versi terbaru untuk menambal kerentanan keamanan yang mungkin ada.
- Batasi Akses IP (Remote MySQL): Jika Anda hanya akan mengakses database dari server lokal (aplikasi web di server yang sama), Anda dapat membatasi akses Remote MySQL. Jika Anda perlu mengakses dari IP eksternal (misalnya, untuk pengembangan lokal), pastikan hanya IP yang terpercaya yang diizinkan.
Optimasi Database untuk Performa Maksimal
Seiring waktu, database Anda bisa menjadi besar dan lambat. Optimasi rutin dapat meningkatkan kinerja:
- Optimasi Tabel: Gunakan fitur "Optimize Table" di phpMyAdmin secara berkala. Ini akan membantu menyusun ulang data dan indeks untuk akses yang lebih cepat.
- Indeks yang Tepat: Pastikan kolom-kolom yang sering digunakan dalam query (misalnya, ID, username) memiliki indeks. Indeks mempercepat pencarian data.
- Bersihkan Data Tidak Perlu: Hapus data lama atau tidak relevan yang tidak lagi dibutuhkan oleh aplikasi Anda.
- Cache: Implementasikan caching di level aplikasi atau server untuk mengurangi jumlah query database yang berulang.
Melakukan Backup dan Restore Database
Backup adalah jaring pengaman Anda. Selalu lakukan backup database secara teratur. cPanel menyediakan fitur backup yang dapat Anda gunakan untuk mencadangkan seluruh akun hosting Anda, termasuk database. Anda juga dapat menggunakan phpMyAdmin untuk mengekspor database secara manual.
Untuk restore, Anda dapat mengimpor file backup melalui phpMyAdmin. Pastikan Anda memiliki strategi backup dan restore yang jelas dan teruji.
Integrasi Database dengan Aplikasi Web Anda
Setelah database MySQL berhasil dibuat di cPanel, langkah selanjutnya adalah menghubungkannya dengan aplikasi web Anda. Proses ini melibatkan konfigurasi file koneksi di kode aplikasi Anda.
Contoh Koneksi Database
Meskipun detail kodenya akan bervariasi tergantung pada bahasa pemrograman dan framework yang Anda gunakan (misalnya, PHP, Python, Node.js, Ruby), konsep dasarnya sama. Anda perlu menyediakan informasi koneksi berikut:
- Host: Umumnya 'localhost' jika aplikasi web Anda berada di server yang sama dengan database. Jika tidak, bisa jadi alamat IP server atau nama host yang spesifik.
- Nama Database: Nama lengkap database Anda (misalnya,
contohuser_websiteku).
- Username Database: Username lengkap pengguna database Anda (misalnya,
contohuser_dbuser).
- Password Database: Password yang Anda tetapkan untuk pengguna database tersebut.
Pada aplikasi berbasis PHP seperti WordPress, informasi ini biasanya disimpan dalam file wp-config.php. Anda akan menemukan baris-baris seperti:
define('DB_NAME', 'contohuser_websiteku');
define('DB_USER', 'contohuser_dbuser');
define('DB_PASSWORD', 'password_sangat_kuat');
define('DB_HOST', 'localhost');String Koneksi Database
Dalam beberapa framework atau bahasa pemrograman, Anda mungkin akan menggunakan "string koneksi" atau DSN (Data Source Name) yang menggabungkan semua informasi ini menjadi satu baris. Penting untuk memastikan semua detail ini akurat, karena kesalahan sekecil apa pun akan menyebabkan kegagalan koneksi.
Mengatasi Masalah Koneksi Umum
Jika aplikasi Anda tidak dapat terhubung ke database, periksa hal-hal berikut:
- Kesalahan Kredensial: Pastikan nama database, username, dan password sudah benar dan sesuai dengan yang Anda buat di cPanel.
- Host: Verifikasi apakah 'localhost' adalah host yang benar. Beberapa penyedia hosting mungkin menggunakan host lain (misalnya,
127.0.0.1atau nama host database tertentu).
- Hak Akses: Pastikan pengguna database memiliki hak akses yang memadai ke database.
- Firewall: Kadang-kadang, firewall server dapat memblokir koneksi. Jika Anda mencoba koneksi dari luar server hosting, pastikan Remote MySQL diizinkan dan IP Anda diizinkan.
- Database Belum Dibuat: Pastikan database dan pengguna benar-benar ada dan terhubung di cPanel.
Bagian Lanjutan: Tips Pro untuk Pengelolaan Database MySQL
Untuk Anda yang ingin melangkah lebih jauh, berikut adalah beberapa tips dan teknik lanjutan yang dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan pengelolaan database MySQL Anda di cPanel.
Studi Kasus: Mengatur Hak Akses Spesifik untuk Lingkungan Staging
Dalam pengembangan web profesional, seringkali ada lingkungan 'staging' (pengujian) terpisah dari lingkungan produksi (live). Untuk lingkungan staging, Anda mungkin ingin membuat pengguna database yang hanya memiliki hak akses baca (SELECT) dan mungkin INSERT/UPDATE, tetapi tidak DELETE atau DROP (menghapus tabel/database). Ini mencegah penghapusan data yang tidak disengaja di lingkungan pengujian yang mungkin masih memerlukan data dari produksi.
Anda dapat membuat pengguna baru di cPanel dan, pada langkah "Manage User Privileges", pilih hanya hak akses yang diperlukan (misalnya, SELECT, INSERT, UPDATE) dan hindari "ALL PRIVILEGES". Ini adalah lapisan keamanan tambahan yang sangat direkomendasikan.
Menggunakan Remote MySQL untuk Koneksi Eksternal
Secara default, database MySQL di cPanel hanya dapat diakses dari 'localhost' (yaitu, dari aplikasi yang berjalan di server hosting yang sama). Namun, terkadang Anda perlu mengakses database dari lokasi eksternal, seperti dari komputer lokal Anda untuk pengembangan, atau dari server lain. Untuk ini, Anda perlu mengaktifkan Remote MySQL.
Di cPanel, cari fitur "Remote MySQL" di bagian "Databases". Di sini, Anda dapat menambahkan alamat IP yang diizinkan untuk terhubung ke database Anda dari luar server. Anda bisa menambahkan IP spesifik atau menggunakan wildcard (misalnya, % untuk mengizinkan semua IP, meskipun ini tidak disarankan untuk keamanan). Setelah menambahkan IP, pastikan pengguna database Anda juga memiliki hak akses yang sesuai.
Memahami Limits dan Kuota Database di cPanel
Penyedia hosting seringkali menerapkan batasan pada jumlah database yang dapat Anda buat, ukuran database, atau bahkan jumlah query per jam. Ini biasanya tergantung pada paket hosting yang Anda beli. Penting untuk memahami batasan ini agar Anda tidak melebihi kuota dan mengalami masalah kinerja atau bahkan penangguhan akun.
Anda dapat memantau penggunaan database Anda melalui cPanel atau phpMyAdmin. Jika database Anda tumbuh sangat besar, pertimbangkan untuk mengoptimalkannya, membersihkan data yang tidak perlu, atau meningkatkan paket hosting Anda jika diperlukan.
Kesulitan dengan tugas programming atau butuh bantuan coding? KerjaKode siap membantu menyelesaikan tugas IT dan teknik informatika Anda. Dapatkan bantuan profesional di https://kerjakode.com/jasa-tugas-it.
Kesimpulan
Membuat database MySQL di cPanel adalah proses fundamental bagi siapa pun yang mengelola situs web dinamis. Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah ini, Anda kini memiliki pemahaman yang komprehensif tentang cara membuat database, menambahkan pengguna, mengelola hak akses, dan mengintegrasikannya dengan aplikasi web Anda. Ingatlah bahwa pengelolaan database yang efektif tidak hanya berhenti pada pembuatannya, tetapi juga meliputi praktik keamanan yang ketat dan optimasi rutin untuk menjaga kinerja dan keandalan situs Anda.
Dengan pengetahuan ini, Anda kini lebih siap untuk mengembangkan dan memelihara aplikasi web Anda dengan data yang terorganisir dan aman. Teruslah bereksplorasi dengan fitur-fitur cPanel dan MySQL, karena penguasaan alat-alat ini akan sangat berharga dalam perjalanan pengembangan web Anda. Jangan ragu untuk kembali ke panduan ini kapan pun Anda membutuhkan referensi.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Apa perbedaan antara MySQL dan SQL?
SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database relasional. MySQL adalah salah satu sistem manajemen database relasional (RDBMS) yang mengimplementasikan SQL. Jadi, SQL adalah bahasa, dan MySQL adalah perangkat lunak yang menggunakan bahasa tersebut untuk mengelola database.
Apakah saya bisa membuat lebih dari satu database di cPanel?
Ya, sebagian besar paket hosting cPanel memungkinkan Anda membuat beberapa database. Jumlah spesifiknya tergantung pada batasan yang ditetapkan oleh penyedia hosting Anda sesuai dengan paket yang Anda beli. Anda dapat memeriksa batasan ini di dashboard cPanel atau menghubungi dukungan hosting Anda.
Bagaimana cara mengubah password pengguna database?
Untuk mengubah password pengguna database, masuk ke cPanel, lalu ke "MySQL Databases". Gulir ke bawah ke bagian "MySQL Users" dan cari pengguna yang ingin Anda ubah passwordnya. Di samping nama pengguna tersebut, akan ada opsi "Change Password". Klik itu, masukkan password baru yang kuat, dan konfirmasi perubahannya.
Apa yang harus saya lakukan jika lupa password database saya?
Jika Anda lupa password pengguna database, Anda tidak dapat melihat password lama tersebut. Namun, Anda dapat dengan mudah mengubahnya. Ikuti langkah-langkah untuk "mengubah password pengguna database" seperti yang dijelaskan di atas. Setelah diubah, pastikan untuk memperbarui password di file konfigurasi aplikasi web Anda (misalnya, wp-config.php untuk WordPress).
Apakah semua hak akses "ALL PRIVILEGES" selalu aman?
Memberikan "ALL PRIVILEGES" kepada pengguna database adalah praktik umum untuk aplikasi web yang memerlukan kontrol penuh atas database-nya. Namun, dari perspektif keamanan siber, praktik terbaik adalah memberikan hak akses seminimal mungkin yang diperlukan oleh aplikasi (prinsip least privilege). Jika aplikasi Anda hanya perlu membaca data, berikan hanya hak akses SELECT. Ini mengurangi potensi kerusakan jika akun database tersebut disusupi.
Bagaimana cara menghapus database atau pengguna database?
Di halaman "MySQL Databases" cPanel, Anda akan menemukan bagian "Current Databases" dan "Current Users". Di samping setiap database atau pengguna, ada opsi "Delete". Klik opsi tersebut, dan ikuti konfirmasi untuk menghapus database atau pengguna yang tidak lagi diperlukan. Berhati-hatilah saat menghapus, karena tindakan ini permanen dan akan menghapus semua data yang terkait.
Bisakah saya mengimpor database yang sudah ada?
Ya, Anda bisa mengimpor database yang sudah ada. Pertama, buat database baru di cPanel seperti yang dijelaskan dalam panduan ini. Kemudian, akses phpMyAdmin melalui cPanel. Pilih database baru Anda di phpMyAdmin, lalu klik tab "Import". Pilih file SQL (biasanya dengan ekstensi .sql) dari komputer Anda yang berisi data database lama, lalu klik "Go" untuk mengimpornya.