Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

Peringkat Google Terpengaruh Saat Redesign Website

Pernahkah Anda merasa cemas saat akan melakukan pembaruan total pada tampilan dan fungsi website? Kekhawatiran bahwa perubahan besar ini bisa berdampak pada po...

Peringkat Google Terpengaruh Saat Redesign Website

Pernahkah Anda merasa cemas saat akan melakukan pembaruan total pada tampilan dan fungsi website? Kekhawatiran bahwa perubahan besar ini bisa berdampak pada posisi website Anda di mesin pencari, terutama Google, adalah hal yang sangat wajar. Redesign website, meski penting untuk pengalaman pengguna, ternyata menyimpan potensi untuk memengaruhi peringkat SEO. Mari kita selami lebih dalam mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengantisipasinya agar website Anda tetap bersinar di hasil pencarian.

Redesign Website: Ancaman Tersembunyi untuk Peringkat SEO

Memperbarui desain website seringkali menjadi langkah strategis untuk meningkatkan estetika, fungsionalitas, dan tentu saja, pengalaman pengunjung. Namun, di balik segala manfaatnya, proses ini bisa menjadi pisau bermata dua bagi performa SEO. Sebuah pernyataan dari Gary Illyes, anggota tim Google Search Relations, baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa redesign website memang berpotensi mengubah ranking halaman di Google.

Google Search memahami konten sebuah halaman web melalui pembacaan kode HTML-nya. Gary Illyes menjelaskan bahwa perubahan signifikan pada struktur HTML, bahkan yang terlihat kecil, dapat mengganggu cara Google menginterpretasikan konten tersebut. Contohnya adalah ketika paragraf dibagi secara tidak semestinya, penggunaan tag H (heading) yang berubah drastis untuk keperluan styling, atau penambahan tag khusus yang tidak standar.

Bagaimana Google Membaca Halaman Web?

Mesin pencari seperti Google mengandalkan struktur HTML untuk mengurai dan memahami informasi yang disajikan di setiap halaman. Tag-tag HTML, seperti H1, H2, H3, paragraf (

), dan tautan (), memberikan sinyal penting mengenai hierarki dan relevansi konten.

Ketika struktur ini diubah secara drastis tanpa pertimbangan SEO, Google mungkin kesulitan mengenali elemen-elemen penting tersebut. Ini bisa menyebabkan penurunan pemahaman Google terhadap konten Anda, yang pada akhirnya berujung pada perubahan ranking.

Contoh Perubahan HTML yang Berpotensi Merusak SEO

Perubahan pada struktur HTML yang perlu diwaspadai saat redesign meliputi:

  • Mengubah struktur heading (H1, H2, H3, dst.) secara drastis. Misalnya, menggunakan H2 sebagai judul utama menggantikan H1.
  • Memecah atau menggabungkan paragraf secara tidak logis, yang dapat mengganggu alur baca mesin pencari.
  • Menghilangkan tag semantik yang penting untuk struktur dan keterbacaan.
  • Penggunaan tag yang tidak standar atau berlebihan untuk keperluan styling, yang bisa membingungkan parser HTML.
  • Mengubah struktur URL secara signifikan tanpa pengalihan (redirect) yang tepat.

Strategi Jitu Antisipasi Penurunan Ranking Akibat Redesign

Kekhawatiran akan penurunan peringkat tidak perlu menjadi alasan untuk menunda perbaikan website. Dengan perencanaan dan eksekusi yang tepat, Anda bisa meminimalkan risiko dan bahkan meningkatkan performa SEO pasca-redesign. Kunci utamanya adalah menjaga agar perubahan yang dilakukan tidak merusak fondasi SEO yang sudah ada.

1. Pertahankan Struktur Semantik HTML

Gary Illyes menekankan pentingnya mempertahankan struktur semantik HTML sebisa mungkin. Ini berarti menggunakan tag HTML sesuai fungsinya untuk menandai konten.

  • Gunakan tag H1 untuk judul utama halaman.
  • Gunakan tag H2, H3, dst., untuk subjudul secara hierarkis.
  • Gunakan tag

    untuk menandai paragraf teks.

  • Gunakan tag atau untuk penekanan penting, dan atau untuk penekanan tambahan atau konten yang berbeda.

Struktur semantik yang baik membantu mesin pencari memahami konteks dan relevansi setiap bagian dari konten Anda.

2. Hindari Penggunaan Tag yang Tidak Perlu

Selain mempertahankan struktur semantik, hindari juga penggunaan tag yang berlebihan atau tidak memiliki fungsi yang jelas dalam struktur konten. Terlalu banyak tag yang tidak perlu bisa membuat kode HTML menjadi lebih rumit dan sulit diurai oleh mesin pencari.

3. Lakukan Audit SEO Menyeluruh Sebelum Redesign

Sebelum memulai proses desain ulang, lakukan audit SEO komprehensif. Identifikasi elemen-elemen SEO yang sudah berjalan baik, seperti struktur heading, penggunaan tag, dan optimasi konten.

