Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

5 Cara Cek Nameserver Fungsi Jenisnya

Pernahkah Anda mengetikkan alamat sebuah website di browser dan tak lama kemudian halaman yang dituju langsung terbuka? Proses yang terasa instan ini sebenarny...

5 Cara Cek Nameserver Fungsi Jenisnya

Pernahkah Anda mengetikkan alamat sebuah website di browser dan tak lama kemudian halaman yang dituju langsung terbuka? Proses yang terasa instan ini sebenarnya melibatkan sistem kompleks di balik layar. Salah satu komponen krusial yang memastikan Anda sampai ke tujuan yang tepat di jagat maya adalah nameserver.

Memahami cara kerja nameserver, fungsinya, serta berbagai jenisnya dapat memberikan wawasan berharga, terutama bagi Anda yang berkecimpung di dunia pembuatan website atau pengelolaan domain. Artikel ini akan memandu Anda untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang nameserver, termasuk cara memeriksanya.

Apa Itu Nameserver?

Bayangkan internet sebagai sebuah kota metropolitan yang sangat luas dengan jutaan alamat unik. Setiap "rumah" atau "gedung" di kota ini adalah server tempat website Anda berada, dan setiap server memiliki alamat unik berupa deretan angka yang disebut alamat IP (Internet Protocol). Alamat IP ini, misalnya 192.168.1.1 atau 203.0.113.42, sangat sulit untuk diingat oleh manusia.

Di sinilah peran vital nameserver masuk. Nameserver bertindak sebagai "buku telepon" raksasa di internet. Tugas utamanya adalah menerjemahkan nama domain yang mudah diingat manusia, seperti namadomainanda.com, menjadi alamat IP numerik yang dapat dipahami oleh komputer dan server. Proses ini dikenal sebagai resolusi DNS (Domain Name System).

Ketika Anda memasukkan namadomainanda.com ke bilah alamat browser, komputer Anda akan menghubungi nameserver yang terhubung dengan domain tersebut. Nameserver kemudian akan mencari catatan DNS yang sesuai dan mengembalikan alamat IP dari server tempat namadomainanda.com di-host. Setelah alamat IP didapatkan, browser Anda dapat terhubung ke server yang tepat dan menampilkan konten website Anda.

Selain fungsi utama penerjemahan nama domain ke alamat IP, nameserver juga menyimpan berbagai informasi penting lainnya terkait domain Anda, seperti:

  • Alamat IP server web.
  • Alamat IP server email.
  • Catatan untuk subdomain.
  • Informasi keamanan dan otentikasi domain.

Tanpa nameserver, menjelajahi internet akan menjadi tugas yang sangat membosankan karena Anda harus menghafal deretan angka IP untuk setiap website yang ingin dikunjungi.

Mengapa Memahami Fungsi Nameserver Penting?

Bagi pemilik website, pengembang web, atau siapa pun yang mengelola domain, memahami fungsi nameserver adalah kunci untuk memastikan kelancaran operasional dan ketersediaan website. Berikut adalah beberapa alasan mengapa fungsi nameserver sangat penting:

1. Memastikan Website Dapat Diakses

Fungsi paling mendasar dari nameserver adalah mengarahkan pengunjung ke server yang tepat. Jika konfigurasi nameserver salah, pengunjung tidak akan dapat menemukan website Anda, yang berarti website Anda akan tampak "mati" atau tidak dapat diakses.

2. Mengelola Informasi Domain

Nameserver adalah pusat kendali untuk semua informasi yang terkait dengan domain Anda. Melalui nameserver, Anda dapat mengatur berbagai jenis catatan DNS (seperti A Record, CNAME Record, MX Record, TXT Record) yang menentukan bagaimana domain Anda berinteraksi dengan layanan internet lainnya, termasuk email, sub-domain, dan verifikasi kepemilikan.

3. Memfasilitasi Migrasi dan Transfer Domain

Ketika Anda memindahkan website ke penyedia hosting baru atau mentransfer kepemilikan domain, Anda perlu memperbarui pengaturan nameserver. Memahami proses ini akan memudahkan migrasi dan meminimalkan waktu henti (downtime) website.

4. Meningkatkan Keandalan dan Ketersediaan

Banyak penyedia layanan domain dan hosting menawarkan konfigurasi nameserver redundan (nameserver utama dan sekunder). Dengan memiliki lebih dari satu nameserver, website Anda tetap dapat diakses meskipun salah satu server nameserver mengalami masalah teknis. Ini adalah elemen krusial untuk memastikan uptime website yang tinggi.

5. Mempercepat Waktu Muat Halaman

Nameserver yang efisien, terutama yang menggunakan mekanisme caching, dapat mempercepat proses resolusi DNS. Semakin cepat komputer Anda menemukan alamat IP server website, semakin cepat pula halaman website dapat dimuat di browser pengunjung.

6. Keamanan Domain

Beberapa jenis nameserver, seperti "stealth nameserver", dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan infrastruktur DNS. Dengan menyembunyikan server nameserver tertentu, Anda dapat mengurangi potensi serangan terhadap sistem manajemen domain Anda.

Cara Kerja Nameserver: Dari Permintaan Hingga Jawaban

Proses bagaimana nameserver bekerja untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP sering disebut sebagai "DNS Resolution Query". Mari kita uraikan langkah-langkahnya:

  1. Permintaan Pengguna: Anda mengetikkan www.namadomainanda.com di browser dan menekan Enter.
  2. Pengecekan Cache Lokal: Komputer Anda pertama-tama akan memeriksa cache DNS lokalnya. Jika informasi untuk www.namadomainanda.com sudah tersimpan di sana (dari kunjungan sebelumnya), komputer akan langsung menggunakan alamat IP tersebut dan proses selesai di sini. Ini adalah cara tercepat.
  3. Menghubungi Recursive Resolver (Nameserver ISP Anda): Jika informasi tidak ditemukan di cache lokal, komputer Anda akan mengirimkan permintaan ke recursive resolver. Biasanya, recursive resolver ini adalah nameserver yang disediakan oleh Penyedia Layanan Internet (ISP) Anda.
  4. Recursive Resolver Mencari Root Servers: Recursive resolver tidak memiliki semua informasi DNS. Ia akan memulai pencarian dengan menghubungi salah satu "root nameserver" di dunia. Root nameserver adalah titik awal dalam hierarki DNS global.
  5. Root Server Mengarahkan ke TLD Server: Root nameserver tidak tahu alamat IP pasti dari www.namadomainanda.com, tetapi ia tahu siapa yang bertanggung jawab untuk domain tingkat teratas (Top-Level Domain/TLD) seperti .com. Root server akan mengarahkan recursive resolver ke "TLD nameserver" yang bertanggung jawab untuk .com.
  6. TLD Server Mengarahkan ke Authoritative Nameserver: TLD nameserver .com tidak tahu alamat IP spesifik dari www.namadomainanda.com. Namun, ia tahu siapa yang terdaftar sebagai nameserver untuk domain namadomainanda.com. TLD server akan memberikan alamat IP dari "authoritative nameserver" yang menyimpan informasi DNS lengkap untuk domain tersebut.
  7. Authoritative Nameserver Memberikan Jawaban: Recursive resolver sekarang menghubungi authoritative nameserver dari namadomainanda.com. Authoritative nameserver ini adalah sumber kebenaran (source of truth) untuk semua catatan DNS domain Anda. Ia akan mencari catatan yang sesuai dengan www.namadomainanda.com dan mengembalikan alamat IP yang benar.
  8. Recursive Resolver Mengirim Jawaban ke Komputer Anda: Recursive resolver menerima alamat IP dari authoritative nameserver, menyimpannya di cache-nya untuk penggunaan di masa mendatang (sesuai dengan TTL - Time To Live), dan kemudian mengirimkan alamat IP tersebut kembali ke komputer Anda.
  9. Browser Terhubung ke Server Website: Dengan alamat IP yang sekarang dimiliki, browser Anda dapat membuat koneksi langsung ke server web tempat www.namadomainanda.com di-host dan menampilkan halaman website.

Seluruh proses ini biasanya memakan waktu kurang dari satu detik, membuatnya terasa instan bagi pengguna.

Jenis-Jenis Nameserver yang Perlu Anda Ketahui

Dalam sistem DNS, ada beberapa jenis nameserver yang bekerja sama untuk memastikan kelancaran resolusi nama domain. Memahami perbedaan di antara mereka akan membantu Anda mengelola domain dengan lebih baik.

1. Authoritative Nameserver

Ini adalah server yang menyimpan "zona" DNS lengkap untuk sebuah domain. Artinya, ia memiliki semua catatan DNS yang diperlukan untuk domain tersebut, seperti alamat IP, record MX untuk email, dan record TXT untuk verifikasi. Ketika recursive resolver membutuhkan informasi DNS yang akurat dan terbaru untuk sebuah domain, ia akan menghubungi authoritative nameserver.

  • Fungsi Utama: Menyediakan informasi DNS yang definitif dan akurat untuk sebuah domain.
  • Contoh: ns1.penyediahosting.com, ns2.penyediahosting.com.

Biasanya, setiap domain terhubung dengan setidaknya dua authoritative nameserver (primer dan sekunder) untuk tujuan redundansi.

2. Recursive Nameserver (atau Recursive Resolver)

Nameserver jenis ini tidak menyimpan informasi DNS definitif untuk domain mana pun. Sebaliknya, tugasnya adalah menerima permintaan DNS dari klien (komputer Anda), kemudian melakukan pencarian di seluruh hierarki DNS (dari root server, TLD server, hingga authoritative server) untuk menemukan jawaban yang diminta. Setelah menemukan jawabannya, ia akan mengembalikannya ke klien dan menyimpannya di cache-nya untuk permintaan di masa mendatang.

  • Fungsi Utama: Melakukan pencarian DNS atas nama klien dan menyimpannya di cache.
  • Contoh: Nameserver yang disediakan oleh ISP Anda, atau layanan DNS publik seperti Google DNS (8.8.8.8) dan Cloudflare DNS (1.1.1.1).

3. Caching Nameserver

Secara teknis, recursive nameserver juga berfungsi sebagai caching nameserver. Ia menyimpan salinan sementara (cache) dari respons DNS untuk mempercepat proses bagi permintaan berikutnya yang sama. Namun, ada juga konfigurasi nameserver yang murni didedikasikan untuk caching.

  • Fungsi Utama: Mempercepat resolusi DNS dengan menyimpan respons dari server lain dalam cache.
  • Manfaat: Mengurangi beban pada authoritative nameserver dan mempercepat waktu respons untuk pengguna.

4. Forwarding Nameserver

Nameserver ini bertindak sebagai perantara. Ketika menerima permintaan DNS yang tidak dapat dijawabnya dari cache, ia akan meneruskannya ke nameserver lain (biasanya authoritative nameserver) untuk mendapatkan jawaban.

  • Fungsi Utama: Meneruskan permintaan DNS ke nameserver lain.
  • Penggunaan: Sering digunakan dalam jaringan perusahaan untuk mengelola akses ke sumber daya eksternal.

5. Stealth Nameserver (atau Hidden Nameserver)

Ini adalah jenis authoritative nameserver yang sengaja tidak didaftarkan secara publik. Tujuannya adalah untuk memberikan lapisan keamanan tambahan. Karena tidak terdaftar, ia lebih sulit ditemukan oleh penyerang. Biasanya, nameserver utama yang terdaftar akan menunjuk ke stealth nameserver ini.

  • Fungsi Utama: Memberikan lapisan keamanan tambahan untuk infrastruktur DNS dengan cara tidak terdaftar publik.
  • Penggunaan: Lebih umum digunakan oleh organisasi besar atau penyedia layanan hosting untuk melindungi sistem DNS mereka.

Cara Cek Nameserver Domain Anda

Mengetahui nameserver yang terhubung dengan domain Anda sangat penting untuk berbagai keperluan, mulai dari troubleshooting masalah website hingga mengarahkan domain ke hosting baru. Berikut adalah beberapa cara mudah untuk mengeceknya:

1. Menggunakan Website DNS Lookup Online

Ini adalah metode paling cepat dan paling ramah pengguna, bahkan bagi pemula. Ada banyak website gratis yang menyediakan layanan "DNS Lookup" atau "Whois Lookup" yang dapat menampilkan informasi nameserver sebuah domain.

  • Langkah-langkah Umum:
    1. Buka browser Anda.
    2. Cari "DNS Lookup tool" atau "Whois lookup" di mesin pencari.
    3. Pilih salah satu website terkemuka, misalnya whois.com, mxtoolbox.com, atau lookup.icann.org.
    4. Masukkan nama domain Anda di kolom pencarian yang tersedia.
    5. Klik tombol "Lookup" atau "Search".
    6. Hasil pencarian akan menampilkan berbagai informasi tentang domain Anda, termasuk bagian "Nameservers" atau "NS Records". Di sana Anda akan melihat daftar nameserver yang terdaftar untuk domain Anda (misalnya, ns1.penyediahosting.com, ns2.penyediahosting.com).

2. Menggunakan Command Prompt (Windows) atau Terminal (macOS/Linux)

Bagi Anda yang lebih nyaman dengan antarmuka baris perintah, Anda bisa menggunakan perintah nslookup atau dig.

  • Menggunakan nslookup (Windows, macOS, Linux):

    1. Buka Command Prompt (ketik cmd di pencarian Windows) atau Terminal (di macOS/Linux).
    2. Ketik perintah berikut dan tekan Enter: nslookup -type=ns namadomainanda.com
    3. Ganti namadomainanda.com dengan domain yang ingin Anda periksa.
    4. Outputnya akan menampilkan nameserver yang terdaftar untuk domain tersebut.
  • Menggunakan dig (macOS, Linux):

    1. Buka Terminal.
    2. Ketik perintah berikut dan tekan Enter: dig ns namadomainanda.com
    3. Ganti namadomainanda.com dengan domain yang ingin Anda periksa.
    4. Cari bagian ANSWER SECTION di outputnya. Di sana akan tercantum nameserver untuk domain Anda.

3. Menggunakan Google Admin Toolbox Dig

Google menyediakan alat online gratis yang sangat berguna untuk melakukan berbagai kueri DNS, termasuk mengecek nameserver.

  • Langkah-langkah Menggunakan Google Admin Toolbox Dig:
    1. Buka browser Anda dan kunjungi https://toolbox.googleapps.com/apps/dig/.
    2. Di kolom "Hostname", masukkan nama domain Anda (misalnya, namadomainanda.com).
    3. Di dropdown "Record Type", pilih NS.
    4. Klik tombol "Dig".
    5. Hasilnya akan menampilkan informasi nameserver untuk domain Anda di bagian "Answer".

Tips Penting Saat Mengelola Nameserver

Setelah Anda mengetahui cara mengecek nameserver, ada beberapa praktik terbaik yang perlu diperhatikan saat mengelolanya:

  • Gunakan Nameserver dari Penyedia Hosting Anda: Cara termudah dan paling umum adalah menggunakan nameserver yang disediakan oleh perusahaan hosting tempat Anda menyimpan file website. Mereka biasanya akan memberikan dua nameserver (primer dan sekunder) untuk memastikan redundansi.
  • Perhatikan Propagasi DNS: Ketika Anda mengubah pengaturan nameserver, perubahan ini tidak akan langsung aktif di seluruh dunia. Diperlukan waktu yang disebut "propagasi DNS", yang bisa memakan waktu dari beberapa jam hingga 48 jam. Selama periode ini, website Anda mungkin dapat diakses melalui nameserver lama atau baru, tergantung pada lokasi geografis pengguna dan cache DNS mereka.
  • Pastikan Konsistensi: Jika Anda menggunakan beberapa nameserver, pastikan semua catatan DNS (A, MX, CNAME, dll.) identik di semua nameserver tersebut. Ketidaksesuaian dapat menyebabkan masalah.
  • Gunakan Nameserver Kustom (Opsional): Untuk branding yang lebih kuat, Anda bisa membuat nameserver kustom yang menggunakan subdomain dari domain utama Anda (misalnya, ns1.namadomainanda.com). Ini memerlukan konfigurasi tambahan pada level registrar domain Anda.
  • Hindari Mengubah Nameserver Tanpa Alasan Kuat: Perubahan nameserver yang sering atau tidak perlu dapat mengganggu ketersediaan website dan menyebabkan kebingungan.

Kesimpulan

Nameserver adalah tulang punggung infrastruktur internet yang memungkinkan kita mengakses website menggunakan nama domain yang mudah diingat, bukan deretan angka IP yang rumit. Memahami apa itu nameserver, bagaimana cara kerjanya, dan berbagai jenisnya, termasuk cara mengeceknya, adalah pengetahuan fundamental bagi siapa pun yang terlibat dalam pengelolaan website dan domain.

Dengan konfigurasi nameserver yang tepat dan pemantauan berkala, Anda dapat memastikan website Anda selalu dapat diakses, berkinerja optimal, dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung Anda.

Jika Anda merasa konfigurasi nameserver dan hosting adalah area yang kompleks, jangan ragu untuk mencari bantuan dari penyedia layanan hosting terpercaya. Mereka dapat membantu Anda mengatur nameserver dengan benar dan memastikan website Anda berjalan lancar.

Bagikan artikel ini kepada teman atau kolega Anda yang mungkin juga membutuhkan informasi seputar nameserver.

FAQ (Pertanyaan Sering Diajukan)

Apa itu DNS?

DNS (Domain Name System) adalah sistem hierarkis yang menerjemahkan nama domain yang mudah diingat manusia (seperti www.contoh.com) menjadi alamat IP numerik (seperti 192.0.2.1) yang digunakan komputer untuk mengidentifikasi satu sama lain di internet. Nameserver adalah bagian integral dari sistem DNS.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk perubahan nameserver berlaku?

Perubahan nameserver memerlukan waktu untuk menyebar ke seluruh jaringan internet, sebuah proses yang disebut propagasi DNS. Waktu propagasi bisa bervariasi, biasanya antara beberapa jam hingga 48 jam. Selama periode ini, sebagian pengguna mungkin masih melihat versi lama website Anda, sementara yang lain sudah melihat versi terbaru.

Apakah saya perlu mengelola nameserver sendiri?

Dalam banyak kasus, Anda tidak perlu mengelola nameserver secara manual. Penyedia layanan hosting Anda biasanya akan menyediakan nameserver default yang sudah terkonfigurasi. Anda hanya perlu mengarahkan domain Anda ke nameserver tersebut. Namun, jika Anda membutuhkan konfigurasi DNS yang lebih canggih atau kustom, Anda mungkin perlu mengelola catatan DNS melalui panel kontrol yang disediakan penyedia domain atau hosting Anda.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang