Kerjakode

Sedang menyiapkan sesuatu yang keren…

0%

💡 Tip: Kami menyediakan jasa pembuatan website profesional

👋 Selamat Pagi!

5 Cara Tingkatkan Peringkat Website dengan Core Web Vitals

Setiap pemilik website pasti pernah mengalami frustrasi ketika melihat performa situs mereka lambat. Pengalaman pengguna yang buruk bukan hanya membuat pengunj...

5 Cara Tingkatkan Peringkat Website dengan Core Web Vitals

Setiap pemilik website pasti pernah mengalami frustrasi ketika melihat performa situs mereka lambat. Pengalaman pengguna yang buruk bukan hanya membuat pengunjung pergi, tetapi juga berdampak negatif pada peringkat di mesin pencari. Jika Anda sedang merencanakan membuat website atau ingin meningkatkan performa website yang sudah ada, ada satu hal krusial yang perlu Anda pahami dan optimalkan: Core Web Vitals.

Google telah mengintegrasikan Core Web Vitals sebagai bagian penting dari sinyal pengalaman halaman (Page Experience) yang memengaruhi peringkat pencarian. Ini berarti, memahami dan memperbaiki metrik-metrik ini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi siapa pun yang serius ingin situsnya ditemukan.

Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu Core Web Vitals, mengapa metrik ini sangat penting, bagaimana cara memeriksanya, dan yang terpenting, langkah-langkah praktis untuk mengoptimalkannya. Mari kita selami lebih dalam agar website Anda tidak hanya cepat, tetapi juga disukai pengguna dan mesin pencari.

Memahami Core Web Vitals: Fondasi Pengalaman Pengguna Berkualitas

Core Web Vitals adalah sekumpulan metrik yang dirancang oleh Google untuk mengukur pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan sebuah halaman web. Metrik ini berfokus pada tiga aspek utama: kecepatan memuat konten, interaktivitas, dan stabilitas visual.

Mengapa Google begitu peduli dengan metrik ini? Sederhana saja, Google ingin memberikan hasil terbaik kepada penggunanya. Halaman yang lambat, sulit diinteraksi, atau visualnya bergeser-geser tentu akan memberikan pengalaman yang buruk. Dengan Core Web Vitals, Google memberikan panduan konkret bagi para pemilik website untuk meningkatkan kualitas pengalaman pengguna.

Tiga metrik utama yang menjadi bagian dari Core Web Vitals adalah:

LCP Largest Contentful Paint Kecepatan Memuat Konten Utama

Largest Contentful Paint (LCP) mengukur waktu yang dibutuhkan untuk memuat elemen konten terbesar yang terlihat oleh pengguna di dalam viewport. Elemen terbesar ini bisa berupa gambar, video, atau blok teks berukuran besar. Angka ideal untuk LCP adalah di bawah 2,5 detik.

Bayangkan Anda membuka sebuah artikel berita. LCP adalah waktu sampai Anda bisa melihat judul utama, gambar featured, atau paragraf pertama artikel tersebut dengan jelas. Jika terlalu lama, kemungkinan besar Anda akan menutup halaman tersebut sebelum sempat membaca isinya.

Penting untuk diingat bahwa LCP berfokus pada elemen yang *terlihat* di layar. Konten yang berada di luar viewport (harus di-scroll untuk dilihat) tidak dihitung dalam metrik ini.

FID First Input Delay Interaktivitas Responsif

First Input Delay (FID) mengukur jeda waktu antara saat pengguna melakukan interaksi pertama kali dengan halaman (misalnya mengklik tombol, tautan, atau mengisi formulir) hingga browser merespons interaksi tersebut. Skor FID yang baik adalah di bawah 100 milidetik.

FID mencerminkan seberapa cepat halaman Anda merespons permintaan pengguna. Jika Anda mengklik tombol "Beli Sekarang" dan butuh beberapa detik sebelum ada respons, ini adalah contoh FID yang buruk. Pengguna akan merasa situs Anda tidak responsif atau bahkan "macet".

Perlu dicatat, FID hanya mengukur interaksi pertama yang dilakukan pengguna setelah halaman selesai memuat. Aktivitas seperti scrolling atau zoom tidak dihitung untuk metrik ini.

CLS Cumulative Layout Shift Stabilitas Visual

Cumulative Layout Shift (CLS) mengukur seberapa sering elemen visual pada halaman bergeser secara tidak terduga saat halaman dimuat. Skor CLS yang baik adalah di bawah 0,1.

Pernahkah Anda sedang membaca artikel, lalu tiba-tiba teks yang Anda baca melompat ke bawah karena sebuah iklan atau gambar muncul mendadak? Atau Anda ingin mengklik sebuah tombol, namun tombol tersebut bergeser tepat saat jari Anda akan menekannya? Kejadian seperti ini adalah contoh CLS yang buruk. Pergeseran layout yang tidak terduga ini sangat mengganggu pengalaman pengguna.

CLS menghitung total skor dari semua pergeseran layout yang terjadi selama masa hidup halaman. Perubahan layout yang disebabkan oleh interaksi pengguna (misalnya membuka menu dropdown) umumnya tidak dihitung.

Mengapa Core Web Vitals Begitu Penting untuk Website Anda?

Pentingnya Core Web Vitals tidak bisa diremehkan. Berikut adalah alasan utamanya:

Meningkatkan Peringkat di Mesin Pencari

Google secara eksplisit menyatakan bahwa Core Web Vitals adalah bagian dari sinyal Page Experience yang memengaruhi peringkat. Halaman dengan Core Web Vitals yang baik cenderung mendapatkan peringkat lebih tinggi di hasil pencarian, terutama untuk kueri yang sensitif terhadap pengalaman pengguna.

Meningkatkan Pengalaman Pengguna (User Experience)

Inti dari Core Web Vitals adalah memberikan pengalaman yang mulus dan menyenangkan bagi pengunjung. Halaman yang cepat, responsif, dan stabil akan membuat pengunjung betah berlama-lama, menjelajahi lebih banyak konten, dan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan konversi.

Menurunkan Angka Pentalan (Bounce Rate)

Ketika pengunjung mendapatkan pengalaman yang baik, mereka cenderung tidak langsung meninggalkan website Anda. Ini berarti angka pentalan (bounce rate) Anda akan menurun, yang merupakan indikator positif bagi Google tentang kualitas konten dan pengalaman yang Anda tawarkan.

Meningkatkan Tingkat Konversi

Bagi bisnis, pengalaman pengguna yang positif secara langsung berkorelasi dengan peningkatan tingkat konversi. Pengunjung yang merasa nyaman dan percaya pada situs Anda lebih mungkin untuk melakukan pembelian, mendaftar newsletter, atau mengisi formulir kontak.

Membangun Kredibilitas dan Kepercayaan

Website yang berkinerja buruk seringkali dianggap kurang profesional atau kurang kredibel. Sebaliknya, situs yang cepat dan responsif memberikan kesan yang lebih positif dan membangun kepercayaan di mata pengunjung.

Cara Memeriksa Skor Core Web Vitals Website Anda

Sebelum melakukan optimasi, Anda perlu mengetahui skor Core Web Vitals website Anda saat ini. Untungnya, ada beberapa alat yang bisa Anda gunakan:

Google Search Console

Google Search Console adalah alat gratis dari Google yang menyediakan data penting tentang kinerja website Anda di hasil pencarian. Salah satu fiturnya adalah laporan Core Web Vitals.

  • Akses Google Search Console dan pilih properti website Anda.
  • Di menu sebelah kiri, cari bagian "Experience" atau "Pengalaman".
  • Klik "Core Web Vitals" atau "Metrik Web Inti".

Di sini Anda akan melihat laporan yang mengkategorikan URL Anda menjadi "Baik", "Perlu Perbaikan", atau "Buruk" berdasarkan data lapangan (field data) dari pengguna nyata.

PageSpeed Insights

PageSpeed Insights adalah alat yang sangat populer untuk menganalisis kecepatan dan performa sebuah halaman web. Alat ini juga memberikan skor Core Web Vitals beserta rekomendasi optimasi yang spesifik.

  • Kunjungi situs PageSpeed Insights.
  • Masukkan URL halaman web yang ingin Anda analisis.
  • Klik tombol "Analyze" atau "Analisis".

PageSpeed Insights akan menampilkan skor performa secara keseluruhan, serta detail untuk LCP, FID, dan CLS. Di bawahnya, Anda akan menemukan bagian "Opportunities" dan "Diagnostics" yang berisi saran-saran konkret untuk perbaikan.

Lighthouse (Terintegrasi di Chrome DevTools)

Lighthouse adalah alat audit open-source yang dapat Anda jalankan langsung dari browser Chrome Anda. Alat ini mengaudit halaman web Anda untuk berbagai metrik, termasuk Core Web Vitals.

  • Buka halaman web yang ingin Anda uji di browser Chrome.
  • Klik kanan di mana saja pada halaman dan pilih "Inspect" atau "Periksa".
  • Pindah ke tab "Lighthouse".
  • Pilih kategori audit (misalnya "Performance" atau "Kinerja") dan klik "Analyze" atau "Analisis".

Lighthouse akan memberikan laporan mendalam tentang kinerja, aksesibilitas, praktik terbaik, dan SEO, termasuk skor Core Web Vitals.

Langkah-langkah Praktis Mengoptimalkan Core Web Vitals

Setelah mengetahui skor Anda, saatnya melakukan optimasi. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk setiap metrik:

Optimalisasi LCP (Largest Contentful Paint)

Tujuan: Mencapai LCP di bawah 2,5 detik.

Strategi utama untuk mempercepat LCP adalah memastikan elemen konten terbesar dimuat secepat mungkin.

  • Optimalkan Gambar:
    • Kompresi gambar tanpa mengurangi kualitas secara signifikan. Gunakan alat seperti TinyPNG atau Squoosh.
    • Gunakan format gambar modern seperti WebP yang menawarkan kompresi lebih baik daripada JPEG atau PNG.
    • Terapkan lazy loading untuk gambar yang berada di luar viewport. Ini berarti gambar hanya akan dimuat saat pengguna menggulir ke area tersebut.
    • Gunakan atribut `srcset` dan `sizes` untuk menyajikan gambar dengan ukuran yang sesuai untuk berbagai resolusi layar perangkat.
  • Minimalkan Waktu Respons Server:
    • Gunakan hosting yang cepat dan andal.
    • Optimalkan database Anda.
    • Manfaatkan caching server.
  • Hilangkan atau Kurangi Sumber Daya yang Memblokir Rendering:
    • Identifikasi file CSS dan JavaScript yang memblokir rendering awal halaman.
      • Untuk CSS: Gunakan teknik *critical CSS* untuk menyertakan CSS yang paling penting langsung di dalam tag `` dan muat sisanya secara asinkron.
      • Untuk JavaScript: Tunda pemuatan skrip yang tidak penting menggunakan atribut `defer` atau `async`. Pindahkan skrip ke akhir `` jika memungkinkan.
      • Optimalkan Font:
        • Gunakan format font modern seperti WOFF2.
        • Batasi jumlah varian font yang dimuat.
        • Gunakan `font-display: swap` untuk menampilkan teks menggunakan font sistem sementara saat font kustom dimuat, sehingga pengguna bisa mulai membaca lebih cepat.
      • Perhatikan Elemen LCP:
        • Identifikasi elemen mana yang menjadi LCP Anda menggunakan PageSpeed Insights atau Lighthouse.
        • Jika itu adalah gambar, pastikan gambar tersebut dioptimalkan dan dikirimkan secepat mungkin. Jika itu adalah blok teks, pastikan font yang digunakan dimuat dengan cepat.
      • Optimalisasi FID (First Input Delay)

        Tujuan: Mencapai FID di bawah 100 milidetik.

        FID berkaitan erat dengan cara JavaScript dieksekusi. Browser perlu waktu untuk memproses JavaScript sebelum dapat merespons input pengguna.

        • Kurangi Pengaruh JavaScript:
          • **Minimalisir Kode JavaScript:** Hapus kode JavaScript yang tidak terpakai atau redundan.
          • **Pecah Tugas JavaScript yang Panjang:** Jika Anda memiliki skrip yang membutuhkan waktu lama untuk dieksekusi, pecah menjadi tugas-tugas yang lebih kecil yang dapat dijalankan secara bertahap.
          • **Gunakan Web Workers:** Untuk tugas-tugas berat yang tidak memerlukan akses langsung ke DOM, gunakan Web Workers untuk menjalankannya di thread terpisah, sehingga tidak memblokir thread utama.
          • **Hindari Eksekusi JavaScript yang Berlebihan:** Tinjau semua plugin dan skrip pihak ketiga yang Anda gunakan. Matikan atau hapus yang tidak benar-benar diperlukan.
          • **Optimalkan Skrip Pihak Ketiga:** Jika Anda menggunakan skrip pelacakan, iklan, atau widget pihak ketiga, pastikan mereka dimuat secara efisien dan tidak memblokir rendering atau interaksi.
        • Gunakan Caching Browser: Pastikan server Anda dikonfigurasi untuk menggunakan caching browser agar aset statis (seperti file JavaScript) tidak perlu diunduh ulang setiap kali pengguna mengunjungi halaman.
        • Tunda Pemuatan Skrip yang Tidak Kritis: Seperti yang disebutkan untuk LCP, gunakan `defer` atau `async` untuk skrip yang tidak dibutuhkan segera saat halaman dimuat.

        Optimalisasi CLS (Cumulative Layout Shift)

        Tujuan: Mencapai CLS di bawah 0,1.

        CLS disebabkan oleh elemen yang bergeser posisinya secara tiba-tiba saat dimuat. Ini sering terjadi karena ukuran elemen tidak ditentukan sebelumnya, atau elemen ditambahkan secara dinamis ke halaman.

        • Tetapkan Dimensi untuk Gambar dan Elemen Video:
          • Selalu tentukan atribut `width` dan `height` untuk elemen gambar dan video. Ini memungkinkan browser untuk mengalokasikan ruang yang tepat untuk elemen tersebut sebelum mereka dimuat sepenuhnya. Jika Anda menggunakan CSS untuk mengatur ukuran, pastikan aspek rasio tetap terjaga.
        • Hindari Menyisipkan Konten Secara Dinamis di Atas Konten yang Sudah Ada:
          • Jika Anda perlu menyisipkan konten baru (misalnya iklan, banner, atau pembaruan konten), lakukan di bagian bawah viewport atau berikan ruang yang cukup di atasnya.
          • Jika konten baru muncul di atas konten yang ada, pastikan elemen yang bergeser memiliki ruang yang cukup untuk menampungnya.
        • Manajemen Font:
          • Seperti yang dibahas di LCP, gunakan `font-display: swap` untuk menghindari pemblokiran rendering teks dan potensi pergeseran saat font dimuat.
          • Pastikan font yang Anda gunakan tersedia dalam format yang efisien dan tidak memerlukan terlalu banyak varian.
        • Gunakan Placeholder atau Skeleton Screens:
          • Untuk elemen yang membutuhkan waktu untuk dimuat (misalnya gambar atau konten dinamis), tampilkan placeholder atau *skeleton screens* (tampilan dasar yang menyerupai struktur konten akhir) terlebih dahulu. Ini membantu browser mengetahui ruang yang akan ditempati elemen tersebut.
        • Optimalkan Animasi:
          • Jika Anda menggunakan animasi, pastikan animasi tersebut tidak menyebabkan pergeseran layout. Animasi yang memengaruhi properti seperti `transform` dan `opacity` umumnya lebih aman daripada animasi yang memengaruhi `width`, `height`, `margin`, atau `top`/`left`.
        • Perhatikan Plugin dan Widget Pihak Ketiga:
          • Beberapa plugin atau widget yang Anda tambahkan ke website mungkin bertanggung jawab atas pergeseran layout. Tinjau dan uji plugin ini untuk melihat dampaknya pada CLS.

        Studi Kasus Singkat: Website E-commerce yang Meningkatkan Konversi

        Sebuah toko online yang menjual produk fashion menyadari bahwa kecepatan loading halaman produk mereka sangat lambat. Pengunjung seringkali meninggalkan situs sebelum melihat gambar produk dengan jelas (LCP buruk), dan tombol "Tambah ke Keranjang" kadang tidak responsif (FID buruk). Selain itu, banner promosi yang muncul tiba-tiba membuat tata letak halaman berantakan (CLS buruk).

        Mereka memutuskan untuk fokus pada Core Web Vitals. Langkah-langkah yang diambil meliputi:

        • Mengganti semua gambar produk dengan format WebP yang terkompresi dan menerapkan lazy loading.
        • Mengoptimalkan skrip JavaScript yang mengontrol fungsionalitas tombol dan carousel produk, memecah tugas-tugas berat dan menunda pemuatan skrip yang tidak esensial.
        • Menetapkan dimensi pada elemen gambar dan video banner, serta memberikan ruang yang cukup di atas elemen tersebut saat banner dimuat.

        Hasilnya signifikan. LCP halaman produk turun dari 4,8 detik menjadi 1,9 detik. FID berkurang dari 150ms menjadi 70ms. CLS berhasil ditekan dari 0,25 menjadi 0,05. Akibatnya, tingkat pentalan menurun 15% dan tingkat konversi naik 10% dalam waktu dua bulan.

        Kesimpulan

        Core Web Vitals bukan sekadar istilah teknis dalam dunia SEO, melainkan pilar fundamental untuk membangun website yang sukses di era digital. Dengan memahami dan secara proaktif mengoptimalkan metrik LCP, FID, dan CLS, Anda tidak hanya meningkatkan peluang website Anda untuk mendapatkan peringkat yang lebih baik di mesin pencari, tetapi yang lebih penting, Anda menciptakan pengalaman yang superior bagi setiap pengunjung.

        Ingatlah bahwa optimasi Core Web Vitals adalah proses berkelanjutan. Lakukan pengukuran secara rutin, identifikasi area yang perlu diperbaiki, dan terapkan strategi yang tepat. Dengan konsistensi, website Anda akan menjadi lebih cepat, lebih responsif, dan lebih stabil, yang pada akhirnya akan mendorong kesuksesan online Anda.

        Bagikan artikel ini jika Anda merasa informasinya bermanfaat! Baca panduan website lainnya di blog ini untuk terus mengembangkan kehadiran online Anda.

        Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

        Apa perbedaan utama antara Core Web Vitals dan metrik kecepatan website lainnya?

        Core Web Vitals secara khusus berfokus pada pengalaman pengguna yang *dirasakan* saat memuat dan berinteraksi dengan halaman. Metrik lain mungkin hanya mengukur waktu pemuatan teknis, tetapi Core Web Vitals menerjemahkannya menjadi pengalaman nyata bagi pengunjung.

        Apakah Core Web Vitals hanya penting untuk SEO?

        Meskipun Core Web Vitals memiliki dampak signifikan pada SEO, kepentingannya jauh melampaui itu. Peningkatan Core Web Vitals secara langsung meningkatkan pengalaman pengguna, yang mengarah pada tingkat keterlibatan yang lebih tinggi, angka pentalan yang lebih rendah, dan tingkat konversi yang lebih baik ΓÇô semua faktor yang krusial untuk kesuksesan bisnis online.

        Berapa sering saya harus memeriksa Core Web Vitals website saya?

        Disarankan untuk memeriksa Core Web Vitals secara berkala, terutama setelah Anda melakukan perubahan signifikan pada website Anda (misalnya, menambahkan plugin baru, memperbarui tema, atau mengubah desain). Menggunakan Google Search Console akan memberikan gambaran umum secara berkelanjutan dari data lapangan, sementara PageSpeed Insights dapat digunakan untuk pengujian yang lebih spesifik kapan pun diperlukan.

Ajie Kusumadhany
Written by

Ajie Kusumadhany

admin

Founder & Lead Developer KerjaKode. Berpengalaman dalam pengembangan web modern dengan Laravel, Vue.js, dan teknologi terkini. Passionate tentang coding, teknologi, dan berbagi pengetahuan melalui artikel.

Promo Spesial Hari Ini!

10% DISKON

Promo berakhir dalam:

00 Jam
:
00 Menit
:
00 Detik
Klaim Promo Sekarang!

*Promo berlaku untuk order hari ini

0
User Online
Halo! 👋
Kerjakode Support Online
×

👋 Hai! Pilih layanan yang kamu butuhkan:

Chat WhatsApp Sekarang