  • Periksa peringkat kata kunci utama Anda.
  • Analisis performa halaman-halaman penting.
  • Identifikasi potensi masalah teknis yang ada.

Audit ini akan menjadi 'peta jalan' Anda untuk memastikan tidak ada yang terlewat selama proses redesign.

4. Rencanakan Struktur URL Baru dengan Hati-hati

URL yang deskriptif dan konsisten sangat penting untuk SEO. Jika Anda berencana mengubah struktur URL, pastikan untuk melakukan pengalihan permanen (301 redirect) dari URL lama ke URL baru. Ini memastikan otoritas halaman dan pengalaman pengguna tetap terjaga.

Contoh buruk:

yourwebsite.com/page?id=12345

Contoh baik:

yourwebsite.com/strategi-seo-redesign-website

5. Optimasi Meta Tag dan Deskripsi

Meta title dan meta description adalah 'pintu gerbang' konten Anda di hasil pencarian. Pastikan elemen-elemen ini diperbarui dan dioptimalkan untuk kata kunci yang relevan setelah redesign.

  • Judul halaman (meta title) harus menarik, relevan, dan mengandung kata kunci utama.
  • Deskripsi halaman (meta description) harus merangkum isi konten dengan jelas dan mendorong pengguna untuk mengklik.

6. Perhatikan Kecepatan Loading Website

Redesign seringkali melibatkan pembaruan desain visual, yang bisa saja menambah beban pada website. Pastikan kecepatan loading website tetap optimal.

  • Optimalkan ukuran gambar.
  • Minifikasi file CSS dan JavaScript.
  • Manfaatkan caching browser.

Kecepatan website adalah faktor ranking penting bagi Google.

7. Uji Coba dan Pantau Performa Secara Berkala

Setelah redesign selesai, jangan berhenti begitu saja. Lakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan semua elemen berfungsi dengan baik.

  • Periksa tautan yang rusak (broken links).
  • Pastikan semua elemen responsif di berbagai perangkat.
  • Pantau peringkat kata kunci Anda di Google Search Console.
  • Analisis traffic dan perilaku pengguna melalui Google Analytics.

Pemantauan rutin akan membantu Anda mendeteksi masalah sejak dini dan melakukan perbaikan yang diperlukan.

Peran Developer dan Tim SEO dalam Redesign

Kolaborasi antara tim developer dan tim SEO sangat krusial dalam proses redesign website. Developer bertanggung jawab untuk mengimplementasikan desain dan fungsionalitas, sementara tim SEO memastikan bahwa semua perubahan yang dilakukan tidak mengorbankan performa mesin pencari.

Idealnya, tim SEO sudah dilibatkan sejak tahap perencanaan desain. Diskusi awal dapat membantu tim developer memahami batasan dan kebutuhan SEO, sehingga mereka dapat merancang solusi yang seimbang antara estetika, fungsionalitas, dan optimasi.

Tips Kolaborasi Efektif

  • Adakan sesi brainstorming bersama antara tim developer dan SEO.
  • Sertakan tim SEO dalam setiap fase tinjauan desain dan pengembangan.
  • Buat panduan styling dan struktur HTML yang jelas untuk tim developer.
  • Tetapkan metrik keberhasilan SEO yang akan dipantau pasca-redesign.

Kesimpulan

Redesign website adalah investasi penting untuk pertumbuhan bisnis online, namun potensi dampaknya pada peringkat SEO tidak bisa diabaikan. Dengan memahami bagaimana Google membaca website dan menerapkan strategi yang tepat, seperti mempertahankan struktur semantik HTML, audit SEO pra-redesign, dan pemantauan pasca-redesign, Anda dapat meminimalkan risiko penurunan peringkat dan bahkan meningkatkan performa website Anda. Kuncinya adalah kolaborasi erat antara tim teknis dan tim SEO sejak awal perencanaan.

FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)

1. Apakah semua redesign website pasti menurunkan peringkat SEO?

Tidak semua redesign website akan menurunkan peringkat. Penurunan peringkat biasanya terjadi jika ada perubahan drastis pada struktur HTML, navigasi, atau penghapusan konten penting tanpa pengalihan yang tepat.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Google untuk mengindeks ulang website setelah redesign?

Waktu yang dibutuhkan bervariasi, bisa beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada seberapa besar perubahan dan seberapa sering Google merayapi (crawl) website Anda. Penggunaan Google Search Console untuk submit sitemap dapat mempercepat proses ini.

3. Apa yang harus dilakukan jika peringkat SEO turun drastis setelah redesign?

Segera lakukan audit teknis SEO untuk mengidentifikasi akar masalah. Periksa kembali pengalihan 301, struktur URL, meta tag, dan kecepatan loading. Jika perlu, konsultasikan dengan ahli SEO untuk mendapatkan solusi yang tepat.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang