Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Cara Menjadi UI Designer: Skill, Gaji & Karir 2024

Jadilah UI Designer handal! Pelajari skill, gaji, & karir 2024. Temukan panduan lengkap cara menjadi UI Designer idaman di sini.

Cara Menjadi UI Designer: Skill, Gaji & Karir 2024

Pernahkah Anda terpukau dengan tampilan sebuah aplikasi atau website yang begitu intuitif dan menyenangkan untuk digunakan? Di balik setiap pengalaman digital yang mulus, ada peran krusial seorang UI Designer. Mereka adalah arsitek visual yang menerjemahkan kebutuhan pengguna menjadi antarmuka yang menarik, fungsional, dan mudah dinavigasi. Jika Anda tertarik untuk menyelami dunia desain digital dan ingin tahu cara menjadi UI Designer, artikel ini adalah panduan lengkap Anda. Kami akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui, mulai dari definisi peran, perbedaan dengan UX Designer, skill esensial yang dibutuhkan, hingga prospek karir dan potensi gaji di tahun 2024.

Menjadi seorang UI Designer bukan hanya tentang membuat tampilan yang cantik, tetapi juga tentang memahami psikologi pengguna, tren desain terkini, dan bagaimana teknologi bekerja. Ini adalah profesi yang terus berkembang, menawarkan peluang karir yang menarik dan potensi penghasilan yang menjanjikan. Bersiaplah untuk menemukan rahasia di balik layar, bagaimana Anda bisa memulai dan berkembang dalam karir yang penuh kreativitas dan inovasi ini. Mari kita mulai petualangan Anda menjadi seorang UI Designer profesional.

Apa Itu UI Designer dan Perannya dalam Dunia Digital

UI Designer, singkatan dari User Interface Designer, adalah seorang profesional yang bertanggung jawab merancang tampilan visual dari sebuah produk digital, seperti aplikasi seluler, situs web, atau perangkat lunak. Fokus utama mereka adalah pada bagaimana pengguna berinteraksi dengan elemen-elemen di layar. Ini mencakup segala hal yang dilihat dan disentuh oleh pengguna, mulai dari tombol, ikon, tata letak, tipografi, warna, hingga animasi.

Tujuan utama seorang UI Designer adalah menciptakan antarmuka yang tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga mudah digunakan, efisien, dan konsisten di seluruh platform. Mereka memastikan bahwa setiap elemen visual berkontribusi pada pengalaman pengguna yang positif, membuat pengguna merasa nyaman dan percaya diri saat menggunakan produk tersebut. Tanpa UI Designer yang kompeten, sebuah produk digital yang canggih sekalipun bisa menjadi membingungkan dan sulit dioperasikan, yang pada akhirnya akan membuat pengguna beralih ke alternatif lain.

Perbedaan Mendasar Antara UI Designer dan UX Designer

Seringkali, peran UI Designer dan UX Designer (User Experience Designer) dibicarakan bersamaan, bahkan terkadang dianggap sama. Namun, keduanya memiliki fokus dan tanggung jawab yang berbeda namun saling melengkapi.

  • UX Designer: Fokus pada Pengalaman Pengguna Secara Keseluruhan

    UX Designer lebih berfokus pada fungsionalitas dan kegunaan produk secara keseluruhan. Mereka melakukan riset pengguna, membuat persona, merancang alur pengguna (user flows), membuat wireframes, dan melakukan pengujian kegunaan (usability testing). Tujuannya adalah memastikan bahwa produk memecahkan masalah pengguna secara efektif dan memberikan pengalaman yang memuaskan dari awal hingga akhir.

  • UI Designer: Fokus pada Tampilan Visual dan Interaksi

    Sementara UX Designer memastikan produk berfungsi dengan baik, UI Designer bertugas membuat produk tersebut terlihat menarik dan mudah digunakan secara visual. Mereka mengambil wireframes yang dibuat oleh UX Designer dan menerjemahkannya menjadi antarmuka yang indah dengan memilih palet warna, tipografi, ikonografi, dan elemen visual lainnya. Mereka juga merancang bagaimana elemen-elemen ini merespons interaksi pengguna.

Dalam banyak tim, kedua peran ini bisa dijalankan oleh satu orang (terutama di startup atau tim kecil) atau oleh tim yang terpisah. Namun, kolaborasi yang erat antara UI dan UX Designer sangatlah penting untuk menghasilkan produk digital yang sukses.

Skill Esensial yang Wajib Dimiliki Seorang UI Designer

Untuk sukses sebagai UI Designer, Anda memerlukan kombinasi antara keterampilan teknis (hard skills) dan keterampilan interpersonal (soft skills). Kedua jenis keterampilan ini akan membentuk dasar yang kuat untuk karir Anda.

Hard Skills: Fondasi Teknis UI Designer

Hard skills adalah keterampilan yang dapat diukur dan dipelajari melalui pelatihan dan praktik. Ini adalah alat yang akan Anda gunakan setiap hari dalam pekerjaan Anda.

  • Desain Visual dan Teori Warna

    Pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip desain visual seperti keseimbangan, kontras, hirarki, dan ritme sangatlah fundamental. Menguasai teori warna, termasuk bagaimana warna mempengaruhi emosi dan persepsi pengguna, juga krusial untuk menciptakan antarmuka yang efektif.

  • Tipografi

    Memilih font yang tepat, ukuran, spasi baris, dan spasi antar huruf dapat sangat mempengaruhi keterbacaan dan estetika sebuah desain. UI Designer perlu memahami bagaimana tipografi bekerja untuk menyampaikan informasi dengan jelas.

  • Desain Responsif dan Adaptif

    Di era multi-perangkat, penting untuk merancang antarmuka yang terlihat dan berfungsi dengan baik di berbagai ukuran layar, mulai dari ponsel hingga desktop. Ini melibatkan pemahaman tentang desain responsif dan adaptif.

  • Pemahaman Prinsip Desain UI

    Ini mencakup pengetahuan tentang pola desain umum, praktik terbaik untuk ikonografi, tata letak, navigasi, dan micro-interactions yang membuat antarmuka menjadi intuitif.

  • Penguasaan Software Desain

    Kemahiran menggunakan alat desain seperti Figma, Sketch, Adobe XD, atau InVision adalah suatu keharusan. Alat-alat ini memungkinkan UI Designer untuk membuat mockups, prototipe interaktif, dan aset desain lainnya.

  • Prototyping Interaktif

    Mampu membuat prototipe yang mensimulasikan alur pengguna dan interaksi adalah kunci untuk menguji dan mengkomunikasikan ide desain kepada tim dan pemangku kepentingan sebelum pengembangan.

  • Pengetahuan Dasar HTML/CSS (Opsional, tapi Sangat Berguna)

    Meskipun bukan tugas utama UI Designer untuk menulis kode, pemahaman dasar tentang bagaimana desain diimplementasikan dalam kode dapat membantu kolaborasi dengan pengembang dan menghasilkan desain yang lebih realistis untuk dikembangkan.

Soft Skills: Keterampilan Interpersonal untuk Kolaborasi Efektif

Soft skills adalah atribut personal yang mempengaruhi cara Anda bekerja dan berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan ini sama pentingnya dengan hard skills.

  • Komunikasi yang Efektif

    Mampu menjelaskan ide-ide desain Anda dengan jelas kepada anggota tim, klien, dan pemangku kepentingan lainnya, baik secara lisan maupun tulisan, adalah vital. Ini juga termasuk kemampuan mendengarkan umpan balik secara konstruktif.

  • Pemecahan Masalah (Problem Solving)

    Setiap desain memiliki tantangan. UI Designer harus mampu menganalisis masalah, mengidentifikasi akar penyebabnya, dan menemukan solusi desain yang inovatif dan efektif.

  • Kolaborasi dan Kerja Tim

    UI Designer bekerja dalam tim yang seringkali terdiri dari UX Designer, Product Manager, Developer, dan tim lainnya. Kemampuan untuk bekerja sama secara harmonis sangat penting.

  • Empati terhadap Pengguna

    Mampu menempatkan diri pada posisi pengguna, memahami kebutuhan, frustrasi, dan tujuan mereka, adalah inti dari desain yang berpusat pada pengguna.

  • Perhatian terhadap Detail

    Satu piksel yang salah atau ketidaksesuaian kecil dapat merusak keseluruhan pengalaman. UI Designer harus memiliki mata yang tajam untuk detail.

  • Fleksibilitas dan Kemampuan Beradaptasi

    Dunia teknologi dan desain terus berubah. UI Designer harus siap untuk mempelajari alat baru, teknik baru, dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan proyek.

Tugas dan Tanggung Jawab Utama Seorang UI Designer

Seorang UI Designer memiliki serangkaian tugas yang bervariasi tergantung pada ukuran perusahaan dan sifat proyeknya. Namun, secara umum, tanggung jawab mereka mencakup:

  • Menerjemahkan Konsep Produk Menjadi Antarmuka Visual

    Bekerja sama dengan tim UX, UI Designer mengambil wireframes dan alur pengguna serta mengubahnya menjadi desain visual yang menarik dan fungsional.

  • Merancang Tata Letak dan Struktur Visual

    Menentukan penempatan elemen-elemen di layar, menciptakan hirarki visual yang jelas, dan memastikan tata letak yang konsisten di seluruh produk.

  • Memilih dan Menerapkan Palet Warna, Tipografi, dan Ikonografi

    Memilih kombinasi warna, font, dan ikon yang sesuai dengan brand dan tujuan produk, serta memastikan keterbacaan dan estetika.

  • Menciptakan Elemen Antarmuka (Buttons, Forms, Navigation)

    Merancang semua komponen interaktif yang akan digunakan pengguna, mulai dari tombol hingga formulir dan menu navigasi.

  • Mengembangkan Style Guides dan Design Systems

    Membuat panduan gaya visual dan sistem desain yang memastikan konsistensi di seluruh produk dan memudahkan kolaborasi dengan tim pengembang.

  • Membuat Prototipe Interaktif

    Membangun prototipe yang dapat diklik untuk mensimulasikan pengalaman pengguna dan menguji alur interaksi.

  • Berkolaborasi dengan Pengembang (Developers)

    Menyediakan aset desain yang jelas dan spesifikasi teknis kepada tim pengembang untuk memastikan implementasi desain yang akurat.

  • Melakukan Pengujian dan Iterasi Desain

    Menerima umpan balik dari pengujian pengguna atau tim internal, lalu melakukan perbaikan dan iterasi pada desain berdasarkan masukan tersebut.

  • Tetap Up-to-Date dengan Tren Desain dan Teknologi Terbaru

    Terus belajar dan mengikuti perkembangan terbaru dalam industri desain UI dan teknologi digital.

Cara Menjadi UI Designer: Langkah Demi Langkah

Tertarik untuk memulai karir sebagai UI Designer? Berikut adalah langkah-langkah konkret yang bisa Anda ambil:

  • 1. Bangun Fondasi Pengetahuan Desain yang Kuat

    Sebelum terjun ke software desain, luangkan waktu untuk memahami dasar-dasar desain visual. Pelajari tentang teori warna, komposisi, hirarki visual, tipografi, dan prinsip-prinsip desain UI. Ada banyak sumber daya gratis dan berbayar yang bisa Anda manfaatkan.

    • Belajar dari Sumber Online: Ikuti kursus online di platform seperti Coursera, Udemy, Skillshare, atau edX. Cari kursus yang spesifik tentang desain UI, prinsip desain visual, dan teori warna.
    • Baca Buku dan Artikel: Banyak buku klasik dan artikel blog yang membahas secara mendalam tentang prinsip desain.
    • Analisis Desain yang Ada: Perhatikan aplikasi dan website yang Anda sukai. Mengapa tampilannya menarik? Bagaimana navigasinya? Cobalah untuk memecah elemen-elemen desainnya.
    • 2. Kuasai Tools Desain UI Utama

      Setelah memiliki pemahaman dasar, saatnya untuk menguasai perangkat lunak yang digunakan oleh para profesional UI Designer. Saat ini, beberapa yang paling populer adalah:

      • Figma: Sangat populer karena berbasis cloud, kolaboratif, dan memiliki fitur prototyping yang kuat.
      • Sketch: Pilihan dominan untuk pengguna macOS, dikenal dengan antarmukanya yang ramping dan ekosistem plugin yang kaya.
      • Adobe XD: Bagian dari ekosistem Adobe, menawarkan integrasi yang mulus dengan produk Adobe lainnya dan fitur prototyping yang solid.

      Fokus pada satu atau dua alat terlebih dahulu dan kuasai fitur-fiturnya secara mendalam. Banyak platform kursus online yang menawarkan pelatihan spesifik untuk alat-alat ini.

      • 3. Pelajari Prinsip Desain UI dan UX Dasar

        Meskipun Anda fokus pada UI, pemahaman tentang prinsip UX akan sangat membantu Anda menciptakan desain yang tidak hanya indah tetapi juga fungsional. Pelajari tentang alur pengguna, wireframing, dan bagaimana riset pengguna mempengaruhi keputusan desain. Ini akan membantu Anda berkomunikasi lebih efektif dengan tim UX.

      • 4. Bangun Portofolio Desain Anda

        Portofolio adalah kunci utama untuk mendapatkan pekerjaan sebagai UI Designer. Mulailah membuat proyek-proyek fiktif atau desain ulang produk yang sudah ada untuk menunjukkan kemampuan Anda. Portofolio Anda harus menampilkan:

        • Studi Kasus: Jelaskan proses berpikir Anda di balik setiap desain. Mulai dari masalah yang ingin Anda selesaikan, riset (jika ada), sketsa, wireframe, hingga desain visual akhir dan prototipe.
        • Variasi Proyek: Sertakan berbagai jenis proyek jika memungkinkan (misalnya, aplikasi seluler, website, dashboard).
        • Kualitas di Atas Kuantitas: Lebih baik memiliki beberapa proyek berkualitas tinggi yang mendalam daripada banyak proyek dangkal.

        Gunakan platform seperti Behance, Dribbble, atau buat website portofolio pribadi Anda sendiri.

        • 5. Dapatkan Pengalaman Praktis

          Selain proyek pribadi, cari cara untuk mendapatkan pengalaman dunia nyata. Ini bisa melalui:

          • Magang (Internship): Cara terbaik untuk belajar dari profesional dan mendapatkan pengalaman kerja yang berharga.
          • Proyek Freelance: Mulai dengan proyek-proyek kecil untuk membangun portofolio dan jaringan.
          • Kontribusi Open Source: Jika Anda memiliki minat pada pengembangan, berkontribusi pada proyek open source bisa menjadi cara untuk belajar dan berkolaborasi.
          • 6. Jaringan dan Terus Belajar

            Industri desain terus berkembang. Hadiri webinar, konferensi (online atau offline), bergabunglah dengan komunitas desainer di media sosial atau forum. Teruslah belajar tentang tren terbaru, alat baru, dan teknik desain yang inovatif. Jangan pernah berhenti bereksperimen dan mengasah keterampilan Anda.

          Prospek Karir dan Potensi Gaji UI Designer di 2024

          Permintaan untuk UI Designer profesional terus meningkat seiring dengan semakin pentingnya pengalaman pengguna dalam kesuksesan produk digital. Di tahun 2024, prospek karir untuk UI Designer sangat cerah.

          Bidang Karir yang Terbuka

          Seorang UI Designer dapat bekerja di berbagai jenis organisasi, mulai dari startup teknologi, perusahaan agensi digital, hingga perusahaan besar di berbagai industri. Posisi yang bisa Anda ambil meliputi:

          • Junior UI Designer
          • UI Designer
          • Senior UI Designer
          • Lead UI Designer
          • UI/UX Designer (jika menguasai kedua bidang)
          • Product Designer
          • Visual Designer

          Selain itu, UI Designer juga bisa memilih jalur freelance atau memulai agensi desain mereka sendiri.

          Estimasi Gaji UI Designer di 2024

          Gaji seorang UI Designer sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat pengalaman, lokasi geografis, ukuran perusahaan, dan keahlian spesifik yang dimiliki. Namun, secara umum, potensi penghasilan untuk UI Designer di Indonesia cukup kompetitif.

          • Junior UI Designer (0-2 tahun pengalaman): Kisaran gaji bisa mulai dari Rp 5.000.000 hingga Rp 8.000.000 per bulan.
          • UI Designer (2-5 tahun pengalaman): Gaji bisa berkisar antara Rp 8.000.000 hingga Rp 15.000.000 per bulan.
          • Senior UI Designer (5+ tahun pengalaman): Dengan pengalaman yang solid, gaji bisa mencapai Rp 15.000.000 hingga Rp 25.000.000 atau bahkan lebih, tergantung pada tanggung jawab dan perusahaan.

          Perlu diingat bahwa angka-angka ini adalah estimasi dan dapat berbeda di setiap daerah atau kota besar. Di perusahaan multinasional atau startup yang didanai dengan baik, gaji bisa lebih tinggi lagi. Bagi freelancer, tarif per jam atau per proyek bisa sangat menguntungkan tergantung pada kompleksitas pekerjaan dan reputasi.

          Advanced Section: Membangun Desain Sistem yang Efektif dan Menjadi UI Designer Unggul

          Untuk naik level dari sekadar membuat desain yang bagus menjadi seorang UI Designer yang dicari, penting untuk memahami konsep yang lebih mendalam, salah satunya adalah membangun dan mengelola Design System. Design System adalah kumpulan komponen UI yang dapat digunakan kembali, pedoman, dan standar yang memastikan konsistensi dan efisiensi dalam proses desain dan pengembangan.

          Apa Itu Design System dan Mengapa Penting?

          Bayangkan sebuah proyek besar dengan puluhan atau ratusan halaman. Tanpa Design System, setiap desainer dan developer mungkin akan membuat tombol atau elemen lain dengan gaya yang sedikit berbeda, yang mengakibatkan inkonsistensi visual dan memakan waktu lebih banyak untuk pemeliharaan. Design System mengatasi ini dengan menyediakan "bahasa visual" yang sama untuk seluruh tim.

          Komponen utama dari Design System meliputi:

          • Design Tokens: Nilai-nilai dasar seperti warna, tipografi, spasi, dan bayangan yang dapat diakses secara terpusat.
          • UI Components: Elemen UI yang dapat digunakan kembali seperti tombol, input field, kartu, modal, dan lain-lain, lengkap dengan variasi dan statusnya.
          • Guidelines: Aturan dan praktik terbaik untuk penggunaan komponen, gaya visual, dan nada suara.
          • Pattern Library: Kumpulan solusi untuk masalah desain umum.

          Manfaat utama Design System:

          • Konsistensi Merek dan Produk: Memastikan tampilan dan nuansa yang seragam di semua platform.
          • Efisiensi: Mempercepat proses desain dan pengembangan karena komponen sudah siap pakai.
          • Kolaborasi yang Lebih Baik: Memfasilitasi komunikasi yang lancar antara desainer dan developer.
          • Skalabilitas: Memudahkan penambahan fitur baru atau ekspansi produk tanpa mengorbankan konsistensi.
          • Kualitas Lebih Tinggi: Mengurangi bug dan masalah teknis terkait inkonsistensi desain.

          Menjadi UI Designer Unggul: Tips Pro

          Untuk membedakan diri Anda di pasar yang kompetitif, pertimbangkan tips pro berikut:

          • Fokus pada Keterbacaan dan Aksesibilitas: Desain yang indah tidak ada gunanya jika tidak dapat dibaca atau diakses oleh semua orang. Pelajari pedoman aksesibilitas (seperti WCAG) dan terapkan dalam desain Anda.
          • Pahami Dasar-dasar Psikologi Kognitif: Mengapa pengguna melakukan tindakan tertentu? Bagaimana cara kita memandu mereka dengan efektif melalui antarmuka? Memahami prinsip-prinsip ini akan membuat desain Anda lebih kuat.
          • Asah Keterampilan Animasi Mikro (Micro-interactions): Animasi kecil yang halus dapat memberikan umpan balik visual yang berharga dan membuat pengalaman pengguna menjadi lebih menyenangkan.
          • Belajar Menggunakan Data untuk Keputusan Desain: Jika memungkinkan, gunakan data dari analitik produk atau hasil A/B testing untuk memvalidasi dan meningkatkan desain Anda.
          • Kembangkan Kemampuan Presentasi: Mampu mempresentasikan ide-ide desain Anda dengan percaya diri dan persuasif adalah keterampilan yang sangat berharga.
          • Teruslah Bereksperimen dengan Teknologi Baru: Eksplorasi bagaimana teknologi seperti Augmented Reality (AR) atau Virtual Reality (VR) dapat mempengaruhi desain antarmuka di masa depan.

          Menjadi UI Designer unggul adalah perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan dedikasi, rasa ingin tahu, dan keinginan untuk terus belajar dan berinovasi.

          Butuh jasa pembuatan website profesional untuk menampilkan portofolio Anda atau mengembangkan bisnis online Anda? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

          Kesimpulan

          Menjadi seorang UI Designer adalah sebuah perjalanan yang mengasyikkan dan penuh potensi di era digital ini. Mulai dari memahami peran penting mereka dalam menciptakan pengalaman pengguna yang positif, menguasai berbagai skill UI Designer esensial, hingga mengidentifikasi langkah-langkah praktis untuk memulai karir, artikel ini telah mengupas tuntas seluk-beluk profesi ini. Dengan permintaan yang terus meningkat dan prospek karir yang cerah di tahun 2024, profesi UI Designer menawarkan peluang yang sangat menarik bagi individu yang kreatif, analitis, dan berorientasi pada pengguna.

          Ingatlah bahwa kesuksesan sebagai UI Designer tidak hanya datang dari penguasaan alat desain, tetapi juga dari kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren desain. Dengan terus mengasah keterampilan, membangun portofolio yang kuat, dan tidak pernah berhenti belajar, Anda dapat membangun karir yang sukses dan memuaskan di bidang ini. Mulailah mengambil langkah pertama Anda hari ini, dan jadilah bagian dari revolusi desain digital.

          FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Menjadi UI Designer

          1. Apakah saya perlu mengambil kuliah formal untuk menjadi UI Designer?

          Tidak harus. Meskipun gelar sarjana di bidang desain grafis, desain komunikasi visual, atau teknologi informasi bisa menjadi nilai tambah, banyak UI Designer sukses yang memulai karir mereka melalui kursus online, bootcamp, dan pengalaman belajar mandiri. Yang terpenting adalah portofolio yang kuat dan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip desain.

          2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi UI Designer yang kompeten?

          Waktu yang dibutuhkan bervariasi bagi setiap individu. Namun, dengan dedikasi penuh, seseorang bisa menguasai dasar-dasar dan mulai membangun portofolio dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun. Menjadi benar-benar kompeten dan ahli membutuhkan pengalaman bertahun-tahun serta pembelajaran berkelanjutan.

          3. Apakah saya perlu bisa coding untuk menjadi UI Designer?

          Secara teknis, UI Designer tidak wajib bisa coding. Tugas utama mereka adalah desain visual dan prototipe. Namun, pemahaman dasar tentang HTML dan CSS sangat membantu dalam kolaborasi dengan tim developer, membuat desain yang lebih realistis untuk diimplementasikan, dan memahami batasan teknis yang ada.

          4. Apa saja jenis proyek yang bagus untuk dimasukkan ke dalam portofolio UI Designer?

          Portofolio yang baik sebaiknya mencakup studi kasus dari berbagai jenis proyek. Contohnya: desain ulang aplikasi seluler yang sudah ada untuk meningkatkan pengalaman pengguna, membuat antarmuka untuk ide aplikasi baru, merancang website perusahaan, atau mendesain dashboard untuk sebuah platform. Jelaskan masalah yang Anda selesaikan, proses Anda, dan hasil akhirnya.

          5. Bagaimana cara agar desain saya terlihat profesional dan tidak seperti amatir?

          Perhatikan detail kecil seperti konsistensi spasi, keselarasan elemen, pilihan tipografi yang tepat, dan penggunaan warna yang harmonis. Pelajari prinsip-prinsip hirarki visual, pastikan ada ruang putih (whitespace) yang cukup, dan gunakan komponen UI yang sudah teruji efektivitasnya. Analisis karya desainer profesional dan coba tiru teknik mereka.

          6. Apakah ada sertifikasi yang direkomendasikan untuk UI Designer?

          Ada banyak sertifikasi yang ditawarkan oleh berbagai lembaga dan platform online untuk bidang desain UI/UX. Sertifikasi ini bisa menjadi bukti tambahan atas pengetahuan dan keterampilan Anda, namun portofolio yang kuat tetap menjadi faktor penentu utama bagi banyak perusahaan.

          7. Bagaimana cara membedakan antara UI Designer dan UX Designer jika keduanya bekerja bersama?

          Dalam sebuah tim, UX Designer lebih berfokus pada "mengapa" dan "bagaimana" produk berfungsi untuk memecahkan masalah pengguna, sementara UI Designer berfokus pada "bagaimana" produk tersebut terlihat dan berinteraksi secara visual. UI Designer mengambil wireframe dari UX Designer dan memberikannya "kulit" yang menarik serta mudah digunakan.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang