Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Panduan Install WordPress di XAMPP: Jaringan Lokal Mudah

Install WordPress di XAMPP untuk jaringan lokal. Akses website Anda dari perangkat lain dengan mudah. Panduan lengkap untuk developer & bisnis.

Panduan Install WordPress di XAMPP: Jaringan Lokal Mudah

Mengembangkan website adalah langkah awal yang menarik, dan bagi banyak developer atau pemilik bisnis, memulai secara lokal adalah pilihan yang cerdas. WordPress, sebagai platform CMS paling populer, seringkali menjadi pilihan utama. Namun, bagaimana jika Anda ingin proyek WordPress lokal Anda bisa diakses oleh perangkat lain di jaringan yang sama, seperti rekan kerja atau perangkat mobile untuk pengujian responsivitas? Di sinilah Panduan Install WordPress di XAMPP: Jaringan Lokal Mudah ini menjadi sangat relevan. Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap langkah, mulai dari persiapan hingga konfigurasi agar situs lokal Anda dapat diakses dari seluruh perangkat di jaringan lokal Anda.

Melalui panduan komprehensif ini, Anda tidak hanya akan belajar cara menginstal WordPress di XAMPP, tetapi juga memahami seluk-beluk konfigurasi jaringan dan pemecahan masalah yang mungkin timbul. Kami akan membahas secara mendalam manfaat pengembangan lokal, mempersiapkan lingkungan XAMPP Anda, hingga tips pro untuk mengelola situs WordPress lokal yang efisien. Bersiaplah untuk membangun dan menguji situs WordPress Anda dengan lebih fleksibel dan kolaboratif.

Memahami XAMPP dan Manfaat WordPress Lokal

Sebelum kita menyelam ke proses instalasi, penting untuk memahami fondasi yang akan kita gunakan dan mengapa pendekatan pengembangan lokal ini sangat menguntungkan. XAMPP menyediakan lingkungan server yang lengkap di komputer Anda, memungkinkan Anda menjalankan aplikasi web seperti WordPress tanpa perlu hosting online.

Apa Itu XAMPP?

XAMPP adalah paket perangkat lunak server web gratis dan open-source yang dikembangkan oleh Apache Friends. Nama XAMPP sendiri adalah akronim:

  • X (cross-platform): Berarti dapat dijalankan di berbagai sistem operasi seperti Windows, macOS, dan Linux.
  • A (Apache): Server web yang bertanggung jawab untuk melayani halaman web.
  • M (MySQL/MariaDB): Sistem manajemen database relasional yang digunakan WordPress untuk menyimpan data situs.
  • P (PHP): Bahasa scripting sisi server yang menjadi tulang punggung WordPress.
  • P (Perl): Bahasa scripting lain yang disertakan, meskipun kurang relevan untuk pengembangan WordPress.

Dengan XAMPP, Anda mendapatkan semua komponen yang dibutuhkan untuk menjalankan server web lokal di komputer Anda, menjadikannya pilihan ideal untuk pengembangan dan pengujian WordPress.

Mengapa Mengembangkan WordPress Secara Lokal?

Mengembangkan situs WordPress di lingkungan lokal menawarkan sejumlah keunggulan signifikan:

  • Kecepatan dan Keamanan: Pengembangan lokal jauh lebih cepat karena tidak ada ketergantungan pada koneksi internet. Selain itu, Anda bisa bereksperimen dengan tema, plugin, atau kode tanpa risiko merusak situs live atau terpapar serangan siber.
  • Akses Offline: Anda dapat bekerja pada proyek Anda kapan saja dan di mana saja, bahkan tanpa koneksi internet. Ini sangat berguna bagi developer yang sering bepergian atau memiliki koneksi internet yang tidak stabil.
  • Hemat Biaya: Tidak perlu mengeluarkan biaya hosting atau domain saat tahap pengembangan awal. Anda bisa membangun dan menyempurnakan situs Anda sepenuhnya sebelum memutuskan untuk go-live.
  • Lingkungan Eksperimen: Lingkungan lokal adalah "sandbox" yang sempurna untuk mencoba fitur-fitur baru, menguji plugin yang belum teruji, atau mempelajari WordPress tanpa tekanan.

Keuntungan Menggunakan Jaringan Lokal untuk WordPress

Mengakses WordPress lokal Anda dari perangkat lain di jaringan yang sama (jaringan lokal) membawa manfaat tambahan yang tidak bisa didapatkan dari akses localhost saja:

  • Pengujian Responsivitas Multi-Perangkat: Anda dapat melihat bagaimana situs Anda terlihat dan berfungsi di berbagai ukuran layar dan browser pada perangkat fisik seperti smartphone, tablet, atau laptop lain, bukan hanya emulator.
  • Kolaborasi Tim: Jika Anda bekerja dalam tim di kantor atau di rumah, anggota tim lain dapat mengakses dan meninjau kemajuan situs secara real-time dari komputer mereka sendiri, memfasilitasi umpan balik yang lebih cepat.
  • Presentasi Lokal: Anda dapat mendemonstrasikan situs kepada klien atau kolega tanpa perlu mengunggahnya ke server staging online.
  • Fleksibilitas Akses: Beralih antara perangkat kerja Anda tanpa perlu menghentikan server atau melakukan konfigurasi ulang yang rumit.

Persiapan Awal Sebelum Instalasi WordPress di XAMPP

Langkah-langkah persiapan ini sangat krusial untuk memastikan proses instalasi WordPress berjalan lancar tanpa hambatan. Pastikan Anda memiliki semua yang dibutuhkan sebelum memulai.

Unduh dan Instal XAMPP

Langkah pertama adalah mendapatkan XAMPP dan menginstalnya di komputer Anda. Pastikan untuk mengunduh versi terbaru yang kompatibel dengan sistem operasi Anda.

  • Kunjungi Situs Resmi: Buka browser Anda dan cari "download XAMPP" untuk menemukan situs resmi Apache Friends.
  • Pilih Versi: Unduh versi XAMPP yang sesuai dengan sistem operasi Anda (Windows, macOS, atau Linux) dan arsitektur sistem (32-bit atau 64-bit). Disarankan untuk memilih versi PHP terbaru yang stabil.
  • Jalankan Installer: Setelah unduhan selesai, klik dua kali file installer.
  • Ikuti Petunjuk Instalasi:
    • Anda mungkin akan melihat peringatan UAC (User Account Control) di Windows; klik "Yes" untuk melanjutkan.
    • Di jendela selamat datang, klik "Next".
    • Pilih komponen yang ingin diinstal. Untuk WordPress, pastikan Apache, MySQL, PHP, dan phpMyAdmin terpilih. Klik "Next".
    • Pilih direktori instalasi. Secara default, ini adalah C:\xampp. Disarankan untuk membiarkan default ini kecuali Anda memiliki alasan kuat untuk mengubahnya. Klik "Next".
    • Pilih bahasa (Inggris atau Jerman). Klik "Next".
    • Selesaikan instalasi. Setelah proses selesai, centang "Do you want to start the Control Panel now?" dan klik "Finish".
    • Verifikasi Instalasi XAMPP: Buka XAMPP Control Panel. Start modul Apache dan MySQL. Jika berhasil, statusnya akan berubah menjadi hijau dan menunjukkan nomor port yang digunakan (biasanya 80 untuk Apache dan 3306 untuk MySQL). Buka browser Anda dan ketik localhost atau 127.0.0.1 di address bar. Anda seharusnya melihat halaman dashboard XAMPP.

    Unduh File WordPress Terbaru

    Sambil XAMPP terinstal, Anda bisa mengunduh file instalasi WordPress.

  • Kunjungi Situs Resmi WordPress: Buka browser Anda dan cari "download WordPress" untuk menemukan situs resmi WordPress.org.
  • Unduh Versi Terbaru: Cari tombol untuk mengunduh file .zip atau .tar.gz dari versi WordPress terbaru.
  • Ekstrak File: Setelah unduhan selesai, ekstrak file .zip tersebut. Anda akan mendapatkan folder bernama wordpress yang berisi semua file inti WordPress.

Konfigurasi Dasar XAMPP

Sebelum melanjutkan, pastikan Apache dan MySQL berjalan dengan baik. Jika Anda mengalami masalah saat memulai Apache atau MySQL (misalnya, modul tidak berwarna hijau), kemungkinan ada konflik port.

  • Konflik Port Apache (Port 80): Aplikasi lain seperti Skype, TeamViewer, atau IIS mungkin menggunakan port 80. Anda bisa menutup aplikasi tersebut atau mengubah port Apache.
    • Di XAMPP Control Panel, klik tombol "Config" di samping modul Apache, lalu pilih httpd.conf.
    • Cari baris Listen 80 dan ubah menjadi Listen 8080 (atau port lain yang tidak digunakan).
    • Cari juga baris ServerName localhost:80 dan ubah menjadi ServerName localhost:8080.
    • Simpan file dan coba restart Apache. Jika Anda mengubah port, Anda harus mengakses situs lokal Anda dengan localhost:8080.
    • Konflik Port MySQL (Port 3306): Jarang terjadi, tetapi bisa diatasi dengan cara serupa melalui file konfigurasi my.ini di XAMPP.

    Panduan Langkah Demi Langkah Instalasi WordPress di XAMPP

    Setelah persiapan selesai, saatnya untuk menginstal WordPress. Ikuti langkah-langkah ini dengan cermat.

    Membuat Database MySQL Baru

    WordPress membutuhkan database untuk menyimpan semua konten, pengaturan, dan informasi pengguna.

  • Akses phpMyAdmin: Buka XAMPP Control Panel dan klik tombol "Admin" di samping modul MySQL. Ini akan membuka phpMyAdmin di browser Anda (biasanya di localhost/phpmyadmin).
  • Buat Database Baru:
    • Di sidebar kiri phpMyAdmin, klik pada opsi "New" atau "Databases".
    • Masukkan nama database yang diinginkan (misalnya, wordpress_lokal atau situsku). Pastikan namanya mudah diingat.
    • Pilih utf8mb4_unicode_ci sebagai collation untuk dukungan karakter yang lebih luas, lalu klik "Create".
    • Catat Detail Database: Untuk instalasi XAMPP default, nama pengguna database adalah root dan tidak ada kata sandi. Nama database adalah yang baru saja Anda buat.

    Memindahkan File WordPress ke Direktori htdocs

    File-file WordPress yang Anda unduh harus ditempatkan di lokasi yang benar agar Apache dapat menyajikannya.

  • Buka Folder htdocs: Navigasikan ke direktori instalasi XAMPP Anda (misalnya, C:\xampp). Di sana, Anda akan menemukan folder bernama htdocs. Ini adalah root dokumen untuk server web Apache Anda.
  • Pindahkan Folder WordPress: Salin folder wordpress yang sudah Anda ekstrak tadi ke dalam folder htdocs.
  • Ganti Nama Folder (Opsional tapi Disarankan): Untuk kemudahan akses dan organisasi, ganti nama folder wordpress menjadi sesuatu yang lebih deskriptif, seperti situsku atau proyek_jaringan. Nama ini akan menjadi bagian dari URL situs lokal Anda (misalnya, localhost/situsku).

Proses Instalasi WordPress Melalui Browser

Sekarang, Anda bisa memulai instalasi WordPress yang sebenarnya melalui antarmuka web.

  • Akses Installer WordPress: Buka browser Anda dan ketik URL berikut di address bar: localhost/nama_folder_wordpress_anda (misalnya, localhost/situsku). Jika Anda mengubah port Apache, tambahkan nomor port, contoh: localhost:8080/situsku.
  • Pilih Bahasa: Pilih bahasa yang ingin Anda gunakan untuk instalasi WordPress, lalu klik "Continue".
  • Halaman Informasi Database: Anda akan melihat halaman "Welcome to WordPress". Klik "Let's go!".
  • Masukkan Detail Database:
    • Database Name: Masukkan nama database yang Anda buat di phpMyAdmin (contoh: wordpress_lokal).
    • Username: Untuk XAMPP default, gunakan root.
    • Password: Biarkan kosong.
    • Database Host: Biarkan localhost.
    • Table Prefix: Biarkan wp_ (atau ubah jika Anda ingin keamanan ekstra atau akan menjalankan beberapa instalasi WordPress di database yang sama).
    Klik "Submit".
    • Jalankan Instalasi: WordPress akan mencoba terhubung ke database. Jika berhasil, Anda akan melihat pesan "All right, sparky! You've made it through this part of the installation." Klik "Run the installation".
    • Detail Situs:
      • Site Title: Nama situs Anda (bisa diubah nanti).
      • Username: Nama pengguna untuk login ke dashboard WordPress (jangan gunakan "admin" untuk keamanan).
      • Password: Buat kata sandi yang kuat.
      • Your Email: Masukkan alamat email Anda.
      • Search Engine Visibility: Untuk situs lokal, centang "Discourage search engines from indexing this site". Ini mencegah situs lokal Anda tidak sengaja terindeks jika suatu saat online.
      Klik "Install WordPress".
    • Verifikasi Instalasi dan Login ke Dashboard

      Setelah instalasi selesai, Anda akan melihat pesan "Success!".

  • Login: Klik tombol "Log In".
  • Masukkan Kredensial: Masukkan username dan password yang Anda buat tadi.
  • Dashboard WordPress: Anda akan diarahkan ke dashboard administrator WordPress Anda. Selamat, WordPress Anda sudah terinstal secara lokal!

Mengakses WordPress Lokal Anda dari Jaringan Lain (Jaringan Lokal)

Bagian ini adalah inti dari panduan ini: bagaimana membuat situs WordPress lokal Anda dapat diakses oleh perangkat lain di jaringan yang sama. Ini melibatkan beberapa konfigurasi penting.

Menemukan Alamat IP Lokal Komputer Anda

Perangkat lain di jaringan Anda akan menggunakan alamat IP komputer Anda untuk mengakses situs WordPress.

  • Buka Command Prompt (Windows): Tekan Win + R, ketik cmd, lalu tekan Enter.
  • Jalankan Perintah ipconfig: Di Command Prompt, ketik ipconfig dan tekan Enter.
  • Catat Alamat IPv4: Cari bagian "Wireless LAN adapter Wi-Fi" atau "Ethernet adapter Ethernet" (tergantung koneksi Anda). Di sana, Anda akan menemukan "IPv4 Address". Catat alamat IP ini (misalnya, 192.168.1.100). Ini adalah alamat yang akan digunakan perangkat lain.

Mengkonfigurasi Firewall Windows untuk Akses XAMPP

Secara default, Firewall Windows mungkin memblokir koneksi masuk ke server Apache Anda. Anda perlu membuat pengecualian.

  • Buka Windows Defender Firewall: Cari "Windows Defender Firewall with Advanced Security" di Start Menu.
  • Buat Aturan Masuk (Inbound Rule):
    • Di panel kiri, klik "Inbound Rules".
    • Di panel kanan, klik "New Rule...".
    • Rule Type: Pilih "Port", lalu "Next".
    • Protocols and Ports:
      • Pilih "TCP".
      • Pilih "Specific local ports" dan masukkan 80, 443 (atau 8080 jika Anda mengubah port Apache).
      Klik "Next".
      • Action: Pilih "Allow the connection", lalu "Next".
      • Profile: Centang "Domain", "Private", dan "Public" (atau setidaknya "Private" jika Anda hanya di jaringan rumah), lalu "Next".
      • Name: Beri nama aturan (misalnya, "XAMPP Apache Access"). Klik "Finish".
    • Ulangi untuk MySQL (Opsional, tapi Disarankan): Jika Anda berencana mengakses database dari perangkat lain (jarang untuk pengembangan biasa), ulangi proses di atas untuk port MySQL (3306).

    Mengubah Konfigurasi WordPress untuk Jaringan Lokal

    Ini adalah langkah krusial. WordPress menyimpan URL situs di databasenya. Jika Anda hanya menggunakan localhost, perangkat lain tidak akan bisa mengaksesnya. Anda perlu mengubahnya ke alamat IP Anda.

    Ada dua cara untuk melakukan ini:

    Metode 1: Melalui Database (phpMyAdmin)

  • Akses phpMyAdmin: Buka XAMPP Control Panel dan klik "Admin" di samping MySQL.
  • Pilih Database WordPress Anda: Di sidebar kiri, klik nama database WordPress Anda (misalnya, wordpress_lokal).
  • Edit Tabel wp_options: Cari tabel bernama wp_options (atau namaprefix_options jika Anda mengubah prefix). Klik di atasnya.
  • Ubah siteurl dan home:
    • Cari baris dengan option_name 'siteurl' dan 'home'.
    • Klik tombol "Edit" (biasanya ikon pensil) di samping masing-masing baris.
    • Ubah nilai di kolom option_value dari http://localhost/namasitusku menjadi http://ALAMAT_IP_ANDA/namasitusku (misalnya, http://192.168.1.100/situsku).
    • Jika Anda menggunakan port Apache yang berbeda (misalnya 8080), URL akan menjadi http://ALAMAT_IP_ANDA:8080/namasitusku.
    • Simpan perubahan untuk kedua baris.
  • Metode 2: Melalui File wp-config.php (Lebih Aman dan Direkomendasikan untuk Jaringan Lokal)

    Metode ini lebih baik karena Anda tidak perlu mengubah database setiap kali IP Anda berubah (misalnya, jika router Anda memberikan IP dinamis).

  • Buka File wp-config.php: Navigasikan ke folder WordPress Anda di htdocs (misalnya, C:\xampp\htdocs\situsku). Buka file wp-config.php dengan editor teks (seperti Notepad++, VS Code, atau Sublime Text).
  • Tambahkan Baris Konfigurasi: Tambahkan baris-baris berikut di atas baris yang bertuliskan / That's all, stop editing! Happy publishing. /:
    define('WP_HOME','http://' . $_SERVER['SERVER_ADDR'] . '/namasitusku');
    define('WP_SITEURL','http://' . $_SERVER['SERVER_ADDR'] . '/namasitusku');
    Ganti namasitusku dengan nama folder WordPress Anda. Jika Anda menggunakan port Apache yang berbeda (misalnya 8080), tambahkan portnya:
    define('WP_HOME','http://' . $_SERVER['SERVER_ADDR'] . ':8080/namasitusku');
    define('WP_SITEURL','http://' . $_SERVER['SERVER_ADDR'] . ':8080/namasitusku');
  • Simpan File: Simpan perubahan pada wp-config.php.
  • Penting: Setelah mengubah wp-config.php, Anda mungkin perlu mengosongkan cache browser atau menggunakan mode incognito untuk melihat perubahan.

Mengakses Situs WordPress dari Perangkat Lain

Setelah semua konfigurasi di atas, Anda bisa mencoba mengakses situs WordPress Anda dari perangkat lain di jaringan lokal yang sama.

  • Pastikan Perangkat Terhubung ke Jaringan yang Sama: Pastikan perangkat lain (ponsel, tablet, laptop lain) terhubung ke jaringan Wi-Fi atau LAN yang sama dengan komputer tempat XAMPP diinstal.
  • Buka Browser: Di perangkat lain tersebut, buka browser.
  • Masukkan URL: Ketik alamat IP komputer Anda diikuti dengan nama folder WordPress Anda di address bar: http://ALAMAT_IP_ANDA/namasitusku (misalnya, http://192.168.1.100/situsku). Jika Anda menggunakan port Apache yang berbeda, masukkan juga portnya: http://192.168.1.100:8080/situsku.
  • Verifikasi Akses: Anda seharusnya dapat melihat situs WordPress lokal Anda di perangkat lain tersebut.

Mengoptimalkan dan Mengelola Situs WordPress Lokal Anda

Setelah berhasil menginstal dan mengakses WordPress Anda di jaringan lokal, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan pengalaman pengembangan dan menjaga lingkungan lokal Anda tetap rapi.

Tips Keamanan Dasar untuk Lingkungan Lokal

Meskipun situs Anda tidak online, penting untuk menjaga keamanan dasar:

  • Gunakan Kata Sandi Kuat: Selalu gunakan kata sandi yang kuat untuk login administrator WordPress Anda dan untuk database (jika Anda mengaturnya).
  • Jangan Paparkan ke Internet Publik: Pastikan firewall Anda hanya mengizinkan akses dari jaringan lokal Anda. Jangan pernah mengkonfigurasi XAMPP atau router Anda untuk memaparkan server lokal Anda ke internet publik, kecuali Anda tahu persis apa yang Anda lakukan dan telah mengambil langkah-langkah keamanan yang memadai.
  • Perbarui XAMPP dan WordPress: Meskipun di lingkungan lokal, tetap perbarui XAMPP dan WordPress ke versi terbaru. Ini memastikan Anda bekerja dengan fitur-fitur terbaru dan tambalan keamanan.
  • Hindari Penggunaan 'admin' sebagai Username: Ini adalah praktik keamanan dasar untuk WordPress.

Menggunakan Virtual Host untuk Proyek Berbeda

Jika Anda berencana mengembangkan beberapa situs WordPress lokal, menggunakan Virtual Host adalah cara yang lebih profesional dan bersih daripada mengakses setiap situs melalui localhost/namasitus. Virtual Host memungkinkan Anda mengakses situs dengan nama domain kustom (misalnya, proyek1.test, proyek2.dev) di lingkungan lokal Anda.

  • Aktifkan Modul mod_rewrite: Di XAMPP Control Panel, klik tombol "Config" di samping Apache, lalu pilih httpd.conf. Cari baris #LoadModule rewrite_module modules/mod_rewrite.so, hapus tanda # di depannya, lalu simpan.
  • Konfigurasi httpd-vhosts.conf:
    • Di XAMPP Control Panel, klik tombol "Config" di samping Apache, lalu pilih httpd-vhosts.conf.
    • Di bagian paling bawah file, tambahkan konfigurasi untuk setiap situs Anda. Contoh:
      <VirtualHost :80>
          DocumentRoot "C:/xampp/htdocs/proyek1"
          ServerName proyek1.test
          <Directory "C:/xampp/htdocs/proyek1">
              AllowOverride All
              Require all granted
          </Directory>
      </VirtualHost>
      
      <VirtualHost :80>
          DocumentRoot "C:/xampp/htdocs/proyek2"
          ServerName proyek2.dev
          <Directory "C:/xampp/htdocs/proyek2">
              AllowOverride All
              Require all granted
          </Directory>
      </VirtualHost>
    • Sesuaikan DocumentRoot ke jalur folder WordPress Anda dan ServerName ke domain lokal yang Anda inginkan.
    • Simpan file.
    • Edit File Hosts:
      • Buka Notepad atau editor teks sebagai administrator.
      • Buka file C:\Windows\System32\drivers\etc\hosts.
      • Tambahkan baris berikut di bagian bawah file:
        127.0.0.1       proyek1.test
        127.0.0.1       proyek2.dev
        ALAMAT_IP_ANDA  proyek1.test
        ALAMAT_IP_ANDA  proyek2.dev
      • Ganti ALAMAT_IP_ANDA dengan IP lokal komputer Anda. Ini memungkinkan perangkat lain di jaringan juga mengenali nama domain lokal Anda.
      • Simpan file.
      • Restart Apache: Di XAMPP Control Panel, hentikan dan mulai kembali Apache. Sekarang Anda bisa mengakses situs Anda dengan proyek1.test atau proyek2.dev dari browser Anda dan dari perangkat lain di jaringan.

      Memecahkan Masalah Umum Saat Instalasi

      Tidak jarang mengalami masalah saat menginstal WordPress di XAMPP. Berikut beberapa masalah umum dan solusinya:

      • Apache atau MySQL Tidak Mau Start:
        • Port Conflict: Periksa apakah aplikasi lain (Skype, TeamViewer, IIS, VMWare) menggunakan port 80 (Apache) atau 3306 (MySQL). Tutup aplikasi tersebut atau ubah port XAMPP seperti yang dijelaskan sebelumnya.
        • Error Log: Periksa Apache dan MySQL error log di XAMPP Control Panel untuk petunjuk lebih lanjut.
        • Halaman Kosong atau Error 500:
          • PHP Error: Aktifkan error reporting PHP untuk melihat masalahnya. Di php.ini (akses dari XAMPP Control Panel, Config di samping Apache), cari display_errors = Off dan ubah menjadi display_errors = On.
          • .htaccess Corrupt: Coba hapus sementara file .htaccess di folder WordPress Anda.
          • Plugin/Tema Konflik: Nonaktifkan semua plugin dan ganti ke tema default (misalnya, Twenty Twenty-Four) untuk mengidentifikasi penyebabnya.
          • Error Database Connection:
            • Kredensial Salah: Periksa kembali nama database, username (root), dan password (kosong) di file wp-config.php Anda.
            • MySQL Tidak Berjalan: Pastikan modul MySQL berwarna hijau di XAMPP Control Panel.
            • Tidak Bisa Diakses dari Jaringan Lokal:
              • Firewall: Pastikan Anda telah mengkonfigurasi Firewall Windows untuk mengizinkan akses ke port Apache (80 atau port kustom Anda).
              • IP Address Salah: Pastikan Anda menggunakan alamat IP lokal yang benar dari komputer host.
              • WordPress URL Salah: Pastikan WP_HOME dan WP_SITEURL di wp-config.php atau di database wp_options telah diperbarui dengan alamat IP Anda.
              • Router Firewall: Beberapa router memiliki firewall internal. Pastikan tidak ada aturan yang memblokir lalu lintas antar perangkat di jaringan lokal Anda.

            Apa yang Harus Dilakukan Setelah Instalasi Berhasil?

            Setelah situs WordPress Anda berjalan lancar secara lokal, berikut adalah langkah-langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan:

            • Eksplorasi Dashboard: Biasakan diri dengan dashboard WordPress.
            • Instal Tema: Pilih dan instal tema yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.
            • Instal Plugin Esensial: Tambahkan plugin penting seperti pengoptimal SEO (Yoast SEO/Rank Math), keamanan (Wordfence), performa (LiteSpeed Cache), atau pembuat halaman (Elementor/Beaver Builder).
            • Buat Konten: Mulai buat halaman dan postingan untuk situs Anda.
            • Backup Reguler: Meskipun situs lokal, biasakan untuk melakukan backup reguler dari folder WordPress Anda dan database MySQL. Ini akan menyelamatkan Anda dari kehilangan pekerjaan jika terjadi masalah.

            Migrasi dari WordPress Lokal ke Live Server

            Ketika situs lokal Anda sudah siap untuk diluncurkan, Anda perlu memigrasikannya ke hosting web online. Proses ini biasanya melibatkan:

            • Membuat Database Baru di Hosting: Siapkan database kosong di server hosting Anda.
            • Mengunggah File WordPress: Unggah semua file WordPress dari folder htdocs Anda ke direktori publik server hosting (biasanya public_html).
            • Mengimpor Database: Ekspor database MySQL dari phpMyAdmin lokal Anda, lalu impor ke database baru di hosting Anda.
            • Memperbarui URL Database: Setelah impor, Anda perlu memperbarui semua URL di database dari http://ALAMAT_IP_ANDA/namasitusku menjadi http://NAMADOMAINANDA.com. Ini bisa dilakukan dengan plugin seperti All-in-One WP Migration, Duplicator, atau secara manual melalui SQL query.
            • Mengedit wp-config.php: Perbarui detail koneksi database di wp-config.php agar sesuai dengan database hosting Anda.

            Proses migrasi bisa cukup kompleks, terutama jika dilakukan secara manual. Plugin migrasi sangat direkomendasikan untuk mempermudah proses ini.

            Alternatif XAMPP untuk Pengembangan Lokal

            Meskipun XAMPP adalah pilihan populer, ada beberapa alternatif lain yang mungkin lebih sesuai dengan alur kerja Anda:

            • WAMP (Windows Apache MySQL PHP): Mirip dengan XAMPP tetapi khusus untuk Windows.
            • MAMP (Mac Apache MySQL PHP): Mirip dengan XAMPP tetapi khusus untuk macOS.
            • Local by Flywheel: Alat pengembangan lokal yang sangat populer dan user-friendly khusus untuk WordPress, menawarkan fitur seperti SSL sekali klik, Live Links, dan blueprint situs.
            • Laragon: Lingkungan pengembangan lokal yang ringan dan cepat untuk Windows, mendukung Apache, Nginx, MySQL, PHP, Node.js, dll.
            • Docker: Untuk developer yang lebih mahir, Docker memungkinkan Anda membuat lingkungan pengembangan yang terisolasi dan portabel, sangat cocok untuk proyek kompleks atau tim.

            Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

            Kesimpulan

            Menginstal WordPress di XAMPP untuk diakses melalui jaringan lokal adalah langkah yang sangat memberdayakan bagi siapa pun yang serius dalam pengembangan web. Anda kini memiliki lingkungan yang fleksibel untuk menguji, bereksperimen, dan bahkan berkolaborasi dalam proyek WordPress Anda tanpa perlu koneksi internet atau biaya hosting. Dengan mengikuti panduan ini, Anda telah berhasil mengatasi tantangan teknis dan membuka potensi penuh dari pengembangan lokal.

            Ingatlah bahwa praktik terbaik seperti keamanan dasar, penggunaan virtual host, dan pemecahan masalah yang efektif akan sangat meningkatkan pengalaman Anda. Jangan ragu untuk terus belajar dan bereksperimen. Situs WordPress lokal Anda adalah kanvas digital Anda; manfaatkanlah untuk mengasah keterampilan Anda sebelum meluncurkan mahakarya Anda ke dunia online.

            FAQ (Frequently Asked Questions)

            • Apa perbedaan antara mengakses WordPress dengan localhost dan alamat IP lokal?

              Mengakses dengan localhost (atau 127.0.0.1) hanya memungkinkan Anda melihat situs dari komputer yang sama tempat XAMPP diinstal. Sedangkan, mengakses dengan alamat IP lokal (misalnya, 192.168.1.100) memungkinkan perangkat lain di jaringan yang sama (seperti ponsel, tablet, atau laptop lain) untuk melihat dan berinteraksi dengan situs WordPress lokal Anda.

            • Apakah aman membiarkan XAMPP saya terus berjalan?

              Untuk pengembangan lokal, umumnya aman. Namun, pastikan firewall Anda dikonfigurasi dengan benar agar server Apache tidak dapat diakses dari luar jaringan lokal Anda. Jika Anda tidak sedang mengembangkan, sebaiknya hentikan modul Apache dan MySQL melalui XAMPP Control Panel untuk menghemat sumber daya dan keamanan tambahan.

            • Bagaimana jika alamat IP lokal komputer saya berubah?

              Jika alamat IP lokal Anda berubah (misalnya, setelah restart router atau komputer), Anda harus memperbarui konfigurasi WordPress Anda. Jika Anda menggunakan metode wp-config.php dengan $_SERVER['SERVER_ADDR'], WordPress akan secara otomatis menggunakan IP baru. Namun, jika Anda mengubahnya di database melalui phpMyAdmin, Anda perlu mengulang langkah pembaruan siteurl dan home dengan IP baru.

            • Bisakah saya menjalankan beberapa situs WordPress di satu instalasi XAMPP?

              Ya, Anda bisa. Ada dua cara: pertama, dengan membuat folder terpisah di htdocs untuk setiap situs (misalnya, localhost/situs1, localhost/situs2). Kedua, metode yang lebih profesional adalah menggunakan Virtual Host, yang memungkinkan Anda mengakses setiap situs dengan nama domain lokal yang unik (misalnya, situs1.test, situs2.dev).

            • Mengapa situs WordPress saya lambat di XAMPP?

              Beberapa faktor bisa menyebabkan situs lokal lambat: spesifikasi komputer yang rendah, terlalu banyak plugin aktif, tema yang berat, atau konfigurasi PHP yang kurang optimal. Anda bisa mencoba menonaktifkan plugin yang tidak perlu, mengoptimalkan konfigurasi PHP (misalnya, menambah memory_limit), atau menggunakan SSD jika belum.

            • Bisakah saya menggunakan SSL (HTTPS) di situs WordPress lokal XAMPP?

              Ya, bisa. XAMPP sudah menyertakan modul SSL (mod_ssl). Anda perlu mengkonfigurasi file httpd-ssl.conf di folder XAMPP Apache conf/extra untuk mengaktifkan HTTPS dan membuat sertifikat SSL lokal. Ini sedikit lebih kompleks, tetapi sangat berguna untuk menguji fungsionalitas HTTPS sebelum go-live.

            • Apakah saya perlu menginstal XAMPP di setiap komputer yang ingin mengakses situs WordPress saya?

              Tidak. XAMPP hanya perlu diinstal di satu komputer (server host) yang akan menjalankan WordPress. Komputer atau perangkat lain di jaringan lokal hanya perlu browser web untuk mengakses situs menggunakan alamat IP lokal komputer host.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang