Memuat...
👋 Selamat Pagi!

Shortcode vs Gutenberg: Panduan Lengkap WordPress 2025

Shortcode vs Gutenberg: Panduan WordPress 2025. Pilih mana yang tepat untuk efisiensi & fleksibilitas website Anda. Bandingkan mendalam!

Shortcode vs Gutenberg: Panduan Lengkap WordPress 2025

Memilih antara Shortcode vs Gutenberg bisa menjadi penentu utama dalam efisiensi dan fleksibilitas pengembangan website WordPress Anda di tahun 2025. Kedua pendekatan ini menawarkan cara yang berbeda untuk menambahkan konten dinamis dan terstruktur ke dalam halaman dan postingan Anda. Namun, mana yang lebih cocok untuk proyek Anda? Apakah Anda harus beralih dari satu ke yang lain, atau bahkan menggabungkannya? Artikel ini akan mengupas tuntas perbandingan mendalam antara Shortcode dan Gutenberg, membekali Anda dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan strategis.

Di era digital yang terus berkembang pesat, memiliki website yang fungsional, mudah dikelola, dan dapat diskalakan adalah kunci keberhasilan. WordPress, sebagai platform CMS paling populer di dunia, terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Gutenberg, editor blok bawaan WordPress, telah merevolusi cara kita membuat konten, sementara shortcode telah lama menjadi tulang punggung bagi banyak pengembang untuk menambahkan fungsionalitas kustom. Memahami perbedaan, kelebihan, dan kekurangan masing-masing akan memberikan Anda keunggulan kompetitif.

Dalam panduan lengkap ini, kita akan menjelajahi sejarah singkat kedua teknologi ini, menganalisis cara kerjanya, serta memberikan tips praktis tentang cara memaksimalkan potensi keduanya. Bersiaplah untuk menyelami dunia Shortcode vs Gutenberg: Panduan Lengkap WordPress 2025 dan temukan strategi terbaik untuk membangun website impian Anda.

Memahami Akar: Sejarah dan Evolusi Shortcode dan Gutenberg

Sebelum kita mendalami perbandingan teknis, penting untuk memahami bagaimana Shortcode dan Gutenberg muncul dan berkembang dalam ekosistem WordPress. Pemahaman ini akan memberikan konteks yang lebih kaya tentang peran masing-masing dalam evolusi pembuatan konten WordPress.

Perjalanan Shortcode dalam WordPress

Shortcode diperkenalkan ke dalam WordPress pada versi 2.5 sebagai cara mudah bagi pengguna untuk menyematkan fungsionalitas kompleks ke dalam konten postingan atau halaman tanpa perlu menyentuh kode PHP. Awalnya, shortcode dirancang untuk menyederhanakan penyematan elemen seperti galeri, video, atau formulir kontak. Pengembang dapat mendaftarkan fungsi PHP mereka sebagai shortcode, yang kemudian dapat dipanggil di editor teks WordPress menggunakan sintaks kurung siku, misalnya [nama_shortcode].

Selama bertahun-tahun, shortcode menjadi sangat populer. Plugin pihak ketiga seringkali mengandalkan shortcode untuk menyediakan berbagai fitur, mulai dari slider responsif, tombol kustom, hingga integrasi media sosial. Kelebihannya adalah kemudahan penggunaan bagi pengguna non-teknis dan kemampuan untuk menyematkan fungsionalitas dengan cepat. Namun, seiring waktu, ketergantungan pada shortcode juga menimbulkan tantangan. Pengguna seringkali terjebak dengan tema atau plugin tertentu, karena jika shortcode tersebut dihapus, konten yang menampilkan shortcode akan rusak, hanya menyisakan kode mentah yang tidak terbaca.

Kelahiran Gutenberg: Editor Blok yang Merevolusi Konten

Gutenberg, yang sekarang dikenal sebagai editor blok WordPress, diluncurkan secara resmi pada WordPress 5.0. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman pembuatan konten yang lebih modern, fleksibel, dan intuitif. Berbeda dengan editor klasik yang berbasis WYSIWYG (What You See Is What You Get) dengan toolbar teks, Gutenberg menggunakan pendekatan berbasis blok. Setiap elemen konten—paragraf, gambar, judul, tombol, kolom, bahkan blok kustom—dianggap sebagai blok yang dapat ditambahkan, disusun ulang, dan dikonfigurasi secara independen.

Pendekatan blok ini menawarkan beberapa keuntungan signifikan. Pertama, ia memisahkan struktur konten dari presentasi, membuatnya lebih mudah untuk mengelola tata letak yang kompleks. Kedua, setiap blok dapat memiliki pengaturannya sendiri, memberikan kontrol granular atas tampilan dan perilaku. Ketiga, Gutenberg membuka pintu bagi pengembang untuk membuat blok kustom yang sangat spesifik, memperluas kemampuan editor secara eksponensial. Meskipun awalnya Gutenberg mendapat sambutan beragam karena perubahan drastis dari editor klasik, ia dengan cepat menjadi standar de facto untuk pembuatan konten di WordPress.

Titik Temu dan Perbedaan Fundamental

Meskipun keduanya bertujuan untuk mempermudah penambahan konten dan fungsionalitas, Shortcode vs Gutenberg memiliki filosofi yang sangat berbeda. Shortcode adalah solusi berbasis kode yang disematkan ke dalam konten teks, sementara Gutenberg adalah sistem editor visual yang berbasis elemen (blok). Gutenberg dirancang untuk menjadi lebih modular, fleksibel, dan ramah pengguna dalam jangka panjang, mengurangi ketergantungan pada kode mentah di dalam konten.

Analisis Mendalam: Shortcode vs Gutenberg dalam Praktik

Membandingkan Shortcode dan Gutenberg lebih dari sekadar melihat sintaksnya. Kita perlu memahami bagaimana keduanya berinteraksi dengan alur kerja pengembangan, pengalaman pengguna, dan skalabilitas website.

Keunggulan dan Keterbatasan Shortcode

Keunggulan Shortcode:

  • Kemudahan Integrasi Fungsionalitas: Plugin seringkali menyediakan shortcode untuk fitur-fitur spesifik, memungkinkan pengguna menambahkan elemen kompleks dengan cepat tanpa perlu penyesuaian kode.
  • Fleksibilitas di Editor Teks: Bagi mereka yang terbiasa dengan editor teks klasik, shortcode terasa natural dan mudah dimasukkan.
  • Dukungan Luas: Shortcode telah ada sejak lama dan didukung oleh banyak plugin dan tema warisan.
  • Kontrol Kustomisasi Terbatas: Pengembang dapat membuat shortcode yang sangat spesifik untuk kebutuhan unik.

Keterbatasan Shortcode:

  • Ketergantungan pada Plugin/Tema: Jika plugin atau tema yang menyediakan shortcode dinonaktifkan atau dihapus, konten akan menampilkan kode mentah yang tidak berfungsi. Ini menciptakan "vendor lock-in".
  • Sulit Dikelola dalam Skala Besar: Mengelola banyak shortcode yang berbeda dalam satu postingan bisa menjadi rumit dan berpotensi menyebabkan konflik.
  • Tidak Ramah SEO Tingkat Lanjut: Struktur shortcode tidak selalu dioptimalkan untuk SEO dibandingkan dengan blok yang lebih terstruktur.
  • Pengalaman Pengguna yang Terbatas: Shortcode tidak menawarkan pratinjau visual langsung saat diedit dalam editor teks klasik, membuat penyesuaian tata letak menjadi trial-and-error.
  • Masalah Kompatibilitas: Shortcode dari plugin yang berbeda terkadang dapat berkonflik satu sama lain.

Keunggulan dan Keterbatasan Gutenberg

Keunggulan Gutenberg:

  • Pengalaman Pengeditan Visual Intuitif: Pengguna dapat melihat langsung bagaimana konten mereka akan terlihat, memfasilitasi penyesuaian tata letak yang lebih mudah dan cepat.
  • Fleksibilitas Tata Letak: Blok seperti kolom, grup, dan tata letak kustom memungkinkan pembuatan desain yang kompleks dan responsif dengan mudah.
  • Modularitas dan Portabilitas: Setiap blok adalah unit independen. Menghapus atau mengganti satu blok tidak akan merusak konten lainnya. Ini mengurangi risiko "vendor lock-in".
  • Ekosistem Blok yang Berkembang: Ribuan blok kustom tersedia dari berbagai plugin dan pengembang, menawarkan fungsionalitas yang luas.
  • Aksesibilitas dan SEO: Struktur blok yang lebih bersih dan semantik seringkali lebih baik untuk aksesibilitas dan potensi optimasi SEO.
  • Potensi Integrasi Lebih Baik: Gutenberg dirancang untuk berintegrasi lebih mulus dengan fitur-fitur inti WordPress dan tema modern.

Keterbatasan Gutenberg:

  • Kurva Pembelajaran Awal: Bagi pengguna yang terbiasa dengan editor klasik, ada kurva pembelajaran untuk membiasakan diri dengan konsep blok.
  • Ketergantungan pada Kualitas Blok: Kinerja dan fungsionalitas website dapat sangat bergantung pada kualitas blok yang digunakan.
  • Potensi Kinerja: Penggunaan terlalu banyak blok yang kompleks atau tidak dioptimalkan dapat memengaruhi kecepatan muat halaman.
  • Kompatibilitas Plugin Lama: Plugin yang sangat bergantung pada shortcode mungkin memerlukan pembaruan untuk sepenuhnya kompatibel dengan Gutenberg.

Strategi Penggunaan: Kapan Menggunakan Shortcode dan Kapan Memilih Gutenberg?

Keputusan antara Shortcode vs Gutenberg seringkali tidak hitam putih. Dalam banyak kasus, strategi terbaik adalah memahami kapan masing-masing paling efektif dan bagaimana keduanya dapat hidup berdampingan.

Skenario Ideal untuk Menggunakan Shortcode

Meskipun trennya bergerak ke arah Gutenberg, shortcode masih memiliki tempatnya, terutama dalam skenario berikut:

  • Mempertahankan Situs Warisan: Jika Anda mengelola situs WordPress yang sudah ada dan dibangun di atas banyak shortcode dari plugin atau tema lama, migrasi penuh mungkin memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan. Dalam kasus ini, melanjutkan penggunaan shortcode sambil merencanakan migrasi bertahap bisa menjadi pilihan.
  • Fungsionalitas Sangat Spesifik dari Plugin Tertentu: Beberapa plugin yang sangat terspesialisasi mungkin hanya menawarkan fungsionalitasnya melalui shortcode. Jika Anda membutuhkan fitur unik tersebut dan tidak ada alternatif blok yang setara, shortcode tetap menjadi solusi.
  • Pengembangan Cepat untuk Fitur Sederhana: Untuk penambahan cepat elemen yang sangat standar yang tidak memerlukan tata letak kompleks, shortcode yang dikembangkan khusus atau dari plugin yang andal masih bisa efisien.
  • Integrasi dengan Sistem Pihak Ketiga yang Membutuhkan Shortcode: Beberapa layanan eksternal mungkin menyediakan kode penyematan atau integrasi melalui format shortcode.

Skenario Ideal untuk Menggunakan Gutenberg

Untuk sebagian besar proyek WordPress baru dan modernisasi situs yang sudah ada, Gutenberg adalah pilihan yang lebih unggul:

  • Proyek WordPress Baru: Mulailah dengan Gutenberg sejak awal. Ini akan memberikan fondasi yang kokoh untuk fleksibilitas dan skalabilitas di masa depan.
  • Desain Halaman yang Kompleks dan Dinamis: Kemampuan Gutenberg untuk mengelola tata letak berbasis kolom, grup, dan pola membuatnya ideal untuk membuat halaman arahan (landing pages), halaman beranda yang menarik, atau tata letak postingan yang unik.
  • Meningkatkan Pengalaman Pengguna Editor: Gutenberg menawarkan pengalaman pengeditan yang lebih visual dan intuitif, mempercepat proses pembuatan dan pembaruan konten.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Kode: Dengan menggunakan blok, Anda meminimalkan risiko konten rusak saat tema atau plugin diubah, karena blok bersifat portabel.
  • Membangun Halaman dengan SEO yang Dioptimalkan: Struktur blok yang lebih bersih dan semantik dapat membantu mesin pencari memahami konten Anda dengan lebih baik.
  • Pengguna yang Menginginkan Kontrol Visual: Jika tim Anda lebih nyaman dengan antarmuka visual daripada mengedit kode, Gutenberg adalah pilihan yang jelas.

Strategi Gabungan: Memaksimalkan Potensi Keduanya

Banyak situs WordPress modern berhasil dengan mengadopsi strategi gabungan. Ini berarti memanfaatkan kekuatan Gutenberg sebagai editor utama sambil tetap menggunakan shortcode ketika diperlukan.

  • Gunakan Plugin Blok yang Kompatibel dengan Gutenberg: Banyak plugin populer kini menawarkan blok Gutenberg yang menggantikan shortcode mereka. Contohnya, plugin galeri, formulir, atau slider seringkali memiliki blok kustom yang dapat Anda tambahkan langsung di Gutenberg.
  • Manfaatkan Plugin Shortcode ke Blok: Ada plugin yang dapat membantu mengonversi shortcode yang ada menjadi blok Gutenberg. Ini bisa menjadi langkah transisi yang berharga untuk situs warisan.
  • Buat Blok Kustom Sendiri: Jika Anda memiliki fungsionalitas yang sangat spesifik dan berulang, pertimbangkan untuk mengembangkan blok Gutenberg kustom Anda sendiri. Ini memberikan kontrol penuh dan integrasi yang mulus.
  • Gunakan Shortcode di Tempat yang Tepat: Jika Anda berinteraksi dengan sistem eksternal yang hanya menyediakan shortcode, atau jika Anda membutuhkan fungsionalitas yang sangat spesifik dan efisien yang belum ada dalam bentuk blok, gunakan shortcode tersebut. Gutenberg memiliki blok "Shortcode" bawaan yang memungkinkan Anda menyematkan shortcode di dalam editor blok.

Tips Tingkat Lanjut dan Best Practices untuk 2025

Untuk benar-benar unggul dalam mengelola konten WordPress, pemahaman mendalam tentang Shortcode vs Gutenberg dan bagaimana mengoptimalkannya sangat penting. Berikut adalah beberapa tips tingkat lanjut untuk tahun 2025.

Optimalisasi Kinerja Website

Baik saat menggunakan shortcode maupun blok Gutenberg, kinerja website tetap menjadi prioritas utama.

  • Minimalkan Penggunaan Plugin: Semakin sedikit plugin yang Anda instal, semakin kecil kemungkinan terjadinya konflik dan semakin ringan website Anda. Pilih plugin yang menawarkan blok Gutenberg daripada shortcode jika memungkinkan.
  • Pilih Plugin yang Dioptimalkan: Jika Anda harus menggunakan plugin yang menyediakan shortcode atau blok, pastikan plugin tersebut dikenal memiliki kode yang bersih dan dioptimalkan untuk kinerja.
  • Manfaatkan Caching: Gunakan plugin caching yang andal untuk mempercepat pemuatan halaman, yang sangat penting terutama jika Anda menggunakan banyak blok atau shortcode kompleks.
  • Optimalkan Gambar: Gambar yang tidak dioptimalkan dapat memperlambat situs Anda secara signifikan, terlepas dari apakah Anda menggunakan shortcode atau blok. Gunakan format gambar modern dan kompresi yang tepat.
  • Gunakan Tema yang Ringan: Tema yang dibuat dengan baik dan ringan akan memberikan fondasi yang lebih baik untuk kinerja, memungkinkan Anda menambahkan konten tanpa terlalu khawatir tentang beban tambahan.

Strategi Migrasi dari Shortcode ke Gutenberg

Jika Anda memiliki situs yang dibangun di atas shortcode, migrasi ke Gutenberg bisa menjadi proyek yang besar.

  • Audit Shortcode Anda: Identifikasi semua shortcode yang digunakan, plugin yang menyediakannya, dan seberapa krusial shortcode tersebut untuk fungsionalitas situs Anda.
  • Cari Alternatif Blok: Untuk setiap shortcode, cari plugin yang menawarkan blok Gutenberg yang setara. Seringkali, ada plugin yang dirancang khusus untuk mengonversi shortcode ke blok.
  • Migrasi Bertahap: Jangan mencoba mengonversi seluruh situs sekaligus. Mulailah dengan halaman atau postingan yang paling penting, atau bagian situs yang paling sering diperbarui.
  • Uji Secara Menyeluruh: Setelah mengonversi shortcode ke blok, uji tampilan dan fungsionalitas di berbagai perangkat dan browser untuk memastikan semuanya berjalan lancar.
  • Pertimbangkan Pembuatan Blok Kustom: Jika shortcode Anda sangat unik dan tidak ada alternatif blok yang memadai, pertimbangkan untuk mengembangkan blok Gutenberg kustom Anda sendiri.

Membuat Blok Kustom untuk Fungsionalitas Unik

Bagi pengembang, membuat blok Gutenberg kustom adalah cara paling ampuh untuk memperluas fungsionalitas.

  • Gunakan JavaScript (React): Sebagian besar blok Gutenberg modern dibangun menggunakan React. Memiliki pengetahuan dasar tentang JavaScript dan React akan sangat membantu.
  • Manfaatkan Plugin Boilerplate: Ada plugin boilerplate yang dapat membantu Anda memulai pengembangan blok kustom dengan cepat, menyediakan struktur dasar dan konfigurasi yang diperlukan.
  • Fokus pada Pengalaman Pengguna: Rancang blok Anda agar mudah digunakan di editor, dengan pengaturan yang jelas dan intuitif.
  • Pastikan Responsif: Blok kustom Anda harus responsif dan terlihat baik di semua ukuran layar.
  • Dokumentasikan dengan Baik: Jika Anda membuat blok untuk tim atau klien, pastikan untuk mendokumentasikan cara penggunaannya.

Studi Kasus: Menggabungkan Shortcode dan Gutenberg untuk Situs E-commerce

Bayangkan sebuah situs e-commerce yang dibangun di WordPress.

  • Produk dan Kategori: Tampilan daftar produk, detail produk, dan navigasi kategori kemungkinan besar akan ditangani oleh fungsionalitas e-commerce inti dan plugin yang ada. Plugin e-commerce modern seringkali menyediakan blok Gutenberg untuk menampilkan produk dengan berbagai cara (misalnya, produk terbaru, produk terlaris, produk berdasarkan kategori).
  • Formulir Kontak dan Call-to-Action: Untuk formulir kontak atau formulir pemesanan khusus, plugin formulir populer seperti Contact Form 7 atau WPForms menyediakan blok Gutenberg yang mudah digunakan. Jika Anda masih menggunakan shortcode dari plugin lama, Anda bisa menyematkannya menggunakan blok Shortcode di Gutenberg.
  • Elemen Tata Letak: Desain halaman beranda, halaman kategori, atau halaman arahan promosi akan sangat diuntungkan oleh fleksibilitas blok Gutenberg seperti kolom, grup, slider, dan tata letak kustom.
  • Integrasi Pihak Ketiga: Jika ada integrasi dengan sistem pembayaran eksternal atau layanan pengiriman yang hanya menyediakan shortcode, Anda dapat dengan mudah menyematkannya di halaman yang relevan menggunakan blok Shortcode.

Dalam skenario ini, Gutenberg menjadi tulang punggung untuk tata letak visual dan pengorganisasian konten, sementara shortcode digunakan secara selektif untuk fungsionalitas spesifik yang belum memiliki pengganti blok yang memadai atau untuk integrasi dengan sistem eksternal. Pendekatan ini memastikan fleksibilitas, kemudahan pengelolaan, dan kinerja yang optimal.

Rekomendasi Layanan

Memiliki website yang profesional dan fungsional adalah fondasi penting untuk kesuksesan bisnis online Anda. Jika Anda membutuhkan bantuan dalam membangun atau mengembangkan website yang mengintegrasikan teknologi terbaru seperti Gutenberg, atau jika Anda ingin memastikan website Anda dioptimalkan untuk kinerja dan SEO, pertimbangkan untuk menggunakan jasa profesional. Butuh jasa pembuatan website profesional? KerjaKode menyediakan layanan pembuatan website berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kunjungi https://kerjakode.com/jasa-pembuatan-website untuk konsultasi gratis.

Kesimpulan: Menuju Masa Depan WordPress dengan Pilihan yang Tepat

Perbandingan Shortcode vs Gutenberg di tahun 2025 menunjukkan pergeseran yang jelas menuju editor blok sebagai standar untuk pembuatan konten WordPress. Gutenberg menawarkan fleksibilitas, pengalaman pengguna yang superior, dan portabilitas konten yang sulit ditandingi oleh shortcode. Kemampuannya untuk memecah konten menjadi blok-blok modular memungkinkan desain yang lebih kompleks dan mudah dikelola, serta mengurangi risiko ketergantungan pada plugin atau tema tertentu.

Meskipun demikian, shortcode masih memiliki relevansi, terutama untuk situs warisan atau fungsionalitas yang sangat spesifik yang belum sepenuhnya diadopsi oleh ekosistem blok. Strategi terbaik seringkali adalah mengadopsi Gutenberg sebagai editor utama Anda, sambil memanfaatkan blok Shortcode bawaan untuk menyematkan shortcode yang ada atau yang diperlukan. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat menggabungkan kekuatan kedua teknologi ini untuk membangun website WordPress yang kuat, fleksibel, dan siap menghadapi masa depan.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Shortcode vs Gutenberg

Berikut adalah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul terkait perbandingan Shortcode vs Gutenberg:

Apakah Gutenberg akan sepenuhnya menggantikan Shortcode?

Meskipun Gutenberg dirancang untuk menjadi editor utama dan telah menggantikan banyak penggunaan shortcode, kecil kemungkinan shortcode akan sepenuhnya hilang dalam waktu dekat. Shortcode masih berguna untuk integrasi dengan plugin lama, fungsionalitas yang sangat spesifik, atau ketika berinteraksi dengan sistem eksternal yang menyediakannya. Namun, trennya jelas mengarah pada penggunaan blok Gutenberg sebagai metode utama.

Bisakah saya menggunakan Shortcode di dalam editor Gutenberg?

Ya, tentu saja. Gutenberg menyediakan blok khusus yang disebut "Shortcode". Anda dapat menambahkan blok ini ke halaman atau postingan Anda dan memasukkan shortcode Anda di dalamnya. Ini memungkinkan Anda untuk terus menggunakan shortcode yang sudah ada sambil tetap memanfaatkan editor blok.

Bagaimana cara memindahkan konten dari Shortcode ke Blok Gutenberg?

Cara terbaik adalah mencari plugin yang menyediakan blok Gutenberg yang setara dengan shortcode yang Anda gunakan. Banyak plugin populer telah memperbarui fungsionalitas mereka untuk menawarkan blok kustom. Ada juga plugin "Shortcode to Block" yang dapat membantu mengonversi shortcode yang ada menjadi blok Gutenberg secara otomatis, meskipun Anda tetap perlu meninjau hasilnya.

Apakah Gutenberg lebih baik untuk SEO dibandingkan dengan Shortcode?

Secara umum, ya. Gutenberg menghasilkan struktur konten yang lebih bersih dan semantik yang lebih mudah dipahami oleh mesin pencari. Blok-blok tersebut seringkali dikodekan dengan cara yang lebih ramah SEO. Shortcode, di sisi lain, bisa menghasilkan markup yang kurang terstruktur dan kadang-kadang dapat mengganggu pembacaan konten oleh crawler mesin pencari jika tidak dikelola dengan baik.

Apakah saya perlu menginstal plugin tambahan untuk menggunakan Gutenberg?

Tidak. Gutenberg adalah editor bawaan WordPress sejak versi 5.0. Anda dapat mulai menggunakannya segera setelah menginstal atau memperbarui WordPress Anda ke versi terbaru. Namun, Anda mungkin ingin menginstal plugin tambahan untuk mendapatkan blok-blok fungsionalitas yang lebih canggih atau untuk mengonversi shortcode Anda.

Bagaimana jika plugin saya hanya menyediakan Shortcode dan tidak ada Blok Gutenberg?

Dalam situasi ini, Anda memiliki beberapa pilihan. Pertama, Anda dapat terus menggunakan shortcode tersebut dengan menyematkannya di blok Shortcode di Gutenberg. Kedua, Anda dapat mencari plugin alternatif yang menyediakan fungsionalitas serupa tetapi dengan blok Gutenberg. Ketiga, jika fungsionalitasnya sangat penting dan tidak ada alternatif yang memadai, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk mengembangkan blok Gutenberg kustom sendiri atau meminta pengembang untuk melakukannya.

Apakah Gutenberg memperlambat website saya dibandingkan dengan Shortcode?

Ini adalah kesalahpahaman umum. Gutenberg itu sendiri tidak serta-merta memperlambat website Anda. Kinerja website lebih banyak dipengaruhi oleh kualitas kode plugin, tema yang Anda gunakan, jumlah plugin, optimasi gambar, dan konfigurasi hosting Anda. Penggunaan blok Gutenberg yang tidak dioptimalkan secara berlebihan atau plugin yang buruk dapat memengaruhi kinerja, sama seperti plugin shortcode yang buruk.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, React.js, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang